wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                        
          Bos Gemblung, yang berbicara mengenai hal itu bukan saya. Saya hanya 
  mengutip perkataan para Imam. Apa anda merasa lebih pintar dari 
  mereka?
  
  Saya ulang lagi perkataan mereka yang dalam hal ini TIDAK ADA 
  PERBEDAAN PENDAPAT. Mereka dengan sangat jelas mengatakan:
  
  Imam Abu daud meriwayatkan dari Abdullah bin Nafi', katanya: "Imam
  Malik berkata,'ALLAH DI LANGIT, dan ILMU ALLAH meliputi SETIAP
  TEMAPT'". (Masail al-Imam Ahmad hal.263)
  
    LANGIT   bukanlah langit yg difahami dalam bahasa indonesia, langit dalam 
bahasa  arab adalah sesuatu yg tinggi yg menaungi kita" (Mukhtarusshihhah juz 1 
 hal 133), oleh sebab itu maksud para Muhaddits bahwa Allah itu menaungi  
seluruh makhluk, barat, timur, utara, selatan, alam barzakh, sorga,  neraka, 
arsy, alkursiy, lauhul mahfudh, 7 lapis langit, semua dibawah  naungan Allah.
  dan semua itu tak menyimpan Allah, atau berisikan Allah.., mereka dipenuhi 
keagungan, kewibawaan, dan kekuasaan Allah swt, 
    
    seluruh alam ini tidak kosong dari Alla, tiada satu jengkal pun di jagad 
raya ini yg nafi dari Allah swt.
    
      Ketika ada seorang wanita bertanya kepada Imam Abu Hanifah: "Dimana 
  Tuhan Anda yang Anda sembah itu?" Beliau menjawab: "Allah ada di 
  langit, tidak di bumi." Kemudian ada seseorang bertanya: "Tahukah 
  anda bahwa Allah berfirman, `Allah itu bersamamu' (QS. al-Hadid:4). 
  Beliau menjawab:"Ungkapan itu seperti kamu menulis surat kepada
  seseorang,'Saya akan selalu bersamamu', padahal kamu jauh darinya."
  (al-Asma' ash shifat, II/170)
    makna langit yg belum anda fahami .....
    
      Imam Ibnul Qayyim menuturkan dalam kitabnya Ijtima' al-Juyusy sebuah
  riwayat dari Imam Syafi'I, bahwa beliau berkata: "Berbicara tentang
  sunnah yang menjadi pegangan saya, shahib-shahib saya, begitu pula
  para ahli hadits yang saya lihat dan saya ambil ilmu mereka seperti
  Sufyan, Malik dan lain-lain, adalah iqrar seraya bersaksi bahwa
  tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan
  Allah, serta bersaksi bahwa ALLAH DIATAS `ARSY DI LANGIT, dan DEKAT
  DENGAN MAHLUKNYA, terserah kehendak Allah, dan Allah itu turun ke
  langit terdekat kapan saja Allah berkehendak."
    
    "DIATAS"  maknanya belum tentu diatas kepala kita, karena manusia 
mengartikan  kalimat DIATAS hanya karena mereka punya mata, kalau mereka 
  buta maka mereka mungkin menafsirkan DIATAS adalah dibawah kakinya.
    sedangkan dalam  Alqur;an ada makna DIATAS yg berarti DIBAWAH , sebagaimana 
berkata imam  Ibn Hibban rahimahullah :  dalam Alqur'an ada makna yg bersifat  
Nakirah, yaitu Adhdaad (kebalikan makna) sebagaimana  dalam surat  Al Kahfi 
bahwa DEPAN bisa bermakna BELAKANG, yaitu ayat : "dan  dibelakang mereka 
seorang penguasa yg merampas kapal kapal dg paksa",  bila makna BELAKANG ini 
adalah BELAKANG, maka tentunya mereka telah  melewatinya saat itu dan tak perlu 
kapanya dirusak, namun makna  BELAKANG dalam ayat itu adalah DEPAN, maka khidir 
menenggelamkannya, 
    
    demikian  pula ayat : "sungguh Allah tidak malu mengambil percontohan dari 
seekor  nyamuk dan yg diatasnya" , tentunya makna DIATASNYA disini adalah  
DIBAWAHNYA yaitu yg lebih kecil dari nyamuk.  (Shahih Ibn Hiban  hadits 
no.6143).
    
    Allah dekat dengan hamba Nya, berarti bukan dilangit yg anda fahami, karena 
langit itu kan kata anda 500 tahun perjalanan..
    
    tapi langit yg menaungi seluruh hamba Nya
    
    turun bukan berarti seperti makhluk, yaitu turun tangga, atau turun dari 
tempat diatas ke tempat yg dibawah, bukan itu, 
    
    Imam Ghazali menjelaskan dalam kitabnya "iljamul awam", bahwa turun disini 
bukan turun sebagaimana makhluk.
    
    imam  syafii pernah berkata : aku duduk dihadapan para ulama, namun mereka  
banyak yg belum memahami kedalaman syariah, maka aku terpaksa  tanaazaltu, wa 
tanaazaltu.. wa tanaazaltu.., yaitu aku terpaksa  merendahkan pemahaman, dan 
merendahkan diri pada pemahaman mereka,barulah aku bisa berdialog dan mereka 
bisa memahami maksudku.." (demikian ucapan Imam Ghazali). 
    
    maksudnya  adalah kalau kita ingin melarang  anak anak minum racun, mana  
mungkin kita katakan bicara rumus2nya dan kandungan racun itu, cukup  katakan 
racun itu ada setannya, nanti kamu tercekik olehnya.  ini  makna tanaazul, 
(turun)
    
    demikian pula Allah swt, turun merendahkan dirinya kepada orang2 yg 
bertahajjud, lebih ramah dan lembut,
    
    bukan turun dg diri Nya, emang apa bedanya Allah turun atau naik, apa 
manfaat nya bagi orang yg shalat malam?, 
    
    yg bermanfaat adalah Allah lebih ramah dan lembut,
    
    belajar dulu bahasa arab, jangan nafsir2 dari buku terjemah.. ngga laku..
    
    
  Imam Abu Ya'la meriwayatkan dari Abu Bakr al-Marwazi, katanya, saya 
  bertanya kepada Ahmad bin Hambal tentang hadits-hadits yang 
  berkenaan dengan SIFAT-SIFAT ALLAH, MELIHAT ALLAH, ISRA', dan 
  kisah 'ARSY, yang DITOLAK oleh kelompok JAHMIYAH. Ternyata menurut 
  beliau, hadits-hadits tersebut SHAHIH, dan beliau berkata:"Hadits-
  hadits itu telah DITERIMA oleh UMAT ISLAM, dan jalankanlah 
  (pahamilah) hadits-hadits itu SEPERTI APA ADANYA."
    
    iya tentu, fahami hadits itu menurut apa adanya, jangan disamakan dan 
ditafsir sama dg naik turunnya makhluk.., belajar dulu bahasa arab, jangan 
nafsir2 dari buku terjemah.. ngga laku..
    
      Sekali lagi saya kutipkan perkataan IMAM ABU HANIFAH bahwa kita 
  harus menyifati Allah sebagaimana ALLAH MENYIFATI DIRINYA SENDIRI. 
  Allah juga memiliki TANGAN, WAJAH, dan DIRI seperti DISEBUTKAN 
  SENDIRI oleh ALLAH dalam AL-QURAN. Maka apa yang disebutkan oleh 
  Allah tentang wajah, tangan, dan diri menunjukkan bahwa Allah 
  mempunyai sifat yang tidak boleh direka-reka sendiri bentuknya. Dan 
  juga TIDAK BOLEH disebutkan bahwa tangan Allah itu artinya 
  kekuasaanNya atau nikmatNya, karena hal itu berarti meniadakan sifat-
  sifat Allah sebagaimana pendapat yang dipegang oleh AHLI QADAR dan 
  golongan MU'TAZILAH  (al-Fiqh al-Akbar, hal.302)
    
    belajar dulu bahasa arab, jangan nafsir2 dari buku terjemah.. ngga laku.. 
salah satu huruf sudah kacau balau kau..
    
    fiqhul  akbar karangan siapa?, terbitan mana?, aku mau cari buku itu, 
jangan  jangan elu udah udek2 maknanya seperti kebiasaan kaum wahabi moderat,  
dg taktik gunting tambal.
    
    
    
      --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  >
  >     
  >   jangan sesekali mengatakan Allah ada diatas arsy karena ada ayat 
  lain Allah ada lebih dekat dari tari urat leher kita, 
  >     
  >   MAHA SUCI TUHAN MU TUHAN YG MAHA AGUNG DARI APA APA YG MEREKA 
  SIFATKAN..
  >     
  >   gitu wahabi..
  >       
  >   
  > 
  > 
  > 
  >   
  >                       
  > 
  >  __________________________________________________
  > Do You Yahoo!?
  > Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
  > http://mail.yahoo.com
  >
  
    
        
                                    

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke