Terima kasih atas jawaban yg tidak berkaitannya ... :)
Tasawuf berlandaskan filsafat. Kita telaah pendapat2 sufi yg ajarannya banyak diagungkan Dikatakan oleh Al-Junaid, seorang pentolan sufi, "Yang paling aku sukai pada seorang pemula, bila tak ingin berubah keadaannya, hendaknya jangan menyibukkan hatinya dengan tiga perkara berikut : mencari penghidupan, menimba ilmu (hadits) dan menikah. Dan yang lebih aku sukai lagi, pada penganut sufi, tidak membaca dan menulis. Karena hal itu hanya akan menyita perhatiannya" Abu Sulaiman Ad-Darani berkata, "Jika seseorang menimba ilmu (hadits), bepergian untuk mencari penghidupan, atau menikah, sungguh ia telah condong kepada dunia" Dikatakan oleh Asy-Sya'rani, "Berkenan dengan hadits-hadits. Walaupun cacat menurut para ulama ilmu hadits, tapi tetap shahih menurut ulama ilmu kasyaf" Berdasarkan pendapat terakhir, sangat bertentangan ketika anda menyampaikan hadist sebagai rujukan. Ini tidak lebih dari dibuat2. Lagipula, anda belum menjawab pertanyaan saya bahwa Rasul berpaham sufi. Klopun iya, tentunya bertentangan dengan firman Allah berikut: "Artinya : Pada hari ini Aku sempurnakan untuk mu agamamu, dan Aku lengkapkan untukmu semua ni'mat-Ku serta Aku ridhai bagimu Islam sebagai agama". [Al-Maidah : 3] Saya sekali tidak ada pembagian ilmu dunia dan akhirat, karena syariat Islam diturunkan agar manusia selamat dunia dan akhirat. Wallahu'alam On 2/26/07, Nashir Ahmad M. <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Salam, Saudaraku Risdy yang kurindukan Sudah bukan rahasia lagi, jaman sekarang kebanyakan saudara kita selalu minta bukti dalil untuk bisa mempercayai sesuatu. Saudaramu ini, mencoba menyodorkan sedikit, walau sedikit barang kali bisa membantu. Dasar-dasar akidah dan perilaku tasawuf bersumber dari teks-teks Alqur`an dan As-Sunnah, dan kehidupan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan para sahabat beliau. Para zuhud menyandarkan kegiatan zuhudnya dari sumber-sumber Islam tersebut, demikian juga para sufi yg menempuh jalan yg lurus. Dari Al-Quran: "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yg sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui." (Al-`Ankabut:64). Lihat pula Al-Hadid:20-21, Ali-Imran:191, Thaha:130, Al-Hujurat:13 ; dll. Dalam banyak ayatnya, Al-Qur`an memotifasi untuk hidup zuhud dan mewaspadai sikap cinta dunia dan kemerlapannya. Orang yg membaca Al-Qur`an secara jeli akan menjumpai ayat-ayat yg membuka pintu zikir, introspeksi diri, ibadah dan bangun malam bagi para ahli ibadah. Al-Qur`an juga berbicara tentang muraqabah, taubat, takut (khauf) pada Allah, harapan (raja`) pada Allah, syukur, tawakal, serta sabar. Al-Qur`an penuh dengan anjuran untuk mengamalkan sifat terpuji. Maka karena itu, para sufi berupaya memperindah diri dengan sifat-sifat terpuji. Dan mengambil materi pertamanya dan makanan rohani mereka dari Kitabullah. Hadits Qudsi dan Hadits Nabi: Abuhurairah r.a. berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: Allah Azza Wajalla berfirman, "Aku tergantung pada prasangka hambaKu dan Aku selalu bersamanya tatkala ia mengingatKu. Jika hambaKu mengingatKu dalam hatinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diriKu. Dan, jika ia menyebutKu dihadapan orang banyak, maka Aku akan menyebutnya di hadapan orang banyak yg lebih baik dari mereka. Jika dia mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta. Jika ia mendekat padaKu sehasta maka aku akan mendekat padanya satu depa. Jika dia padaKu dengan berjalan, maka Aku akan datang padanya dengan berlari. (H.R. Muslim) "Bersikap zuhudlah pada dunia, niscaya Allah akan mencintaimu, Bersikap zuhudlah dari segala apa yg dimiliki manusia, niscaya manusia akan mencintaimu!." (H.R. Ibnu Majah) "Jadilah engkau didunia ini laksana orang asing atau orang yg sedang menyeberang jalan." (H.R. Al-Bukhari) Malaikat Jibril bertanya pada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang Ihsan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab: "Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatNya; dan jika engkau tidak melihatNya. Maka sesungguhnya Dia elihatmu." (HR. AL-Bukhari) Dalam riwayat lain, Aisyah r.a. berkata, "Sejak datang (hijrah) ke Madinah, keluarga Muhammad tidak pernah merasakan kenyang dengan makanan gandum selama tiga malam sampai beliau wafat". (HR. Al-Bukhari) Dalam riwayat lain, Aisyah r.a. berkata, "Tidaklah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam makan sebanyak dua kali dalam sehari kecuali salah satu di antaranya dengan kurma". (HR. Al-Bukhari). Demikian Saudaraku Risdy, semoga bisa sedikit membantu, jika masih kurang bolehlah meminta tambahan lagi. Salam, Dari saudaramu seiman insya Allah. ===================================== *Risdy <[EMAIL PROTECTED]>* wrote: wa'alaykum salam saya sering baca artikelnya orang2 sufi, kebanyakan koq cuman argumen pribadi, tanpa ada keterangan sebelumnya. klo boleh minta, tolong berikan dalil dan bukti klo Rasul bertasawuf!!! ------------------------------ Sekarang dengan penyimpanan 1GB http://id.mail.yahoo.com/<http://sg.rd.yahoo.com/mail/id/footer/def/*http://id.mail.yahoo.com/>
-- Risdy Jln. Waruga Jaya Gg. Bahagia No. 129B Telp. 022-2020641 Bandung 40559 Handphone: 08562302121 Office : 022-6054262