Memang betul, tidak semua Sufi sesat. Namun sayangnya kebanyakan 
dari mereka di kalangan sufi lebih banyak yang menafsirkan Islam 
tidak berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah, bahkan menyimpang dari 
petunjuk al-Quran dan as-Sunnah. Padahal memahami al-Quran dan as-
Sunnah sesuai dengan kaidah2 yang shahih adalah merupakan jalan 
untuk mendapatkan petunjuk Allah, jalan lurus yang dapat 
menghindarkan kita dari kesesatan. 

Kebanyakan dari mereka para sufi menganggap diri mereka, guru dan 
aliran yang mereka ikuti adalah istimewa dan mulia. Mereka merasa 
telah memiliki ilmu kerohanian (batin) dan makrifat, sehingga tidak 
memerlukan lagi ilmu zhahir (syariat). Mereka merasa telah masuk 
kedalam golongan hakikat yang mendapat ilmu secara langsung dari 
Allah (ladunni), kasyaf, sehingga tidak perlu lagi belajar dari 
buku2 ulama, dan tidak memerlukan lagi nash2 al-Quran dan As-sunnah. 

Silakan perhatikan artikel kiriman bpk Arif Dhani yang terdahulu. 
Mereka meyakini bahwa guru mereka adalah penguasa lauh mahfuz, dapat 
memberikan hidayah, ikut mengatur alam raya, mampu menjamakkan diri 
hingga 700.000, dapat memasukkan muridnya ke surga khusus, dan 
keyakinan2 sesat lainnya yang sungguh2 telah menyimpang dari alquran 
dan Sunnah. 

Mereka meyakini sepanjang mereka murid Mawlana, maka malaikat maut 
tidak akan berurusan dengannya. Padahal dalam hadits Shahih 
Rasulullah mengajarkan kepada para sahabat untuk selalu berdoa 
meminta perlindungan dari Adzab Kubur. Apakah mereka merasa lebih 
hebat dan lebih suci dari Rasulullah dan para sahabat?

Guru2 mereka biasanya mengemukakan kepada para pengikutnya (yang 
bodoh) tafsiran2 palsu tentang al-Quran dan as-Sunnah, bahkan mereka 
membuat hadits (palsu) yang hanya dikenal di kalangan mereka saja 
dengan tujuan untuk melegitimasi 'kekuasaan' mereka. Para 
pengikutnya yang tidak begitu faham terhadap Islam akan menerima dan 
menganggap mereka memiliki hujjah dan dalil yang kuat dan meyakini 
bahwa mereka telah sampai kepada suatu maqam yang istimewa yang 
tidak akan dapat dimengerti oleh orang2 biasa seperti kita.

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Kartika, Bambang" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau ada seseorang menanyakan dalil tasawuf coba di Alquran, 
kalau Kanjeng Nabi tidak Ndalil Tasawuh tapi meng implementasikan 
Alquran didalam kehidupanya , bukan sekedar mendengar atau membaca, 
kalau ada sufi yang nyleneh itu bukan sufi, saya menyimpulkan 
postingan dibawah ini, bahwa tasawuf adalah salah satu cabang ilmu 
agama (bukan agama!!!) mengapa semua agama ada tasawufnya, memang 
sih...ini sangat berat dan susah sehingga banyak orang yang tidak 
suka, pendek kata terlalu berat, contohnya mangan longan turu 
longan / jawa (Ngurangi makan dan tidur), artinya makanya dikurangi 
untuk dibagikan kepada yang kekurangan, puasa baik wajib ataupun 
sunah tidurnya dikurangi untuk ibadah, setiap malam bangun untuk 
sholat sunah,zikir dll. Nah kalau seperti kita ibadahnya masih 
sebatas menggugurkan kewajiban saja ditambah dengan niat agar dapat 
pahala yang banyak, itulah orang yang riyak pada diri sendiri, 
banyak orang yang benci atau anti tasawuf itu semua karena berat, 
biasanya orang-orang seperti ini beranggapan Tasawuf, sufi adalah 
golongan klenik dan orang yang bertasawuh adalah orang yang sombong, 
ini salah satu contoh cemoohan yang di qoar-qoarkan oleh orang yang 
sentimentil dengan tasawuf.
>  
>  
> 
> -----Original Message-----
> From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-
[EMAIL PROTECTED] Behalf Of arief dani
> Sent: Saturday, February 24, 2007 12:16 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; keluarga-
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; remas-
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; koran-
[EMAIL PROTECTED]; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; majelismuda@yahoogroups.com; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; wanita-
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; muslim-
[EMAIL PROTECTED]
> Subject: [keluarga-islam] Mengapa Perlu BerTasawuf dan Memiliki 
Mursid/Guru Ruhani sejati.
> 
> 
> 
> 
> 
> Mengapa Perlu  BerTasawuf dan Memiliki Mursid/Guru Ruhani sejati.
>  
> Assalamu 'alaikum wr wb
> Bismillah hirRohman nirRohim
>  
> Tasawuf pada masa Rasulullah saw, adalah realita tanpa nama, 
tasawuf saat ini, adalah nama tanpa realita, kecuali hanya sedikit 
yang menjalankan realitanya dalam bimbingan Mursyid Hakiki. Tasawuf 
bukan membaca buku2 Tasawuf dan mengkaji dari berbagai teori tasawuf 
seperti Ibnu Arabi, Syadzili, Qodiri, Mevlevi Rumi seperti banyak 
kajian tasawuf diberbagai Masjid saat ini. Itu hanya baru 
mempelajari mengenal tasawuf bukan bertasawuf. Sangat berbeda jauh 
antara bertasawuf dan mempelajari buku atau hadir dalam ceramah 
tasawuf jauh, dampak dan pemahamannya bagai setetes air dibanding 
samudera. Bertasawuf adalah melaksanakan dzikir dan mengambil 
Mursyid dengan berbayat. Bila ia mendengarkan ceramah dari Mursyid 
tasawuf yang Wali Allah, maka ia akan mendapatkan ilmu sekaligus 
Hikmah. 
>  
> Ilmu seperti pesawat terbang yang indah bentuknya. Hikmah seperti 
Bahan Bakarnya. Begitu banyak orang yang bangga dengan keindahan 
ilmunya, tetapi tanpa bahan bakar hikmah ia tetap didarat tak dapat 
terbang. Hikmah didapatkan dari mendengarkan langsung dan bersama 
Wali Allah, sementara ilmu dari ulama biasa kadnag membebani. Himah 
tak dapat terlupa dan mengatkan, sementara ilmu ketika kita sudah 
tua, maka yang menghancurkan ilmu adalah LUPA ( Hadist Nabi saw). 
Hikmah adalah langsung mendengar dan bertemu, karena ada dua macam 
ilmu. Ilmu Awroq ( tulisan) dan Ilmu Azwaq (Rasa). Ketika kita 
mendengar seorang Kekasih Allah/Wali Allah bicara, maka ilmu rasa 
yang ditransfer langsung kedalam kalbu kita. Ketika kita menulis 
dari ceramah Wali Allah, maka yang semula kita terima dalam bentuk 
Hikmah, berubah menjadi Ilmu. HImah adalah RASA, peretmuan langsung 
dengan Para Wali Allah. Berjamaah dengan wali Allah, bagaikan 
iabadah 70 tahun, maka carilah para Wali Allah.
>  
> Itulah sebabnya Umar ra ketika berencana membunuh Nabi saw dan 
ketika berhadapan langsung dengan Nabi saw, maka ia masuk islam. 
Inilah ilmu Rasa yang ditransfer melalui tatapan mata, melalui 
pertemuan langsung, ilmu para Nabi dan Kekasih Allah, yang merubah 
benci menjadi cinta. Ada dua macam ilmu, Ilmu yang darei ucapan 
ulama biasa dan Ilmu yang sejati ditransfer dengan langsung bicara 
dan kemudian ditransfer dari hati ke hati. Ilmu Ulama yang bukan 
Wali Allah, ketika kalian mendengarnya kadang ego menolak, karena 
berasal dari luar. Tetapi Ilmu Wali Allah bekerja dengan dua cara , 
dari luar dan dari dalam, dari luar berupa ucapan, dari dalam berupa 
ilham ilahiah yg dimasukkan kehati setiap muridnya. Dan ketika 
muridnya melakukannya ia mersakan hal itu dari inspirasinya sendiri 
sehingga ia ihklas melakukannya tanpa beban sedikitpun. Itulah cara 
kerja Wali Allah dalam membersihkan dan membenahi para muridnya.
>  
> Seorang siswa kedokteran ahli bedah, tidak bisa menjadi ahli bedah 
hanya dengan membaca buku2 tentang ilmu bedah. Seperti orang yang 
menulis tentang mabuk tetapi ia sendiri belum pernah merasakan 
mabuk. Seorang ahli bedah haruslah telah menjalani praktek bedah, 
latihan dengan langsung membedah dibawah bimbingan dokter ahli bedah 
yang ahli yg telah berkali2 membedah manusia.
>  
> Demikian pula tasawuf, ada banyak profesor, DR mendalami tasawuf 
dan mengajar tasawuf, tetapi ketika ditanya siapa Mursyidnya, mereka 
mengatakan tidak memiliki mursid. Artinya bagaimana seorang penulis 
tentang jantung bicara tentang membedah jantung padahal dia bukan 
dokter ahli jantung, padahal dia belum pernah melakukan pembedahan? 
Bagaimana seorang yang belum pernah memiliki mursyid bicara tentang 
tasawuf padahal dia belum bertasawuf? Tasawuf adalah pengalaman 
rasa, bukan ilmu tulisan. Tasawuf adalah Ilmu Azwaq ( Ilmu Rasa) 
bukan ilmu Awroq, Ilmu tulisan. Tasawuf adalah mengambil bay'at dari 
Mursyid hakiki dan melaksanakan dzikir yang telah ditetapkan sesuai 
tariqahnya, dan menjalankan amalan hanya dengan perintah 
Syaikh/Mursyid yang Hakiki.
>  
> Ada begitu banyak sufi palsu, ada begitu banyak Guru sufi palsu 
yang hanya menjelekkan citra sufi. Secara syariah mereka tidak 
mengerjakan, secara sunah mereka menjauhi sunah. Tak ada tariqah 
tanpa syariah, karena seumpama syariah adalah lilin penerang untuk 
menjalani jalan tariqah agar tak tersesat dan menuju hakikat. Imam 
Malik, Imam Mazhab Maliki mengatakan Syariat tanpa tasawuf adalah 
zindik, dan tasawuf tanpa syariat adalah sesat. Jadi muslim sejati 
harus memiliki keduanya, untuk mencapai maqam mukmin (memiliki iman 
yg sejati) dan mencapai maqam muhsin ( ihsan, dimana ketika solat 
seolah berhadapan dgn Allah, Allah selalu melihat kita)
>  
> Setiap orang perlu pembimbing ruhani sejati, hanya 124.000 wali 
disetiap masa yang merupakan pembimbing sejati. Berdoalah,"Ya Allah 
kirimkanlah para KekasihMU untuk membimbing hamba yang lemah ini". 
Siapa berdoa, maka ia akan medapat jawabannya. Siapa yg mencari 
Mursyid sejati, maka ia akan menemukannya. Tetapi saat ini setiap 
orang bangga dengan dirinya, mereka mengatakan gurunya cukup dengan 
buku. Padahal ketika mereka secara fisik sakit dan harus menjalani 
operasi, mereka bagaikan orang lemah yg setuju harus menandatangani 
berita acara operasi. Bahkan tanpa mereka perlu membacanya, karena 
mereka telah pasrah dengan penyakitnya.
>  
> Tetapi ketika qalbu mereka sakit, ketika hati mereka berkarat, 
ketika mereka tak mampu mengalahkan egonya, mereka tetap tak mau 
mencari obat dari Sang Pembimbing Ruhani Sejati para Wali Allah. 
Mereka para Awliya ( Wali-Wali Allah) tak butuh uang anda, tak butuh 
pujian, mereka orang yg ikhlas bekerja sepanjang hari tak kenal 
lelah tanpa bayaran, cukup Allah dan Rasulullah saw bagi mereka. 
Ketika kalian akan menyebrang padang pasir yang tak dikenal, kalian 
perlukan penunjuk jalan, agar tak tersesat, agar tahu bahaya yg 
menanti disetiap langkah, mungkin badai pasir, binatang buas, ular, 
pasir yang menelan dsb. Tentu saja penunjuk jalan itu telah melalui 
padang pasir itu berkali2 sehingga mengetahui karakter padang pasir 
itu. 
>  
> Demikian juga apakah kalian pikir meniti jalan ruhani jauh lebih 
mudah daripada menyebrang padang pasir tak dikenal?. Mereka yang 
dikuasai ego , memerlukan bimbingan guru ruhani sejati yg telah 
mengalahkan egonya, dan mengetahui cara memotong tangan2 gurita ego 
dari korbannya. Setiap orang perlu mencari Wali Allah sebagai 
pembimbing, bukan hanya ulama biasa yang terkadang masih memiliki 
ego yang tinggi.
>  
> Ilmu Ulama biasa dibanding Wali Allah, ilmunya bagai setetes air 
dari samudera ilmu wali Allah. Ilmu Wali Allah dibanding ilmu 
sahabat Nabi saw, bagai setetes dari samudera ilmu sahabat. Dan ilmu 
sahabat Nabi dibanding Nabi saw, bagai setetes dari samudera ilmu 
Nabi saw. Carilah Wali Sejati yang akan membimbing kalian, begitu 
banyak jalan tariqah sufi ini telah ditunjukkan tetapi ego selalu 
menolak. Ketika kita akan melangkah kepada yang Haqq, maka seratus 
setan dalam bentuk manusia, jin mencegah kalian untuk mendekati yang 
Haqq. Berjuanglah untuk mencari yang Haqq. Ada dua kubu dalam islam, 
Islam yang Penuh Cinta dan Islam yang penuh kebencian. Hanya jalan 
CINTA yang nanti akan Allah ridhoi. Hanya jalan cinta yang merupakan 
jalan Nabi saw. Mengapa kalian tak megikuti Nabi saw ketika dihujani 
batu di Thaif tetapi tetap mendoakan umatnya agar selamat, tanpa 
dendam, itulah jalan cinta.
>  
> Mengapa kita perlu Mursyid? Imam Ghazali dalam buku Ihya Ulumudin 
mengatakan tanpa Mursyid maka mursyid kalian adalah setan. Ya setan 
bermain dengan ego kalian, karena kalian selalu akan terhambat 
mencapai kemajuan spiritual bila tak memiliki bimbingan. Bahkan 
untuk belajar matematika saja kalian perlu guru. Tentu berbeda 
matematika SD dan Perguruan tinggi. Tentu berbeda islamnya kalian 
ketiaka kecil dan untuk mencapaiiman dan ihsan. Untuk mencapainya 
kalian perlu mensucikan jiwa kalian, membersihkan dari ego, 
membersihkan karat hati dari maksiat. Jalan pintas tercepat adalah 
memiliki guru para Wali Allah yang penuh cinta, dialah pembimbing 
sejati.
>  
> Mengapa kalian perlu guru dan bay'at? Karena di Mahsyar nanti 
meskipun mereka ahli tahajud, ahli quran, ahli puasa, mereka akan 
ditanya, Siapa Imam mu? Apa yang kalian jawab, tak punya Imam, maka 
kalian akan dibiarkan di mahsyar selama 50.000 tahun dimana sehari 
sama dengan seribu tahun. Sampai kalian mendapat syafaat Nabi saw 
atau ampunan Allah baru kalian diperkenankan masuk surgaNYA. Itulah 
sebabnya di Al-Quran dikatakan masukilah rumah melalui pintu2nya. 
Artinya mengenal agama ini melalui pintu2nya. Nabi saw mengenal 
islam melalui Malaikat Jibril as, Abu Bakar ra mengenal agama 
melalui Nabi saw, terus hingga tabiin, tabiit, Imam Mazhab dan 
sampai kepada Wali Akhir Zaman ini. Merekalah yang perlu kalian 
ikuti. Insya Allah siapapun yang mencari dan berdoa, untuk 
memdapatkan Pembimbing Sejati Para Kekasih Allah, maka mereka akan 
mendapatkannya. Amin Ya Rabbal alamin. Karena Allah selalu menjaga 
Walinya 124.000 Wali disetiap jaman., Mereka adalah manusia yang 
selalu dijaga Allah.
>  
> Wa min Allah at tawfiq
>  
> wasalam, arief hamdani
> Tariqah Naqshbandi Haqqani Sufi
> HP. 0816 830 748, 0888 133 5003
> Rabbani Sufi Institut Indonesia
> 
> 
> 
>   _____  
> 
> The fish are biting.
> Get  
<http://us.rd.yahoo.com/evt=49679/*http://searchmarketing.yahoo.com/a
rp/sponsoredsearch_v2.php?
o=US2140&cmp=Yahoo&ctv=Q107Tagline&s=Y&s2=EM&b=50> more visitors on 
your site using Yahoo!  
<http://us.rd.yahoo.com/evt=49679/*http://searchmarketing.yahoo.com/a
rp/sponsoredsearch_v2.php?
o=US2140&cmp=Yahoo&ctv=Q107Tagline&s=Y&s2=EM&b=50> Search Marketing. 
> 
> 
> 
> 
>  
> --------------------------------------------------------
> 
> This message (including any attachments) is only for the use of 
the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel 
confidential, proprietary and/or trade secret information. If you 
are not the intended recipient, you should not copy, distribute or 
use this information for any purpose, and you should delete this 
message and inform the sender immediately.
>


Kirim email ke