kasihan...

tradisi dan budaya luhur indonesia sudah semakin ditinggalkan anak muda
indonesia...
karena merasa paling pinter dan paling bener... :(

sholawatan yuk... wayangan yuk... gamelanan yuk... udah hampir ilang
semua... :(

salam,
ananto


On 3/15/07, dodindra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  Ass Wr Wb

Whuaduuhhh..........lha kalau wayang Orang gimana ya ?
Dikatakan patung, itu Orang beneran....piye jal,he-he-he...

wassalam,
dodi

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com <keluarga-islam%40yahoogroups.com>,
"wandysulastra"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ikutan nimbrung ah, biar tambah rame hehehe....
>
> Untuk masalah musik, memang ada beberapa pendapat ulama yang
> berbeda. Ada yang mengharamkannya kecuali alat musik tertentu
> (rebana) yang dipukul dalam waktu2 tertentu, adapula yang
> memperbolehkannya dengan syarat2 tertentu.
>
> Kembali kepada hukum asal segala sesuatu dalam masalah keduniaan
> adalah boleh kecuali jika ada nash yang mengharamkannya, maka
> demikian pun dalam masalah musik ini. Ulama yang mengharamkan
> memiliki dalil yang menujukkan hal tersebut adalah haram, tetapi
> ulama yang membolehkan pun memiliki dalil yang menunjukkan hal
> tersebut adalah boleh. Jadi pada masalah ini memang kita tidak bisa
> mengatakan kepada setiap orang bahwa musik adalah haram ataukah
> boleh, karena adanya ikhtilaf tersebut.
>
> Untuk masalah wayang, ulama sepakat mengharamkan segala bentuk
> patung yang menyerupai mahluk bernyawa. Wayang termasuk dalam
> kategori patung mahluk bernyawa. Saya pernah membaca salah satu
> versi cerita wali songo yang menyebutkan bahwa sunan giri (bersama
> beberapa wali songo yang dikenal tegas dalam masalah tauhid)
> memprotes cara2 sunan kalijaga yang mempergunakan wayang sebagai
> media dakwahnya. Namun karena sulitnya berdakwah kepada masayarakat
> awam pada saat itu, maka sunan kalijaga tetap bersikeras menggunakan
> wayang sebagai media dakwahnya karena beliau menganggap melalui
> wayang ini maka pesan dakwah akan mudah tersampaikan. Dengan
> berusaha memodifikasi bentuknya agar tidak menyerupai mahluk
> bernyawa (sehingga seperti wayang kulit yg sekarang) maka sunan
> kalijaga menggunakan wayang sebagai MEDIA DAKWAHnya.
>
> Jadi jelas apa alasan penggunaan wayang oleh Sunan Kalijaga pada
> saat itu. Pertanyaannya sekarang, bagaimana dengan wayang yang pada
> saat ini berkembang menjadi beraneka ragam bentuk dan hanya
> dijadikan sebagai sarana hiburan yang bahkan kadang (sampai lupa
> waktu) diadakan hingga semalam suntuk? :)
>
>
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com <keluarga-islam%40yahoogroups.com>,
"Kartika, Bambang"
> <KARTIKAB@> wrote:
> >
> > Wayang dan musik itu tidak haram, yang haram itu nonton wayang,
> atau ndengerin musik sambil minum arak.
> > Ketika Kanjeng Sunan Kali Jaga membuat wayang menyerupai manusia
> maka sang guru memprotesnya lalu digambarlah wayang berbagai macam
> bentuk, sang guru pun protes ketika Kanjeng sunan Kali Jaga
> menggambarkan sosok wayang yang berbentu kera, namun hal itu
> dijawab "kera adalah binatang namun binatang ini kelak lebih mulia
> dari pada manusia",
> > Menurut saya ini adalah filosovi yang sangat dalam hal ini banyak
> terjadi di zaman sekarang, banyak contohnya orang tua / Ibu yang
> membuang anak, ayah perkosa anaknya, perzinaan, srakah, dengki dll
> bukankah itu lebih hina daripada binatang? namun kera dalam
> pewayangan itu memiliki budi pekerti yang luhur.
> >
> > Salam
> >
>



Kirim email ke