betul dik,

jadinya kalau amrik serang dan bunuh islam di afghan, irak...biarkan saja,
jangan lawan dan bela..biarkan saja, karena amrik bukan menyebar fitnah
kesana..amrik bertujuan jelas untuk menumpas "teroris"


On 9/12/08, Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>    Nabi Tak Pernah Berperang karena Beda Agama
>
>
>
> Jakarta, NU Online
>
> Nabi Muhammad SAW, pemimpin besar umat Islam, tidak pernah berperang karena
> masalah beda agama. Peperangan dengan orang-orang kafir pada masa Nabi tidak
> terjadi atas dasar agama, namun karena mereka telah menebar 'fitnah'
> sehingga menimbulkan *chaos* di kalangan masyarakat.
>
>
> Demikian dikatakan KH Lukman Hakim, pemimpin (mursyid) Tarekat Sadziliyah
> Jakarta, saat memberikan Pengajian Ramadhan pada peringatan hari ulang tahun
> keempat Wahid Institut (WI), di kantor WI, Jl Taman Amir Hamzah, Jakarta,
> Senin (8/9). Pengajian juga dihadiri oleh penggagas WI KH Abdurrahman Wahid
> (Gus Dur).
>
>
> "*Illat* atau penyebab peperangannya adalah karena mereka telah menebar
> 'fitnah' yang menimbulkan *chaos* di kalangan masyarakat, bukan karena
> masalah beda agama," katanya.
>
>
> Pimpinan umum majalah Sufi itu menyitir ayat 193 surat Al-Baqarah, "*Dan
> perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi*". Menurutnya, ayat
> ini sering disalahfahami oleh sekelompok umat Islam garis keras.
>
>
> Fitnah yang dimaksudkan sebenarnya adalah perbuatan-perbutan yang
> menimbulkan kekacauan, seperti mengusir sahabat dari kampung halamannya,
> merampas harta mereka dan menyakiti atau mengganggu kebebasan mereka
> beragama.
>
>
> Ditambahkan, pada masa pemerintahan Sahabat Abu Bakar, tentara Islam juga
> memerangi kelompok orang-orang yang murtad atau keluar dari Islam. Namun
> peperangan itu sebenarnya bukan karena mereka keluar dari Islam tetapi
> karena mereka tidak membacayar zakat.
>
>
> "Waktu itu seorang sahabat yang vokal yakni Umar bin Khattab memprotes Abu
> Bakar, 'kenapa engkau melakukan apa yang tidak Nabi lakukan?' Abu Bakar
> menjawab, 'aku perangi mereka karena tidak mau mematuhi tatanan yang telah
> ditetapkan pada masa Nabi masih hidup (membayar zakat) dan pasti akan
> menimbulkan fitnah sosial," katanya.
>
>
> Dalam pengajian bertajuk "*Sufisme Islam untuk Perdamaian Dunia*" pakar
> tasawuf itu berpesan bahwa upaya menempuh perdamaian itu pada saatnya akan
> berhadapan dengan kekerasan.
>
>
> Gus Dur yang memberikan taushiah setelah pengajian itu hanya memberikan
> tanggapan singkat, "penolakan itu adalah pemberian itu sendiri," katanya. "
> *Al-man'u 'ainul atho`,*" kata Gus Dur mengutip salah satu kata mutiara
> dari *Al-Hikam*, kitab sufi karya ulama sufi terkemuka Syeikh Athoillah
> as-Sakandari. (nam)
>
> 
>

Reply via email to