Tidak ada yang mempersoalkan nilai nominal, Pak. Hanya masalah usaha. Usaha 
semampu kita dan terima hasil dengan iklas. Rejeki di tangan Tuhan tapi kita 
wajib mencarinya. 
Saya salut akan kejujuran mengakui lebih mencintai diri sendiri

--- Pada Sen, 5/10/09, Kartika, Bambang <karti...@mattel.com> menulis:

Dari: Kartika, Bambang <karti...@mattel.com>
Judul: RE: [keluarga-islam] Cerita Di atas Cerita
Kepada: keluarga-islam@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 5 Oktober, 2009, 11:24 AM






 




    
                  



 

Orang kalau satunya memberi dan satunya menerima dengan 
keiklasan dan saling pengertian tentunya tidak ada kata kurang, yang perlu 
di yakini dengan keimanan adalah nilai keberkahan bukan dari nilai nominal 
banyaknya uang, nilai keberkahan hadir di tengah-tengah jiwa yang tenang. (ORA 
NGGRINGSANG) .
 
Dari laki-laki yang lebih mencintai dirinya 
sendiri
 
Wassalam
 
 
 

 


From: keluarga-islam@ yahoogroups. com 
[mailto:keluarga- is...@yahoogroup s.com] On Behalf Of Rara 
Marulent
Sent: Friday, September 25, 2009 2:47 PM
To: 
keluarga-islam@ yahoogroups. com
Subject: Bls: [keluarga-islam] Cerita 
Di atas Cerita


  



  
  
    --- Pada Jum, 25/9/09, David Sofyan 
      <d4v1d2...@gawab. com> menulis:

      
Dari: 
        David Sofyan <d4v1d2...@gawab. com>
Judul: [keluarga-islam] 
        Cerita Di atas Cerita
Kepada: 
        keluarga-islam@ yahoogroups. com
Tanggal: Jumat, 25 
        September, 2009, 2:22 PM




          
        
        
        Cerita Di atas 
        Cerita

Pak 
        Haris adalah salah satu dari beberapa orang di kota besar ini yang 
mengijinan istrinya bekerja membantu 
        memperbaiki keuangan keluarga, walau dengan konsekwensi anak mesti 
        dititipkan kepada pembantu rumah tangga. 

Bukankah sebaiknya 
        kalimat tersebut sebagai berikut:
Pak 
        Haris adalah salah satu dari beberapa orang di kota besar ini yang 
bersyukur istrinya bekerja membantu 
        memperbaiki keuangan keluarga, walau dengan konsekwensi anak mesti 
        dititipkan kepada pembantu rumah tangga. 

Wajar saja bila 
        sang istri merasa kesal atas kelalaian tersebut.  Apakah Pak Haris 
        sudah hati2 dalam membawa uang tersebut? Bila , ya. Memang bukan 
        kesalahan Pak Haris, tapi tetap wajar sang istri kesal. Dan kenapa 
        setelah ada masalah kehilangan uang tersebut Pak Haris baru cari 
        tambahan? Kenapa tidak dari dulu yang tentunya dengan jam kerja yang 
        tidak terlalu berlebihan. 
Saya menduga Pak Haris merasa harga 
        dirinya terlecehkan, maka dia mencoba menganti uang tersebut dengan 
        kerja tambahannya.  Bila menyinggung harga diri, maka seorang laki2 
        akan segera tanggap menyiasatinya. Tapi tidak mengenai kebutuhan 
        keluarga. 
KENAPA? (Silahkan jawab para laki2)
Dugaan saya: Laki2 
        jauh lebih mencintai dirinya sendiri dari pada 
        keluarganya.

Salam

         


Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 


 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      
___________________________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke