Empat Prinsip untuk Menghadapi Gelombang Kemajuan Zaman

Senin, 05/10/2015 12:30






[image: Empat Prinsip untuk Menghadapi Gelombang Kemajuan Zaman]






Bandung, *NU Online*
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ittifaq Rancabali Kabupaten Bandung, KH Fuad
Affandi mengatakan, umat Islam perlu menerapkan empat prinsip guna
menghadapi gelombang kemajuan zaman. Keempat prinsip tersebut, yaitu
disiplin yang tinggi, kerjakeras, menonjolkan etos kerja, menghargai
teknologi.


"Keempat hal ini penting mengingat kemajuan zaman semakin cepat dan jika
tidak diterapkan pada diri manusia, bisa mengakibatkan manusia berubah
menjadi objek perubahan zaman. Sementara kebutuhan menjadi manusia yang
memiliki jati diri harus tetap menjadi subjek," katanya kepada NU Online,
Ahad (4/10).


Kiai Fuad melanjutkan, masing-masing prinsip itu harus ditanamkan pada saat
usia belajar. Sebisa mungkin orang tua dan guru di sekolah sejak usia dini
mampu mengajarkan keempat pilar tersebut. Dan paling menentukan adalah
pendidikan pada masa usia sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.


"Kalau sekarang muncul istilah pendidikan karakter, maka hal itu harus
diperjelas ke arah empat prinsip tersebut," sambungnya.


Khusus pada prinsip keempat, yakni teknologi, masyarakat Indonesia cukup
ketinggalan. Sekolah-sekolah tidak dirangsang menerapkan teknologi
aplikasi. Banyak yang memahami teknologi identik dengan perangkat mahal,
sulit dilakukan, dan seakan-akan hanya orang asing atau pabrik-pabrik besar
yang melakukan. Sementara dalam pandangan KH Fuad Affandi, teknologi yang
dibutuhkan masyarakat harus aplikatif, sesuai kebutuhan masyarakat lokal
setempat.


"Misalnya teknologi mesin air yang kami kembangkan di sini. Sebelum ada
mesin, air hanya untuk wudlu dan mandi. Untuk jadi air minum membutuhkan
proses lama dengan menyedot bahan bakar. Sekarang cukup dengan mesin, murah
prosesnya dan manfaatnya bisa untuk air minum," katanya sambil
memperlihatkan teknologi terapan air minum yang diterapkan di Al-Ittifaq.


Menurut KH Fuad Affandi, pesantren perlu mengembangkan inovasi teknologi
seperti itu. Masing-masing daerah memiliki problem sekaligus potensi
sumberdaya alam. Banyak yang sulit harus dipermudah karena mempermudah
kehidupan itu merupakan bagian dari tradisi yang baik dalam agama.


"Yassir wala tu'assir. Permudahlah segala urusan dan janganlah dipersulit.
Karena itu negara wajib mengajari teknologi tepat guna kepada masyarakat.
Jangan hanya mengurus pajak jual beli teknologi sementara masyarakatnya
dibiarkan jadi konsumen. Bawalah bangsa ini sebagai produsen. Manufaktur
harus merakyat agar umat memiliki posisi yang baik dalam kehidupan, tidak
terpuruk," pungkasnya. *(Yus Makmun/Fathoni)*






Sumber:


http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,2-id,62605-lang,id-c,daerah-t,Empat+Prinsip+untuk+Menghadapi+Gelombang+Kemajuan+Zaman-.phpx






-- 
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke