Kiai Said Berharap Saudi Perbaiki SDM Pelayanan Haji
Jumat, 09/10/2015 19:59 Jakarta, *NU Online* Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengapresiasi pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang kenyamanan ibadah haji seperti perluasan masjid, air yang mencukupi, pohon yang ditanam di mana-mana dan lainnya yang semuanya menghabiskan milyaran dolar, tetapi ia berharap ada peningkatan manajemen dan kualitas layanan haji. “Kita apresiasi berbagai pembangunan sarana prasarana itu, tetapi manusianya yang melayani belum. Bandaranya mewah, tetapi petugas imigrasinya masih *sak karepe dewe.* Kalau yang ngantri sudah panjang, baru dikerjain. Kalau ada teman, pegawainya milih ngobrol. Ini perlu diperbaiki,” katanya kepada *NU Online*, Jum’at. Satu hal lagi, ia tidak sependapat usulan bahwa haji harus dikelola anggota OKI. Yang penting adalah keterbukaan dalam pengelolaan haji tersebut. “Lebih terbuka saja. Misalnya petugas haji yang resmi membawa ID Card, tidak gampang, membuka kontainer berisi mayat, harus nunggu izin dahulu. Minimal kita diajak *ngomong *dan *sharing*, ketika ada tragedi, apa yang harus dikerjasamakan,” tandasnya. Sementara itu untuk Pemerintah Indonesia, ia meminta agar jangan sekali-kali merendah, merasa di bawah Saudi karena jamaah hajinya terbesar. “Artinya, kita paling banyak memberikan kontribusi. Jamaah haji dan umrah asal Indonesia banyak membelanjakan uangnya di sana. Jangan dianggap sebawahnya.” Dari pengalamannya, orang Saudi menganggap orang non Arab kedudukannya dibawahnya. “Kalau sesama Arab tidak dianggap dibawahnya, seperti Mesir, mereka bisa *ngeyel*,” imbuhnya. Di sisi lain, untuk meningkatkan keselamatan, ia berharap jamaah haji Indonesia meningkatkan disiplinnya. Seperti pada tragedi Mina yang lalu, pada jam tersebut bukan merupakan jadual dan jalurnya orang Indonesia. “Yang paling afdhol memang dari pagi sampai dhulur, walaupun setelah dhuhur sampai jam 12 malam tetap sah, tapi yang paling utama adalah keselamatan,” tuturnya. Ia juga berpesan agar setelah kejadian tersebut, bagi yang akan berangkat haji tahun depan, niatnya tidak boleh surut. “Harus tetap, kalau niat haji jangan surut, tetapi tolong disiplin sesuai aturan, menjaga keselamatan diri juga wajib. Kalau mau *afdhol*, mencium Hajar Aswad juga *afdhol,* tetapi ya susah, minimal badan sakit semua.” *(Mukafi Niam)* Sumber: http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,62681-lang,id-c,nasional-t,Kiai+Said+Berharap+Saudi+Perbaiki+SDM+Pelayanan+Haji-.phpx -- http://harian-oftheday.blogspot.com/ "...menyembah yang maha esa, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang lebih muda, mengasihi sesama..."