Gus Mus: Islam Itu Mudah, Jangan Dipersulit

Ahad, 11/10/2015 03:08






[image: Gus Mus: Islam Itu Mudah, Jangan Dipersulit]






Pati, *NU Online*
KH Mustofa Bisri (Gus Mus) menegaskan bahwa Islam tidak mempersulit
siapapun. Karenanya, ia mengajak para penganutnya untuk tidak mempersulit
diri dalam mempraktikkan agama.


Demikian diuraikan mantan Rais Aam PBNU dalam acara “Suluk Maleman: Islam
Dulu dan Islam Kini” yang berlangsung di Rumah Adab Indonesia Mulia jalan
Diponegoro nomor 94 Pati, Jum’at (9/10) malam.


Terkait Islam itu mudah, sayyidatina Aisyah pernah mengajarkan *innaddina
yusrun*, sesungguhnya agama itu mudah. Dalil lain tentang mudahnya dalam
beragama *yuridullahu bikumul yusra wala yuridu bikumul usra*, tutur Gus
Mus. Pengasuh pesantren Raudlatut Thabilien Rembang ini pernah mengingatkan
seorang yang berkonsultasi dengannya lantaran menurut si fulan shalat itu
susah. Banyak lafal-lafal yang susah dihafalkan.


Kemudian hal ini dibantahnya misalnya ketika shalat hanya bisa mengucapkan
takbir, menurutnya tidak jadi soal. Apalagi dengan tegas Allah menyebut
semampunya. Beragama, lanjut kiai asal Rembang ini, sebenarnya sudah sesuai
dengan kebiasaan masyarakat. Misalnya soal hormat kepada tetangga,
menghormati orang yang lebih tua maupun hormat kepada yang muda.


Agar beragama tidak salah jalur, menurutnya abd (hamba) harus mengenal
Allah. Kenalnya makhluq kepada khaliq (pencipta) tujuannya tidak lain untuk
menyenangkan Allah. Dalam kegiatan rutin yang dihadiri ratusan jamaah ini
menyenangkan Allah dan menyenangkan diri perlu dibedakan. Suatu ketika
seorang sepulang haji pamer kepadanya lantaran bisa mencium hajar aswad.


“Mencium hajar aswadmu untuk menyenangkan dirimu apa menyenangkan Allah?”
tanya Gus Mus kepada si Haji.


Mendengar cerita si Haji, Gus Mus pun mengkritik dirinya mencium hajar
aswad hanya perkara yang sunah tetapi jika caranya dengan menyikut banyak
jamaah jelas dilarang Allah SWT.


Sehingga dibanyak kitab salaf, bab pertama yang kerap dibahas tak lain
ialah tentang mengenal Allah. Kiai ini mengungkapkan dalam beragama jangan
tebang pilih hanya memilih berjenggot dan bersorbannya saja,tetapi akhlak
mulia Nabi tidak ditiru. Jika demikian, ia menyebut yang prinsip
ditinggalkan dan semestinya tidak prinsip malah diagung-agungkan.


“Allah tidak butuh ibadah kita. Tetapi kita yang butuh Allah,” lanjutnya.


Dalam kesempatan ini juga hadir penyair Abdul Hadi WM, Akademisi Ilyas dan
shohibul bait Anis Sholeh Baasyin sekaligus pimpinan Orkes Puisi Sampak
GusUran. (*Syaiful Mustaqim/Alhafiz K*)






Sumber:


http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,62701-lang,id-c,nasional-t,Gus+Mus++Islam+Itu+Mudah++Jangan+Dipersulit-.phpx






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke