On Sen, 2004-06-07 at 09:51, Iggy Budiman wrote:

> Saya rasa masalah tsb tidak berpengaruh pada saat membuat program, hanya
> saat packaging saja.
> Lagian konspenya tidak dihilangkan, tapi dikurangi sampai ke level aplikasi
> ndak perlu ke lapisan bawahnya.
> Saya punya *sorry* m$-windows(original lho)  dan saat install aplikasinya,
> semua librarynya saya arahkan dalam directory programfiles-nya (tweaking).
> Semua berjalan normal tanpa masalah. Padahal tidak ada perubahan di level
> programmingnya kan?

dll windows jarang berubah
*.so di /usr/lib sering upgrade, bahkan major versionnya

> Tapi yang jadi pemikiran utama saya bukan menghilangkan konsep sharing
> library itu (ndak berarti itu ndak masuk pemikiran saya). Tapi lebih ke
> penempatan file-file milik aplikasi yang diinstall dalam satu tempat milik
> aplikasi itu sendiri.

jika user diharuskan bisa ngoprek sistem seperti itu jadilah power user
dan power user biasanya belajar FHS atau LSB

sebagai user saya tak peduli file-file program disimpan di mana, yang
penting work data ada di dalam homedir saya

lain halnya ketika saya ingin memasang program dari source (compile
sendiri), ini sudah bukan user lagi, tapi power user, menjadi admin di
komputer sendiri


--
"to you i am an atheist to god, i'm the loyal opposition" -- Quake II
Gladiator


-- 

Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]

Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php

Kirim email ke