Priyadi Iman Nurcahyo wrote:

>
>kalo disini pakai KDE bukan GNOME karena:
>
>1. KDE itu scriptable lewat DCOP (bisa shell script, perl atau lainnya).
Semua
>aplikasi KDE juga mendukung system notification yang juga bisa menjalankan
>script
apa end user yang bukan techies butuh ini?

>2. KDE menjalankan aplikasi GNOME lebih baik daripada GNOME menjalankan
>aplikasi KDE, misalnya terakhir saya jalanin k3b di GNOME, trayicon-nya
>ngegantung di desktop, tapi menjalankan gaim/gnomemeeting di KDE,
trayiconnya
>bisa dikenal dengan baik
itu udah ada obatnya, mas.... cari di internet.... jadi aplikasi kde yang
pakai tray itu gak gantungan lagi di desktop non kde....
satu-satunya kelemahan gnome adalah loading aplikasi kdenya yang lama
banget.... kayaknya program java masih lebih cepat deh... hanya aplikasi
kde yang gitu... aplikasi qt nggak deh....
di sini gak pakai aplikasi KDE atau qt lagi.... he he he he
hanya ada GTK+, java, motif....

>3. aplikasi GNOME bisa dibuat menggunakan theme yang dipakai KDE saat itu
>(http://www.freedesktop.org/Software/gtk-qt)
Aplikasi KDE juga bisa dibuat semirip mungkin dengan aplikasi Gnome.
Dengan menggunakan theme industrial kalau tidak salah. Tapi Redhat juga
"cukup" berhasil menyatukan mereka..... kok

>4. feeling saya GNOME lebih banyak 'rough edges'-nya dibanding KDE, misalnya
>pengalaman saya evolution lebih sering crash dibanding kmail. Terus
kioslaves
>KDE kelihatannya lebih mature dibanding GNOME vfs (sorry contohnya lupa :))
THUNDERBIRD ROCKSSSSSS!!!!!!

>5. GNOME lebih susah dikonfigure, dikit2 harus edit sana sini di gconf,
>misalnya untuk bikin metacity supaya bisa 'always raise window' harus edit
>'registry' (penting untuk nonton tv). Sebaliknya di KDE semua setting
>konfigurasi diekpos di GUI. Misalnya lagi, untuk configure toolbar, di KDE
>tinggal klik-kanan, di GNOME harus masuk menu dulu, kadang2 malah gak bisa
>diconfigure
Tahu apa alasannya? Karena pemakai Gnome itu tidak punya waktu untuk
ngotak ngatik desktop. Mereka punya pekerjaan yang lebih penting dari
sekadar otak atik desktop..... Pemakai Gnome itu sudah nyaman dengan
pengaturan default dari Gnome.... paling ganti wallpaper, theme...
sudah..... langsung bekerja... dengan desktop.... sementara.... he he he
he ( perang perang deh ) pemakai KDE masih sibuk meng-configure KDE....
Terlalu banyak option bisa membuat takut orang awam....
Orang pakai Gnome untuk bekerja bukan untuk otak atik desktop
tentang always raise windows.... sudah diperbaiki di Gnome 2.6....
Ada pilihan on top.... waktu right click

>6. terlalu banyak feature yang ada di GNOME 1 tapi dihapus di GNOME 2.
>Misalnya untuk assign shortcut di GNOME 1 tinggal buka menu, highlight,
terus
>tekan tombol shortcut-nya. di GNOME 2 sekarang kelihatannya gak bisa lagi
di sini mulai jatuh cinta ama Gnome nya sejak Gnome 2.4. Sekarang masih
"pacaran" dengan Gnome 2.6....

>
>ok perang perang deh :)
:)

>
>-yangmaniakgnome1tapikecewadengangnome2- :)
yangtidakpuasdengankde


>


-- 
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis.php

Reply via email to