Saya setuju nih dengan Mas Ronny. Sebaiknya dengan open minded kita membuka diri untuk menerima perbedaan perangkat. Bisa jadi ada peserta yang sudah menggunakan proprietary sw sehingga mau tidak mau mesti digunakan untuk alat kerja selama acara tersebut. Lagi pula praktisi Linux tidak selalu harus bekerja dengan Linux setiap waktu, ada saatnya kita mesti mengadopsi teknologi yang ada untuk bisa bekerja dengan baik dan lancar.
Kita, praktisi Linux mesti tetap bisa membuka diri terhadap brand yang ada, karena semua system harus dapat disinergikan dengan baik. Kita menjadi praktisi linux bukan karena anti proprietary software, tapi lebih kepada mencari alternative pada ketergantungan terhadap cost yang timbul jika harus membeli sw mahal. Semangat KLI tidak seseram itu kan, sampai harus anti dengan yang lain. Jika ada pihak yang ingin menjadi sponsor tentu harus dengan feedback kompensasi yang sesuai dengan misi mereka menjadi sponsor, namun tetap dalam jalur yang sesuai dengan misi komunitas. Itu saran saya, CMIIW and FMIIW (Forgive Me If I'm Wrong) Dedy Yasriady KPLI Batam -----Original Message----- From: Ronny Haryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, November 20, 2008 11:24 AM To: linux-aktivis@linux.or.id Subject: Re: [linux-aktivis] Usulan-usulan untuk ILC/KLI 2008/11/20 Utian Ayuba <[EMAIL PROTECTED]>: > 5. Melarang penggunaan atribut-atribut pihak/vendor "anti FOSS" pada > pelaksanaan KLI, karena tidak sesuai dengan semangat KLI. misal : > peserta pake kaos MICROSOFT, kaos CISCO, membuka laptop dengan sistem > opertasi proprietary dsb. (ini usulan pribadi) Menurut saya udah gak jamannya lagi begini2. Kalo mau maju mesti kerja sama. Kenapa harus mengasingkan diri? Saya rasa attitude elitist seperti ini akan secara serius menghambat perkembangan adopsi dan kemajuan Linux, apalagi di dunia bisnis yg sering tidak bisa dihindari adanya environment yg heterogen. Yg penting kita tidak membiarkan acara2 ini disetir oleh vendor2 mana pun untuk kepentingan mereka saja, termasuk vendor Linux sekali pun, baik luar maupun dalam negeri. Karena ini acara community, bukan acaranya vendor. Kalo mereka mau sponsorin ya bagus toh (artinya mereka tidak anti Linux kan?), yg penting mereka tidak memasang syarat harus ini itu. Panitia acara (sebagai wakil komunitas) yg seharusnya punya wewenang utk memutuskan apa2 utk acara itu. A big -1 from me on this. Ronny -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis -- Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED] Arsip dan info: http://linux.or.id/milis