Adhi Hargo wrote:
Ups, maksud saya penggunaan dalam konteks Genjuro:
programmer pemula yang kelihatannya mendalami bidang
ini secara otodidak. Dalam kasus seperti ini sisi
"menyenangkan" dan ekspresivitas bahasa pemrograman
pertama kalau bisa ditekankan.
Tidakkah Anda juga setuju, bahwa pengalaman dengan
bahasa pertama sedikit banyak mempengaruhi kualitas
program yang ditulis dengan bahasa-bahasa selanjutnya?
Seperti Dijkstra yang meng"kriminal"kan perkenalan
pemrograman dengan BASIC (atau COBOL, saya lupa).
Bahasa pertama saya sendiri batch file DOS. Kalau
saja...
Ga juga tuh. Pengetahuan bertambah seiring waktu dan pengalaman. Style
pemrograman juga berubah, dah ini saya rasakan sendiri. Yang penting
adalah kemauan untuk berubah, jangan terpaku pada cara lama yang memang
bisa tetapi belum tentu cara yang terbaik. Makin banyak menulis program
akan semakin banyak tahu cara-cara terbaik dalam memprogram.
--- Donny Kurnia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ya ga juga harus dihindari. C dan C++ cukup asik
untuk dipelajari dan
digunakan. Kita semua dulu waktu awal belajar juga
pemula kan :)
Kalau saya dulu tahu pertamanya itu BASIC (masih di
DOS), baru belajar
LISP, Pascal, C, C++, dan Java (ini semua sewaktu
kuliah). C++ untuk
pemula sudah pasti ada, kalo gak, gimana mau
regenerasi programmernya :D
Adhi Hargo
--
Donny Kurnia
http://hantulab.blogspot.com
http://hantulab.multiply.com
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis