Saya coba jawab dari pengalaman:

1. Dalam hal Linux, selama menggunakan ext3 (journaling fs), maka kasus kesalahan secara software (kesalahan penulisan data ke disk) sangat kecil kemungkinannya, terkecuali misalkan ditengah2 listrik mati tersebut ada sebuah program yang sedang mengakses direct ke tabel partisi, maka bisa saja kemungkinannya terjadi salah tulis ato baru setengahnya saja yang ditulisin... tapi dalam hal menggunakan linux fdisk, tentu saja hal ini bisa terjadi saat sesudah perintah "w" dan sebelum fdisk selesai menulis data ke tabel partisi. Sedangkan karena sebagian besar sofware beroperasi dengan menggunakan syscall, maka praktis semua penulisan ke file pasti selalu melalui mekanisme journal... jadi tetap aman...

2. Kemungkinan yang paling banyak adalah rusaknya akibat listrik... tapi biasanya kejadian ini terjadi karena adanya lonjakan tegangan saat listrik kembali menyala, sedangkan PC tidak dalam keadaan mati, tentunya hal ini bisa diperkecil dengan menggunakan stabilizer voltage (stavolt) dengan kualitas bagus atau menggunakan UPS yang cukup berkualitas...

3. Yang lebih sering terjadi adalah error dari software yang sedang beroperasi itu sendiri. Misalnya: PostgreSQL sedang dalam proses yang berat, dan tiba2 ditengah2 proses listrik mati, tentu saja kerusakan misal control table tidak dapat dihindari... memang secara filesystem, file tersebut tidak rusak, karena system saat itu hanya di-request untuk menuliskan file sebesar x Mb, tetapi dari sisi PostgreSQL, penulisan belum selesai karena proses belum selesai. Jadi tetap saja PostgreSQL mengalami error saat starting...

4. SSD tentu saja sangat memadai dalam hal tahan terhadap goncangan fisik, tapi terhadap ketiga ancaman diatas tetap saja bisa rusak... sooo... memang sebaiknya server dilengkapi dengan UPS supaya menghindarkan dari kerusakan hardware & software...

Hope usefull...

uwo wrote:
Pertama.. thanks atas banyak masukan mengenai linux embedded...

Nanya lagi neh...
Sebetulnya pertanyaan ini mungkin kurang relevant di millist programming, tapi berhubung sepi2 aja biar rame dan millist linux yg sy ikuti hanya millist ini so sy posting saja : - Kalau sewaktu server linux mati karena aliran listrik putus mendadak... kemudian kernel panic atau lilo rusak, itu semata-mata karena kerusakan penulisan di HD atau memang secara S/W? arti nya terjadi kesalahan penempatan data o/ si linux? - Misal error scr H/W artinya memang kemampuan HDisk yang tidak siap dengan kondisi mati listrik tadi (menurut sy), apa bisa di antisipasi lebih baik menggunakan SSD? (Solid State Disk?). Ato pake SSD dijamin free.... dari masalah tsb?

rgds,
uwo_



--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis

Kirim email ke