Thank You....

Saya menghadapi kondisi dimana saya ingin implementasi linux utk kebutuhan transfer data namun sewaktu-waktu pc-linux tersebut dimatikan tanpa prosedur yang seharus nya. Artinya listrik akan mati tiba2 karena gk ada yg ngadmin sama sekali. Kerusakan Data Saat transfer tidak menjadi kendala namun yang ingin di hindari adalah kerusakan Linux itu sendiri. Selama ini menggunakan SBC (pake atmel89CXX) dan data transfer temporary dsimpan di NV-RAM terbukti cukup handal mengantisipasi putus nya pasokan listrik. Sekarang banyak PC Pentium-III yang nilai nya sudah dibawah harga SBC, utk kbutuhan penyimpanan Data pake compact flash 4 G sudah ada yg harga 200 ribu dan pake cf-ide converter. Apa ada yang pernah pake? Apa cukup handal utk menghadapi putus nya pasokan listrik?

rgds,
uwo_

NB : NV-RAM 32kbytes harga nya mencapai Rp. 100K :(..., Compact Flash 4 G = Rp. 200K jauh ya....


Danny Kurniawan wrote:
Saya coba jawab dari pengalaman:

1. Dalam hal Linux, selama menggunakan ext3 (journaling fs), maka kasus kesalahan secara software (kesalahan penulisan data ke disk) sangat kecil kemungkinannya, terkecuali misalkan ditengah2 listrik mati tersebut ada sebuah program yang sedang mengakses direct ke tabel partisi, maka bisa saja kemungkinannya terjadi salah tulis ato baru setengahnya saja yang ditulisin... tapi dalam hal menggunakan linux fdisk, tentu saja hal ini bisa terjadi saat sesudah perintah "w" dan sebelum fdisk selesai menulis data ke tabel partisi. Sedangkan karena sebagian besar sofware beroperasi dengan menggunakan syscall, maka praktis semua penulisan ke file pasti selalu melalui mekanisme journal... jadi tetap aman...

2. Kemungkinan yang paling banyak adalah rusaknya akibat listrik... tapi biasanya kejadian ini terjadi karena adanya lonjakan tegangan saat listrik kembali menyala, sedangkan PC tidak dalam keadaan mati, tentunya hal ini bisa diperkecil dengan menggunakan stabilizer voltage (stavolt) dengan kualitas bagus atau menggunakan UPS yang cukup berkualitas...

3. Yang lebih sering terjadi adalah error dari software yang sedang beroperasi itu sendiri. Misalnya: PostgreSQL sedang dalam proses yang berat, dan tiba2 ditengah2 proses listrik mati, tentu saja kerusakan misal control table tidak dapat dihindari... memang secara filesystem, file tersebut tidak rusak, karena system saat itu hanya di-request untuk menuliskan file sebesar x Mb, tetapi dari sisi PostgreSQL, penulisan belum selesai karena proses belum selesai. Jadi tetap saja PostgreSQL mengalami error saat starting...

4. SSD tentu saja sangat memadai dalam hal tahan terhadap goncangan fisik, tapi terhadap ketiga ancaman diatas tetap saja bisa rusak... sooo... memang sebaiknya server dilengkapi dengan UPS supaya menghindarkan dari kerusakan hardware & software...

Hope usefull...

--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis

Kirim email ke