Kalau tujuannya untuk melindungi OS, saran saya sebaiknya gunakanlah
memory ReadOnly, misal menggunakan FlashROM, atau bisa menggunakan
CD/DVD, sedangkan untuk filesystem yang perlu ReadWrite, bisa
menggunakan memory, atau harddisk yang memang masih beresiko bisa rusak,
tapi kalaupun rusak, penggantiannya agak mudah kan??
alternatif lain: gunakan cara "easy replaceable" memory, seperti Flash
Disk, ataupun model MC/SD Card... kalaupun misalkan OS rusak, gunakan
backup image ataupun spare memory, misal disediakan 2 Flash Disk/MC/SD,
sehingga jika sewaktu2 rusak, mudah saja penggantiannya...
tentu saja kedua cara diatas dapat dilakukan dengan syarat bahwa OS
tidak banyak mengalami perubahan, misal: update, install, dsb... jadi
lebih mirip setup box atau embeded device...
regards.
uwo wrote:
Thank You....
Saya menghadapi kondisi dimana saya ingin implementasi linux utk
kebutuhan transfer data namun sewaktu-waktu pc-linux tersebut dimatikan
tanpa prosedur yang seharus nya. Artinya listrik akan mati tiba2 karena
gk ada yg ngadmin sama sekali. Kerusakan Data Saat transfer tidak
menjadi kendala namun yang ingin di hindari adalah kerusakan Linux itu
sendiri. Selama ini menggunakan SBC (pake atmel89CXX) dan data transfer
temporary dsimpan di NV-RAM terbukti cukup handal mengantisipasi putus
nya pasokan listrik. Sekarang banyak PC Pentium-III yang nilai nya sudah
dibawah harga SBC, utk kbutuhan penyimpanan Data pake compact flash 4 G
sudah ada yg harga 200 ribu dan pake cf-ide converter. Apa ada yang
pernah pake? Apa cukup handal utk menghadapi putus nya pasokan listrik?
rgds,
uwo_
NB : NV-RAM 32kbytes harga nya mencapai Rp. 100K :(..., Compact Flash 4
G = Rp. 200K jauh ya....
--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis