M. A. Suryawan Wrote: 
Dari kutipan fatwa ini terlihat jelas bahwa dasar dikeluarkannya fatwa TIDAK 
berdasarkan Al-Qur'an, Sunnah dan Hadits Rasulullah s.a.w., melainkan 
berdasarkan apa yang tercantum dalam 9 buah buku yang judulnya tidak pernah 
disebutkan dalam fatwa itu. 
=======================
La Tando:
Silakan baca artikelnya Abah HMNA di bawah

**************************************************************************************

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
687. Mengapa MUI Keluarkan Fatwa Sesat?

Ada dua cabang Ahmadiyah, yaitu Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore, MUI 
memfatwakan sesat hanya pada Ahmadiyah Qadiyan, bukan pada Ahmadiyah Lahore, 
yang tidak mengakui kenabian Ghulam Ahmad. Ahmadiyah Lahore hanya mengakui 
klaim Ghulam Ahmad pada tahun 1885 sebagai Mujaddid (revivalist). Syaeful Uyun, 
Muballigh Ahmadiyah Qadiyan menulis artikel berjudul "Fatwa MUI bertentangan 
(dengan) Al Quran dan Hadits di rubrik OPINI Harian Fajar edisi Rabu, 27 Jili 
2005. Ia mengutip dari dalam Majallah Mimbar Ulama No.41, tahun V Juli-Agustus 
1980 spb: 
-- 1. Sesuai dengan data dan fakta yang diketemukan dalam 9 buah buku tentang 
Ahmadiyah, Maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) memfatwakan bahwa Ahmadiyah di 
luar Islam, sesat dan menyesatkan.
-- Dalam menghadapi persoalan Ahmadiyah, hendaknya MUI selalu berhubungan 
dengan pemerintah.

Selanjutnya ia mengkritik MUI yang mengeluarkan fatwa hanya berdasar 9 buah 
buku karya manusia, bukan berdasar atas Nash (Al Quran dan Hadits). Ia menilai 
jika ke-9 buku itu ditulis orang Ahmadi, masih rasional, tetapi jika buku itu 
karya orang non-Ahmadi yang memiliki sikap anti-Ahmadiyah, maka itu irrasional. 
Itu kritikan terhadap MUI di media gtafika. Di cyber spacepun MUI menuai 
kritikan, seperti antara lain: Masukan untuk MUI hendaknya menghindarkan 
kata-kata 'sesat' atau yang tendensius semacam itu. Dengan menggunakan 
kata-kata tendensius itu. bukanlah cara yang baik untuk mendidik masyarakat. 
MUI berkewajiban membimbing umat? Apa betul mengeluarkan kata-kata "sesat" 
adalah sebuah bimbingan? Hendaknya MUI lebih diplomatis, lebih toleran dalam 
mengeluarkan bimbingan. Soal Ahmadiyah, sebutkan saja informasi yg lengkap 
tentangnya, tak usah pakai embel-embel sesat segala. Masyarakat kita memang 
perlu dibimbing, jangan diprovokasi. Kata "sesat" jelas-jelas mudah 
memprovokasi masyarakat. 

***

Pengasuh kolom ini adalah juga anggota Majelis Pengkajian MUI Sulawesi Selatan, 
sehingga menjadi tanggung jawab moral, terutama pula tanggung jawab kepada 
Allah SWT, untuk menyambut kedua gayung itu, ibarat kata pepatah: Gayung 
bersambut, kata berjawab. MUI tugas utamanya menjaga gawang aqidah ummat Islam, 
mengeluarkan fatwa apa adanya tegas dan tanpa tedeng aling-aling. Kata-kata 
bersayap harus dihindari, kalau memang sesat ya dikatakan sesat. Sikap tegas 
ini mengandung pendidikan dan bimbingan bagi ummat yang masih awwam yang perlu 
dijaga aqidahnya. Ummat yang awwam dibimbing untuk menjauhi dan menjaga diri 
untuk tidak berkomunikasi dengan ajaran sesat.

Selanjutnya saya akan melayani Syaeful Uyun berdasarkan Al Quran dan dari 
pulikasi Ahmadiyah Qadiyan sendiri, bukan dari tulisan non-Ahmadi. Since the 
death of Mirza Ghulam Ahmad Baig Qadiyani in 1908 his followers have been 
editing out some of the material written by him. Some of the quotes were taken 
from Qadiyani magazines or newspapers published after the death of Mirza.

"I saw in my dream that I am Allah and I believed, no doubt I am the one who 
created the heaven." Aina-e-Kamalat, p.564.

" Every one can rise to the highest status, he can even surpass the status of 
Muhammad, the Messenger of Allah." Al-Fadl Qadiyan, 17th July 1922.

(Sejak kematian Mirza Ghulam Ahmad Baig Qadiyani dalam tahun 1908, maka para 
pengikutnya telah mengedit beberapa materi yang ditulis olehnya. Beberapa dari 
kutipan itu diambil dari majallah dan koran yang diterbitkan setelah kematian 
Mirza.
Kulihat dalam mimpiku bahwa diriku adalah Allah dan saya yakin tidak ragu bahwa 
saya adalah Allah yang mencipta langit.
Setiap orang dapat meningkat ke atas status yang setinggi-tingginya bahkan 
dapat melampaui Muhammad, Utusan Allah).

Cukup dua kutipan itu saja yang saya jadikan referens. Firman Allah:
-- LQD KFR ALDzYN QALWA AN ALLH HW ALMSYhABN MRYM (S. ALMAaDt, 5:17), dibaca: 
laqad kafaral ladzi-na qa-lu- innaLla-ha huwal masi-hubnu maryam, artinya: 
Sesungguhnya telah kafirlah mereka yang brrkata: Sesungguhnya Allah ialah 
al-Masih anak Maryam.    

Para penganut Ahmadiyah Qadiyan yang: 
1. Meyakini Ghulam Ahmad itu, adalah Allah yang mencipta langit dan 
2. Meyakini bahwa setiap orang dapat meningkat ke atas status yang 
setinggi-tingginya bahkan dapat melampaui Muhammad, Utusan Allah
yang kedua butir itu diambil dari publikasi Qadiyani, itu lebih hebat dari 
kriteria kafir dalam S. Al-Maaidah, [5:17]. Maka percayalah bahwa MUI tidaklah 
gegabah mengeluarkan fatwa sesat bagi Qadianism. WaLlahu a'lamu bisshawab.

*** Makassar, 31 Juli 2005
   [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2005/07/687-mengapa-mui-keluarkan-fatwa-sesat.html




  ----- Original Message ----- 
  From: Wal Suparmo 
  To: mayapadaprana@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 30, 2008 3:38 AM
  Subject: Re: [Mayapada Prana] Re: Masjid Ahmadiyah di Sukabumi Dibakar 
(kumpulan tanggapan dari milis JIL)



  Salam,
  MUI mengeluarkan fatwa berdasarkan keyakinan  agama yang dianutnya.
  Demikianlah fakta dan kenyataannya.
  Wasalam,
  Wal Suparmo

  "si Brewok [0_-]" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Berikut beberapa tanggapan ttg pembakaran Masjid Ahmadiyah oleh rekan-rekan 
di Milis JIL
    Ade Armando wrote:
    Masjid Ahmadiyah di Tasikmalaya dan Sukabumi sudah dibakar.
    Kita tinggal menunggu korban nyawa jatuh.
    Di mana kamu, MUI?
    Di mana kamu, MUI?
    Di mana kamu, MUI?
    Tidurlah dengan tenang, para ulama, karena akibat fatwa kalian, orang
    kehilangan hak-haknya untuk berkeyakinan
    Puaslah kalian, para ulama, karena akibat fatwa kalian, orang menderita,
    diteror, dihina, dinista, diusir, dianiaya..

    Di mana kamu, MUI?
    Mana suaramu, MUI?
    Kenapa kalian bungkam, MUI? Takut? Pengecut? Atau memang oni semua yang
    kalian inginkan?
    Ditanggapi sejauh ini oleh 
    Suaedy wrote: MUI adalah provokatornya! !! dan Ulil Abshar Abdalla wrote: 
SEDIH
    M. A. Suryawan Wrote: (Tentang Fatwa MUI)
    Fakta dibalik Fatwa MUI

    Kutipan fatwa MUI: "Majelis Ulama Indonesia dalam Musyawarah Nasional
    II tanggal 11-17 Rajab 1400 H/26 Mei-1 Juni 1980 M di Jakarta
    memfatwakan tentang ajaran jama'ah Ahmadiyah sebagai berikut: Sesuai
    dengan data dan fakta yang ditemukan dalam 9 (sembilan) buah buku
    tentang Ahmadiyah, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) memfatwakan
    bahwa Ahmadiyah adalah Jamaah di luar Islam, sesat dan menyesatkan. " 

    Selain itu fatwa MUI juga menyatakan bahwa Jemaat Ahmadiyah
    menimbulkan "bahaya bagi ketertiban dan keamanan negara." 

    Dari kutipan fatwa ini terlihat jelas bahwa dasar dikeluarkannya fatwa
    TIDAK berdasarkan Al-Qur'an, Sunnah dan Hadits Rasulullah s.a.w.,
    melainkan berdasarkan apa yang tercantum dalam 9 buah buku yang
    judulnya tidak pernah disebutkan dalam fatwa itu. 

    Sampai dengan hari ini bentuk fisik dan judul buku itu tidak pernah
    diketahui serta tidak pernah ditemukan keberadaannya. Dengan kata
    lain, fatwa itu hanyalah berdasarkan dusta belaka. 

    Mengenai pernyataan bahwa Jemaat Ahmadiyah berbahaya bagi ketertiban
    dan keamanan negara jelas merupakan fitnah yang luar biasa. Tidak
    pernah ada bukti bahwa Jemaat Ahmadiyah berbahaya bagi ketertiban dan
    keamanan negara Republik Indonesia, baik sebelum maupun setelah
    dikeluarkannya fatwa pada tahun 1980. Kenyataannya, warga Jemaat
    Ahmadiyah di Indonesia selalu berusaha menjadi warga negara yang baik
    dan terhormat serta menjunjung tinggi dan mematuhi hukum yang berlaku
    di negara Republik Indonesia, dan Jemaat Ahmadiyah yang menjunjung
    tinggi serta patuh hukum inilah yang seringkali mengalami penganiayaan
    dan persekusi oleh kelompok Islam tertentu karena tetap berpegang pada
    keimanannya.
    ditanggapi oleh 
    Martin Ali wrote: 
    kalau ngak salah, pihak ahmadiyah sudah diberikan kesempatan untuk 
memberikan bukti "kebenaran" anutannya. abdul basit dipanggil bakorpakem untuk 
menjelaskan apa itu ahmadiyah. dia mengajukan 12 poin. bakorpakem ketika itu 
menerima poin-poin itu sebagai titik pijakan penelitian yang akan dikembangkan 
di lapangan. namun, akhirnya terbukti penjelasan abdul basit itu tidak sesuai 
dengan kenyataan di lapangan. teori yang diungkapkan abdul basit sama sekali 
tidak sama dengan apa yang dipraktekkan umat ahmadiyah dalam kehidupananya 
sehari-hari. oleh karena itu, bakorpakem menilai abdul basit bohong. so 
ahmadiyah dinyatakan sesat alias bohong. 

    saya rasa itu semua kesalahan di pihak abdul basit yang tidak komunikatif. 
kenapa lagi dia menjelaskan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ada di 
ahmadiyah. semua orang juga akan jengkel jika merasa dibohongi. apalagi ini 
bakor pakem (pihak pemerintah).

    saya kira anda mas harus maju ke depan untuk menggantikan abdul basit yang 
mampu menjelaskan pengertian ahmadiyah. 

    kesimpulannya, kasus ahmadiyah adalan dampak miskomunikasi saja.
    Bang Topik wrote: 
    bung martin,
    saya kira 12 butir pernyataan itu udah jelas, tidak ada yg melanggar. tapi
    saya sadari ini masalah komunikasi. ada perbedaan paham antara pihak
    Ahmadiyah dengan kejaksaan. saya kebetulan memang tidak hadir dalam
    pembuatan 12 butir, tapi saya kira bukankah seharusnya kejaksaan sudah paham
    apa yang di maksud dalam 12 butir? bukankah pertemuannya sudah berlangsung
    berkali2.

    Suaedy wrote:
    di tingkat akar rumput apa yang kami lakukan tidak ada yg berbeda dari 12
    butir penjelasan itu. sekali lagi itu adalah *pernyataan dan
    penjelasan, *berarti itulah yg kami yakini, tidak mungkin kamu menjilat 
ludah sendiri. *
    kayak gak tahu aja mas. MUI memang penjual agama. Lha mbok sampeyan mau 
pesan fatwa MUI untuk menyesatkan siapa saja, asal ada uangnya, OK. Sekarang 
ada proyek menjual sesat Ahmaditah kepada OKI dan negara2 wahabi penghasil 
minyak. Bespk apa lagi.

    Sayangnya, SBY ketakutan karena tidak cukup pengetahuan agama, jadi 
digertak HTI dan FPI, ketakutan luar biasa. Ini ironi seorang bekas jenderal 
yang mengorbankan bangsa dengan melarang salah satu bagian bangsa Indoensia 
untuk hidup hanya untuk mempertahankan kekuasaan dan ambisi mencalonkan 
kembali. tragis bro'.
    -----------------------------------------------------
    Brewok menanggapi di milis ini: Makin panas aza kasus Ahmadiyah ini ya... 
Semoga semuanya dapat memetik pelajaran dari sini. . 
   

Kirim email ke