Diteruskan oleh HMNA Salam <http://www.kompas.com/data/photo/2008/06/01/200857p.jpg>
Senin, 2 Juni 2008 | 13:57 WIB JAKARTA, SENIN - Komando Laskar Islam (KLI) melakukan klarifikasi atas sejumlah fakta yang berkembang seputar insiden Monas yang terjadi hari Minggu (1/6) kemarin di Lapangan Silang Monas, Jakarta. Panglima KLI Munarman mengoreksi pemberitaan hari ini yang menyatakan bahwa penyerangan dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI). "Saya membuka berita-berita hari ini, ada akurasi yang sangat parah yang menyatakan bahwa FPI yang menyerbu. Hari ini, saya katakan bahwa yang kemarin mendatangi Monas adalah Komando Laskar Islam, yang merupakan gabungan dari laskar-laskar seluruh Indonesia. Perlu ditegaskan bahwa aksi kemarin merespon undangan terbuka dan untuk mengamankan aksi tolak kenaikan harga BBM. Sementara, aksi yang mereka lakukan (AKKBB) itu memang untuk menyatakan dukungan kepada Ahmadiyah, bukan untuk peringatan hari Pancasila," papar Munarman kepada para wartawan di Markas FPI, kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Senin (2/6) siang ini. Sebelum memulai jumpa pers, KLI memutar sebuah video yang memperlihatkan seorang peserta aksi berkaos putih dengan sebuah pita merah putih di lengan kirinya sempat mengeluarkan sebuah senjata api. "Yang menggunakan pita merah itu adalah massa AKKBB. Kalau memang mereka aksi damai, untuk apa bawa senjata api. Kami juga mengklarifikasi pernyataan yang menyatakan bahwa kami menganiaya wanita, anak-anak dan orang cacat. Itu sama sekali tidak benar, fitnah belaka!," ujarnya. Munarman kemudian memanggil seorang bocah kecil yang tertangkap beberapa kamera, tersudut di dinding dan menangis. Bocah itu adalah anak dari salah satu anggota KLI, Tubagus Sidik. "Aksi AKKBB adalah bentuk provokasi untuk menantang Islam. Pendukung Ahmadiyah telah dengan sengaja melibatkan orang-orang non-Islam yang tidak sepatutnya ikut campur dalam urusan umat Islam terkait Ahmadiyah, sehingga berpotensi untuk memperluas konflik antarumat beragama," lanjut dia. Menanggapi adanya laporan kepada Mabes Polri atas insiden tersebut, Munarman menyatakan tak gentar. Teriakan "Allahu Akbar" diteriakkan, "Kalau ada yang ganggu laskar saya, satu orang pun silahkan berhadapan dengan saya, saya tidak takut. Saya sediakan diri saya untuk ditangkap, dengan catatan bubarkan dulu Ahmadiyah," katanya dengan berapi-api. ----- Original Message ----- From: Lintang.Kencono To: mayapadaprana@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 1:41 PM Subject: Re: [Mayapada Prana] FPI tak ayalnya sebagai organisasi Front Preman/Perusak Islam Tolong Bilangin ke FPI donk Bah.. jangan Merusak Nama Islam..Gitu. ----- Original Message ----- From: H. M. Nur Abdurrahman To: mayapadaprana@yahoogroups.com Sent: Monday, June 02, 2008 5:14 AM Subject: Re: [Mayapada Prana] FPI tak ayalnya sebagai organisasi Front Preman/Perusak Islam Kalau saya, sebagai seorang muslim yg mencoba menjadi muslim yg baik, tdk akan gegabah menuduh sana sini, menyumpahi dan menghakimi orang sebelum tahu duduk masalahnya. Karena itu akan menunjukkan dan memamerkan ketololan sendiri bila itu tdk benar. Mari kita lihat : 1.Sebelumnya, menurut Heru, pihak Polda telah menyarankan kepada AKBB agar apel akbar tidak dilakukan pada hari 1 Juni tsb. Tetapi AKBB tetap melakukan aksinya......(Tempo) 2. Sesungguhnya yang berwenang untuk mencegah apel akbar/petisi AKBB yang membela aliran agama qadiyani adalah pranata hukum. Dan itu telah dilakukan oleh polisi yang menyarankan AKBB untuk tidak berpetisi (lihat no.1 di atas). Lebih dari itu pranata hukum tidak bisa bertindak, karena tidak/belum ada payung hukum berupa SKB tiga menteri. Sebagai analogi, karena DPR tidak punya sikap tegas ttg naiknya BBM maka mahasiswa berdemo menjadi DPR jalanan. Demikian pula karena belum adanya payung hukum bagi pranata hukum berupa SKB untuk menindaki aktivitas penganut agama qadiyani yang melanggar Hak Asasi Ummat Islam yang dirusak aqidahnya, maka FPI bertindak nahi mungkar, dalam wujud pranata hukum jalanan. Memang merupakan qaidah umum, => "dimana lembaga formal tidak/belum bertindak, maka lembaga jalanan yang akan tampil". 3. Sesudah diserang oleh fpi, Aliansi Kebebasan Berkeyakinan & Beragama (AKBB) berdalih mereka memperingati hari kelahiran pancasila. Padahal undangan berdemo mereka sebelumnya adalah, Aliansi Kebebasan Berkeyakinan & Beragama (AKBB) melakukan demo untuk mendukung agama qadiyani. 3. Masalah kekerasan non-fisik agama qadiyani yang merusak aqidah Islam, melanggar Hak Asasi Ummat Islam, adalah masalah intern Islam, kenapa non-muslim juga ikut-ikutan???? Terbukti di rombongan demo itu ada sekitar 300-an non muslim yg tergabung dlm demo Aliansi Kebebasan Berkeyakinan & Beragama (AKBB) !!! 5. Untuk menghindarkan bentrok horisontal antara ummat Islam dengan non-Muslim, hendaknya warga non-Muslim tidak perlu ikut-ikutan dalam hal masalah intern ummat Islam yang dilanggar Hak Asasinya berupa kekerasan non-fisik oleh gerombolan agama qadiyani. Coba, jawab, SIAPA SEBENARNYA YANG MEMANCING DAN MEMULAI KERIBUTAN? Tidaklah beradab menyumpahi dan menghakimi, sebelum semua permasalahan menjadi jelas. Salam HMNA ----- Original Message ----- From: Dandin HMK IMB To: [EMAIL PROTECTED] ; mayapada praana ; CCF Friends Sent: Monday, June 02, 2008 10:35 AM Subject: [Mayapada Prana] FPI tak ayalnya sebagai organisasi Front Preman/Perusak Islam A’udzubillahhi mindzalik, kata itu yang terucap dari mulutku setelah menyaksikan beberapa berita di TV yang memberitakan kbrutalan FPI kepada para demonstran yang lain, bagaimana tidak mengagetkan, FPI yang mengaku front pembela Islam memukuli banyak orang bahkan ada ibu-ibu anak-anak ada juga yang cacat, mereka memukul atas nama Islam. apakah itu mental orang islam?apakah itu yang diajarkan islam?apakah memang islam mengajarkan seperti itu? Setahu saya, di setiap agama ngga ada yang mengajarkan kekerasan, tapi mengapa FPI ini yang mengaku Islam melakukan kekerasan yang begitu dahsyatnya, menurut saya justru mereka adalah perusak Islam, mereka adalah preman islam, mereka adalah yang membuat malu umat islam sendiri, dan anehnya lagi dari kejadian itu ngga ada polisi yang sigap yang ada hanya segelintir, aneh bukan??ya itulah Indonesia, kalau ngga aneh bukan di Indonesia Terus terang saya merasa malu sekali sebgai umat islam melihat situasi seperti ini, makanya saya sangat setuju kalau yang namanya FPI itu dibubarkan oleh pemerintah, karena mereka hanya bikin malu umat islam se dunia, semoga mereka diberikan kesadaran. Dandin