Kalau bener2x islam gak bisa diprovokasi, cuma orang yg gampang emosi yg bisa 
diprovokasi. 

Dari jaman penjajahan sampe sekarang orang2x seperti anda masih aja gampang 
diadu domba dan di provokasi, masih bukan islam. 

--- On Mon, 6/2/08, H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [Mayapada Prana] FPI tak ayalnya sebagai organisasi Front 
Preman/Perusak  Islam
To: mayapadaprana@yahoogroups.com
Date: Monday, June 2, 2008, 11:36 AM







 
#yiv1960003938 #ygrp-mkp {
BORDER-RIGHT:#d8d8d8 1px solid;PADDING-RIGHT:14px;BORDER-TOP:#d8d8d8 1px 
solid;PADDING-LEFT:14px;PADDING-BOTTOM:0px;MARGIN:14px 0px;BORDER-LEFT:#d8d8d8 
1px solid;PADDING-TOP:0px;BORDER-BOTTOM:#d8d8d8 1px solid;FONT-FAMILY:Arial;}
#yiv1960003938 #ygrp-mkp HR {
BORDER-RIGHT:#d8d8d8 1px solid;BORDER-TOP:#d8d8d8 1px solid;BORDER-LEFT:#d8d8d8 
1px solid;BORDER-BOTTOM:#d8d8d8 1px solid;}
#yiv1960003938 #ygrp-mkp #hd {
FONT-WEIGHT:bold;FONT-SIZE:85%;MARGIN:10px 0px;COLOR:#628c2a;LINE-HEIGHT:122%;}
#yiv1960003938 #ygrp-mkp #ads {
MARGIN-BOTTOM:10px;}
#yiv1960003938 #ygrp-mkp .ad {
PADDING-RIGHT:0px;PADDING-LEFT:0px;PADDING-BOTTOM:0px;PADDING-TOP:0px;}
#yiv1960003938 #ygrp-mkp .ad A {
COLOR:#0000ff;TEXT-DECORATION:none;}


Tambahan:
MUI: Penyerangan FPI Akibat 
Provokasi AK-BB
detikcom

Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) 
menyayangkan aksi yang dilakukan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama 
dan 
Berkeyakinan (AK-BB) untuk mendukung aliran Ahmadiyah. Pasalnya, itulah yang 
menyulut emosi massa Front Pembela Islam (FPI) dan menyerang aktivis AK-BB di 
Monas, Minggu, 1 Juni 2008, kemarin.
"Jangan melakukan provokasi dengan 
mengangkat-angkat kembali Ahmadiyah," ujar ketua MUI Amidhan kepada detikcom, 
Senin (2/6/2008).


  ----- Original Message ----- 
  From: 
  H. M. Nur Abdurrahman 
  To: mayapadaprana@yahoogroups.com 
  
  Sent: Monday, June 02, 2008 12:14 
PM
  Subject: Re: [Mayapada Prana] FPI tak 
  ayalnya sebagai organisasi Front Preman/Perusak Islam
  

  Kalau saya, sebagai seorang muslim yg mencoba 
  menjadi muslim yg baik, tdk akan gegabah menuduh sana sini, menyumpahi dan 
  menghakimi orang sebelum tahu duduk masalahnya. Karena itu akan menunjukkan 
  dan memamerkan ketololan sendiri bila itu tdk benar.

Mari kita lihat 
  :
   
  1.Sebelumnya, menurut Heru, pihak Polda telah 
  menyarankan kepada AKBB agar apel akbar tidak dilakukan pada hari 1 Juni tsb. 
  Tetapi AKBB tetap melakukan aksinya......(Tempo)

  2. Sesungguhnya yang 
  berwenang untuk mencegah apel akbar/petisi AKBB yang membela aliran agama 
  qadiyani adalah pranata hukum. Dan itu telah dilakukan oleh polisi 
  yang menyarankan AKBB untuk berpetisi (lihat no.1 di atas). Lebih dari 
  itu pranata hukum tidak bisa bertindak, karena tidak/belum ada payung hukum 
  berupa SKB tiga menteri. Sebagai analogi, karena DPR tidak punya sikap tegas 
  ttg naiknya BBM maka mahasiswa berdemo menjadi DPR jalanan. Demikian pula 
  karena belum adanya payung hukum bagi pranata hukum berupa SKB untuk 
menindaki 
  aktivitas penganut agama qadiyani yang melanggar Hak Asasi Ummat Islam yang 
  dirusak aqidahnya, maka FPI bertindak nahi mungkar, dalam wujud pranata hukum 
  jalanan. Memang merupakan qaidah umum, => "dimana lembaga formal 
  tidak/belum bertindak, maka lembaga jalanan yang akan 
  tampil".
 
  3. Sesudah diserang oleh fpi, Aliansi 
  Kebebasan Berkeyakinan & Beragama (AKBB) berdalih mereka memperingati 
hari 
  kelahiran pancasila. Padahal undangan berdemo mereka sebelumnya adalah, 
  Aliansi Kebebasan Berkeyakinan & Beragama (AKBB) melakukan demo untuk 
  
mendukung agama qadiyani.
  
3. Masalah kekerasan non-fisik agama 
  qadiyani yang merusak aqidah Islam, melanggar Hak Asasi Ummat Islam, adalah 
  masalah intern Islam, kenapa non-muslim juga ikut-ikutan???? Terbukti di 
  rombongan demo itu ada sekitar 300-an non muslim yg tergabung dlm demo 
Aliansi 
  Kebebasan Berkeyakinan & Beragama (AKBB) !!!
   
  5. Untuk menghindarkan bentrok horisontal 
  antara ummat Islam dengan non-Muslim, hendaknya warga non-Muslim tidak perlu 
  ikut-ikutan dalam hal masalah intern ummat Islam yang dilanggar Hak Asasinya 
  berupa kekerasan non-fisik oleh gerombolan agama 
  qadiyani.

Coba, jawab, 
  SIAPA SEBENARNYA YANG MEMANCING DAN MEMULAI KERIBUTAN?

Tidaklah 
  beradab menyumpahi dan menghakimi, sebelum semua permasalahan menjadi 
  jelas.
   
  Salam
  HMNA


  
    ----- Original Message ----- 
    From: 
    Dandin HMK 
    IMB 
    To: [EMAIL PROTECTED] ; mayapada praana ; CCF Friends 
    Sent: Monday, June 02, 2008 10:35 
    AM
    Subject: [Mayapada Prana] FPI tak 
    ayalnya sebagai organisasi Front Preman/Perusak Islam
    

    
      
      
        

          A’udzubillahhi mindzalik, kata itu yang terucap 
          dari mulutku setelah menyaksikan beberapa  berita di 
          TV yang memberitakan kbrutalan FPI kepada para demonstran yang lain, 
          bagaimana tidak mengagetkan, FPI yang mengaku front pembela Islam 
          memukuli banyak orang bahkan ada ibu-ibu anak-anak ada juga yang 
          cacat, mereka memukul atas nama Islam. apakah itu mental orang 
          islam?apakah itu yang diajarkan islam?apakah memang islam mengajarkan 
          seperti itu? Setahu saya, di setiap agama ngga ada yang mengajarkan 
          kekerasan, tapi mengapa FPI ini yang mengaku Islam melakukan 
kekerasan 
          yang begitu dahsyatnya, menurut saya justru mereka adalah perusak 
          Islam, mereka adalah preman islam, mereka adalah yang membuat malu 
          umat islam sendiri, dan anehnya lagi dari kejadian itu ngga ada 
polisi 
          yang sigap yang ada hanya segelintir, aneh bukan??ya itulah 
          Indonesia , kalau 
          ngga aneh bukan di
 Indonesia 
          Terus terang saya merasa malu sekali sebgai umat 
          islam melihat situasi seperti ini, makanya saya sangat setuju kalau 
          yang namanya FPI itu dibubarkan oleh pemerintah, karena mereka hanya 
          bikin malu umat islam se dunia, semoga mereka diberikan kesadaran.
          Dandin

 




      

Kirim email ke