YAAAAAAAAAAA... membosankannnn....
 
mending ngomongin tentang kedalaman spiritual ajaaahhhhhhh..... walaupun begitu 
semua tetap manusia itu ajaaaa.... nb : namanya manusia pasti punya 
kesalahan... butuh dimaklumi.....
 
klo mo ngomongin agama ama TUHAN sendiri2 aajaaaaaaaaaaaaaaa.......
 
regards,
 
===================================
--- On Wed, 24/2/10, retno susiana <rsusi...@yahoo.com> wrote:


From: retno susiana <rsusi...@yahoo.com>
Subject: Re: Bls: [Mayapada Prana] Re: Buku Anand Krisna
To: mayapadaprana@yahoogroups.com
Date: Wednesday, 24 February, 2010, 1:02 PM


  





BOSANNNNNNNNNNNNNN! !!!!!!!!! !!!!!!!!! !!!!!1

gak ada habis-habisnya menjelek2an sesuatu!!!!. ..  merasa dirinya paling 
benar...belom tentu attitude-nya jyga bener.... 

jangan begitulah... . inti semua ajaran itu mengajarkan kebaikan kok... jangan 
menjelek2an sesuatu (agama) seolah2 merasa dirinya paling benar... harusnya kan 
ngaca dulu...

udah ah

 





From: Wal Suparmo <wal.suparmo@ yahoo.com>
To: mayapadaprana@ yahoogroups. com
Sent: Wed, February 24, 2010 12:49:57 PM
Subject: Re: Bls: [Mayapada Prana] Re: Buku Anand Krisna

  







Salam,
Istilah KATAK DALAM TEMPURUNG yang Anda pergunakan itu  secvara UMUM adalah 
ungkapan bhs Melayu yang sudah berumur  sesuai bhs itu ada.Tetapi saya yang 
mepergunakan istilah ini KHUSUS dalam hal orang yang beragama yang berlindung 
dibawah tempurungnuya dan mengatakan bahwa tempurung itu yang paling indah,  
paling baik dsb.( Islam).Juga mengenai istilah MASTURBASI dan ONANI agama, yang 
ditirukan oleh Pak Hmna.
Wasalam,
Wal Suparmo
--- Pada Rab, 24/2/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id> 
menulis:


Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id>
Judul: Re: Bls: [Mayapada Prana] Re: Buku Anand Krisna
Kepada: mayapadaprana@ yahoogroups. com
Tanggal: Rabu, 24 Februari, 2010, 12:08 PM


  




 

----- Original Message ----- 
From: Wal Suparmo 
To: mayapadaprana@ yahoogroups. com 
Sent: Tuesday, February 23, 2010 11:13
Subject: Re: Bls: [Mayapada Prana] Re: Buku Anand Krisna






Salam,
Yang pertama mempergunakan istilah DIBAWAH TEMPRUNG adalah saya
############ ######### ######### ######### ######### ######### ######### 
######### ######### #########
HMNA:
WS bermasturbasi lagi, mengklaim yang pertama mempergunakan DIBAWAH TEMPRUNG. 
Padahal saya sudah mempergunakan DI BAWAH TEMPRUNG sejak Januari 1994:
"Seperti katak di bawah tempurung", pepatah ini dahulu populer memasyarakat. 
Sekarang pepatah itu tidak memasyarakat lagi, namun belum dilupakan. Katak yang 
di bawah tempurung itu wawasannya sempit. Tempurung itu dikiranya langit. Dalam 
cerita silat Cina ada sebuah nasihat, agar seorang hiap (pendekar) tidak 
sepicik katak itu. Tidak boleh picik, tidak boleh berwawasan sempit, lalu 
mengira dirinyalah yang paling hebat di kolong langit. "Di laur thian (langit) 
ada thian," demikian nasihat dalam kalngan kang-ow (dunia persilatan), yang 
bergaya pepatah itu.
 
Lengkapnya, baca Seri  di bawah:
************ ********* ********* ********* ********* ********* ********* 
********* ******
 

BISMILLA-HIRRAHMA- NIRRAHIYM
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
110. Melihat Melalui Celah Pepohonan
 
Saya mendapatkan isteri saya sedang mengutip dari buku yang berjudul "Kitab 
Undang-Undang Hukum Pidana(KUHP) serta Komentar-Komentar Lengkap Pasal demi 
Pasal", halaman 216. Buku itu ditulis oleh B.Soesilo, diterbitkan oleh Politea 
Bogor, tahun 1981. Ia sementara sibuk menulis laporan penelitian tentang "Delik 
Pencurian di Kecamatan Tallo', Ujung Pandang". Seperti lazimnya hasil 
penelitian itu tidaklah mempunyai dampak langsung terhadap pembangunan, 
melainkan secara tidak langsung hasil penelitian itu ada juga gunanya untuk 
pembangunan. Yaitu untuk meningkatkan kualitas SDM bagi dosen-dosen untuk 
kenaikan golongan/jabatan akademis.
 
Kutipan itu tujuannya untuk memberikan pengertian tentang "Delik Pencurian", 
yang sebagaimana lazimnya dalam suatu laporan penelitian ataupun makalah 
didahului dengan tinjauan pustaka untuk menjelaskan pengertian yang sebenarnya 
sudah jelas. Saya katakan kepadanya buat apa mengutip pendapat yang salah. 
Tidaklah benar kalau diakatakan bahwa listrik dan gas adalah barang yang tidak 
berwujud.
 
Maka terjadilah perdebatan. "Itu pendapat seorang pakar hukum", kata isteri 
saya. Saya katakan: "Setiap orang dapat saja mempergunakan istilah sendiri, 
untuk kalangan sendiri, atau sekurang-kurangnya dalam rumah sendiri, di antara 
keluarganya. Akan tetapi kalau istilah itu sudah dikomunikasikan dalam bentuk 
publikasi, soalnya sudah lain." "Lalu saya mesti apa?" kata isteri saya 
menuntut pemecahan. "Ya, pakailah pendapat sendiri, kaukan juga pakar! Cobalah 
melihat di antara celah-celah pohon, ke disiplin ilmu fisika. Kaukan dahulu 
dari SMA jurusan B (pasti/alam) . Juga lihatlah ke disiplin ilmu ekonomi. Di 
situ ada barang tak berwujud yaitu jasa. Lihatlah guru-guru, mereka penjual 
jasa." "Sudah, sudah, saya akan coba memakai pendapat sendiri", katanya 
merengut, kebiasaan perempuan.
 
Saya biarkan isteri saya sendiri di kamar kerjanya, bergelut dengan laporannya 
itu. Tidak lama kemudian ia memanggil saya. "Coba baca ini." Ia tetap mengutip 
juga, tetapi di bawah kutipan itu ia membantah pendapat R.Soesilo. Nah, inilah 
tulisannya. "Tidak benar kalau gas dan listrik itu barang yang tidak berwujud. 
Gas dan listrik itu dapat ditangkap pancaindra. Gas yang berbau ditangkap indra 
pencium, yaitu hidung. Gas yang tidak berbau dapat ditangkap oleh indra peraba, 
yaitu kulit. Angin yang dihembuskan oleh kipas dirasakan oleh kulit. Angin 
adalah udara yang bergerak, dan udara adalah gas. Kalau kawat beraliran listrik 
tersentuh walaupun sejenak, kulit akan merasakan sengatannya. Lagipula listrik 
dan gas dapat diukur dengan meteran. Matapun dapat ikut mengindra melihat jarum 
dalam meteran. Jadi gas dan listrik adalah barang yang berwujud. Barang yang 
tidak berwujud adalah jasa. Penumpang gelap adalah pencuri jasa, karena 
mengambil sebagian barang
 atau komoditi berupa jasa angkutan dari pemiliknya yaitu Pelni atau GIA. 
Guru-guru yang ditahan gajinya adalah penggelapan yang dilakukan oleh 
bendaharawan yang membayar gaji, karena menggelapkan barang orang lain yaitu 
jasa guru-guru." Bagus saya katakan, "Kau telah melihat melalui celah-celah 
pohon ke arah daerah disiplin Biologi, Fisika, Ekonomi, Transportasi 
dan Administrasi keuangan."
 
***
 
"Seperti katak di bawah tempurung", pepatah ini dahulu populer memasyarakat. 
Sekarang pepatah itu tidak memasyarakat lagi, namun belum dilupakan. Katak yang 
di bawah tempurung itu wawasannya sempit. Tempurung itu dikiranya langit. Dalam 
cerita silat Cina ada sebuah nasihat, agar seorang hiap (pendekar) tidak 
sepicik katak itu. Tidak boleh picik, tidak boleh berwawasan sempit, lalu 
mengira dirinyalah yang paling hebat di kolong langit. "Di laur thian (langit) 
ada thian," demikian nasihat dalam kalngan kang-ow (dunia persilatan), yang 
bergaya pepatah itu.
 
Judul di atas itu berasal dari pepatah Belanda: "Kijken tussen de bomen". 
Pepatah itu sangat kena juga jika ditujukan kepada katak yang dalam tempurung 
itu. Namun dalam konteks ini katak itu bukan hiap, melainkan orang yang tak mau 
tahu tentang disiplin ilmu , selain disiplin ilmu yang digelutinya. Di negeri 
Belanda tidak ada pohon kelapa, sehingga tempurung tidak dikenal dalam budaya 
mereka. Jadi tentu saja tempurung itu tidak mungkin mengambil partisipasi dalam 
perbendaharaan sastra mereka, yang dalam hal ini khususnya adalah pepatah. Maka 
orang sempit wawasan itu tidak diimajinasikan berupa katak di dalam tempurung, 
melainkan diimajinasikan berupa orang yang ada dalam kebunnya yang dipagar 
dengan pepohonan di sekelilingnya.
 
Penggambaran orang yang dikelilingi pohon ini sangat bagus untuk dikembangkan 
dalam berda'wah. Janganlah engkau terpaku dengan pandanganmu yang sempit itu. 
Lihatlah melalui celah-celah pohon, di situ terdapat wawasan yang lebihluas. Di 
luar dari disiplin ilmu yang engkau geluti, ada pula sejumlah disiplin ilmu 
yang lain. Celah-celah pohon itu adalah penghubung antara duniamu dengan dunia 
ilmu di luar wawasanmu. Bahwa ada "lintas sektor" di antara ilmu-ilmu itu. 
Bahwa ilmu itu tidak terkotak-kotak, melainkan merupakan satu kesatuan.
 
Allah mengajarkan kepada kita melalui risalah yang dibawakan oleh Nabi Muhammad 
SAW, bahwa ilmu itu bersumber dari Satu Maha Sumber, Allah SWT. Wala- 
yuhiythuwna bi syay.in min 'ilmihi- illa- bima- sya-a, dan tidaklah mereka itu 
mengetahui sesuatu apapun dari IlmuNya, melainkan dengan kehendakNya (S. 
alBaqarah, 2:255). Allah SWT Maha Esa dalam Sifat, Maha Esa dalam Oknum, Maha 
Esa dalam PerbuatanNya, maka ilmu yang diberikanNya kepada manusia juga 
merupakan satu kesatuan.
Kalaupun ada pembagian beberapa disiplin ilmu dalam kebudayaan, maka 
pembahagian itu tidaklah berarti pengkotakan ilmu yang dibatasi oleh 
dinding-dinding yang ketat dan kedap. Bukan pemisahan ilmu yang berkotak, 
melainkan pembedaan disiplin ilmu yang tetap dalam satu kesatuan, yang 
merupakan satu sistem. Yaitu bagian-bagian itu ada kaitannya antara satu dengan 
yang lain, ada lintas sektor, ibarat celah-celah pohon. Ya, kijken tussen de 
bomen, kata orang Belanda. WaLlahu a'lamu bishshawab. 
 
*** Makassar, 2 Januari 1994
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii- hmna.blogspot. com/2007/ 06/110-melihat- melalui-celah- pepohonan. 
html
 
############ ######### ######### ######### ######### ######### ######### 
######### ######### ####
 


 









 
--- Pada Sen, 22/2/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id> 
menulis:


Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id>
Judul: Re: Bls: [Mayapada Prana] Re: Buku Anand Krisna
Kepada: mayapadaprana@ yahoogroups. com
Tanggal: Senin, 22 Februari, 2010, 8:19 AM


  






Fakta-fakta Sejarah Penemuan Sains Dan Teknologi Islam Yang Disembunyikan Barat
Selasa, 25-08-2009 09:26:16  oleh: Anwariansyah 
Sejarah adalah peristiwa yang sudah terjadi, namun baru ditulis kemudian, jauh 
setelah kejadian sebenarnya berlalu. Sebagai cerita masa lalu sejarah mudah 
untuk dimanipulasi, dan disampaikan kepada generasi berikutnya yang hanya bisa 
menerima mentah-mentah informasi itu sebagai kebenaran. Informasi mengenai 
penemuan-penemuan sains dan teknologi yang pernah kita terima kebanyakan 
berasal dari buku-buku pengetahuan Barat. Penemu-penemu yang disebut sebagai 
yang pertama di dunia itu pun dipuji sebagai orang yang berjasa kepada ilmu 
pengetahuan dan umat manusia.
 
Abad pertengahan, masa kegelapan di Barat
Sejak jatuhnya kekaisaran Romawi tanggal 4 September 476, ketika kaisar 
terakhir dari kekaisaran Romawi Barat, Romulus Augustus, diberhentikan oleh 
Odoacer, seorang Jerman yang menjadi penguasa Itali setelah Julius Nepos 
meninggal pada tahun 480, maka dikatakan Eropa telah memasuki Masa-masa 
Kegelapan (Dark Ages). Masa-masa Kegelapan ini berlangsung kira-kira dari tahun 
476 itu hingga Renaisans, sekitar tahun 1500-an. Renaisans disebut juga masa 
kelahiran kembali Eropa, atau kelahiran kembali budaya Yunani dan Romawi Purba, 
berupa kemajuan di bidang seni, pemikiran dan kesusasteraan yang mengeluarkan 
Eropa dari kegelapan intelektual abad pertengahan. Kembalinya budaya Yunani dan 
Romawi Purba tersebut direbut dari tangan ilmuwan-ilmuwan Islam setelah 
mengalami perkembangan yang luar biasa. Dengan tanpa malu-malu, 
plagiator-plagiator Eropa itu mengklaim bahwa penemuan-penemuan sains dan 
teknologi itu adalah hasil usaha mereka.
 
Fakta-fakta sejarah sebenarnya
Sekarang, saya mencoba mengutipkan untuk anda, fakta sebenarnya yang terjadi, 
bahwa penemuan-penemuan sains dan teknologi itu sebagian besar berasal dari 
masa kejayaan Kekhalifahan Islam, oleh para sarjana Muslim. Semoga pengetahuan 
ini dapat disampaikan kepada anak-cucu kita dan menjadi penyadar bahwa kita 
sebenarnya mempunyai potensi yang sangat besar untuk menguasai kembali sains 
dan teknologi, dan tidak hanya menjadi pemakai atau korban teknologi.

 









----- Original Message ----- 
From: Wal Suparmo 
To: mayapadaprana@ yahoogroups. com 
Sent: Sunday, February 21, 2010 21:29
Subject: Re: Bls: [Mayapada Prana] Re: Buku Anand Krisna







Sakam,
Mohon Anda tidak berlilah bak ppokrol bambu.Silahkan memenunjukkan dengan 
KONKRIT
aoa PENEMUAN yang berguna b agman usia seperti LISTRIK,KOMUNIKASI( 
DARAT,LAUT.UDARA) , OBAT2AN,MESIN, KOM PUTER
--- Pada Sab, 20/2/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id> 
menulis:

Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrahman@ yahoo.co. id>
Judul: Re: Bls: [Mayapada Prana] Re: Buku Anand Krisna
Kepada: mayapadaprana@ yahoogroups. com
Tanggal: Sabtu, 20 Februari, 2010, 1:55 PM
Belajarlah sejarah supaya tahu kontribusi Islam dalam kultur/peradaban 
kemanusiaan. Jangan hanya bercokol beronani seperti katak di bawah tempurung. 
Di luar langit ada langit seperti ujar2 dalam dunia Kang Ouw.




HMNA
 








Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 









      Get your new Email address!
Grab the Email name you&#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Reply via email to