Salam, 
Selama  apa yang dinamakan  Allah diberi sifat MANUSIA maka ia adalah makhluk 
biasa seperti manusia itu sendiri.

Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Rab, 16/6/10, H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id> 
menulis:


Dari: H. M. Nur Abdurahman <mnur.abdurrah...@yahoo.co.id>
Judul: Re: [Mayapada Prana] Seri 388
Kepada: mayapadaprana@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 16 Juni, 2010, 6:04 AM


  




Sony H Waluyo wrote:
katanya Allah (bukan Aloh-HMNA) Maha Rahim (bukan Rohim-HMNA) kok ya punya 
hukum aturan damai-perang to Mbah?
************ ********* ********
HMNA:
Apa artinya Maha Rahim? Antara lain memelihara ummat manusia, sehingga Allah 
perlu mengajarkan aturan kepada manusia antara lain hukum aturan damai dan 
perang. Aturan damai untuk mencegah perang, dan aturan perang untuk bisa 
berdamai kembali, jadi dalam berperangpun harus ada aturannya. Karena 
bagaimanapun dalam pergolakan hidup manusia perang tidak bisa dihindarkan. 
Adalah kenyataan bangsa-bangsa yang berperang yang salah satu pihak tidak 
mengikuti aturan perang tidak akan mungkin terjadi perdamaian. Begitu nyong, 
jangan pakai kacamata kuda, perluaslah cakrawala memandang hidup ini.
 
Antara lain pula Allah memelihara ummat manusia, simaklah Seri 013 di bawah 
yang telah dipostingkan ke mayapada beberapa bulan lalu:
************ ********* **
BISMILLA-HIRRAHMA- NIRRAHIYM
 
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
013. Air Zat yang Tidak Biasa
 
Secara biasa atau sepintas lalu, pernyataan judul di atas tidak biasa. Semua 
orang akan berkata bahwa air itu adalah zat yang amat biasa. Marilah kita 
simak! Seperti pernah  dijelaskan dalam seri 009, ilmu  pengetahuan harus 
dibina atas landasan  Tawhid.  Dengan demikian  sumber  ilmu  pengetahuan itu 
adalah  wahyu,  alam  dan sejarah.  Wahyu berwujud Ayat Qawliyah, alam dan 
sejarah  disebut Ayat  Kawniyah. Namun khusus untuk pembahasan mengenai air ini 
tentu saja sumber informasi yang dipakai adalah wahyu dan alam, karena ruang 
lingkupnya adalah ilmu eksakta. 
 
Kita mulai dahulu dari sumber informasi wahyu. Berfirman Allah dalam S. Al 
Anbiyaa' ayat 30: 
-- Wa ja'alnaa minalmaai kulla syay.in hayyin, afalaa yu'minuwn., artinya: 
-- Dan  Kami jadikan  segala  sesuatu  yang hidup dari air, apakah mereka tidak 
beriman? 
 
Kebenaran wahyu harus diterima dengan iman. Namun untuk memahami wahyu dengan 
baik, harus memakai akal. Langkah pertama dalam mempergunakan akal adalah 
memikirkan makna ayat di atas itu. Kalau air itu diciptakan Allah sebagai 
sumber kehidupan, maka air itu adalah zat yang tidak biasa, artinya sangat 
istimewa. Lalu bagaimana istimewanya? Untuk menjawabnya haruslah mempergunakan 
akal untuk langkah berikutnya. Yaitu dalam hal ini kita pergunakan sumber 
informasi yang kedua, yakni alam. Dan dalam hal ini masuklah kita ke daerah 
ilmu / sains. Demikianlah metode pendekatan yang  dipakai dalam cakrawala:  
Wahyu dan Akal - Iman dan Ilmu.
 
Tubuh manusia dalam bentuk bayi di dalam rahim berenang selama 9 bulan dalam 
air. Kemudian setelah lahir tubuh manusia terdiri atas sel-sel yang hidup. 
Setiap sel di dalamnya berisi air dengan larutan bermacam-macam zat. Darah kita 
lebih dari 90 % terdiri dari air. Ginjal terdiri atas sekitar 82 % air. Otot 
mengandung sekitar 75 % air. Lever 69 % air. Bahkan tulang yang kelihatannya 
kering terdiri atas 22 % air. Secara keseluruhan tubuh kita terdiri atas 71 % 
air di takar dalam berat. Dan air ini menguap, mengalir dari permukaan tubuh, 
dikeluarkan waktu menghembuskan nafas, dan secara sinambung harus diganti agar 
tetap 71 % untuk dapat mempertahankan hidup dengan ruh di dalam diri manusia.
 
Tetapi yang disebutkan di atas itu hanya menyangkut dengan tubuh manusia. Ayat 
di atas menyebutkan kullu syay.in, segala sesuatu. Maka perlu disimak lebih 
lanjut.  Rumus kimia air H2O, berat molekulnya 16. Kita bandingkan dengan 3 
saudaranya yang lain: H2Te (Te lambang tellurium), berat molekulnya 129. H2Se 
(Se lambang selenium) berat molekulnya 80. Dan H2S (S lambang sulfur/belerang) 
berat molekulnya 34. Jadi air yang teringan di antara ketiga saudaranya itu. 
Secara logika makin berat makin sukar mendidih. Dan ini benar untuk ketiga 
saudara air tersebut dan  juga untuk  saudara-saudara air lainnya.  H2Te 
mendidih pada -4 derajat C, H2Se mendidih pada -42 derajat C, jadi lebih rendah 
karena lebih ringan, berikut H2S mendidih pada -61 derajat C, lebih rendah lagi 
karena lebih ringan dari H2Se. Jadi kalau air itu termasuk zat yang biasa, maka 
titik didihnya akan lebih rendah dari -61 derajat C, karena air lebih ringan 
dari asam belerang H2S. Tetapi
 kenyataannya air mendidih pada 100 derajat C. 
 
Jadi Allah menciptakan air secara tidak biasa untuk keprluan hidup makhluk. 
Dengan titik didih air yang menyimpang itu maka air dalam keadaan udara luar, 
wujudnya dapat berupa tiga Fase / tingkat: es, air dan uap. Apa peranannya 
dalam kehidupan makhluk di permukaan bumi. Makhluk tidak dapat minum air, 
karena jika air itu adalah zat biasa, maka air dalam bentuk cair hanya 
didapatkan di bawah suhu -61 derajat C. Bukan itu saja, es timbul dalam air. 
Dan ini juga tidak biasa, karena zat yang lain tenggelam dalam zat cairnya. 
Coba bayangkan jika Allah SWT menciptakan air itu sebagai zat biasa, artinya es 
tenggelam dalam air. Di musim dingin air sungai dan danau di tempat yang ada 
musim dinginnya, air akan membeku dari bawah. Maka makhluk air akan mati semua. 
Inilah caranya Allah menjaga makhluk air supaya dapat tetap hidup di musim 
dingin. Air membeku dari atas, sampai cukup tebal, maka lapisan di bawah es 
tetap cair. Makhluk air berenang-renang dan tetap
 hidup di bawah lapisan es.
 
Bukan itu saja, air adalah zat pelarut yang paling rakus. Ini juga tidak biasa. 
Andaikata Allah menciptakan air dengan sifat biasa, tumbuh-tumbuhan, binatang 
dan manusia tidak mungkin dapat menyerap makanan yang dibutuhkannya, karena 
seperti kita ketahui makanan yang diserap oleh ketiga makhluk tersebut adalah 
berupa zat-zat yang larut dalam air.
 
Bukan itu saja. Air adalah zat yang paling rakus menyerap panas. Sebagai 
perbandingan bacalah data berkut: Panas penguapan air, 539,55, alkohol 204, 
asam belerang 122,1, bensin 94,3, terpentin 68,6, semua dalam kal/gr. Sifat 
rakus panas ini juga tidak biasa. Andai kata air diciptakan Allah dengan sifat 
biasa, maka bayangkanlah hal berikut: uap air di udara tidak banyak menyerap 
panas sinar matahari. Maka di siang hari seperti di gurun sahara yang kering 
udaranya, telur dapat matang di pasir. Di waktu malam dingin menusuk ke tulang 
sumsum. Keringat yang menguap di badan kita tidak cukup untuk melepaskan panas 
dari tubuh kita. 
 
Coba bayangkan terus andaikata air membeku dari bawah, maka air akan berkurang. 
Juga uap air di udara akan berkurang pula. Artinya kita disengat panas di siang 
hari dan disengat dingin di malam hari, walaupun tidak berada di gurun pasir. 
Jadi dengan kombinasi ketidak biasaan air: es timbul di air dan air rakus 
menyerap panas, maka ketidak biasaan air ini mengontrol iklim seperti kedaan 
sekarang ini, makhluk dapat bertahan hidup.
 
Bukan itu saja, air mempunyai tegangan permukaan yang paling besar di antara 
zat yang kita kenal. Akibatnya adalah yang kita kenal sebagai gejala 
kapilaritas, dan timbulnya tekanan osmotik yang tinggi. Dengan kapilaritas air 
dapat naik setinggi pohon yang tertinggi di dunia ini. Dan dengan tekanan 
osmotik yang tinggi, air dapat menembus lapisan akar tumbuh-tumbuhan dan 
menembus pembuluh darah kita.
 
Demikianlah Allah menciptakan air sebagai zat yang tidak biasa. Air khusus 
didisain oleh Allah SWT untuk kehidupan, seperti diinformasikan melalui wahyu 
dalam S. Al Anbiyaa , ayat 30. WaLlahu a'lamu bishshawab.
 
*** Makassar, 12 Januari 1993
    [H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii- hmna.blogspot. com/2007/ 06/013-air- zat-yang- tidak-biasa. html
************ ********* ********* ********* ********* ********* ********* **
Update:
Keajaiban Air...
Jumat, 19 Mei 2006, 14:53:52 WIB
Laporan: Mahrus Ali
 
Air dalam kitab umat agama Samawi disebut sebagai sumber kehidupan. Di Jepang, 
seorang ilmuwan membuktikan bahwa air mampu menangkap pesan dan membaca 
tulisan. Saat dibacakan doa kebaikan dari agama apapun, molekulnya membentuk 
konfigurasi indah. Saat diperdengarkan kata kasar, molekulnya amburadul. 
 
Islam sendiri sejak awal menggunakan air untuk berwudlu sebelum shalat. Bahkan 
air zam-zam yang selalu dikelilingi doa, mampu menyembuhkan semua penyakit. Di 
Indonesia, air juga digunakan sebagai media penyembuhan oleh nenek moyang dan 
berlanjut hingga saat ini. 
 
Jakarta, Rakyat Merdeka. Di Jepang, Dr. Masaru Emoto dari Universitas Yokohama 
dengan tekun melakukan penelitian Tentang perilaku Air. Air murni dari mata air 
di pulau Honshu didoakan secara agama Shinto, lalu didinginkan sampai minus 5 
derajat Celcius di laboratorium, kemudian difoto dengan mikroskop elektron 
dengan kamera kecepatan tinggi.
Ternyata molekul air membentuk kristal segi enam yang indah. 
 
Percobaan di ulangi dengan membacakan kata "arigato" (terimakasih dalam bahasa 
jepang) di dalam botol air tersebut. Kristal kembali membentuk sangat indah. 
Lalu di coba dengan menghadapkan tulisan huruf Jepang,"Arigato" . Kristal 
membentuk dengan keindahan yang sama. 
 
Percobaan terus dilakukan. Diputarkan musik simponi Mozart, kristal muncul 
berbentuk bunga. Ketika Musik heavy metal di perdengarkan, kristal hancur. 
Selanjutnya di tunjukkan kata "setan" dalam bahasa Jepang. Kristal berbentuk 
buruk. 
 
Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan "peace" di depan sebotol air, 
kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan indahnya. Dan ketika dicoba 
dibacakan do'a secara Islam, terbentuk kristal bersegi enam dengan lima cabang 
daun muncul berkilauan, subhanallah! 
 
Dr. Emoto akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss, 
Berlin, Prancis, Palestina, dan kemudian di undang ke Markas Besar PBB di New 
York untuk mempresentasikan temuan pada bulan Maret 2005 lalu. Ternyata air 
bisa "mendengar" kata-kata, bisa "membaca" tulisan, dan bisa "mengerti" pesan. 
 
Dalam bukunya " The Hidden Message in Water", Dr. Masaru Emoto menguraikan 
bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk. 
Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin dalam pesan tercetak di air. 
Air bisa mentransfer pesan tadi melalui molekul air yang lain. 
 
Temuan ini menjelaskan air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si sakit. 
Dulu, hal ini kita anggap musrik, atau paling sedikit kita anggap sugesti, 
tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa kesembuhan, menyimpannya, 
lalu vibrasinya merambat kepada molekul air lain yang ada di tubuh si sakit. 
Tubuh manusia memang 75%  terdiri dari air. Otak 74.5%, Darah 82% air. Tulang 
yang keras pun mengandung 22% air. 
 
Rasulullah saw, bersabda, "ZamZam Lima Syuriba Lahu," Air zamzam akan 
melaksanakan pesan dan niat yang meminumnya. Barang siapa minum supaya 
kenyang,dia akan kenyang. Barang siapa minum dengan niat kesembuhan,
Insya Allah dia akan sembuh. 
 
Pantaslah air Zamzam begitu berkasiat karena ia menyimpan pesan doa jutaan 
manusia selama ribuan tahun sejak Nabi Ibrahim. 
 
Temuan ilmuwan Jepang ini membuktikan khasiat doa yang ditransfer melalui air 
memang nyata. Meksi sejak ribuan tahun sudah dipraktikkan, temuan ini 
membangunkan kembali kesadaran umat manusia.
 
 

----- Original Message ----- 
From: Sony H Waluyo 
To: mayapadaprana@ yahoogroups. com 
Sent: Tuesday, June 15, 2010 14:09
Subject: RE: [Mayapada Prana] Seri 388



Mbah HMNA,
 
Duh..duh..duh… katanya Aloh Maha Rohim kok ya punya hukum aturan damai-perang 
to Mbah? Lah setahuku dg kemaharohimanNya yg disebut Tuhan itu pake aturan 
hukum cinta kasih… saling welas asih dan ampuni kesalahan je….
 
Love, light & peace…
 

Sony H Waluyo






Kirim email ke