Wa'alaikum salam,

Itu bukan hadits, tapi Al Qur'an.
Analoginya pak Indra kerja dgn baik di IKPT untuk IKPT. Tidak 
mungkin kan perusahaan lain seperti IBM, apalagi saingan IKPT 
memberi gaji pak Indra?

24. An Nuur 

39. Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana 
fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang 
yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya 
sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu 
Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan 
Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya[1042]. 

 
[1042]. Orang-orang kafir, karena amal-amal mereka tidak didasarkan 
atas iman, tidaklah mendapatkan balasan dari Tuhan di akhirat 
walaupun di dunia mereka mengira akan mendapatkan balasan atas 
amalan mereka itu. 
 
25. Al Furqaan 
23. Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan[1062], lalu 
kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. 
[1062]. Yang dimaksud dengan amal mereka disini ialah amal-amal 
mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia Amal-amal itu 
tak dibalasi oleh Allah karena mereka tidak beriman. 
 


--- In media-dakwah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> 
> Assalamualaikum
> 
> Bagaimana kalo seseorang tidak beragama Islam amalnya tidak 
diterima
> ?!?!?!?!  Hadits kah ini ?!?!?!  Saya meyakininya juga tapi saya 
ingin
> mengetahui penjelasan lebih lanjut,  kenapa harus Islam agar amal 
diterima
> ?!?!?!
> 
> Padahal seperti mother theresa atau romo mangun atau gandhi, 
mereka punya
> kontribusi besar terhadap kemanusiaan termasuk di antaranya orang 
Islam
> juga berhutang budi terhadap mereka, bahkan Ibunda/Ayahanda 
(CMIIW) Nabi
> SAW. serta Abu Thalib paman beliau menurut riwayat yang pernah 
saya tahu
> ditolak amalnya dan dimasukkan neraka oleh Allah SWT, padahal 
sangat jelas
> kalo mereka2 itu berjasa besar dalam dakwah Islamnya Nabi SAW.
> 
> Ada diantara bapak2 yang mengerti dan bisa menjelaskan fenomena 
ini ?!?!?!
> Atau adakah diriwayatkan Nabi pernah menjelaskan tentang hal 
ini ?!?!?!
> Syahadat kita itu punya kekuatan seperti apa sebenarnya sampe2 
membedakan
> kita dengan orang kafir walaupun amalnya jauh lebih baik dari amal 
kita
> sekalipun ?!?!?!?!
> 
> Mohon penjelasan
> 
> Wassalam
> 
> 
> 
>                                                                    
                                                     
>                     "Iwal"                                         
                                                     
>                     <[EMAIL PROTECTED]        To:     "Media Dakwah" 
<media-dakwah@yahoogroups.com>                     
>                     k>                        
cc:                                                                  
     
>                     Sent by:                  Subject:     [media-
dakwah] [Fwd: [IKA17-MKS] Mohon ditanggapi dengan     
>                     [EMAIL PROTECTED]        pikiran 
terbuka]                                                          
>                     
groups.com                                                           
                               
>                                                                    
                                                     
>                                                                    
                                                     
>                     19/04/2006 
12:07                                                                
                    
>                     Please respond 
to                                                                   
                
>                     
iwal99                                                               
                               
>                                                                    
                                                     
>                                                                    
                                                     
> 
> 
> 
> Assalamu 'alaikum wr.wb.
> 
> Salah seorang rekan kami punya pemikiran seperti di bawah.. Kami 
tidak
> bisa menanggapinya karena keterbatasan ilmu...
> Mohon pencerahan saudara2ku di milis media-dakwah ini.
> 
> Wassalamu 'alaikum
> 
> -------- Original Message --------
> Subject:        [IKA17-MKS] Mohon ditanggapi dengan pikiran terbuka
> Date:           Tue, 18 Apr 2006 13:32:02 -0000
> From:           Azriel F. Beta <[EMAIL PROTECTED]>
> Reply-To:            [EMAIL PROTECTED]
> To:        [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> Assalamu Alaikum Wr.Wb
> Sebelum kawan2 semua membaca uraian berikut, mohon agar pikiran
> kawan2 terlebih dahulu dibuka.
> Sebenarnya saya belum puas dengan diskusi sebelumnya (DEWA + 
YAHUDI)
> menyangkut "kesakralan AL-Qur'an". Jadi sekali lagi saya akan
> mengemukakan pendapat saya di sini.
> Saya ingin mempertanyakan kembali benarkah "Al-Qur'an" itu 
sempurna?
> Sebelumnya saya akan kemukakan dulu pendapat seorang ilmuwan Islam
> (saya lupa namanya):realitas Al-Qur'an sesungguhnya ada dua:
> *Al-Qur'an sebagai teks (kita sebut mushaf)
> *Al-Qur'an sebagai wacana
> Al-Qur'an sebagai wacana adalah fenomena yang dinamis, sementara
> Mushaf adalah fenomena teks. Dalam Mushaf, yang penting adalah teks
> itu sendiri. Sementara yang menjadi poros perhatian Al-Qur'an 
sebagai
> wacana adalah soal kenyataan, realitas. Dalam fakta sejarah proses
> pewahyuan, Al-Qur'an merupakan fenomena yang dialogis, dinamis, 
debat-
> sanggah dan mengikuti mekanisme take and give, receive and reject.
> Posisi inilah yang tidak dapat dijangkau oleh teks yang mati. Maka
> ketika realitas Al-Qur'an yang begitu dinamis dan demokratis itu
> kemudian "dibonsai" dalam bentuk "Mushaf", yang terjadi adalah
> reduksi besar2-an atas nilai, makna, dan wawasan Al-Qur'an.Kenapa?
> Karena kata2 tidak bisa mewadahi realita.Teks tidak mampu menampung
> konteks. Konteks selalu hidup sementara teks adalah mati.
> Menyadari realitas yg demikian, kita umat Islam bukannya melakukan
> kritik diri, bahkan sebaliknya membela mati2an otoritas dan 
supremasi
> teks Al-Qur'an seraya mengembar-gemborkannya sebagai teks yang
> otentik, original one, made in Tuhan. Ini adalah bagian dari 
lelucon
> yang tidak lucu dari umat yang katanya "umat terbaik" itu.
> Kenapa teks menempati supremasi begitu tinggi dalam Islam?Ini 
sangat
> terkait dengan "wawasan teologis" kita yang menganggap Tuhan
> berbicara langsung kepada manusia melalui Nabi yang kemudian 
menjadi
> Al-Qur'an (baca : Mushaf Al-Qur'an).
> Wawasan teologis ini berdiri tegak di atas asumsi yang juga lucu :
> semakin harfiah kita memahami Firman Tuhan semakin dekat kita 
kepada-
> Nya, sebaliknya semakin kita bermain-main dengan ta'wil dan
> penafsiran non literal maka semakin jauh kita dari kehendak-Nya 
yang
> benar.
> Ketika Al-Qur'an dibukukan dan diresmikan dalam lembaran-lembaran,
> maka yang tercatat hanyalah teks teks Al-Qur'an, akan tetapi 
konteks
> yang melekat pada saat wahyu diturunkan tidak ikut tercatat di
> dalamnya. Proses pembukuan ini tentu saja telah mereduksi Al-Qur'an
> menjadi sebuah teks mati belaka. Sungguh tepat ungkapan Khalifah
> Ali : :Sesungguhnya Al-Qur'an itu hanya teks mati, hanya manusialah
> yang membuatnya bicara"
> Dengan demikian, jelaslah bahwa pandangan yang berpegang pada
> supremasi teks serta mengabaikan konteks dan akal adalah pandangan
> yang wajib dikoreksi karena mengandung kesalahan metodologis dan
> epistemologis yang sangat mendasar. Tetapi uniknya, pandangan 
inilah
> yang mempunyai banyak pengikut. Lihatlah jamaah2 pengajian, dari 
yang
> eksekutif sampai kelas ekonomi selalu dibanjiri massa. Acara 
santapan
> rohani selalu gegap-gempita, apalagi yang ceramah dai sekelas Aa 
Gym,
> forum Indonesia Berdzikir oleh Arifin Ilham, dll. Ribuan umat Islam
> datang berbondong2, kemudian membaca ayat2 Al-Qur'an sambil 
menangis
> tersedu2. Apalagi jika sang ustadz membimbing dengan gaya
> sedikit "theatrical" semakin menambah suasana haru, persis
> seperti "teater spiritual".Luar Biasa!
> Sementara kajian yang lebih mengandalkan sikap kritis, yang
> mengandalkan keberanian akal untuk berpikir, sangat sepi
> pengunjung.Sungguh ironis.
> Mungkin karena fenomena inilah maka sosiolog sekelas Peter Berger
> pernah mengatakan : masyarakat modern cenderung untuk mencari 
spirit
> keTuhanan.
> Tetapi benarkah bahwa pencarian spirit keTuhanan itu dengan proses
> ritualistik, bukan misalnya melalui proses humanistik?Saya pernah
> membaca di mailist ini, tentang wujud penjajahan baru berkedok
> bantuan kemanusiaan. Benarkah dibalik tindakan mereka itu ada 
maksud
> terselubung?Atau murni karena rasa kemanusiaan? Kemudian, benarkah
> bahwa kaum liberal yang menafsirkan teks secara non-literal berarti
> jauh dari kehendaknya?Sebaliknya, apakah kaum fundamentalis yang
> mensakralkan Mushaf adalah yang paling dekat dengan-Nya.
> Jika pertanyaan2 ini diajukan kepada Tuhan kelak di akhirat, 
mungkin
> Dia hanya akan tersenyum simpul sambil menunjukkan surga-Nya yang
> maha luas, yang di dalamnya telah banyak yang menunggu, 
diantaranya:
> Muhammad, Jesus, Umar, Gandhi, Mother Teresa, Sidharta Gautama, 
Romo
> Mangun, Syekh Siti Jenar, Udin, Baharuddin Lopa, dan Munir
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Stefanie.Com
> (Seventeen Fans n' Alumnies Community)
> 
> 
> -------------------------------------------------------------------
-----
> YAHOO! GROUPS LINKS
> 
>     *  Visit your group "IKA17-MKS
>       <http://groups.yahoo.com/group/IKA17-MKS>" on the web.
> 
>     *  To unsubscribe from this group, send an email to:
>        [EMAIL PROTECTED]
>       <mailto:[EMAIL PROTECTED]
subject=Unsubscribe>
> 
>     *  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
>       Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/>.
> 
> 
> -------------------------------------------------------------------
-----
> 
> 
> 
> 
> ___________________________________________________________
> Switch an email account to Yahoo! Mail, you could win FIFA World 
Cup
> tickets. http://uk.mail.yahoo.com
> 
> 
> 
> 
> Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
> Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
>







Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke