Wa'alaikum salam,
Al Qur'an itu adalah wahyu Allah. Merupakan kitab suci yang terakhir.
Jika ada seseorang menulis surat dengan beberapa draft Allah, maka 
itu adalah hasil akhirnya. 

Cara menafsirkan Al Qur'an adalah dengan cara:
1. Memakai ayat Al Qur'an lain yang berhubungan
2. Memakai hadits sahih yang berhubungan/asbabun nuzul

Kebanyakan aliran sesat yang ada mereka menafsirkan sesuai dengan 
hawa nafsu kelompoknya masing2.

Wassalam

--- In media-dakwah@yahoogroups.com, Iwal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Assalamu 'alaikum wr.wb.
> 
> Salah seorang rekan kami punya pemikiran seperti di bawah.. Kami 
tidak 
> bisa menanggapinya karena keterbatasan ilmu...
> Mohon pencerahan saudara2ku di milis media-dakwah ini.
> 
> Wassalamu 'alaikum
> 
> -------- Original Message --------
> Subject:      [IKA17-MKS] Mohon ditanggapi dengan pikiran terbuka
> Date:         Tue, 18 Apr 2006 13:32:02 -0000
> From:         Azriel F. Beta <[EMAIL PROTECTED]>
> Reply-To:     [EMAIL PROTECTED]
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> Assalamu Alaikum Wr.Wb
> Sebelum kawan2 semua membaca uraian berikut, mohon agar pikiran
> kawan2 terlebih dahulu dibuka.
> Sebenarnya saya belum puas dengan diskusi sebelumnya (DEWA + 
YAHUDI)
> menyangkut "kesakralan AL-Qur'an". Jadi sekali lagi saya akan
> mengemukakan pendapat saya di sini.
> Saya ingin mempertanyakan kembali benarkah "Al-Qur'an" itu 
sempurna?
> Sebelumnya saya akan kemukakan dulu pendapat seorang ilmuwan Islam
> (saya lupa namanya):realitas Al-Qur'an sesungguhnya ada dua:
> *Al-Qur'an sebagai teks (kita sebut mushaf)
> *Al-Qur'an sebagai wacana
> Al-Qur'an sebagai wacana adalah fenomena yang dinamis, sementara
> Mushaf adalah fenomena teks. Dalam Mushaf, yang penting adalah teks
> itu sendiri. Sementara yang menjadi poros perhatian Al-Qur'an 
sebagai
> wacana adalah soal kenyataan, realitas. Dalam fakta sejarah proses
> pewahyuan, Al-Qur'an merupakan fenomena yang dialogis, dinamis, 
debat-
> sanggah dan mengikuti mekanisme take and give, receive and reject.
> Posisi inilah yang tidak dapat dijangkau oleh teks yang mati. Maka
> ketika realitas Al-Qur'an yang begitu dinamis dan demokratis itu
> kemudian "dibonsai" dalam bentuk "Mushaf", yang terjadi adalah
> reduksi besar2-an atas nilai, makna, dan wawasan Al-Qur'an.Kenapa?
> Karena kata2 tidak bisa mewadahi realita.Teks tidak mampu menampung
> konteks. Konteks selalu hidup sementara teks adalah mati.
> Menyadari realitas yg demikian, kita umat Islam bukannya melakukan
> kritik diri, bahkan sebaliknya membela mati2an otoritas dan 
supremasi
> teks Al-Qur'an seraya mengembar-gemborkannya sebagai teks yang
> otentik, original one, made in Tuhan. Ini adalah bagian dari 
lelucon
> yang tidak lucu dari umat yang katanya "umat terbaik" itu.
> Kenapa teks menempati supremasi begitu tinggi dalam Islam?Ini 
sangat
> terkait dengan "wawasan teologis" kita yang menganggap Tuhan
> berbicara langsung kepada manusia melalui Nabi yang kemudian 
menjadi
> Al-Qur'an (baca : Mushaf Al-Qur'an).
> Wawasan teologis ini berdiri tegak di atas asumsi yang juga lucu :
> semakin harfiah kita memahami Firman Tuhan semakin dekat kita 
kepada-
> Nya, sebaliknya semakin kita bermain-main dengan ta'wil dan
> penafsiran non literal maka semakin jauh kita dari kehendak-Nya 
yang
> benar.
> Ketika Al-Qur'an dibukukan dan diresmikan dalam lembaran-lembaran,
> maka yang tercatat hanyalah teks teks Al-Qur'an, akan tetapi 
konteks
> yang melekat pada saat wahyu diturunkan tidak ikut tercatat di
> dalamnya. Proses pembukuan ini tentu saja telah mereduksi Al-Qur'an
> menjadi sebuah teks mati belaka. Sungguh tepat ungkapan Khalifah
> Ali : :Sesungguhnya Al-Qur'an itu hanya teks mati, hanya manusialah
> yang membuatnya bicara"
> Dengan demikian, jelaslah bahwa pandangan yang berpegang pada
> supremasi teks serta mengabaikan konteks dan akal adalah pandangan
> yang wajib dikoreksi karena mengandung kesalahan metodologis dan
> epistemologis yang sangat mendasar. Tetapi uniknya, pandangan 
inilah
> yang mempunyai banyak pengikut. Lihatlah jamaah2 pengajian, dari 
yang
> eksekutif sampai kelas ekonomi selalu dibanjiri massa. Acara 
santapan
> rohani selalu gegap-gempita, apalagi yang ceramah dai sekelas Aa 
Gym,
> forum Indonesia Berdzikir oleh Arifin Ilham, dll. Ribuan umat Islam
> datang berbondong2, kemudian membaca ayat2 Al-Qur'an sambil 
menangis
> tersedu2. Apalagi jika sang ustadz membimbing dengan gaya
> sedikit "theatrical" semakin menambah suasana haru, persis
> seperti "teater spiritual".Luar Biasa!
> Sementara kajian yang lebih mengandalkan sikap kritis, yang
> mengandalkan keberanian akal untuk berpikir, sangat sepi
> pengunjung.Sungguh ironis.
> Mungkin karena fenomena inilah maka sosiolog sekelas Peter Berger
> pernah mengatakan : masyarakat modern cenderung untuk mencari 
spirit
> keTuhanan.
> Tetapi benarkah bahwa pencarian spirit keTuhanan itu dengan proses
> ritualistik, bukan misalnya melalui proses humanistik?Saya pernah
> membaca di mailist ini, tentang wujud penjajahan baru berkedok
> bantuan kemanusiaan. Benarkah dibalik tindakan mereka itu ada 
maksud
> terselubung?Atau murni karena rasa kemanusiaan? Kemudian, benarkah
> bahwa kaum liberal yang menafsirkan teks secara non-literal berarti
> jauh dari kehendaknya?Sebaliknya, apakah kaum fundamentalis yang
> mensakralkan Mushaf adalah yang paling dekat dengan-Nya.
> Jika pertanyaan2 ini diajukan kepada Tuhan kelak di akhirat, 
mungkin
> Dia hanya akan tersenyum simpul sambil menunjukkan surga-Nya yang
> maha luas, yang di dalamnya telah banyak yang menunggu, 
diantaranya:
> Muhammad, Jesus, Umar, Gandhi, Mother Teresa, Sidharta Gautama, 
Romo
> Mangun, Syekh Siti Jenar, Udin, Baharuddin Lopa, dan Munir
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Stefanie.Com
> (Seventeen Fans n' Alumnies Community)
> 
> 
> -------------------------------------------------------------------
-----
> YAHOO! GROUPS LINKS
> 
>     *  Visit your group "IKA17-MKS
>       <http://groups.yahoo.com/group/IKA17-MKS>" on the web.
>        
>     *  To unsubscribe from this group, send an email to:
>        [EMAIL PROTECTED]
>       <mailto:[EMAIL PROTECTED]
subject=Unsubscribe>
>        
>     *  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
>       Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/>.
> 
> 
> -------------------------------------------------------------------
-----
> 
> 
> 
>               
> ___________________________________________________________ 
> Switch an email account to Yahoo! Mail, you could win FIFA World 
Cup tickets. http://uk.mail.yahoo.com
>







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke