yakh.. cuma komentar dari jamaah do'a kautsaran koq.. ________________________________
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of handri yanto Sent: Friday, August 11, 2006 3:21 PM To: dodi indraswanto Cc: media-dakwah@yahoogroups.com Subject: Re: Balasan: RE: [media-dakwah] Re: Siapa Hizbullah Sebenarnya? Assalamu'alaykum warohmatullohi wabarokaatuhu, Segala puji bagi Allah, semoga sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, keluarganya, dan para sahabatnya, serta orang orang yang mendapat petunjuk dari Allah Afwan, Tidak ada kaum muslimin di muka bumi ini yang tidak sakit melihat kekejaman yang dilakukan laknatulloh Zionis , tetapi hendaknya respon yang dilakukan adalah respon yang mengandung ibadah ikhlas karena Alloh dan ittiba' sesuai petunjuk Rasululloh Shalallahu 'alaihi wa sallam. Hendaknya ungkapan ungkapan yang disampaikan tidak berdasar hawa nafsu dan ungkapan yang berlebih-lebihan. Karena semua perbuatan kita, ucapan kita, baik yang disampaikan natinya akan dimintai pertanggung jawaban oleh Alloh Azza wa Jalla. Jadi bila menyampaikan hendaknya dilandasi dengan Al Qur'an , As Sunnah, atsar sahabat , ijma ulama. Semoga Alloh melihat niat baik saudara- saudaraku yang dengan ikhlas berupaya memberikan bantuan semaksimal mungkin kepada saudara-saudara kita di Palestina. Dan Janganlah amalan yang baik ini menjadi amalan yang sia- sia dikarenakan ada sedikit dihati kita untuk menunjukan keorang lain. Berikut ini saya lampirkan beberapa pendapat ulama mengenai masalah yang kita bicarakan saat ini. ---------------------------------------------------------- Fatwa Para Ulama dalam menyikapi krisis Libanon Kamis, 10 Agustus 2006 - 01:51 PM, Penulis: Al-'Allamah Soleh bin Fauzan Al-Fauzan hafidzahullah ÈÓã Çááå ÇáÑÍãä ÇáÑÍíã Fatwa Al-'Allamah Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafidzahullah terkait krisis Libanon: "Pada masa ini telah banyak berbagai kejadian yang mengerikan yang menimpa kaum muslimin, disebabkan karena serangan dari musuh-musuh Allah dari segala arah. Perang di Afghanistan, perang di Irak, perang di Palestina, perang di Libanon. Dan yang kita dengarkan dan yang kita baca dari para khatib dan para penulis berita, yakni semua hujatan ditumpahkan kepada musuh-musuh Allah tersebut. Yakni dengan menyatakan kekejian perbuatan mereka dan mengecam apa yang mereka perbuat. Hal ini adalah perkara ini tidaklah diragukan lagi. Namun apakah musuh yang kafir tersebut akan menahan diri dari perbuatannya dengan berbagai kecaman tersebut? Orang-orang kafir, sejak dulu kala selalu menghendaki agar Islam dihapuskan dari permukaan (bumi). Sebagaimana firman Allah: æóáÇó íóÒóÇáõæäó íõÞóÇÊöáõæäóßõãú ÍóÊøóìó íóÑõÏøõæßõãú Úóä Ïöíäößõãú Åöäö ÇÓúÊóØóÇÚõæÇú (Yang artinya ) : "Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. (QS Al-Baqarah:217) Akan tetapi permasalahannya adalah apa yang telah disiapkan oleh kaum muslimin untuk menghadapi mereka dan mencegah sikap melampaui batas dari mereka? Sesungguhnya yang wajib atas mereka (diantaranya) : - Pertama: melihat kenyataan kaum muslimin dalam pengamalan, lantas berpegang teguh terhadap agamanya. Sebab sesungguhnya apa yang menimpa mereka hanyalah disebabkan karena mereka melalaikan agamanya. Dalam sebuah atsar: "Jika orang yang mengenal-Ku berbuat maksiat kepada-Ku, maka Aku akan menjadikan orang yang tidak mengenal-Ku untuk menguasainya." Apa yang telah menimpa Bani Israil disaat mereka meninggalkan agama mereka dan membuat kerusakan di muka bumi ? Maka Allah menjadikan orang-orang kafir Majusi menguasai mereka sehingga merekapun memporak-porandakan isi kampung-kampung mereka - sebagaimana yang Allah sebutkan di awal surat Al-Isra'. Dan Allah mengancam mereka apabila mereka kembali tetap dalam keadaan demikian, maka Allah akan mengembalikan kesengsaraan tersebut kepada mereka. Maka kita harus mengoreksi kondisi kita, lantas mengkoreksi apakah ada kekeliruan dalam menjalankan agama kita. Sebab ketetapan dari Allah (Sunnatullah) tidaklah berubah. Sungguh Allah Ta'ala berfirman: Åöäøó Çááøåó áÇó íõÛóíøöÑõ ãóÇ ÈöÞóæúãò ÍóÊøóì íõÛóíøöÑõæÇú ãóÇ ÈöÃóäúÝõÓöåöãú æóÅöÐóÇ ÃóÑóÇÏó Çááøåõ ÈöÞóæúãò ÓõæÁðÇ ÝóáÇó ãóÑóÏøó áóåõ æóãóÇ áóåõã ãøöä Ïõæäöåö ãöä æóÇáò (Yang artinya ) : "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QA Ar-Ra'd: 11) - Kedua: hendaklah kita melakukan persiapan untuk menghadapi musuh kita, sebagaimana firman Allah Ta'ala: æóÃóÚöÏøõæÇú áóåõã ãøóÇ ÇÓúÊóØóÚúÊõã ãøöä ÞõæøóÉò æóãöä ÑøöÈóÇØö ÇáúÎóíúáö ÊõÑúåöÈõæäó Èöåö ÚóÏúæøó Çááøåö æóÚóÏõæøóßõãú æóÂÎóÑöíäó ãöä Ïõæäöåöãú áÇó ÊóÚúáóãõæäóåõãõ Çááøåõ íóÚúáóãõåõãú (Yang artinya ) : "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. (QS Al-Anfal:60) Yaitu dengan cara pembentukan pasukan dan persenjataan yang layak dan kekuatan yang dapat menaklukkan. - Ketiga: menyatukan kalimat kaum muslimin diatas aqidah tauhid dan menegakkan hukum syari'at, serta komitmen dengan Islam dalam setiap perkara kita, baik dalam perkara mu'amalah, akhlaq, berhukum dengan Kitabullah, melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar disertai mengajak kepada jalan Allah dengan ilmu dan penjelasan serta ikhlas.Allah Ta'ala berfirman: æóÇÚúÊóÕöãõæÇú ÈöÍóÈúáö Çááøåö ÌóãöíÚðÇ æóáÇó ÊóÝóÑøóÞõæÇú (Yang artinya ) : "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai." (Ali Imran: 103) Dan firman-Nya: æóáÇó ÊóäóÇÒóÚõæÇú ÝóÊóÝúÔóáõæÇú æóÊóÐúåóÈó ÑöíÍõßõãú æóÇÕúÈöÑõæÇú Åöäøó Çááøåó ãóÚó ÇáÕøóÇÈöÑöíäó (Yang artinya ) : "Janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS Al-Anfal :46) Dan tidaklah mungkin terjadi persatuan bila berbeda dalam hal aqidah dan berbeda pula dalam maksud dan tujuan. Sampai aqidahnya benar dan tujuan disatukan yaitu untuk menolong kebenaran dan untuk meninggikan kalimat Allah. Alangkah baiknya jika para khotib, para pemberi nasehat mengkonsentrasikan khutbah dan nasehat mereka dalam perkara-perkara ini. Disamping mengecam perbuatan musuh yang melampaui batas, menjelaskan tujuan-tujuan busuknya. Sesungguhnya musuh Allah tersebut tidaklah memaksudkan untuk melemahkan kaum muslimin dan mencabut kekuatan mereka (muslimin) saja. Namun maksud utama mereka adalah merusak aqidah kaum muslimin dan memalingkannya dari agama mereka, sampai mereka berhasil mengikis habis hingga ke akar-akarnya. Ini yang ingin aku peringatkan berkenaan tentang menyikapi krisis yang menimpa ini. Allah senantiasa mengatakan kebenaran dan membimbing ke jalan yang lurus.Shalawat serta salam Allah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para shahabatnya." Fatwa Al-'Allamah Rabi' Bin Hadi Al-Madkhali Beliau ditanya: "Apa pendapat engkau wahai Syekh yang mulia tentang berbagai keadaan genting (krisis) di Libanon, Irak, Palestina? Jazakumullah khairan Jawaban: "Demi Allah, kami berpandangan bahwa jihad tetap tegak sampai hari kiamat dan merupakan perkara yang wajib dilakukan oleh umat ini. Namun umat (Islam) ini telah melalaikan banyak perkara agama, diantaranya adalah jihad itu sendiri, sehingga Allah memberikan kekuatan kepada musuh-musuh untuk menguasai mereka. ÅÐÇ ÊÈÇíÚÊã ÈÇáÚíäÉ æÃÎÐÊã ÃÐäÇÈ ÇáÈÞÑ æÑÖíÊã ÈÇáÒÑÚ æÊÑßÊã ÇáÌåÇÏ Ýí ÓÈíá Çááå- áíÓ Ýí ÓÈíá ÇáÑÝÖ æÇáÈÏÚ æÇáÎÑÇÝÇÊ!- ÓáØ Çááå Úáíßã ÐáÇð áÇ íäÒÚå ÍÊì ÊÑÌÚæÇ Åáì Ïíäßã "Jika kalian berjual beli dengan cara 'inah dan kalian mengambil ekor-ekor sapi (beternak) serta kalian senang dengan bercocok tanam dan kalian meninggalkan jihad di jalan Allah Azza Wajalla -bukan di atas jalannya kaum Rafidhah, bid'ah dan khurafat- maka Allah akan mencampakkan kehinaan pada diri kalian. Dan Dia (Allah) tidak akan mencabut kehinaan itu sampai kalian kembali kepada agama kalian." Maka langkah yang paling pertama untuk menuju kemuliaan dan keluar dari kehinaan dan kerendahan adalah kembali kepada agama Allah. Ini langkah pertama dan bukan kembali kepada agamanya kaum Rofidhah yang ekstrim, yang mengkafirkan para shahabat lalu mengangkat bendera jihad! Mereka tidak kembali kepada agama, namun justru memerangi agama dan orang-orang yang komitmen dengannya! Bagaimana mungkin ini akan mendapatkan pertolongan!? Bagaimana mungkin ini dikatakan sebagai jihad di jalan Allah ?! Jihad haruslah dilakukan untuk menegakkan kalimat Allah.Terkadang seseorang terbunuh dalam berjihad, namun dia masuk nereka disebabkan karena dia tidak melakukannya dengan niat untuk menegakkan kalimat Allah Tabaraka wa Ta'ala. ãä ÞÇÊá áÊßæä ßáãÉ Çááå åí ÇáÚáíÇ Ýåæ Ýí ÓÈíá Çááå "Barangsiapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah, maka itulah fi sabilillah". ÇáÑÌá íÞÇÊá ÔÌÇÚÉ æíÞÇÊá ÍãíÉ æíÞÇÊá ÑíÇÁ ÝÃí Ðáß Ýí ÓÈíá Çááå ÞÇá ãä ÞÇÊá áÊßæä ßáãÉ Çááå åí ÇáÚáíÇ Ýåæ Ýí ÓÈíá Çááå "Seseorang ada yang berperang karena modal keberanian semata, ada orang yang berperang karena semangat saja, ada yang berperang karena untuk mendapatkan pujian di mata manusia, yang manakah di jalan Allah? Maka beliau menjawab: "Barangsiapa yang berperang untuk meninggikan kalimat Allah, maka itulah fi sabilillah (di jalan Allah) Ta'ala". Maka sebelum melakukan segala sesuatu, wajib bagi kaum muslimin untuk membenarkan berbagai keadaan mereka dan kembali kepada agama yang telah dibawa oleh Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Serta kembali di atas petunjuk orang-orang yang telah bersungguh-sungguh dalam menyebarkan agama ini, yaitu para shahabat yang mulia, yang menyebarkan agama, berupa amalan-amalan yang shalih dan syi'ar-syi'ar Islam yang benar .Inilah yang dilakukan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam dalam berjihad yaitu untuk meninggikan kalimat-Nya. Sekarang saya bertanya kepada kalian : "Bendera yang ada di Libanon,yaitu bendera yang diangkat oleh Hizbullah, apakah bendera yang berhak dikatakan bahwa itu merupakan bendera di jalan Allah?! Apakah dikatakan bahwa itu jihad di jalan Allah ?! Sementara mereka (Hizbullah yang termasuk beragama Syi'ah Rafidlah, red) mengkafirkan para shahabat Muhammad - Shallallahu 'alaihi wassalam - dan mempermainkan al-Qur'an dan merubahnya - dengan perubahan yang tidak pernah dilakukan oleh orang-orang Yahudi - !? Kalian belum pernah membaca tentang kaum Rafidhah, bagi siapa yang membaca tentangnya, dia akan mendapati bahwa mereka lebih parah dalam melakukan perubahan terhadap agama Allah dibanding kaum Yahudi dan Nashara. Demi Allah, kami ingin berjihad namun dengan jihad yang benar. Maka wajib bagi umat ini untuk kembali kepada agamanya, kemudian setelah itu melakukan persiapan: æóÃóÚöÏøõæÇú áóåõã ãøóÇ ÇÓúÊóØóÚúÊõã ãøöä ÞõæøóÉò æóãöä ÑøöÈóÇØö ÇáúÎóíúáö ÊõÑúåöÈõæäó Èöåö ÚóÏúæøó Çááøåö æóÚóÏõæøóßõãú "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu " (QS Al Anfal:60). Sekarang ini, kelompok Hizbullah berperang semenjak tiga pekan yang lalu, tidak ada yang terbunuh dari mereka melainkan hanya delapan orang. Sementara yang terbunuh dari rakyat Libanon hampir mencapai seribu! Dan yang terusir dari mereka berjumlah ribuan, yayasan-yayasan mereka dihancurkan! Apakah ini yang dikatakan jihad yang dikehendaki Allah?! Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam berjihad di Badar, di Uhud, di Khandaq dan ditempat lainnya, tidak satupun anak kecil yang terbunuh! Dan tidak satupun wanita yang terbunuh! Namun mereka ini (Hizbullah, red) menyusup dalam barisan para wanita dan anak-anak kecil, lalu datanglah berbagai serangan yang diarahkan (oleh Yahudi kafir, red) kepada mereka yang patut dikasihani. Apakah ini jihad?! Sekarang ini Yahudi telah menguasai darak yang luas dan besar, ada dua puluh kampung di Libanon. Apakah ini jihad? Apakah ini yang dimaksudkan? Apakah kita berjihad agar wanita dan anak-anak kaum muslimin dibunuh, yayasan-yayasan mereka dihancurkan! Lalu ini yang dikatakan hasil dari jihad itu! Ini jihad...?! Inilah adalah jihad model Rafidhah! Wajib bagi kaum muslimin untuk berfikir dan kembali kepada agama mereka sebelum melakukan segala sesuatu.Lalu setelah itu mereka berjihad dengan tujuan meninggikan kalimat Allah. Sesungguhnya kami lebih mengimani tentang syari'at jihad dibanding mereka ini yang merupakan para pendusta yang hanya mengaku saja! Kami mengimaninya akan tetapi kami mengatakan kepada kaum muslimin : "Kembalilah kepada agama ini, bekali diri kalian untuk persiapan jihad dan mendapat pertolongan dari Allah Ta'ala. Sebab kalian tidak mungkin mendapatkan pertolongan dari Allah Ta'ala kecuali jika kalian berperang dengan tujuan untuk meninggikan kalimat Allah,dan kalian berada diatas agama yang benar. Lalu apa yang terjadi di Irak, berapa banyak kaum muslimin yang telah dibunuh oleh kaum Rafidhah!? Lebih dari seratus ribu yang mereka sembelih dari kalangan para wanita, anak-anak, mereka usir, mereka merusak rumah-rumah, masjid-masjid dan menginjak-injak mushaf-mushaf! Dan berbagai kelakuan lainnya yang -demi Allah- tidak dilakukan oleh orang-orang Yahudi! Dan tatkala mereka melakukan berbagai tindakan kekejian ini semua, lalu mereka pun membuka front (di Libanon), mereka menertawai Ahlus Sunnah dan bergembira atas apa yang menimpa mereka. Apakah kalian menangisi Ahlus Sunnah dari penduduk Irak - dalam keadaan mereka disembelih, diusir, ratusan masjid-masjid mereka dirusak ?! Mungkin mencapai seratus ribu atau lebih jiwa yang terbunuh dari mereka! Apakah mereka (kaum Rafidhah) menangisi kematian kalian?! Apakah mereka mengangkat suara buat kalian?! Sama sekali tidak, sama sekali tidak! Maka tatkala si Rafidhi, beraliran kebatinan ini datang, banyak yang berpandangan bahwa dia mengangkat brndera jihad dan yang akan memimpin umat menuju kemuliaan dan pertolongan. Ini merupakan keberuntungan besar diantara keberuntungan kaum Rafidhah! Sekarang ini umat Islam bersorak dan bertepuk tangan untuk mereka!!! Dan inilah yang diinginkan oleh kaum Rafidhah. Dimana dia (pimpinan Hizbullah) ini sekarang? Sekarang dimana panglima ini berada?! (Ketauhilah) Dia ada di tempat persembunyian, dia dan kelompoknya ada di tempat persembunyiannya! Sementara kehancuran dan kebinasaan menimpa rakyat jelata Libanon ! Penyembelihan (terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah) masih saja berlanjut di Irak! Darah kaum muslimin di Irak sangatlah murah, tidak sepantasnya disebut-sebut (dianggap berharga) menurut mereka! Bahkan darah seluruh kaum muslimin dan harta-harta mereka adalah halal menurut kaum Rafidhah, sebab mereka menganggapnya kafir! Inilah hukum yang mereka terapkan!. Lalu dimana kita meletakkan akal kita? Sekarang ini kebanyakan yang membimbing kaum muslimin adalah orang-orang yang jahil dan bodoh! Tokoh-tokoh yang jahil sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah ! Orang jahil (bodoh) yang berpenampilan sebagai 'alim (pandai) dan tidak mengetahui hakekat Islam! Tidak mengetahui kekufuran, penyimpangan dan perbuatan zindiq yang dimiliki kaum Rafidhah. Telitilah kitab tafsir - dari kitab-kitab tafsir yang dimiliki Rafidhah- , mulai dari surah Al-Fatihah, perhatikan perubahan yang mereka lakukan, dimana orang Yahudi pun merasa malu darinya! ((ÇáÕÑÇØ ÇáãÓÊÞíã)) "Jalan yang lurus", maknanya Ali radhiallahu anhu! ((ÛíÑ ÇáãÛÖæÈ)) "Bukan jalan orang-orang yang dimurkai", maknanya adalah jalan Abu Bakar, Umar dan Utsman -radhiallahu anhum-! ((Ãáã. Ðáß ÇáßÊÇÈ áÇ ÑíÈ Ýíå åÏì ááãÊÞíä)) "Alif Laam Mim.Itulah kitab yang tidak ada keraguan didalamnya sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa", makna orang-orang yang bertaqwa dalah pengikut Ali radhiallahu anhu (maksudnya kaum Rafidhah)! Dunia, Akhirat, Surga, semuanya milik Ali radhiallahu anhu dan para pengikutnya (maksudnya Rafidhah)!. (( Åä Çááå áÇ íÓÊÍíí áÃä íÖÑÈ ãËáÇ ãÇ ÈÚæÖÉ ÝãÇ ÝæÞåÇ)) "Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu", mereka mengatakan: yang dimaksud nyamuk adalah Ali radhiallahu anhu, sedangkan yang lebih rendah adalah Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam. Yaitu Ali radhiallahu anhu kadang-kadang dianggap seperti nyamuk oleh mereka. Ini termasuk perbuatan zindiq dan cercaan mereka terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam. Kadang-kadang mereka menganggap Ali radhiallahu anhu sebagai binatang melata, yang melata di muka bumi. Dan dia sebagai bintang, dia sebagai matahari, dia adalah langit sedangkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam sebagai buah Tin dan Ali radhiallahu anhu sebagai buah Zaitun, para Imam (mereka) sebagai bukit Sinai. Ayat-ayat Al-Qur'an dan tanda-tanda kekuasaan alam seluruhnya yang dimaksud adalah para Imam mereka! Sedangkan tanda-tanda kemunafikan, kekufuran, siksaan, ayat-ayat celaan dan ancaman semuanya diterapkan kepada para shahabat .Abu Bakar -radhiallahu anhu- disiksa dengan siksaan yang paling keras, seperti Iblis. Dan Umar adalah setan di tempat manapun disebutkan dalam Al-Qur'an. Ayat-ayat tentang hari Kebangkitan dan hari Pembalasan, menurut mereka yang dimaksud adalah keluarnya sang penegak hukum (Imam Mahdi, pen)! Berbagai macam perubahan yang tak terhitung banyaknya dalam kitab Allah dan berbagai kedustaan terhadap Ali radhiallahu anhu dan Ahlul Bait yang tak terhitung banyaknya! Semua yang menjelaskan tanda kekuasaan maksudnya adalah Ahlul Bait, engkau tidak membaca satu ayat pun dalam Al-Qur'an, baik ayat Kauniyyah maupun ayat Syar'iyyah melainkan mereka merubahnya. Ayat-ayat tentang Tauhid mereka rubah menuju kepada kesesatan mereka!. (( æÞÇá Çááå áÇ ÊÊÎÐæÇ Åáåíä ÇËäíä)) "öAllah berfirman: Janganlah kalian menjadikan dua sesembahan." ayat ini mengajak kepada Tauhid dan memberi peringatan dari kesyirikan. Mereka mengatakan: "Janganlah kalian mengangkat dua Imam!" Ayat-ayat Tauhid mereka tidak jelaskan, bahkan menghindar darinya! Kalaupun jika mereka menjelaskannya, maka mereka merubahnya. Mereka tidak menyisakan sesuatu dari ayat tersebut melainkan mereka merubahnya! Mereka adalah musuh-musuh Islam, cukuplah bagi mereka sejarah hitam mereka yang selalu bersama Yahudi dan Nashara. Merekalah yang membawa pasukan Tartar dan menyembelih puluhan ribu, bahkan mungkin sejuta atau bahkan lebih! Merekalah yang meruntuhkan khilafah Abbasiyyah! Dalam perang di Afghanistan, sebagai negara tetangga mereka, mereka (kaum Syiah Rafidlah Iran) tidak ikut serta bersama kaum muslimin sedikitpun!!! Tidak di dalam Afghanistan dan tidak pula di luarnya. Tatkala Amerika datang ke Afghanistan untuk menjatuhkan kekuasaan Taliban, maka mereka menjadi tameng terkuat bersama Amerika dalam memerangi kaum muslimin. Merekalah yang turut mendatangkan Amerika dan sekutunya ke Irak. Mereka menambah kekuatan bersamanya untuk menyembelih kaum muslimin. Apakah ini Islam yang kita berjihad untuknya? Kaum Rafidhah ini lebih berbahaya dari Yahudi dan Nashara, dan apa yang menimpa kaum muslimin melalui tangan Rofidhah lebih berbahaya dari apa yang menimpa kaum muslimin melalui tangan Yahudi dan Nashara. Fahamilah perkara ini, adapun mereka yang (tertipu). Apakah mereka disesatkan ataukah mereka orang-orang yang bodoh?!. Apakah ini pertolongan Allah? Apa yang telah dilakukan terhadap Ahlus Sunnah di Irak?! Apakah pernah engkau membimbing dengan satu ucapan untuk menasehati keluarga dan kaummu tentang kaum Rafidhah Bathiniyyah untuk menyeru agar mereka menahan diri (dari menyiksa) kaum muslimin?! Demi Allah, saya yakin bahwa mereka tidaklah melakukan ini melainkan untuk mempermainkan kaum muslimin dan menertawai mereka. Allah Maha mengetahui apa tujuan mereka di belakang semua ini! Jangan kalian membenarkan perselisihan mereka dengan Amerika! Ini semua dusta. Berapa banyak pembicaraan seputar pembuatan sel (instalasi) nuklir yang ada di Iran? Apakah tujuan mereka dengan menyimpan bahan atom tersebut, apakah untuk memerangi kaum Yahudi? Mereka pendusta! Iran selalu mengumumkan hal ini semenjak 70 tahun yang lalu, sementara kaum muslimin memerangi Yahudi dalam berbagai peperangan. Sudah berapa banyak mereka (kaum muslimin) mengikuti peperangan, menyumbangkan harta, turut berperan serta. Sementara Iran menghilang (tidak turun serta) ! Sekarang mereka bersorak dan menghendaki kaum muslimin memasuki pertempuran sedangkan mereka menghilang. Belum berhenti satu peperangan hingga dibuka kembali peperangan yang baru. Perencanaan pembuatan sel (instalasi) nuklir tersebut tidaklah dipersiapkan melainkan untuk negara-negara Teluk! Kaum muslimin harus memahami hal ini. Perhatikanlah perkara-perkara ini. Apakah dengan seperti ini lalu aku menganggapnya sebagai jihad di jalan Allah? Sama sekali tidak! (dengan sebab): Pertama: Aqidah mereka jelas, sebagaimana yang telah kami sebutkan sebagiannya. Kedua: Jihad merekapun jelas, dimana mereka bersembunyi di gua-gua, menyusup di rumah-rumah dan gedung-gedung! Allah Ta'ala lebih mengetahui, mungkin saja mereka mengutus Yahudi untuk menyerang tempat tersebut! Saya tidak menganggap mustahil hal tersebut! Sadarlah kalian terhadap makar dan tipu daya kaum Rafidhah. Demi Allah mereka menertawai Ahlus Sunnah, mereka memiliki orang-orang, di negeri Arab dan negeri-negeri Islam yang bekerja untuk mereka, guna menjembatani tersebarnya keyakinan Rafidhah di seluruh dunia Islam. Sekarang dakwah mereka tersebar di dunia Islam,di bagian Asia Timur mereka memiliki Ma'had, sekolah, para da'i di negara-negara Afrika. Telah berlalu waktu-waktu keadaan dimana mereka tidak pernah bermimpi untuk mendapatkan ini. Hingga datangnya sebagian kelompok yang berkhianat, lalu membukakan jalan bagi mereka dan memberi kesempatan kepada mereka untuk menyebarkannya di dunia Islam. Sekarang merekapun menertawakan kaum muslimin. Darah mereka ditumpahkan, darah penduduk Irak. Lalu bersamaan dengan mereka ingin kita membantu mereka?! Sementara musibahnya menimpa rakyat Libanon dan rakyat Palestina. Lalu apa kerugian yang dialami kaum Rafidhah dalam semua peperangan itu?! Baik di Palestina, di Afghanistan dan selainnya dari semenjak 70 tahun yang lalu hingga sekarang? Apa yang telah diperbuat oleh para pendusta ini?!" ---------------------------------------------------------- HAKIKAT AN-NUSHROH (MENOLONG ISLAM) DAN JIHAD DI DALAM ISLAM Oleh : Muram binti Shalih al-Athiyyah Muroja'ah : Fuad Abdul karim al Abdul Karim Kebanyakan orang meyakini bahwa menolong islam, terbatas pada berjihad melawan orang-orang kafir atau memanggul senjata. Apakah pemahaman seperti ini dibenarkan? Apakah arti dari jihad sesungguhnya? Dan apa saja tingkatan-tingkatan jihad itu? Jihad menurut bahasa adalah, ÈóÐúáõ ÇáØøóÇÞóÉö æóÇáúæõÓúÜÜÚö "Mengeluarkan kekuatan dan apa saja yang dimampui." Sedangkan menurut syara`, ÌöåÇóÏõ ÇáúßõÝÇøóÑö æóÏóÚúæóÊõåõãú Åöáóì ÇáÏøöíúäö ÇáúÍóÞøö¡ æóÞöÊÇóáõåõãú Åöäú áóãú íóÞúÈóáõæúÇ¡ æóåóÐóÇ ÇáúÛóÇáöÈõ Ýöíú ÇáÚõÑúÝö "Yaitu melawan orang-orang kafir, mengajak mereka masuk ke dalam agama yang haq, dan memerangi mereka jika menentang untuk masuk Islam. Inilah pengertian jihad menurut `Urf."[1] Sedangkan jihad itu sendiri memiliki empat tingkatan, sebagaimana disebutkan Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah dibawah ini, 1- Jihad melawan hawa nafsu. 2- Jihad melawan syetan. 3- Jihad melawan orang-orang kafir dan munafik 4- Jihad melawan kemungkaran dan orang-orang dzalim.[2] Pertama: Jihad melawan hawa nafsu. Jihad melawan hawa nafsu ini juga memiliki empat tingkatan. Yaitu, 1-Berjihad untuk mempelajari ajaran islam yang benar. Setiap muslimah memiliki tanggung jawab sebagaimana kaum lelaki. Seperti dalam pepatah, "Wanita adalah saudara kandung lelaki". Jadi, wanita itu diberi khitab (tanggung jawab) seperti kaum lelaki mendapatkannya. Rasulullah r bersabda, ((ØóáóÈõ ÇáúÚöáúãö ÝóÑöíúÖóÉñ Úóáóì ßõáøö ãõÓúáöãò))[3] "Mencari ilmu adalah kewajiban atas setiap Muslim." Sehingga, setiap hal yang kewajiban tidak akan sempurna kecuali dengan hal itu, maka hal itu adalah wajib pula.[4] Jadi! Mempelajari ilmu aqidah, hukum seputar shalat, puasa, zakat dan lainnya adalah wajib. Sebab, banyak wanita yang terjerumus dalam hal-hal bid`ah dan syirik karena ketidakmengertian mereka akan hal itu. Padahal kita tahu, bahwa ummahatul mukminin (ibu kaum mukminin) dan wanita salaf, mereka dikenal dengan kepandaiannya dalam berbagai macam ilmu. Seperti yang diriwayatkan oleh Urwah bin Zubair dari ayahnya, ia berkata, "ãóÇ ÑóÃóíúÊõ ÃóÍóÜÜÏðÇ ãöäó ÇáäÇøóÓö ÃóÚúáóãõ ÈöÇáúÞõÑúÂäö¡ æóáÇó ÈöÝóÜÑöíúÖóÉò¡ æóáÇó ÈöÍóáÇóáò¡ æóáÇó ÈöÍóÑóÇãò¡ æóáÇó ÈöÔöÚúÑò¡ æóáÇó ÈöÍóÏöíúËö ÇáúÚóÑóÈö¡ æóáÇó ÈöäóÓóÈò¡ ãöäú ÚóÇÆöÔóÉó ÑóÖöíó Çááåõ ÚóäúåÇó"[5] "Saya tak mendapati seorangpun yang lebih pandai dengan al-qur`an, faridhah, halal dan haram, syair, perkataan arab dan nasab, daripada Aisyah t." Juga merupakan sebuah kewajiban bagi setiap mahasiswi yang menuntut ilmu, untuk memperhatikan aulawiyat[6] dan menekuni ushul.[7] Karena ushul adalah ilmu yang sebenarnya, sedangkan al-masail[8] ia hanya cabang-cabang dari ushul tersebut. Seperti batang kayu dengan dahan-dahannya. Jika dahan-dahan itu tidak tumbuh diatas batang yang kuat, maka lambat laun dahan-dahan itu akan layu dan rusak.[9] 2-Berjihad untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki setelah mempelajarinya. Inilah yang maksud dari menzakati ilmu dan membela agama. Sebab mengamalkan atau mempraktekkan ilmu, merupakan dakwah (mengajak orang lain) kepada ilmu tersebut, ini suatu hal yang tidak lagi diragukan. Karena kebanyakan manusia lebih banyak mengikuti ulama lewat amal perbuatannya, ketimbang mengikuti mereka lewat ucapan-ucapannya.[10] 3-Berjihad dengan mendakwahkan ilmu tersebut. Ini juga termasuk menzakati ilmu dan membela agama. Sedangkan cara mendakwahkan ilmu, adalah dengan amar makruf, nahi mungkar, dan mengajarkannya kepada manusia. Rasulullah r bersabda, ((Åöäøó Çááøóåó æóãóáóÇÆößóÊóåõ æóÃóåúáó ÇáÓøóãóæóÇÊö æóÇáúÃóÑóÖöíäó ÍóÊøóì ÇáäøóãúáóÉö Ýöí ÌõÍúÑöåóÇ æóÍóÊøóì ÇáúÍõæÊö áóíõÕóáøõæäó Úóáóì ãõÚóáøöãö ÇáäøóÇÓö ÇáúÎóíúÑó))[11] "Sesungguhnya Allah, para malaikat, para penduduk langit dan bumi, sampai semut-semut dalam lobangnya, juga ikan-ikan di lautan, semuanya mendoakan seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia." 4-Berjihad dengan selalu sabar atas segala kepenatan ketika berdakwah. Sabar inilah harta sejati yang dimiliki orang-orang shiddiqin, dan syi`ar orang-orang shalih. Hakekat sabar adalah, jika seorang Muslim disakiti karena Allah, lalu ia bersabar dan berusaha bertahan tanpa mengeluh sedikitpun. Ia tidak membalas keburukan dengan selain kebaikan, dan tak pernah berusaha untuk membalas dendam.[12] Karena itu, hanya Allah I yang langsung membalas kesabaran tersebut. ÅöäøóãóÇ íõæóÝøóì ÇáÕøóÇÈöÑõæäó ÃóÌúÑóåõãú ÈöÛóíúÑö ÍöÓóÇÈò (ÇáÒãÑ: 10) "Sesungguhnya hanya orang-orang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10) Kedua: Jihad melawan syetan Jihad melawan syetan ini ada dua macam, 1-Berjihad dengan menolak segala syubhat (hal-hal meragukan) yang dilancarkan syetan kepada hamba. Yaitu menolaknya dengan sesuatu yang yakin. 2-Berjihad dengan menolak segala nafsu syahwat yang dilancarkan syetan kepada hamba. Caranya adalah dengan bersabar.[13] Allah I Berfirman, æóÌóÚóáúäóÇ ãöäúåõãú ÃóÆöãøóÉð íóåúÏõæäó ÈöÃóãúÑöäóÇ áóãøóÇ ÕóÈóÑõæÇ æóßóÇäõæÇ ÈöÂíóÇÊöäóÇ íõæÞöäõæäó (ÇáÓÌÏÉ: 24) "Kami jadikan di antara mereka, pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka bersabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami." (QS. As-Sajdah: 24) Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa`di rahimahullah berkata dalam tafsiran ayat ini; maksud dari "Pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami", adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dalam diri mereka, kemudian menunjukkan orang lain dengan petunjuk tersebut. Merekalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya setelah para nabi dan rasul. Inilah derajat ash-shiddiqin itu. Mereka mendapat derajat tinggi ini, ketika selalu bersabar (áóãÜøóÇ ÕóÜÈóÜÑõæúÇ) dalam menuntut ilmu. Bersabar dalam mengajarkan ilmu. Bersabar dalam berdakwah di jalan Allah, dan bersabar atas segala gangguan yang menimpa mereka pada jalan tersebut. Juga selalu mengendalikan jiwanya, sehingga tidak masuk ke jurang maksiat dan tidak terperosok dalam lembah syahwat. (æóßóÇäõæúÇ ÈöÂíÇóÊöäÇó íõÜæúÞöäõæúäó) "Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami". Maksudnya; dalam beriman kepada ayat-ayat Allah I, mereka sudah mencapai derajat al-yaqin. Mereka mendapat derajat al-yaqin ini, karena mereka belajar ilmu tersebut dengan cara yang benar, mereka langsung mengambil masalah-masalah dari dalil-dalilnya yang mufid, kemudian senantiasa mempelajari masalah-masalah tersebut, dan menggunakannya sebagai dalil dalam segala aspek kehidupan. Akhirnya merekapun sampai pada derajat al-yaqin itu.[14] Perlu diketahui, bahwa kedua macam jihad ini, yaitu jihad melawan hawa nafsu dan jihad melawan syetan, hukumnya adalah fardhu ain. Allah I Berfirman, Åöäøó ÇáäøóÝúÓó áóÃóãøóÇÑóÉñ ÈöÇáÓøõæÁö (íæÓÝ: 53) "Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan." (QS. Yusuf: 53) Juga berfirman, Åöäøó ÇáÔøóíúØóÇäó áóßõãú ÚóÏõæøñ ÝóÇÊøóÎöÐõæåõ ÚóÏõæøðÇ (ÝÇØÑ: 6) "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah sebagai musuh." (QS. Fathir: 6) Ketiga: Jihad melawan orang-orang kafir dan munafik Berjihad melawan mereka adalah dengan cara-cara dibawah ini, 1-Berjihad dengan hati. Berjihad dengan hati ini, jika seorang muslim atau muslimah meninggalkannya, maka ia tidak diberi udzur (ampun) sedikitpun. 2-Berjihad dengan lisan. Jihad lewat lisan ini, dengan menggunakan salah satu dari tiga cara yang terdapat dalam firman Allah I dibawah ini, ÇÏúÚõ Åöáóì ÓóÈöíáö ÑóÈøößó ÈöÇáúÍößúãóÉö æóÇáúãóæúÚöÙóÉö ÇáúÍóÓóäóÉö æóÌóÇÏöáúåõãú ÈöÇáøóÊöí åöíó ÃóÍúÓóäõ (ÇáäÍá: 125) "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik, serta bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS. An-Nahl: 125) Berdakwah bilhikmah (dengan hikmah), yaitu berdakwah kepada siapapun dengan bijak; sesuai keadaan, pemahaman, dan penerimaan dari masing-masing pribadi. Diantara contoh berdakwah dengan hikmah, adalah mendakwahkan ilmu memulai dengan yang paling penting, kemudian yang penting, dan paling mudah dipahami. Juga dengan cara yang bisa diterima secara lebih sempurna, dengan lemah lembut, dan penuh kasih sayang. Jika seseorang dengan dakwah bilhikmah ini tidak mau menurut, maka seorang dai mengganti caranya dengan memberi mau`idzah (nasehat) yang baik, yaitu menyuruh atau melarang seseorang dibarengi dengan targhib (memikat) dan tarhib (menakut-nakuti).[15] Jika sang mad`u menganggap bahwa perbuatan buruknya adalah suatu kebenaran, atau malah mengajak orang-orang untuk mengerjakan kebatilan tersebut, maka ia dibantah dengan cara yang lebih baik. Tetapi jidal (membantah) ini, sebaiknya tidak dilakukan kecuali oleh seseorang yang memiliki banyak ilmu, yang dengannya sang dai mampu menolak segala syubhat yang dilancarkan mad`u tersebut. 3-Berjihad dengan harta. Asy-Syaikh Ibnu Qasim An-Najdi berkata tentang firman Allah I dibawah ini, ÇäúÝöÑõæÇ ÎöÝóÇÝðÇ æóËöÞóÇáðÇ æóÌóÇåöÏõæÇ ÈöÃóãúæóÇáößõãú æóÃóäúÝõÓößõãú Ýöí ÓóÈöíáö Çááøóåö (ÇáÊæÈÉ: 41) "Berangkatlah kalian baik dalam keadaan ringan atau berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah." (QS. At-Taubah: 41) Asy-Syaikh Ibnu Qasem berkata, "Adalah sebuah kewajiban bagi orang-orang kaya untuk mengeluarkan nafkah di jalan Allah. Atas hal ini pula, maka diwajibkan kepada para wanita untuk berjihad dengan harta jika mereka memiliki kelebihan harta. Hal ini adalah wajib, seperti wajibnya zakat atas mereka."[16] 4-Berjihad dengan jiwa. Jihad dengan jiwa tidak diwajibkan atas kaum wanita, hal ini merupakan kesepakatan para ulama. Tetapi jihad mereka adalah mengobati dan memberi minum orang-orang terluka, seperti yang terjadi pada perang Uhud, sebagaimana dikatakan Anas bin Malik t, "æóáóÞóÏú ÑóÃóíúÊõ ÚóÇÆöÔóÉó ÈöäúÊó ÃóÈöí ÈóßúÑò æóÃõãøó Óõáóíúãò æóÅöäøóåõãóÇ áóãõÔóãøöÑóÊóÇäö ÃóÑóì ÎóÏóãó ÓõæÞöåöãóÇ ÊõäúÞöÒóÇäö ÇáúÞöÑóÈó Úóáóì ãõÊõæäöåöãóÇ ÊõÝúÑöÛóÇäöåö Ýöí ÃóÝúæóÇåö ÇáúÞóæúãö Ëõãøó ÊóÑúÌöÚóÇäö ÝóÊóãúáóÂóäöåóÇ Ëõãøó ÊóÌöíÆóÇäö ÝóÊõÝúÑöÛóÇäöåö Ýöí ÃóÝúæóÇåö ÇáúÞóæúãö"[17] "Sungguh saya melihat Aisyah binti Abu Bakar dan Ummu Sulaim (di medan perang Badar), keduanya mengangkat tsaubnya[18] dari telapak kaki, sampai saya melihat kedua betis mereka. Keduanya memasukkan air ke dalam geriba[19], lalu meminumkan air itu ke mulut kaum (orang-orang yang terluka), kemudian keduanya kembali untuk memenuhi geriba-geriba tersebut dan datang lagi untuk meminumkan air di mulut kaum." Keempat: Jihad melawan kemungkaran, kedzaliman dan perbuatan bid`ah Úóäú ÃóÈöíú ÓóÚöíúÏò ÇóáúÎõÏúÑöíøö ÑóÖöíó Çááåõ Úóäúåõ ÞÇóáó: ÓóãöÚúÊõ ÑóÓõæúáó Çááåö Õóáøóì Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó íóÞõæúáõ: ((ãóäú ÑóÃóì ãöäúßõãú ãõäúßóÑðÇ ÝóáúíõÛóíøöÑúåõ ÈöíóÏöåö ÝóÅöäú áóãú íóÓúÊóØöÚú ÝóÈöáöÓóÇäöåö ÝóÅöäú áóãú íóÓúÊóØöÚú ÝóÈöÞóáúÈöåö æóÐóáößó ÃóÖúÚóÝõ ÇáúÅöíãóÇäö))[20] Dari Abu Said Al-Khudri t ia berkata, saya mendengar rasulullah r bersabda, "Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, hendaklah ia merubahnya dengan tangan. Jika tidak mampu maka dengan lisan. Jika tidak mampu maka dengan hati, dan itu adalah selemah-lemah iman." Yang pertama adalah dengan tangan. Hal ini jika seseorang mampu melakukannya, atau ini dikhususkan bagi orang-orang yang memiliki kekuasaan. Jika tidak mampu, atau meyakini seandainya ia merubah kemungkaran dengan tangan bakal mendatangkan kemungkaran yang lebih besar, maka ia berpindah dengan lisan, dan tetap mengikut pada firman Allah yang berbunyi, ÇÏúÚõ Åöáóì ÓóÈöíáö ÑóÈøößó ÈöÇáúÍößúãóÉö æóÇáúãóæúÚöÙóÉö ÇáúÍóÓóäóÉö æóÌóÇÏöáúåõãú ÈöÇáøóÊöí åöíó ÃóÍúÓóäõ (ÇáäÍá: 125) "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik, serta bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS. An-Nahl: 125) Ayat ini sudah saya jelaskan di depan.[21] Kemudian, jika dengan lisan tetap tidak mampu, maka seseorang berjihad dengan hatinya, setelah itu setiap Muslim dan muslimah tidak diberi udzur (ampun) jika meninggalkan tingkatan terakhir ini, apapun alasannya. $ $ $ Dialihbahasakan dari ÏóæúÑõ ÇáúãóÑúÃóÉö Ýöíú äõÕúÑóÉö ÇáÏøöíúäö (Daur Al-Mar`ah Fi Nushrot Ad-Diin) karya Muram Binti Shalih Al-Athiyyah, Muroja'ah : DR. Fuad Abdul Karim Al-Abdul Karim, Penerbit : Madar Al-Wathan, Riyadh. ---------------------------------------------------------- [1] Haasyiah Ar-Raudh Al-Murbi`, Abdur Rahman bin Qasim An-Najdi, 4/253 [2] Zaadul ma`ad, Ibnul Qayyim, 3/9 [3] HR. Ibnu Majah dan lainnya. [4] Misalnya: Shalat adalah wajib, sementara diantara syarat sah shalat adalah berwudhu, jika seorang hamba shalat tanpa berwudhu maka shalatnya tak akan sah. Sehingga berwudhu pada saat seperti ini hukumnya adalah wajib. [5] Sifat Ash-Shafwah, ibnul Jauzi, 1/293 [6] Aulawiyat adalah ilmu yang harus dicari pertama kali, seperti ilmu aqidah dan fiqh. Disini penulis menerangkan tentang ilmu yang harus dituntut pertama kali oleh setiap muslim. Jadi seorang muslim, ilmu yang harus dicarinya terlebih dahulu adalah ilmu tentang al-qur`an dan as-sunnah, bukan ilmu-ilmu umum. Sebab dengan ilmu-ilmu syar`I itulah seseorang bisa mempraktekkan ajaran agamanya dengan benar, sehingga ia tertuntun untuk menitih jalan hidup ini dengan benar, terang, lurus, yang akhirnya ia masuk surga karenanya. Jika ia sudah memahami ilmu agama dengan benar, barulah ia mempelajari ilmu-ilmu umum. Allahu a`lam (pent.) [7] Ushul adalah ilmu-ilmu dasar yang seseorang tak mungkin memahami ilmu lainnya kecuali dengan ilmu-ilmu tersebut. [8] Masail adalah permasalahan-permasalahan yang hadir setelah adanya ushul. [9] Lihat, Syarh hilyah thalib al-ilmi, Ibnu Utsaimin, hlm. 53 [10] Idem, hlm. 53 [11] HR. At-Tirmidzi, ia berkata: ini adalah hadits hasan. [12] Lihat, Ishbir wa ihtasib, Abdul Malik Al-Qasem. [13] Zaadul Ma`ad, Ibnul Qayyim, 3/10 [14] Lihat, taisir al-karim ar-Rahman fi tafsir kalam al-mannan, Abdur Rahman As-Sa`di, hlm. 604 [15] Lihat, taisir al-karim ar-Rahman fi tafsir kalam al-mannan, Abdur Rahman As-Sa`di, hlm. 404 [16] Haasyiah Ar-Raudh Al-Murbi`, Abdur Rahman bin Qasem An-Najdi, 4/256 [17] HR. Al-Bukhari, kitab al-maghazi no, 3757. lihat pula, Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 268 [18] Tsaub adalah baju terusan yang biasa dipakai orang-orang arab, seperti jubah. [19] Tempat air terbuat dari kulit. [20] HR. Muslim, kitab al-iman. [21] Lihat halaman, 11 Sumber: Maktabah Abu Salma\ ---------------------------------------------------------- JIHAD-JIHAD YANG FARDHU 'AIN Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin "Artinya : Dari 'Aisyah, beliau berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :Tidak ada hijrah setelah penaklukan kota Mekkah, akan tetapi jihad dan niat, dan jika kalian diminta untuk pergi berjihad maka pergilah" [Dikeluarkan oleh al-Bukhari No. 2783 kitab al-Jihad wa as-siyar dan Muslim No. 1864 kitab al-Imaarah] Maknanya : Tidak ada hijrah dari Mekkah karena dia telah menjadi negeri Islam. [Keterangan dari Imam Nawawiy penulis kitab Riyadhush Shalihin -pent] Permasalahan jihad yang hukumnya fardhu 'ain merupakan permasalahan besar yang belum banyak diketahui oleh kaum muslimin. Sehingga banyak para da'i berfatwa dan menyerukan jihad yang hukumnya (dianggap) fardhu 'ain terhadap setiap pribadi tanpa dasar kaidah yang jelas, dan terkadang dibuat dalam rangka mewujudkan keinginan-keinginan pribadi dan sekelompok orang tertentu saja. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, kami merasa perlu memuat suatu penjelasan singkat tentang hal tersebut dari seorang alim ulama yang telah dikenal ilmu dan kesholehannya, agar kita semua dapat beramal diatas ilmu, dan mudah-mudahan Allah memberi taufiq-Nya kepada kita untuk berjalan di jalan yang lurus. Syarah Hadits. Dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan tidak ada hijrah setelah penaklukan kota Mekkah dengan sabdanya : " Tidak ada hijrah". Peniadaan ini bukan untuk keumumannya, maknanya hijrah tersebut tidak batal dengan penaklukan kota Mekkah, karena hijrah tersebut tidak akan hilang sampai hari kiamat sebagaimana telah ada dalam hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. "Artinya : Hijrah tidak terputus sampai taubat terputus, dan taubat tidak terputus sampai matahari terbit dari sebelah barat" [Dikeluarkan oleh Abu Dawud No. 2479 kitab Al-Jihad dan Ahmad dalam Musnadnya 4/99 dan dia ada di Shahihil Jami' No. 7469] Akan tetapi yang dimaksud dengan tidak ada hijrah disini adalah tidak adanya hijrah dari Mekkah, sebagaimana dinyatakan oleh penulis (Imam Nawawi) diatas, karena setelah penaklukan kota Mekkah menjadi negeri Islam dan setelah itu tidak akan kembali menjadi negeri kafir, dengan dasar inilah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam meniadakan hijrah setelah penaklukan Mekkah. Mekkah dahulu di bawah kekuasaan kaum musyrikin, mereka telah mengusir Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam darinya, kemudian beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berhijrah dengan izin Rabbnya ke Madinah. Setelah delapan tahun Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam di Madinah, beliau kembali ke Mekkah dan menaklukannya sehingga kota Mekkah menjadi negeri iman dan Islam, dan dengan demikian tidak ada lagi hijrah dari sana. Dalam hadits ini ada dalil yang menunjukkan bahwa Mekkah tidak akan kembali menjadi negeri kafir, tetapi tetap menjadi negeri Islam sampai datang hari kiamat atau sampai waktu yang Allah Subhanahu wa Ta'ala kehendaki. Kemudian sabda beliau : "Akan tetapi jihad dan niat" Bermakna : perintah setelah ini adalah jihad, yaitu penduduk Makkah keluar dari Makkah untuk berjihad. Dan "waniyyatun" bermakna : Niat yang baik untuk berjihad di jalan Allah, yaitu dengan cara berniat adalah jihadnya untuk meningkatkan kalimat Allah. Kemudian beliau bersabda : "Dan jika kalian diminta untuk pergi berjihad maka pergilah". Bermakna : Jika waliyul amri (pemerintah) meminta kalian untuk pergi berjihad di jalan Allah, maka kalian wajib berangkat berjihad, dan hukum jihad pada saat itu adalah fardhu 'ain. Maka jangan seorangpun tidak memenuhinya, kecuali orang yang telah mendapat udzur Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan dalil firman-Nya. "Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila dikatakan kepada kamu : 'Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah' kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu. Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah akan menyiksa dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu" [At-Taubah : 38-39] Ini merupakan salah satu keadaan jihad yang diuhukumi fardhu a'in. Keadaan kedua : Jika musuh mengepung satu Negara, bermakna musuh datang menyerang Negara tersebut dan mengepungnya, maka jihad diwaktu itu menjadi fardhu 'ain. Dalam keadaan seperti ini setiap orang wajib berperang, termasuk para wanita dan orang tua yang mampu berjihad. Karena ini merupakan jihad membela diri (jihad difa') dan perang membela diri ini berbeda dengan perang menyerang mush (jihad tholab), sehingga dalam keadaan seperti ini seluruh orang berangkat untuk membela Negara mereka. Keadaan ketiga : Jika terjadi pertempuran, kedua belah pihak yang berperang saling berhadapan, barisan orang-orang kafir dengan barisan kaum muslimin, maka jihad pada waktu itu hukumnya fardhu 'ain dan tidak boleh seorangpun berpaling, sebagaimana firman Allah. "Artinya : Hai orang-orang beriman, apabila kamu bertemu orang-orang yang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur). Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan lain, maka sesungguhnya orang itu kembali membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahanam. Dan amat buruklah tempat kembalinya" [Al-Anfaal : 15-16] Demikian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menggolongkan kabur dari medan pertempuran termasuk dosa besar yang tujuh.[1] Keadaan keempat : Jika seseorang dibutuhkan, contoh : tidak ada yang mengetahui penggunaan senjata kecuali hanya satu orang saja, dan orang-orang membutuhkan orang tersebut untuk menggunakan senjata baru, maka wajib atasnya untuk berjihad walaupun imam (waliyul amri) tidak memintanya berangkat dan kewajiban itu ada lantaran dia dibutuhkan. Maka dalam empat keadaan inilah jihad menjadi fardhu 'ain, dan yang selainnya adalah fardhu kifayah. Ahlul Ilmi menyatakan bahwa wajib atas kaum muslimin untuk menjadikan sebagian dari mereka berjihad setiap tahun sekali[2], berjihad memerangi musuh-musuh Allah dalam rangka meninggikan kalimat Allah, bukan karena sekedar membela Negara. Karena membela negara, semata-mata sebagai satu negara, itu bisa dilakukan orang mukmin dan kafir. Orang-orang kafir-pun membela negara mereka. Akan tetapi seorang muslim hanya membela agama Allah, sehingga dia membela negaranya bukan karena sekedar sebagai satu negara akan tetapi karena dia adalah negara Islam, lalu dia membelanya dalam rangka menjaga Islam. Oleh karena itu wajib atas kita pada keadaan yang kita hadapi sekarang ini, untuk mengingatkan seluruh orang bahwa seruan untuk memerdekakan negara dan yang serupa dengannya adalah seruan yang tidak pas, dan wajib bagi kita untuk mendidik manusia dengan pendidikan agama. Dan hendaklah dikatakan : Kita membela agama kita sebelum yang lainnya, karena Negara kita adalah negara agama dan negara Islam yang membutuhkan perlindungan dan pembelaan, maka kita harus membelanya dengan niat tersebut. Adapun membela dengan niat nasionalisme atau kesukuan maka ini terjadi pada orang mukmin dan kafir, dan perbuatan tersebut tidak bermanfaat bagi pelakunya pada hari kiamat, jika terbunuh dalam keadaan membela Negara dengan niat ini maka dia tidak mati syahid ; karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang seseorang yang berperang karena kebanggaan (gengsi) dan berperang karena keberanian saja dan berperang karena ingin memperlihatkan kehebatannya, mana yang dikatakan dijalan Allah lalu beliau berkata. "Artinya : Siapa yang berperang agar kalimat Allah menjadi tinggi maka dialah yang berada di jalan Allah" [Dikeluarkan oleh al-Bukhari No. 2810 kitab al-Jihad wa as-Siyar dan Muslim No. 1904 kitab al-Imarah] Perhatikan syarat ini !! Jika kamu berperang karena negara, maka kamu dan orang kafir sama, akan tetapi berperanglah karena ingin menegakkan kalimat Allah yang dilaksanakan di negara kamu, karena negara kamu adalah negara Islam, maka pada keadaan seperti ini mungkin perang tersebut dapat dikatakan perang di jalan Allah. Telah shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda. "Artinya : Tidak ada luka yang terluka di jalan Allah dan Allah maha tahu siapa yang terluka di jalan Allah kecuali datang pada hari kiamat dalam keadaan lukanya mengeluarkan darah, warnanya warna darah tetapi wanginya wangi misk (minyak kasturi)" [Dikeluarkan oleh al-Bukhari No. 2803 kitab al-Jihad dan Muslim No. 1876 (105) kitab al-Imaarah] Perhatikan bagaiman Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mensyaratkan mati syahid dengan berperang hanya dijalan Allah, maka wajib atas para penuntut ilmu menjelaskan permasalahan ini kepada umat. Wallahul Muwaffiq [Diterjemahkan oleh Abu al-Abbas Kholid bin Syamhudi dari syarah beliau terhadap kitab Riyadush Shalihin 1/24-28, majalah As-Sunnah edisi 12/Tahun V/1422H/2002M, hal. 9-11] _________ Foote Note [1]. Isyarat kepada hadits Abi Hurairah secara marfu' : "Artinya : Jauhilah tujuh dosa besar, mereka bertanya : Apakah itu wahai Rasulullaj ?. Beliau menjawab : Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya kecuali dengan kebenaran, memakan uang riba, memakan harta anak yatim dan kabur dari medan pertempuran serta menuduh kaum mukminat yang telah menikah yang lalai dengan zinah" [Dikeluarkan oleh al-Bukhari No. 2766 kitab al-Washoya dan Muslim No. 89 kitab al-Iman] [2]. Yakni suatu negara Islam wajib berjihad -paling sedikit sekali dalam satu tahun- memerangi musuh untuk meningkatkan kalimat Allah, -red dodi indraswanto <[EMAIL PROTECTED] <mailto:dodindra%40yahoo.com> > wrote: Wass.Wr.Wb. Om Daromi dan Om Tampubolon, Saya sependapat dengan Om Darumi, kalaupun ada exploitasi dari media , so what ? Akankah kita tetap berpangku tangan ? Bukankah Islam itu kaffah ? Bukankah ibadah itu tidak perlu dipilah ? Bukankah hidup ini selayaknya harus selalu ibadah ? Om Tampubolon, berita kematian salah seorang TKW kita, sudah cukup menjadi acuan dalam amal kita terkait Agresi Israel di Libanon, apalagi berita akhir-akhir ini, sangat menyedihkan.... Mari, jika tidak bisa dengan Raga, Jiwa dan Harta, kita cegah kemunkaran dengan harta, jika kurang bisa, marilah kita berdoa selalu, jangan lupa , janji Alloh adalah benar...... Semoga kita tidak masuk pada golongan pendusta Agama, amiin. wassalam, dodi __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com <http://mail.yahoo.com> --------------------------------- Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/