Dari www.syariahonline.com <http://www.syariahonline.com/>  , mudah2an
nyambung.

 

Berdoa AgarTim Sepak Bola Favoritnya Menang Meski Mereka Nonmuslim

 

Assalamualaikum wr wbpak ustadz, bolehkah kita mendoakan orang non muslim
misalnya saja kita mendoakan klub sepakbola favorit kita memenangkan
pertandingan, padahal kita tahu sebagian dari pemain bola tersebut
nonmuslim. terimakasih wasalamualaikum wr wb

Sutihat

Jakarta

2004-06-28 08:29:33

 

Jawaban: 

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Alhamdulillah, Washshalatu wassalamu `ala Rasulillah, wa ba?d. 

 

Mendukung kemenangan suatu kaum yang bukan muslim atas kaum lainnya yang
juga bukan muslim pernah terjadi di masa Rasulullah SAW. Yaitu ketika
terjadi peperangan dahsyat antara tentara Romawi yang nasrani dengan tentara
Persia yang penyembah api / majusi. 

 

Ketika berita kemenangan bangsa Romawi yang sebenarnya "kafir" itu sampai ke
telinga umat Islam, "bergembiralah mereka". Sebab meski kafir, biar
bagaimana pun orang-orang Romawi yang pemeluk nasrani itu masih punya ikatan
agama dengan risalah Rasulullah SAW. Agama mereka meski sudah banyak terjadi
penyelewenang besar, namun tetap masih ada benang merahnya dengan agama yang
dibawa oleh Rasulullah SAW. 

 

Sehingga ketika secara naluri para shahabat Rasulullah SAW cenderung
mengharapkan kemenangan bangsa Romawi atas bangsa Persia, menjadi hal yang
wajar. Karena adanya faktor kedekatan kedua agama ini. Meskipun pemeluk
nasrani tetap kafir dan para shahabat yakin bahwa mereka akan masuk neraka
bila tidak masuk Islam. 

 

Hal demikian direkam secara abadi dalam ayat Al-Quran Al-Kariem, bahkan nama
Romawi sendiri menjadi sebuah nama surat tersendiri di dalam Al-Quran
Al-Kariem yaitu surat pada urutan ke 30. 

 

Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi, di negeri yang terdekat dan
mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. dalam beberapa tahun lagi. Bagi
Allah-lah urusan sebelum dan sesudah . Dan di hari itu bergembiralah
orang-orang yang beriman. (QS. Ar-Ruum : 1-4). 

 

Maka ikut bergembira atas kemenangan bangsa yang agamanya masih termasuk
dekat dengan agama kita telah terjadi di masa Rasulullah SAW. Barangkali ini
menjadi sebuah dasar kebolehan seorang muslim mendukung hal-hal yang
bersifat umum kepada pihak yang lebih dekat kedudukannya dengan Islam. 

 

Maksudnya dalam konteks tidak ada pilihan lain dimana seseorang harus
memilih salah satu dari dua pilihan yang sulit. Bila tidak ada yang
sempurna, maka yang paling mendekati lebih dipilih dari pada yang paling
jauh. 

 

Namun apakah hal itu bisa dijadikan dasar bagi umat Islam untuk membolehkan
mereka menjadi fans klub atau menjagokan tim-tim sepak bola ? Apalagi
terkait dengan tim negeri yang nota bene bukan muslim ? Bahkan sampai ke
tingkat berdoa kepada Allah Subhanahu Wata`ala agar tim favoritnya menang ? 

 

Tentu masalahnya tidak sesederhana itu bukan ? Sebab ketika para shahabat
cenderung memihak kepada nasrani dari pada majusi, pertimbangannya adalah
nasrani di kala itu akan menghancurkan agama berhala dan memenangkan agama
samawi. Dan peperangan ini berisfat sangat ideologis bahkan teologis. Dan
bersikap dalam masalah ini memang sudah menjadi keharusan. 

 

Sedangkan pertandiangan sepak bola piala eropa sama sekali tidak ada
kaitannya dengan pertarungan ideologis apalagi teologis, sebaliknya
merupakan sebuah dunia olah raga atau lebih tepatnya sebuah entertainment. 

 

Sama sekali tidak ada nilai-nilai ideologis apalagi agamis yang
diperjuangkan. Perjuangannya hanya terbatas sebuah permaianan memasukkan
bola ke kandang lawan dan selesai. 

 

Tidak ada ikatan ideologis, teologis apalagi agamis. Bahkan bisa jadi
pemainnya malah seorang atheis tulen dengan pola hidup yang hedonis bergaya
selebritis. Dari tipologi kepribadian seorang atlit sepak bola demikian,
kira-kira nilai ideologis yang mana yang ingin diperjuangkan hingga seorang
muslim harus memanjatkan doa kemenangan bagi tim itu ? 

 

Sebagai sebuah bentuk aktifitas olah raga, sepak bola memang bagian dari
olah raga yang bermanfaat. Sebagai sebuah tontonan seru di TV, piala eropa
bagi penggemarnya mungkin bisa menjadi sebuah hiburan tersendiri. Tetapi
kalau sampai seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu Wata`ala
untuk kemengan tim sepakbola yang tidak ada kaitannya dengan nilai
kemashlahatan dirinya dan umatnya ? Wah ?

 

Anda harus bedakan antara berharap, mendukung atau mensupport dengan berdoa.
Sebab doa terkait dengan ritual peribadatan. Karena itu yang kita minta
haruslah yang selaras dengan kemashlahatan umat, bukan sekedar having fun?

 

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,

Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

 

 

-----Original Message-----
From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of A Nizami
Sent: Thursday, August 24, 2006 8:16 AM
To: media dakwah; sabili; padhang-mbulan; Saksi
Subject: [media-dakwah] Haruskah Sunni Berperang Melawan Syi'ah?

 

Assalamu'alaikum wr wb,

Ketika SD dulu pada pelajaran agama dijelaskan

bagaimana sepeninggal khalifah Usman Islam terpecah

jadi 3, yaitu kelompok Sunni yang bergabung bersama

Mu'awiyah, kelompok Syi'ah Ali (pengikut Ali), dan

kelompok Khawarij.

 

Jumhur ulama hanya mengkafirkan Khawarij, sedang Sunni

dan Syi'ah tidak dikafirkan. Begitu pula para ulama

Rabithah Alam Islami tidak mengkafirkan Syi'ah. Iran

sendiri yang merupakan negara Islam dengan penduduk

mayoritas Syi'ah termasuk dalam OKI (Negara-negara

konferensi Islam). Pemerintah Saudi pun menerima

jema'ah haji Syi'ah yang berhaji ke tanah suci.

 

Itu menandakan ketidak-kafiran syi'ah. Meski demikian

seiring perkembangan zaman bukan tidak mungkin nanti

akan ada kelompok Sunni yang mengkafirkan syi'ah.

 

Padahal jika kita kaji rukun Iman itu ada 6: 

1. Percaya kepada Allah

2. Percaya kepada Malaikat

3. Percaya kepada Kitab Suci: Al Qur'an yang terakhir

4. Percaya kepada Rasul: Muhammad SAW yang terakhir

5. Percaya kepada Hari akhir

6. Percaya kepada Qada dan Qadar

 

Kemudian rukun Islam itu ada 5:

1. Membaca 2 kalimat syahadat

2. Sholat 5 waktu

3. Puasa bulan Ramadan

4. Zakat bagi yang mampu

5. Berhaji bagi yang mampu.

 

Nah selama kaum Sunni dan Syi'ah melakukan itu mereka

tidaklah kafir.

 

Oleh karena itu saya tidak setuju jika ada kaum Sunni

mau pun Syi'ah saling mengkafirkan bahkan

menggambarkan misalnya Syi'ah lebih jahat dari kaum

Yahudi/Nasrani. Padahal dalam Al Qur'an Yahudi itu

adalah bangsa yang dikutuk Allah dan tidak ada yang

kaum yang lebih buruk dari Yahudi termasuk Syi'ah.

Begitu pula syirik yang dilakukan kaum Nasrani adalah

dosa yang tidak terampuni.

 

Bagaimana mungkin kaum Syi'ah yang tidak melakukan

syirik lebih buruk dari kaum yang musyrik? Itu jelas

sudah bertentangan dengan Al Qur'an.

 

Ada juga yang mengkafirkan Syi'ah karena kelompok

Syi'ah ada yang memper-Tuhankan Ali. Itu adalah

generalisasi yang serampangan. Padahal tidak semua

kelompok Syi'ah begitu.

 

Sama halnya dengan kelompok Sunni. Di kelompok Sunni

ada syekh Siti Jenar/Al Hallaj yang mengaku Allah. Ada

Lia Aminuddin atau Ghulam Mirza Ahmad yang mengaku

Nabi, ada yang sholat bersiul atau dwi bahasa. Itu

adalah sesat tapi tidak berarti semua sunni itu sesat.

Demikian pula Syi'ah.

 

Kaum Yahudi dan Nasrani mengadu domba ummat Islam

Sunni dan Syi'ah sehingga kekuatannya menjadi lemah.

Seandainya Sunni kekuatannya 7 dan Syi'ah 3 sementara

Yahudi dan Nasrani 8. Jika Sunni dan Syi'ah bersatu

maka 7+3=10. 10 ini akan menang melawan 8. Ummat Islam

akan menang melawan kaum Yahudi dan Nasrani.

 

Tapi jika Sunni dan Syi'ah bisa diadu-domba maka

hasilnya adalah 7-3 = 4. Atau 3-7 = -4. 4 akan kalah

melawan 8. Ummat Islam akan kalah.

 

Contohnya ketika Negara Islam Iran baru berdiri, AS,

Eropa, dan Israel bersama-sama negara-negara Arab

lainnya membantu Iraq menyerbu Iran. 2 juta Muslim

tewas!

 

Pada saat yang hampir bersamaan ratusan ribu ummat

Islam dibantai di Bosnia, puluhan ribu ummat Islam

dibantai di Ambon dan Poso oleh kaum Nasrani. Begitu

pula di Iraq dan Afghanistan. Puluhan ribu Muslim

dibantai kaum Yahudi di Palestina dan Lebanon.

 

Ingat, kaum Yahudi dan Nasrani dalam membantai ummat

Islam tidak pandang itu Sunni atau Syi'ah. Yerusalem

yang merupakan kota suci ummat Islam juga diduduki

Yahudi.

 

Aneh juga ketika AS belum masuk ke Iraq, antara muslim

sunni dan syi'ah nyaris tidak ada pertikaian. Begitu

AS masuk, sekarang antara Sunni dan Syi'ah sudah di

ambang perang saudara. Itulah bukti nyata adu domba

kaum Yahudi dan Nasrani.

 

Ummat Islam memang senang berpecah belah. Ada NU, ada

Tarbawi, ada Salafi, dsb. Jangankan Sunni vs Syi'ah.

Sesama Sunni pun bisa saling mengkafirkan.

 

"Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman

itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya!

Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap

yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu

kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah.

Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya

menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil;

sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku

adil. 

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab

itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua

saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu

mendapat rahmat." [Al Hujuraat 9-10] 

 

 

Wassalam

Adu Domba Yahudi - RE: [media-dakwah] FW: Syaikh Al

Luhaidan : 'Hizbullah' adalah Hizbusy Syaithan"

 

Senin kemarin di pengajian seorang ustad menjelaskan

bagaimana sikap Yahudi yang suka mengadu domba.

Sebagai contoh mereka mencoba mengadu domba ummat

Islam dari kalangan Muhajirin dgn Anshor. Pada saat

kaum muhajirin dan Anshor bersahabat mereka

bangga-banggakan kepahlawanan masing-masking kelompok

itu sehingga jadi bertentangan. Dan itu nyaris

berhasil padahal saat itu ada Nabi Muhammad SAW.

 

Saat ini pun begitu.

 

"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad

yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia

sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama

suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu

Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian

orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula)

dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi

atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas

segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang,

tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali

Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik

Pelindung dan sebaik- baik Penolong." [Al Hajj:78]

  

Allah mengatakan ummat Islam itu adalah satu: Muslim

dari dulu hingga sekarang. Namun kelompok Yahudi dan

munafik akhirnya memecah ummat Islam jadi Sunni,

Syi'ah, dsb. Padahal kita diajari untuk mengatakan

diri kita Ana minal muslimiin. Saya adalah muslim.

Bukan sunni atau syi'ah.

 

Tak jarang akhirnya sunni dan syi'ah ini meski

Tuhannya sama: Allah, Nabinya sama: Muhammad, Al

Qur'an sama, sholatnya sama, begitu pula puasa dan

berhaji bersama-sama di Mekkah akhirnya saling

bunuh-bunuhan.

 

Pada perang Iran Iraq ada 2 juta Muslim yang mati.

Sementara ada cerita kelompok syi'ah membantai ulama

sunni, ada juga kelompok sunni yang membantai kelompok

syi'ah yang sedang berziarah. Masjid-masjid di-bom.

 

Mereka lebih senang menghancurkan sesama Muslim

ketimbang berjihad melawan Yahudi.

 

Padahal Allah melarang ummat Islam bercerai-berai:

 

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama)

Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah

akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa

Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan

hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah,

orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di

tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari

padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya

kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." [Ali

Imron:103]  

 

Ketika AS belum menduduki Iraq, pertikaian sunni dan

syi'ah tidak begitu kentara. Tapi begitu AS menduduki

Iraq, sunni dan syi'ah saling berperang. Saat ini

nyaris terjadi perang saudara di sana?

 

Seorang mufti Saudi mengatakan Hizbullah yang membela

ummat Islam di Lebanon dari pembantaian Yahudi sebagai

Hizbusy Syaithon. Padahal Hizbullah itu tuhannya

adalah Allah dan nabinya adalah Muhammad. Lalu apa

pendapat mufti tersebut tentang tentara AS yang

bercokol di Saudi? Apa pendapat mufti tsb tentang Bani

Israil yang dikutuk Allah?

 

"Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara

kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan

mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka

dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut

terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras

terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan

Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang

suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya

kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas

(pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." [Al

Maa'idah:54] 

 

Seharusnya mufti Saudi tersebut mengutuk Israel dan

membela ummat Islam yang dibantai di Lebanon. Bukan

justru membantu Israel dengan mengharamkan ummat Islam

membantu Hizbullah yang melawan Yahudi.

 

Pada saat ummat Islam di Lebanon dan Palestina

dibantai Israel/Yahudi, seharusnya kita menolong

mereka:

 

"Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan

(membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki,

wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa:

"Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini

(Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami

pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong

dari sisi Engkau!." [An Nisaa':75]  

 

Bukan justru membantu Yahudi dengan mengatai kelompok

yang melawan Yahudi sebagai Hizbusy Syaithon.

 

Itulah salah satu dari tipu daya Yahudi. 

 

http://id.wikipedia.org/wiki/Syi'ah

Syi'ah

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa

Indonesia.

Langsung ke: panduan arah, cari

Artikel ini adalah bagian dari seri

Islam

 

Rukun Islam 

Syahadat . Shalat . Zakat . Puasa . Haji 

Rukun Iman 

Allah . Kitab . Malaikat . 

Nabi . Kiamat . Takdir 

Tokoh Islam 

Muhammad SAW 

Nabi & Rasul. Para Sahabat. Ahlul Bait 

Kota Suci 

Mekkah . Madinah . Yerusalem 

Najaf . Karbala . Kufah 

Kazimain . Mashhad . Samarrah 

Hari Raya 

Hijrah . Idul Fitri . Maulid 

Idul Adha . Asyura . Ghadir Khum 

Arsitektur 

Mesjid . Menara . Mihrab . Ka'bah 

Arsitektur Islam 

Jabatan Fungsional 

Khalifah .Ulama .Muadzin . Imam . Mullah 

Ayatullah . Mufti 

Teks & Hukum 

Al-Qur'an . Hadits . Sunnah 

Fiqih . Fatwa . Syariat 

Aliran 

Sunni: Hanafi . Hambali . Maliki . Syafi'i 

Syi'ah: Dua Belas Imam . Ismailiyah . Zaiddiyah 

Lain-lain: Ibadi . Khariji'ah . Murji'ah .

Mu'taziliyah 

Gerakan 

Ikhwanul Muslimin . Tasawuf

Wahhabisme . Salafiyah 

Ormas Islam 

Nahdlatul Ulama . Muhammadiyah

Persis . MUI 

Aliran non Mainstream 

Ahmadiyyah . Nation of Islam 

Zikri . Druze 

Lihat Juga 

Indeks artikel tentang Islam 

Syi'ah (Bahasa Arab: &#1588;&#1610;&#1593;&#1577;,

Bahasa Persia: &#1588;&#1740;&#1593;&#1607;) ialah

salah satu aliran / mazhab dalam Islam. Muslim Syi'ah

mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi

Muhammad dan Ahlul Bait-nya. Syi'ah menolak

kepemimpinan dari tiga Khalifah Sunni pertama seperti

juga Sunni menolak Imam dari Imam Syi'ah. Bentuk

tunggal dari Syi'ah adalah Sh&#299;`&#299; (Arabic:

&#1588;&#1610;&#1593;&#1610;.) menunjuk kepada

pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali.

 

Daftar isi [sembunyikan]

1 Etimologi 

2 Ikhtisar 

3 Doktrin 

4 Sekte dalam Syi'ah 

4.1 Dua Belas Imam 

4.2 Ismailiyah 

4.3 Zaidiyah 

5 Kontroversi tentang Syi'ah 

6 Lihat juga 

7 Pranala luar 

 

 

 

[sunting]

Etimologi

Istilah Syi'ah berasal dari kata Arab

&#1588;&#1610;&#1593;&#1577; Sh&#299;`ah. Bentuk

tunggal dari kata ini dalam Bahasa Arab adalah

Sh&#299;`&#299; &#1588;&#1610;&#1593;&#1610;.

 

"Syi'ah" adalah bentuk pendek dari kalimat bersejarah

Syi`ah `Ali &#1588;&#1610;&#1593;&#1577;

&#1593;&#1604;&#1610;, artinya "pengikut Ali".

Sumber-sumber Sunni dan Syi'ah menyatakan kalimat

tersebut berasal dari Nabi Muhammad. Kalimat Syi'ah

Ali adalah sebutan yang diberikan oleh Nabi Muhammad

dan kemudian oleh keturunannya (Ahlul Bait) untuk

menghormati pengikut Ali dan Ahlul Bait-nya.

 

[sunting]

Ikhtisar

Muslim Syia'ah percaya bahwa Keluarga Muhammad (Para

Imam) adalah sumber pengetahuan terbaik tentang

Qur'an, Islam, and Emulation (Guru terbaik tentang

Islam setelah Muhammad), dan pembawa serta penjaga

terpercaya dari tradisi Sunnah Nabi Muhammad.

 

Secara khusus, Muslim Syi'ah mengakui Ali bin Abi

Thalib (sepupu Muhammad, menantu, dan kepala keluarga

Ahlul Bait) sebagai penerus kekhalifahan setelah Nabi

Muhammad, yang berbeda dengan Khalifah yang diakui

oleh Muslim Sunni. Muslim Syi'ah percaya bahwa Ali

dipilih melalui perintah langsung dari Nabi Muhammad,

dimana perintah Muhammad berarti wahyu dari Allah.

 

Perbedaan antara pengikut Ahlul Bait dan Abu Bakar

menjadikan perbedaan pandangan yang tajam antara

Syi'ah dan Sunni dalam penafsiran Al Qur'an, Hadis,

mengenai Sahabat, dan hal-hal lainnya. Sebagai contoh

perawi Hadis dari Muslim Syi'ah berpusat pada perawi

dari Ahlul Bait, sementara yang lainnya seperti Abu

Hurairah tidak dipergunakan.

 

Tanpa memperhatikan perbedaan tentang Khalifah, Syi'ah

mengakui otoritas Imam Syi'ah (juga dikenal dengan

Khalifah Illahi) sebagai pemegang otoritas agama,

walaupun sekte-sekte dalam Syi'ah berbeda dalam siapa

pengganti para Imam dan Imam saat ini.

 

[sunting]

Doktrin

Seperti halnya Sunni, Syi'ah juga menggunakan Rukun

Islam yang lima, hanya ada perbedaan dalam aplikasi,

sebagai contoh di bawah ini:

 

Lima Prinsip Pokok Semula golongan ini muncul karena

kepentingan politik, namun akhirnya menjadi aliran

teologi yang memiliki lima prinsip pokok, yakni:

 

Tauhid, bahwa Allah SWT adalah Maha Esa. 

al-'Adl. bahwa Allah SWT adalah Maha Adil. 

an-Nubuwwah. Kepercayaannya pada keberadaan para nabi

sama seperti muslimin lain. I'tikadnya tentang

kenabian ialah: 

Jumlah nabi dan rasul Allah ada 124.000. 

Nabi dan Rasul terakhir ialah Rasulullah SAW. 

Beliau suci dari segala aib dan tiada cacat apa pun.

Beliaulah nabi paling utama dari seluruh Nabi yang

ada. 

Para istrinya bersih dan suci dari segala kotoran dan

hal jelek. 

al-Qur'an ialah mukjizat kekal Rasulullah SAW. 

al-Imamah, baginya berarti pemimpin urusan agama dan

dunia, yakni seorang yang bisa menggantikan peran

Rasulullah SAW sebagai pemelihara syari'at Islam,

mewujudkan kebaikan dan ketenteraman umat. 

al-Ma'ad, maksudnya kehidupan akhirat. 

[sunting]

Sekte dalam Syi'ah

Syi'ah terpecah menjadi 22 sekte. Dari 22 sekte itu,

hanya tiga sekte yang masih ada sampai sekarang,

yakni:

 

[sunting]

Dua Belas Imam

Artikel utama: Dua Belas Imam, dan [[]], dan [[]], dan

[[]], dan [[]] 

Disebut juga Imamiah atau Itsna 'Asyariah. Dinamakan

demikian sebab mereka percaya yang berhak memimpin

muslimin hanya imam. Mereka yakin ada dua belas imam,

yakni:

 

Ali bin Abi Thalib (600-661), juga dikenal dengan

Amirul Mukminin 

Hasan bin Ali (625-669), juga dikenal dengan Hasan al

Mujtaba 

Husain bin Ali (626-680), juga dikenal dengan Husain

as Syahid 

Ali bin Husain (658-713), juga dikenal dengan Ali

Zainal Abidin 

Muhammad bin Ali (676-743), juga dikenal dengan

Muhammad al-Baqir 

Jafar bin Muhammad (703-765), juga dikenal dengan

Ja'far ash-Shadiq 

Musa bin Jafar (745-799), juga dikenal dengan Musa

al-Kadzim 

Ali bin Musa (765-818), juga dikenal dengan Ali

ar-Ridha 

Muhammad bin Ali (810-835), juga dikenal dengan

Muhammad al-Jawad atau Muhammad at Taqi 

Ali bin Muhamad (827-868), juga dikenal dengan Ali

al-Hadi 

Hasan bin Ali (846-874), juga dikenal dengan Hasan

al-Asykari 

Muhammad bin Hasan (868-), juga dikenal dengan

Muhammad al-Mahdi 

[sunting]

Ismailiyah

Artikel utama: Ismailiyah, dan [[]], dan [[]], dan

[[]], dan [[]] 

Disebut juga Tujuh Imam, yakni sekte yang percaya

bahwa imam hanya tujuh orang dari 'Ali bin Abi Thalib,

dan mereka percaya bahwa imam ketujuh ialah Isma'il.

 

[sunting]

Zaidiyah

Artikel utama: Zaidiyah, dan [[]], dan [[]], dan [[]],

dan [[]] 

Yakni sekte pengikut Zaid bin 'Ali bin Husain bin 'Ali

bin Abi Thalib. Mereka tergolong Syi'ah moderat,

karena mereka tak berpendapat 'Ali dan keturunannya

berhak jadi khalifah dan tak memvonis ketiga khalifah

sebelum 'Ali tidak sah.

 

[sunting]

Kontroversi tentang Syi'ah

Artikel utama: Kontroversi tentang Syi'ah, dan [[]],

dan [[]], dan [[]], dan [[]] 

Ada pendapat yang mengatakan aliran ini dipelopori

'Abdullah bin Saba', rabbi Yahudi Yaman yang masuk

Islam pada zaman khalifah 'Utsman bin 'Affan. Tetapi

ada juga pendapat yang menunjukkan Abdullah bin Saba

ini tidak wujud langsung. Ia mengadakan oposisi dengan

berfatwa bahwa sebenarnya yang berhak menjadi khalifah

setelah Rasulullah SAW ialah Ali bin Abi Thalib, dan

tiga khalifah sebelumnya tidak sah.

 

 

===

Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?

Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

http://www.media-islam.or.id

 

__________________________________________________

Do You Yahoo!?

Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 

http://mail.yahoo.com 

 

 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.

Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 

Yahoo! Groups Links

 

    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

 

    [EMAIL PROTECTED]

 

    http://docs.yahoo.com/info/terms/

 

 

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke