PENGANTAR Hammad bin Zaid (seorang Tabi'ut Tabi'in besar, wafat 190 H) berkata: "Kaum zindiq (kaum Yang pura-pura islam tetap kafir) telah memalsukan hadits-hadits atas nama Rasulullah s.a.w. sebanyak 14.000 hadits palsu.
Abdullah bin Lahi'ah (wafat 174 H) berkata: "Aku telah mendengar seorang Syaikh dari Khawarij yang telah bertaubat berkata: "sesungguhnya hadits-hadits ini adalah agama, maka perhatikanlah dari siapa kamu mengambil agama kamu, sesungguhnya kami dahulu apabila condong kepada suatu urusan (meski hal itu menyalahi Allah dan Rasul-Nya) niscaya kami jadikan urusan itu sebagai satu hadits (yakni kami palsukan menjadi sebuah hadits). Abdul Karim bin Awjaa (sebelum dipenggal kepalanya oleh Muhammad bin sulaiman al-Abasy tahun 160 H) berkata: "Demi Allah! Sesungguhnya aku telah memalsukan hadits kepada kamu (umat muhammad) sebanyak 4.000 hadits. Aku haramkan padanya perkara yang halal, dan aku halalkan padanya perkara yang haram. ---------------------------------------------------------------------------------------- tentang bukti-bukti penyimpangan, di mailist ini saya hanya menghadirkan beberapa saja dari puluhan bukti-bukti. (untuk lebih detail tentang bukti-bukti silahkan baca, DARAH HITAM TASAWUF oleh: Dr. Ihsan Ilahi Dhahir. Setelah membaca saya yakin ikhwan akhwat akan berucap: KURANG AJAR; AJARAN ISLAM di ACAK-ACAK.. Sumber lain artikel ini: Hadits-Hadits Dhoif, Maudhu oleh: Abdul Hakim bin Amir Abdat. --------------------------------------------------------------------------------------------------------- Dimailist ini saya tidak membahas "asal usul tasawuf", saya hanya membahas "tariqat sufi." Hal ini dharapkan "dapat memahami" : aliran tasawuf, pemikirannya, keyakinannya (aqidah), perilakunya dan keistimewaannya yang dengannya pelakunya merasa istimewa dari orang lain, atau mereka mengistimewakan diri atas orang lain. Pemikiran dan Keyakinan Sufi 1. Radikalisme Radikalisme adalah salah satu kebutuhan dan ciri khas"taswuf". Radikal yang dimaksud adalah zuhud yang berlebih-lebihan. Setiap orang sufi pasti berlebih-lebihan dalam: melaparkan diri, menelanjangi diri, menyiksa diri, membebani diri dengan sesuatu yang tidak mampu dipikulnya, mendatangkan madzarat, berlebihan dalam perintah dan larangan Allah, hingga sampai taraf menghalalkan yang diharamkan, dan mengharakan yang dihalkan. Bukti! Ad Dawudi mengatakan: "Sesungguhnya menjauhkan diri sesuatu yang diperbolehkan Nabi. s.a.w. adalah dosa yang paling besar, karena pelakunya melihat dirinya lebih bertakwa kepada Allah daripada Nabi s.a.w. (ini adalah kekafiran). Al-Kamsyakhanawi berkata: "Lapar adalah salah satu rukun mujahadah. Dengan lapar mata air hikmah memancar bagi orang-orang tariqat dan lapar adalah salah satu sifat orang-orang hakikat (.hal radikalisme, masih banyak lagi sebenarnya!.) 2. Penentangan Tasawuf Terhadap Syariat Allah Orang-orang sufi tidak berjalan diatas keteladanan Rasullah (manhaj Rasulullah s.a.w.), mereka menambah banyak hal kedalam sunnah . orang sufi sesat dan menyesatkan. Bukti! Rabi'ah al-Adawiyah berkata: "Mereka menyembah Allah karena takut neraka, karena neraka itulah mereka beribadah dan bukannya karena Allah. Mereka mengerjakan shalat karena surga, "tidak begitu" mereka mirip dengan kaum yang menyembah berhala." Sikap diatas bertentangan dengan perilaku Nabi s.a.w. yang mana Rasulullah s.a.w. orang yang paling sering meminta surga kepada Allah, dan berlindung dari neraka. Perhatikan hadits berikut: "Ya Allah, aku meminta surga kepada-Mu, dan apa saja yang mendekatkan kepadanya, baik (berupa) ucapan atau perbuatan. Aku juga berlindung diri kepada-Mu dari neraka dan apa saja yang mendekatkan kepadanya, baik (berupa) ucapan atau perbuatan. (HR. Ibnu Majah; dishahih-kan Ibnu Hibban dan al-Hakim) (lebih parah lagi ini). Orang-orang sufi meriwayatkan dari Abu Musa yang berkata: "Apa neraka itu?" Besuk pagi pasti aku pasti pergi kesana dan berkata, "Jadikan aku sebagai tebusan bagi para penghuni neraka. Atau kalau tidak, aku akan menelannya. "Apa surga itu?" Surga adalah mainan anak-anak. (hal puasa). Al Thusi berkata; "Dikisahkan dari al-Junaid bahwa ia berpuasa terus menerus. Juga kisah dari sufi-lainnya yang berkata: "Aku telah berpuasa sekian tahun untuk selain Allah." (contoh hadits palsunya). Rasulullah s.a.w. berkata: "Aku melihat Tuhanku di gang Madinah dalam bentuk anak muda yang belum tumbuh jenggotnya." (.hal penentangan syaraiat, masih banyak lagi sebenarnya!.) 3. Tasawuf Adalah Konspirasi Melawan Islam. Mazhab dan sumber kaum muslim adalah al-quran dan hadits yang shohih/hasan. Sedang mazhab dan sumber orang-orang sufi dibangun diatas sufi yang terefleksikan dengan kasyaf dan ilham. Bahkan menurut mereka, salah seorang dari mereka bisa mencapai derajat Uluhiyah dan Rububiyah (yang mana hal ini adalah milik Allah). Bukti bahwa orang-orang sufi menentang terhadap: mencari ilmu, benci dan dendam terhadap ulama dan pencari ilmu. Orang sufi meriwayatkan dari al-Junaid yang berkata: "Saya senang kalau orang sufi tidak membaca dan tidak menulis karena itu bisa mengumpulkan semangatnya. Aku juga senang jika murid tidak menyibukkan hatinya dengan tida hal dan jika ia sibuk dengan tiga hal, maka dirinya berubah. Ketiga hal itu adalah: kerja, mempelajari hadits, dan menikah." (.hal konspirasi melawan islam, masih banyak lagi sebenarnya!.) 4. Tasawuf, Bid'ah, dan Ciri Khasnya Orang-orang sufi mempunyai aturan main tersendiri; mereka mengambil etika dan konsep dari orang-orang non Muslim. "Sima" yaitu mendengarkan lagu dan bait-bait syair cinta yang didalamnya terdapat penyebutan: mendiamkan orang dan menghubunginya, siksa dan rintihan, kritikan dan kecaman, pemutusan hubungan dan kerinduan, cinta dan mabuk kepayang, dll. Bukti! Mereka meriwayatkan dari l-Junaid yang berkata: "Rahmat turun kepada orang sufi di tiga tempat, yaitu ketika makan karena ia tidak makan kecuali dibutuhkan, ketika bicara karena ia tidak bicara kecuali karena diperlukan, di SIMA karena tidak mendengar melainkan karena cinta. Wajd dan Dansa! Asy-Sya'rani berkata: "Orang-orang sufi berbeda pendapat tentang arti Wajd. Abu Sa'id Ahmad bin Bisy bin Ziyad al-A'rabi juga berkata: "Wajd adalah tingkatan pertama orang-orang khusus dan warisan membenarkan alam ghaib. Jika orang sufi merasakan "wajd" tersebut dan cahayanya menyinari hati mereka, maka segala keraguan hilang dari mereka." Abu Hamid alGhazali pemilik "Ihya Ulumiddin" tanpa tedeng aling-aling (dengan lantang meninggikan nilai wajd) berkata : "Jika al-qur'an bisa menimbulkan wajd, KENAPA orang-orang berkumpul untuk mendengarkan para penyanyi. Jika (memang )al-qur'an bisa menimbulkan wajd seyogyanya mereka berkumpul di halaqah-halaqah al-quran. Al-Ghazali berkata lagi: "Jadi hati kendati terbakar oleh cinta kepada Allah, namun bait syair yang aneh itu bisa memberinya pengaruh yang tidak bisa diberikan bacaaan al-Qur'an. (.hal bid'ah di sufi, masih banyak lagi sebenarnya!.) 5. Aliran Tasawuf dan Tokoh-Tokohnya a. Ar-Rifa'iyah Aliran sufi yang tersebar luas di Irak adalah Ar-Rifa'iyah. Aliran ini dinisbatkan kepada Abu Al-Abbas bin Abu Al-Husain Ar-Rifa'i, dia adalah pemimpin anak keturunan Husain. Namun para ulama tidak mengakui penasaban mereka. Aliran sufi Al-Qadiriyah menjelaskan; penasaban Abu Al-Abbas bin Abu Al-Husain Ar-Rifa'I kepada orang-orang mulia itu tidak benar. b. Asy-Syadziliyah Aliran ini terkenal di Mesir, Tunisia, dll. Aliran ini menisbatkan kepada Abu Al-Hasan Ali bin Abdullah. (.hal aliran ini, masih ada lagi sebenarnya!.) 6. Terminologi Sufi Orang yang ingin mengetahui aliran orang-orang sufi harus mengetahui terminologi mereka dan pemahaman-pemahaman yang disusun untuknya. Contoh terminologi-terminologi sufi: hakikat, al-abdal, al-autad, quthub, dan lain-lain. (terminologi Al-Ghaibah). Yaitu seseorang pergi dari pemikirannya, hatinya, dan eksistensi dirinya tanpa mengetahui apa saja yang terjadi dialam raya dan tanpa memahami ucapan manusi, karena lahiriyahnya bersama mereka sedang "batinnya" pergi dan tidak bersama mereka. (Jadi lupa alam raya, lupa jiwa, akal dan pemahaman hilang) (terminologi Al-Jam'u). yaitu menyaksikan Allah tanpa manusia, (penampakkan Allah di ruh). (terminologi Wihdatu Al-Wujud). Yaitu menyatunya Allah dengan manusia. Berdasarkan terminologi ini ada yang berkeyakinan : NERAKA dan SURGA TIDAK KEKAL, karena semua ciptaan ini akan menyatu kembali dengan Allah, sehingga nanti Allah saja yang tinggal ada. (.hal terminologi-terminologi, masih banyak sebenarnya!.) [Non-text portions of this message have been removed] Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah. Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/