Assalau'allaikum Wr Wb
Wah pencerahan ini makin asyik saja. Saya barangkali ingin sedikit sumbang
saran.
 Sering saya ikut pengajian, baik yang jiping ( ngaji kuping - sekedar
mendengarkan ceramah)
sampai  ngaji dengan kajian ( menyimak Al Qur'an dan Al Hadist)
 Biasanya Ustad - ustad yang mengajar dengan menyimak  Al Qur'an / Hadist
jarang menyinggung
masalah hakekat berwasilah atau bertawasul. Dan biasanya kajian akan diisi
juga sesi tanya jawab.
Setiap paertanyaan pasti dijawab sesuai apa yang terkandung dalam Al Quran
& Hadist .
Biasanya akhir pangjian kita tutup dengan doa majelis secara bersama -
sama. Dan kalau Ustadnya
berdoa biasanya doa - doanya lalu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Jadi kita tahu apa isi
doa kita.

Lain dengan saat saya ikut jiping, saat pak ustad - pak Kyai ceramah lebih
banyak mengutip ayat - ayat
Al Qur'an maupun hadist secra panjang lebar bahkan sangat banyak dan kita
hanya pasif mendengarkan.
Biasanya lagi ayat - ayat Al Qur'an yangdikutibpun tidak diterangkan surah
apa ayat berapa, begitu juga
hadist yang dibacakan juga tidakdisertai siapa yang meriyatkan dan siapa
perawinya. Jadi apa yang
disampaikan pak Uastad atauPak Kyai kita telan apa adanya dan biasanya
setelah pulang dari  pengajian
tersebut kita lupaapa yang kita dengar  tersebut.
Pengajian model begini biasanya  tidak ada sesi tanya jawab.
Dan saat akhir pengajian biasanya Pak Ustad - Kyiai berdoa dengan menyebut
nyebut Nama - nama Nabi
nama para sahabat, bahkan nama  orang yang dianggap sebagai para
Aulia.Istilahnya berwasilah atau
atau bertawasul  Doanya pastisangat panjang bahkan ada doa yang diulang -
ulang, yang penting biar
dianggap lama.Dan pasti doa - doa tersebut tidak sampai diterjemahkan. Maka
kita tidak tahu apa isi doa tersebut.
Kita cukup mengamini. saja.

Wassalam
Mail to : [EMAIL PROTECTED]
http: //www.schott.com

__________________




wa'alaikum salam wr.wb

orang yg sudah meninggal tidak bisa mendatangkan manfaat bagi kita,
siapapun itu. bahkan kita dalam sholat tahiyat akhir selalu
mengucapkan sholawat dan salam serta keberkahan pada nabi Muhammad dan
keluarganya spt keberkahan pada nabi Ibrahim.

bertawasul kepada Rasulullah diajarkan pada saat Rasul masih hidup dan
kapasitas Rasul saat itu, adalah sebagai seorang Rasul yg saat ini
masuk dalam kategori orang sholeh, dimana doanya lebih didengar oleh
Allah. dan Rasulpun pernah minta di doakan oleh Umar, karena kapasitas
Umarpun salah satu orang yg dijamin syurga oleh Allah.

tawasul dengan orang2 sholeh itu dianjurkan, dengan syarat orang itu
masih hidup. spt dianjurkannya kita bertawasul pada amal2 kebaikan
kita, tapi pada saat Rasul dan sahabat sudah meninggal tidak pernah
diceritakan mereka bertawasul pada RAsul yg sudah meninggal.

Andai..bertawasul atau menyebut2 nama para nabi yg sudah meninggal itu
baik, maka Rasul akan mengajarkan kita untuk mengambil manfaat dan
tawasul pada nabi2 sebelum dirinya diutus.

kalau kata guru ngajiku..hanya orang gila aja, yg memanggil2 dan
menyebut2 nama orang yg sudah meninggal untuk dimintakan doanya.
karena yg meninggal itu butuh doa kita, dan bukan kita yg butuh doa
mereka.

jadi..silahkan cari di al-qur'an dan hadist apakah ada diajarkan
berdoa dengan menyebut2 kebaikan or manfaat para nabi dan orang2
sholeh yg sudah meninggal???

agama itu dengan iman dan ilmu, tidak hanya dengan akal dan perasaan
baik aja.

contoh menjalankan agama dengan perasaan baik aja, spt kebiasaan
keraton yogya yg mengarak kyai selamet (kerbau putih) dalam menyambut
malam 1 syuro, merasa ada manfaat pada seekor kerbau yg dianggap
keramat, hingga kotorannya pun disimpan jadi jimat. ini contoh orang
menjalankan agama hanya dengan perasaan dan akhirnya yg timbul adalah
kebodohan2.

contoh menjalankan agama dengan akal aja, spt orang2 JIL yg menganggap
bahwa al-qur'an itu ketinggalan jaman, karena teks al-qur'an saat itu
hanya ditujukan untuk orang jahiliyah saat itu dan tidak berlaku untuk
zaman sekarang. dan perlu ada perbaikan2. akhirnya menjalankan agama
hanya dengan akal saja, maka yg timbul adalah kesombongan dan
keingkaran2, serta merasa diri lebih pantas mengkoreksi wahyu Allah.

ibadah itu ada petunjuknya yaitu al-qur'an dan hadist rasulullah, jika
ibadah hanya dengan perasaan saja itu maka yg timbul adalah kebodohan2
dan keanehan2. ibadah dengan akal saja maka yg timbul adalah
kesombongan dan keingkaran.

salam
hana

--- In media-dakwah@yahoogroups.com, "ARIHADI" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
> Assalamualaikum wr.wb.
>
> perkenankan saya ikut nimbrung.
>
> tawassul dalam pandangan saya adalah memohon datangnya manfaat dari
Allah dengan cara menyebut para nabi dengan sebelumnya meyakini bahwa
yang mendatangkan manfaat hanyalah mutlak dari Allah semata. sebagai
contoh, Rasulullah SAW pernah mengajarkan kepada seorang yang buta
untuk bertawassul kepadanya. lalu orang buta tsb melakukannya di
belakang Rasulullah, maka Allah mengembalikan kebutaannya (HR. At
Thabarani).
>
> namun demikian, tawassul kepada para nabi harus dengan keyakinan
tetap kepada Allah semata. yang celakanya sekarang, kaum muslimin
cenderung bertawassul dengan siapa saja yang mereka anggap "suci" dan
menjurus ke musyrik, padahal Allah memerintahkan untuk meminta
pertolongan kepada Allah, " Dan mintalah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan salat" (QS.Al Baqarah.45).
>
> sementara untuk puji-pujian kepada Rasulullah SAW, menurut hemat
saya sah-sah saja. Allah saja memuji keagungan Rasulullah SAW (QS al
Qalam.4). hanya saja pujian ini jangan kelewatan, karena hanya Allah
saja yang boleh dipuji dengan pujian yang mutlak agung. mohon maaf
kalau ada kesalahan.
>
>
> wassalam
>
>
>   ----- Original Message -----
>   From: suhana032003
>   To: media-dakwah@yahoogroups.com
>   Sent: Monday, January 22, 2007 1:41 PM
>   Subject: [media-dakwah] Re: Benarkah Doa Ya Robbi bil Musthofa?
>
>
>   oh iya tambahan..bisa tunjukan dalil bahwa orang2 yg anda sebut itu
>   adalah benar kekasih Allah?? tolong tanyakan ke guru anda, mana dalil
>   yg mengatakan bahwa yg anda sebutkan itu adalah kekasih Allah.
>
>   karena setahuku yg diakui sebagai kekasih Allah hanya ada 2 yaitu
>   Rasulullah Muhammad saw. dan Nabi Allah Ibrahim as.
>
>   jadi kesimpulannya, malaikat, para sahabat nabi, apalagi para syech
>   dan guru anda rasanya Allah tidak pernah mengakui sebagai kekasihNya.
>   tapi malaikat dan para sahabat Nabi Muhammad adalah jaminan syurgaNya.
>   tapi para syech dan guru anda tidak ada jaminan masuk syurga, apalagi
>   mengaku2 menjadi kekasihnya Allah.
>
>   salam
>   hana
>
>   --- In media-dakwah@yahoogroups.com, "Partono" <partono@> wrote:
>   >
>   > saya setuju dengan bp sohadji, bahwa hal tersebut sudah memasyarakat
>   > sekali, bahkan ditempat saya mengaji, dalam berdoa pasti hadirot
>   > terlebih dahulu kepada Rosul, malaikat, para sahabat nabi, para
Syeh dan
>   > guru kami, sebagai perantara,kemudian dilanjutkan dengan doa.
>   > Menurut guru sy, memang berdoalah, mintalah langsung kepada
Allah yang
>   > Maha Kaya apa yang kita minta, tapi dengan perantaraan yang saya
sebut
>   > diatas, karena orang 2 tersebut adalah kekasih Allah sehingga Insya
>   > Allah Doa kita cepat didengar dan dikabulkan.
>   >
>   > Wassalam
>   >
>   >
>   > -----Original Message-----
>   > From: media-dakwah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
>   > On Behalf Of sonhadji
>   > Sent: 22 Januari 2007 10:15
>   > To: A Nizami; media dakwah; daarut-tauhiid@yahoogroups.com
>   > Subject: Re: [media-dakwah] Benarkah Doa Ya Robbi bil Musthofa?
>   >
>   >
>   >
>   > Trima kasih Ust>Nizami atas pencerahan ini.
>   > Namun kiranya perlu dilanjutkan pencerahan, sejarahnya
>   > sampai do'a yg sangat terkenal "Yaa Robibbi bil mustofa ..."
>   > ini memmasyarakat demikian luas.
>   > bahkan jaman sy kecil dkampung di surau-masjid menjadi lahu
wajib untuk
>   > menunggu imam datang(Iqomat).
>   > wassalam
>   > sonhadji
>   >
>   > A Nizami <[EMAIL PROTECTED] <mailto:nizaminz%40yahoo.com> com> wrote:
>   > Assalamu'alaikum wr wb,
>   >
>   > Di berbagai pengajian sering didendangkan "do'a", "Yaa
>   > robbi bil musthofaa balligh maqoosidana waghfir lana
>   > ma maadlo..." Artinya adalah: Ya Tuhanku dengan
>   > perantaraan Musthofa (Nabi Muhammad) sampaikanlah
>   > maksud kami dan ampunilah dosa-dosa kami yang lalu...
>   >
>   > Doa tersebut tidak ada di Al Qur'an mau pun hadits.
>   > Para ulama besar seperti Imam Syafi'ie, Imam Maliki,
>   > dsb juga tidak pernah mengajarkan do'a seperti itu.
>   > Lalu apakah karena itu doa tersebut tidak boleh ?
>   >
>   > Tentu tidak. Doa bisa dilakukan dengan bahasa apa saja
>   > serta kata-kata kita sendiri. Tapi tetap ada aturannya
>   > misalnya tidak boleh berdo'a kepada selain Allah dan
>   > juga tidak boleh berdo'a yang bertentangan dengan
>   > syariat seperti meminta agar orang-orang kafir yang
>   > telah meninggal diampuni dan dimasukkan ke sorga atau
>   > meminta agar orang yang tidak berdosa ditimpa
>   > kecelakaan.
>   >
>   > Yang jadi masalah adalah do'a tersebut tidak meminta
>   > langsung kepada Allah. Tapi memakai perantaraan Nabi.
>   >
>   > Ini tentu saja sudah seperti kelakuan orang-orang
>   > kafir Quraisy yang memakai berhala untuk mendekatkan
>   > diri kepada Allah meski mereka tidak menyembah
>   > berhala:
>   >
>   > "Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih
>   > (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil
>   > pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak
>   > menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan
>   > kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya."
>   > Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka
>   > tentang apa yang mereka berselisih padanya.
>   > Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang
>   > pendusta dan sangat ingkar." [Az Zumar:3]
>   >
>   > Karena memakai perantaraan itulah mereka disebut
>   > musyrik.
>   >
>   > Itu juga seperti kelakuan orang-orang Nasrani yang
>   > memakai perantaraan Yesus untuk mendekatkan diri
>   > kepada Tuhan Allah.
>   >
>   > Padahal di dalam Al Qur'an dan Hadits, Allah dan Nabi
>   > mengajarkan untuk meminta langsung kepada Allah.
>   > Ud'uuni astajib lakum. Mintalah padaKu niscaya
>   > Kukabulkan, kata Allah.
>   >
>   > Dalam surat Al Ikhlas disebut Allahush Shomad. Allah
>   > tempat meminta.
>   >
>   > Do'a-do'a yang berasal dari Al Qur'an dan Hadits serta
>   > yang diamalkan oleh para imam Madzhab tidak ada yang
>   > pakai "Bil Musthofa" (dengan perantaraan Musthofa).
>   > Coba perhatikan do'a sebagai berikut:
>   > "Robbighfir lii" (ya Allah ampunilah aku). Bukan Robbi
>   > bil musthofaghfir li (Ya Tuhanku dengan perantaraan
>   > Musthofa ampunilah aku)
>   > "Robbana aatina" (Ya Tuhan kami berilah kami). Bukan
>   > Robbana bil musthofa aatina.
>   > "Allahumma inni a'udzubika" (Ya Allah sesungguhnya aku
>   > berlindung padaMu). Bukan Allahumma bil Musthofa...
>   > "Allahumma nawwir quluubana...", dsb
>   >
>   > Tidak ada satu pun do'a yang diajarkan Allah lewat Al
>   > Qur'an dan Nabi lewat hadits-haditsnya yang
>   > menganjurkan doa dengan perantaraan Musthofa. Tidak
>   > pula para imam Mazdhab. Oleh karena itu hendaknya kita
>   > tidak ikut taqlid (membeo) sesuatu yang tidak kita
>   > ketahui.
>   >
>   > Dengan memakai bil Musthofa ada kesan kita telah
>   > mengangkat posisi Nabi Muhammad seperti orang Nasrani
>   > mengangkat posisi Nabi Isa menjadi sekutu Allah.
>   > Padahal dalam surat Al Ikhlas disebut wa lam yakun
>   > lahu kufuwwan ahad (dan tidak ada sekutu bagi Allah).
>   >
>   > Itu tentu sudah musyrik. Kaum Nasrani menganggap hanya
>   > dengan perantaraan Yesus lah mereka bisa selamat. Nah
>   > jika kita berkata hanya dengan perantaraan Nabi
>   > Muhammad bisa selamat, apa bedanya kita dengan ummat
>   > Nasrani.
>   >
>   > Ummat Nasrani hanya menganggap Yesus sebagai anak
>   > Tuhan meski Al Qur'an menegaskan lain:
>   >
>   > "Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul
>   > yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa
>   > rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar,
>   > kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan
>   > bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab)
>   > tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah
>   > bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan
>   > ayat-ayat Kami itu). " [Al Maa'idah:75]
>   >
>   > Nah, Nabi Muhammad juga merupakan manusia biasa:
>   >
>   > "Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul,
>   > sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.
>   > Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke
>   > belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke
>   > belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat
>   > kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi
>   > balasan kepada orang-orang yang bersyukur." [Ali
>   > 'Imran:144]
>   >
>   > Meski Allah menganjurkan kita bershalawat kepada Nabi
>   > Muhammad, namun hendaknya sholawat yang kita lakukan
>   > sesuai dengan tuntunan yang diberikan Allah dan
>   > Rasulnya. Tidak berlebih-lebihan:
>   >
>   > "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
>   > bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang yang
>   > beriman, bershalawatlah [1230] kamu untuk Nabi dan
>   > ucapkanlah salam penghormatan kepadanya" [Al Ahzab:56]
>   >
>   > [1229]. Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti
>   > memberi rahmat: dari malaikat berarti memintakan
>   > ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti
>   > berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan
>   > perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
>   >
>   > [1230]. Dengan mengucapkan perkataan
>   > seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya: semoga
>   > keselamatan tercurah kepadamu hai Nabi.
>   >
>   > Semoga tulisan ini bisa mengingatkan kita untuk teguh
>   > berpegang kepada Al Qur'an dan Hadits dan tidak
>   > menyimpang dari ajaran Imam Madzhab yang 4.
>   >
>   > Wassalamu'alaikum wr wb
>   >
>   > ===
>   > Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
>   > Kirim email ke: media-dakwah-
>   > <mailto:media-dakwah-subscribe%40yahoogroups.com>
>   > [EMAIL PROTECTED]
>   > http://www.media- <http://www.media-islam.or.id> islam.or.id
>   >
>   > __________________________________________________________
>   > Bored stiff? Loosen up...
>   > Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
>   > http://games. <http://games.yahoo.com/games/front>
yahoo.com/games/front
>   >
>   > ---------------------------------
>   > No need to miss a message. Get email on-the-go
>   > with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
>   >
>   > [Non-text portions of this message have been removed]
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   >
>   > [Non-text portions of this message have been removed]
>   >
>
>
>
>
>
>
>
>
>         Disclaimer: Although this message has been checked for all
known viruses
>         using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin
>         accept no liability for any loss or damage arising
>         from the use of this E-Mail or attachments.
>
>
>
>
>
>
>
>
> Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
>      using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin
>            accept no liability for any loss or damage arising
>                from the use of this E-Mail or attachments.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



Kirim email ke