Perlu untuk diingat bahwa banyak pula orang berkebangsaan arab yg beragama kristen. Dan Alkitab berbahasa Arab pun sudah ada sejak lama didunia arab sono. Kalau orang arab kristen ingin mengatakan "Allah Maha Besar" maka mereka akan mengucapkannya "Allahu Akbar". Jadi kata "Allahu Akbar" tidak bisa dan tidak boleh diklaim sebagai milik orang islam saja. Demikian pula dengan kaligrafi bahasa arab, itu bukan hanya monopoli umat islam saja. Umat kristen arab juga sah-2 saja membuat kaligrafi dari ayat Alkitab dan ini sama sekali bukan kristenisasi berkedok kaligrafi arab. Memang di Indonesia ini terlalu banyak orang yg bersikap picik. Bahasa Arab itu seakan-akan hanya milik orang Islam saja padahal tidak demikian halnya dinegara-2 arab sono. Beberapa tahun yg lampau pernah ada sekelompok umat islam di Indonesia yg menuntut supaya umat beragama lain selain Islam berhenti menggunakan nama "Allah" karena kata "Allah" hanya milik umat islam katanya. Padahal ditimteng sana, baik orang kristen maupun islam sama-2 mengunakan kata "Allah" dan itu bukan masalah bagi mereka. Salam prihatin
Anti Susah <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Saya paling suka dengan pernyataan dibawah. yang menyatakan bahwa Awas Bible masuk rumah kita. Tolong di pelajari benar2 yah. (kalau salah tolong di maafkan) Di seluruh dunia ini, bahasa bukan hanya 1 saja. tetapi ribuan. Jadi kalau diterjemahkan, bible itu artinya buku penuntun, kitab, bukan buku suci. Untuk orang kristen disebut HOLY BIBLE yg artinya KITAB SUCI, lalu masuk ke pendengaran kita jadinya Alkitab sebenarnya, Al-Quran adalah HOLY BIBLE juga. Sadar ga sih, Al-Quran & Alkitab sama2 diawali dengan kata AL???? cuma.................. karena sudah terpatri di pikiran itu untuk orang kristen ya...... jadinya begitu deh. Makanya, kalo tinggal di Indonesia, pakailah bahasa Indonesia, ga usah sok kebarat2an atau ke arab2an deh. Giliran udah bisa menterjemahkan, kelabakan pas tau hasilnya. Ga taunya, hasil dari terjemahan menunjukan satu ajaran. Ih kasian deh kalo begitu. Jd bingung sendiri kan. Kok mau yah??? Bahasa Indonesia aja masih banyak yg ga kita mengerti, mau sok-sok an pake bahasa lain. Kalaupun diterjemahkan, semua itu kan kembali kepada PEMIKIRAN pembacanya. Mata uang aja ada dua sisi, apa lagi bacaan, pasti banyak sisi nya. Udah lah, jangan kaya orang susah. Antisipasi boleh, tapi jangan sampai menyesatkan orang sampai akhirnya terjadi anarkis melalui kata2. Dibimbing dong, jangan di anjurkan yang tidak2, biar negara saya aman nih dari para PROVOKATOR. Salam anti susah Budi P <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 1 . Buku "Ensiklopedi Alquran" Menyesatkan Saat ini telah beredar buku berjudul 'Ensiklopedi Tematis Alquran' . Buku yang terdiri dari 6 jilid, berisi 1.100 halaman dengan 1.160 gambar berwarna serta kaligrafi itu diterbitkan oleh Penerbit Kharisma Ilmu Jakarta. Ensiklopedi tersebut sangat menyesatkan karena berisi gambar-gambar yang tidak Islami. Dan yang aneh, di dalamnya ada propaganda terselubung mengenai agama Kristen. Pada jilid pertama ketika membahas masalah iman, tidak ada juntrungannya, terdapat ilustrasi penganut agama Kristen lengkap dengan salibnya. Demikian pula di dua halaman berikutnya, dengan sub judul gerbang iman kembali bergambar orang Kristen sedang berdoa di gereja. Semua gambar tersebut jelas dan menyolok memamerkan simbol dan aktivitas orang Kristen. Sebuah ilustrasi yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan isi yang sedang dibahas. Selain itu banyak gambar aneh bertebaran seperti setan yang digambarkan dengan wajah menyeramkan dan bertanduk di dalam api; laki-laki sedang meniup terompet menggambarkan malaikat Isrofil meniup sangkalala; pohon dengan dahan berbentuk kepala ular yang lidahnya menjulur menggambarkan pohon zaqqum dan sebagainya. Ada lagi gambar wanita seksi yang tampak pusar dan dadanya menggambarkan wanita penghuni surga. Pada sub judul 'melihat Allah di akhirat' tergambar seorang lelaki dengan wajah mirip Yesus bersama dua wanita berjilbab. Dan masih banyak lagi apabila dikaji gambar-gambar yang menyesatkan dan merusak akidah umat. Padahal buku tersebut judulnya saja Ensiklopedi Alquran. Ditulis oleh Muhammad Kamil Hasan Al Mahami dengan edisi Indonesia diberikan kata pengantar oleh Ichwan Sam, Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak cukup dengan itu, sederet nama besar menjadi pembaca ahli, di antaranya Prof KH Alie Yafie, Prof Dr H Moh Ardani, Prof Dr Nasaruddin Umar MA, Prof Dr H Ahmad Bachmid, Lc. Modus operandi penjualan ensiklopedi tersebut banyak kepada kaum awam, terutama karyawan di perkantoran maupun di perumahan elite. Buku itu dijual dengan sistem cash maupun kredit. Hal ini tentu membahayakan akidah dan pemahaman Islam seseorang yang belum kuat imannya. Tidak menutup kemungkinan bisa mengarah pada unsur SARA atau penodaan atas agama. Untuk itu, kami meminta pihak penerbit Kharisma Ilmu segera menarik ensiklopedi tersebut dari peredaran dan memperbaiki isi maupun gambar-gambar di dalamnya. Juga kepada umat Islam agar menahan diri tidak membeli ensiklopedi tersebut meskipun kelihatannya Islami dan penampilan yang menarik (lux). Kepada MUI yang telah terlanjur memberikan sambutan sebaiknya mengklarifikasi keikutsertaannya di dalam penerbitan buku tersebut, tak terkecuali para pembaca ahli yang meng-endorse buku tersebut. Semoga Allah memberikan rahmat kepada kita dengan melindungi akidah umat Islam dari rongrongan orang-orang yang tidak menyukainya. Wallahu a'lam 2. Awas ! Bibel Masuk Rumah Kita Oleh : Fakta 17 Aug, 06 - 10:19 pm Suatu hari Mahfud berbelanja buku-buku bacaan islami di toko buku Karisma Depok. Karena di toko itu dijual juga kaligrafi Arab, maka dibelinya kaligrafi yang dikiranya dari ayat Al-Qur?an tersebut dua buah untuk menghiasi rumah yang baru ditempatinya. Rencananya, satu dipajang di ruang tamu dan satu lagi dipajang di ruang shalat. Sesampai dirumah, kaligrafi ukuran setengah meter itu dipajang di tempat yang dimaksud. Setelah diamat-amati, Mahfud merasakan keganjilan dalam kaligrafi Arab tersebut. Meski tidak hafal Al Qur?an, tapi Mahfud biasa baca memutar kaset murattal di rumahnya. Maka ketika membaca kaligrafi yang bertuliskan ?abana alladzi fis-samawat? , dia langsung curiga. ?Kayaknya ini bukan ayat Al Qur?an?, katanya dalam hati. Lalu dicarinya kata ?Abana alladzi fis-samawat? dengan komputer, ternyata kata itu tidak ditemukannya di program ?Holy Qur?an 6,5". Setelah dilaporkan kepada ustadz yang memahami perbandingan agama, terbuktilah bahwa kaligrafi itu bukan ayat Al Qur?an, melainkan ayat Bibel, yaitu Injil Matius 6:9-13 yang dikaligrafikan dalam bahasa Arab dari . Sementara itu, bila punya hobi membaca kisah para Nabi Allah, kini kita harus berhati-hati dalam memilih buku bacaan. Jika tidak, maka kita akan tertipu dengan buku-buku Kristen berwajah Islam. Seperti buku berjudul Islami, Mutiara Hikmah Nabi Sulaiman terbitan Galang Press Yogyakarta. Di berbagai toko buku (Gramedia, Kharisma, Gunung Agung, dll), buku tersebut dipajang di counter buku-buku Islam deretan kisah-kisah para nabi. Kemasannya memang tidak menunjukkan gejala Kristen, bahkan bergaya Islami. Misalnya, penerjemahan ?Salomo? (versi Kristen) menjadi ?Nabi Sulaiman alaihissalam? dalam buku ini meyakinkan pembaca bahwa buku ini adalah bacaan Islam. Padahal, sesungguhnya buku tersebut adalah terjemah dari Bibel yang dikemas bergaya Islam. Karena buku ini adalah ayat-ayat Bibel yang dikemas dalam bentuk puisi dengan menghilangkan namasurat , nomor ayat dan perikopnya. Dua contoh kasus di atas sepenggal cuplikan pengalaman nyata dalam buku yang ditulis oleh Tim FAKTA ini. Dalam kacamata ilmu perbandingan agama, buku ini tergolong lain daripada yang lain. Karena dalam pembuktian superioritas Islam, penulisnya mengawali setiap topik dengan latar belakang kasus-kasus pemurtadan yang sangat beragam. Mulai dari kasus pemurtadan janda muslimah, pemurtadan urang Sunda, muallaf gadungan, pemurtadan dalam masjid, fitnah pendeta terhadap KH Zainuddin MZ, tipuan kaligrafi Kristiani, Asmaul Husna versi pendeta, kasus pemberkatan puluhan ribu pendeta dan umat Kristen kepada Gus Dur, dll. Gaya lain buku ini, dengan paparan semi ilmiah, semi investigasi dan semi cerita, memudahkan pembaca untuk memetik khasiat ganda, sekaligus, yaitu wawasan kristologi dan kesadaran akan bahaya pemurtadan yang klimaks pada sikap kewaspadaan. Walhasil, ?Buku ini sangat patut dibaca untukmemahami siapa sesungguhnya yang tidak toleran?? tulis Husein Umar, Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesiapada cover belakang. Awas ! Bibel Masuk Rumah Kita Penyunting: M.U. Salman M. Nurcholis Ridwan Pengantar: Abu Deedat Syihab MH Penerbit: Qalamas, Jakarta Cet. I, September 2005 xvi + 238 halaman sumber : www.muhammadiyah- tabligh.or. id SEE THIS... Ingat.. Pemurtadan dengan Berbaju Islam adalah cara yang paling ampuh saat ini untuk memurtadkan umat Islam... waspadalah.. . Sebarkan informasi ini kepada saudara saudara sesama Muslim! --------------------------------- Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! --------------------------------- Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get things done faster.