Saya menonton dari channel2 TV yg sudah mengglobal pun diberitakan
demikian, lengkap dg peta Sulawesi bertuliskan 'Polewali'.

Saya sudah menulis komentar berikut: "Kok bisa simpang siur demikian
ya? Kan bisa dilacak sumber berita pertamanya: mungkin sebuah kantor
berita yg ngaco atau mungkin ucapan seorang pejabat yg asbun ttp
dipercaya oleh media, atau berita tsb memang benar." Eh di bagian
paling bawah komentar mas Radityo, isinya senada dg komentar saya.

Btw, seorang reporter yg diwawancari mengatakan "A plane crash in
Indonesia is not unusual (Kecelakaan pesawat di Indonesia bukanlah hal
aneh)". Memalukan ya, apalagi berita kecelakaan pesawat ini otomatis
menjadi berita bersambung dg berita rutin selama 3 hari terakhir ttg
pencarian ratusan korban Senopati Nusantara yg hilang. 

Salam

--- In mediacare@yahoogroups.com, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Berita ditemukannya reruntuhan pesawat Adam Air cepat menyebar.
Berbagai media massa
>   langsung menyambar berita tersebut, dan langsung menayangkannya.
Bahkan di koran-koran sore terbitan Jakarta (Sinar Harapan, Suara
Pembaruan, Harian Terbit) dijadikan headline dengan berbagai judul
besar yang intinya pesawat yang jatuh tersebut telah ditemukan.
Lokasinya di Rangoan (Matanga, Polewali, Mandar) di Sulawesi Barat.
Mayat korban berhasil dihitung sebanyak 90 orang tewas, dan 12
selamat. Ada juga yang menuliskan 12 orang belum ditemukan. Entah
sumbernya dari mana, sepertinya dari konperensi pers.
>    
>   Tiba-tiba, Metro TV malam ini mengabarkan bahwa lokasinya jatuhnya
pesawat Adam Air ternyata belum berhasil ditemukan. Menurut komandan
lanud hasanudin, berita itu bohong.
>    
>   Wah, bagaimana ini, kok bisa simpang siur begini?
>    
>   Sebaiknya rekan-rekan media mengusut nara sumber yang bikin kisah
hoax tersebut dan melaporkannya ke aparat terkait. Kalau dia pejabat
harusnya dicopot segera.


Kirim email ke