Kalau melihat dari sisi agama, setidaknya di agama saya, yang dilarang itu bukan minuman beralkoholnya. tapi mabuknya. Jadi minum alkohol sendiri tidak dilarang, tapi tentunya dalam jumlah kecil yang belum sampai memabukkan. Sebenarnya kitab sucinya dibaca gak sih ? Wong para nabi aja minum anggur. Yang dikecam itu kan mereka yang ketagihan anggur sampai mabuk-mabukan.
Lagi pula, saya heran. Kenapa bukan umatnya yang di didik untuk menahan diri, tapi justru godaannya yang dimusnahkan. Terus orang-orangnya belajarnya dari mana ? Takut cowok-cowok terangsang, cewek2nya ditutup dari kepala sampai kaki. Nanti kalau masih terangsang juga bagaimana ? cewe2nya dibantai semua ? Mau efektif ? cowok-cowok yang gampang terangsang itu dibikin buta aja semua. Terus sekarang takut orang-orang mabuk, minuman yang beralkohol dibantai semua. Terus kalau masih ketemu cara untuk mabuk bagaimana ? kalau ini pemabuknya yang disikat semua. pasti gak ada yang mabuk lagi. Kalau menurut saya itu sangat tidak mendidik. Ini sama saja dengan pribahasa, "buruk rupa cermin dibelah". Kalian sendiri yang tidak bisa menahan diri kok yang disalahkan minumannya. Regards, Paulus T On 2/15/07, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Baik dari sisi kesehatan mengkonsumsi minumal Alkohol lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Dari sisi keyakinan, karena di sini mayoritas muslim (dan saya yakin agama kristen dan banyak agama juga) melarang pemeluknya mengkonsumsinya. Bukan hanya melarang mengkonsumsi,bahkan menghidangkan, membeli, menjual, mendistribusi, menyimpan, memproduksi (ada 10 poin). Kalau kita ingin mengembangkan dan bangga kekayaan lokal serta eksotika minumam tradisional, tidakkah lebih baik kita mengganti minuman beralkohol dengan berkhasiat sama untuk menghangatkan misalnya diganti bandrek, wedang jahe, wedang ronde, teh telur, sekoteng dan lain-lain. Saya kira minuman rempah-rempah khas tropis Indonesia, masih unggul dibanding negara lain. Buktinya Belanda, Spanyol, Portugis, dan Jepang menjajah Indonesia salahsatunya karena rempahnya.^_^ Ada juga minuman dingin khas Indonesia, misalnya es kopyor, dawet ayu, cincau, minuman selasih, nata de coco, nata de pina (dari sari nenas), nata de lida (dari lidah buaya) dll. Apalagi semua minuman itu menyehatkan badan terutama menekan kolestorel tubuh dan berfungsi sebagai antioksidan. Dengan teknologi pengemasan dan garnish yang cantik saya kira ndak kalah dengan produk luar negeri. Dan tak perlu lagi kita menyediakan minuman alkohol. Hitung-hitung pemberdayaan produk lokal. Kan katanya cinta produk dalam negeri. ^-^ salam, aris Kemajuan mustahil terjadi tanpa perubahan. Dan, mereka yang tak bisa mengubah pemikirannya tak bisa mengubah apa pun. (George Bernard Shaw, 1856-1950) pustaka tani prohumasi nuraulia ____________________________________________________________________________________ Need a quick answer? Get one in minutes from people who know. Ask your question on www.Answers.yahoo.com Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links