Ini masalah lama. Zaman dulu pun orang2 NU (kaum tradisi) mengeluh karena masjid-masjidnya jatuh ke tangan Muhammadiyah. Lepas dari simbol-simbol ormas-orpol apapun, bukankah masjid-masjid itu milik Tuhan, bukan NU, Muhammadiyah, atau PKS.Bukan berarti saya membenarkan "kelakuan" orang-orang PKS, tapi sebagai organisasi baru, wajar jika mereka ingin memperkuat basis. Problemnya adalah basis itu ternyata adalah basis politik. Tanpa kacamata politis, kasus ini sebenarnya tidak berarti. wong cuma masjid aja. Yang penting kan orang-orang yang shalat di dalamnya. Tetapi karena ada nuansa politisnya, masalahnya menjadi luber kemana-mana. Dan sepertinya pergulatan antara Islam dan politik tidak pernah reda, sejak zaman Al-Khulafa Ar-Rashidin hingga era Usamah bin Ladin. Jika bangsa-bangsa Kristen telah menemukan formula "sekularisme" untuk mengatasi ketegangan antara agama dan politik, maka orang-orang Islam belum menemukan formula yang baku (dalam pengertian teruji dan akhirnya disepakati bersama). Jadi mari dinikmati aja fenomena itu, sambil dijaga jangan sampai seluruh kekecewaan itu berkembang menjadi konflik fisik. Sebab, ummat Islam (tidak semuanya sih) gampang tergelincir mencampur-adukkan agama dan politik menjadi konflik "seolah-olah" suci. ini juga cerita lama. Hampir seribu tahun yang lalu Al-Syahrastani menulis (dalam al-Milal wa an-Nihal): "Bahwa tidak pernah terjadi dalam Islam, darah ditumpahkan dan pedang dihunus karena masalah aqidah, melainkan terjadi dalam masalah politik".
----- Original Message ---- From: ibnu sudarmono <[EMAIL PROTECTED]> To: mediacare@yahoogroups.com Sent: Friday, February 16, 2007 6:17:20 PM Subject: Re: [mediacare] Re: Masjid NU dan Muhammadiyah Direbut Organisasi Lain Hehe... Mas Muhammad Rully, Anda rupanya sangat perhatian terhadap negeri ini... PKS, sejauh yang saya tahu sich tidak seperti yang temen-temen di milis bicarakan. saya juga memperhatikan fenomena-fenomena organisasi lainnya ..( yang saya tahu, tidak ada yang sempurna ).. dalam Islam yang saya tahu..diajarkan watawa saubil haq watawa saubis sobr. (tolong menolong dalam kebaikan dan dalam kesabaran). Muhammadiyah atau NU target utamanya tidak didesain untuk hanya besar secara organisasi saja, tetapi justru kemaslahatan umatlah yang menjadi tujuan utamanya... karena organisasi kan hanya kendaraan sajaa... saya percaya itu. Ibnu Sudarmono... ----- Original Message ----- From: Muhammad Rully To: [EMAIL PROTECTED] ps.com Sent: Thursday, February 15, 2007 7:43 PM Subject: Re: [mediacare] Re: Masjid NU dan Muhammadiyah Direbut Organisasi Lain PKS lagi PKS lagi yang kena... ayo ada apa ini di tubuh PKS...pada introspeksi lah kalian orang orang PKS... apakah ini visi misi kalian kedepan untuk indonesia? untuk politik?untuk dakwah? atai seperti yang sekarang kalian agung agungkan? koalisi alias musyarokah ??? politik itu keji..kalau kalian berkoalisi, artinya kalian jadi keji sekarang...mau selamat terussssss dulu, ada yang jelek kalian demo, sekarang kalian bagian dari yang jelek jelek ternyata... rugi saya jadi simpatisan kalian. On 2/15/07, Nawarih <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: Setelah membaca postingan tentang grasak grusuk yang terjadi di rumah tua Muhammadiyah dan NU, saya coba kunjungi situs muhammadiyah dan saya temukan sebuah tulisan dari redaksi Suara Muhammadiyah. Quote; "Persyarikatan kita sekarang sedang mengalami cobaan karena sedang diacak-acak oleh idelogi politik lain yang kehadirannya seperti lebih berupa sebagai fitnah ketimbang sebagai quwwah" Meski tulisannya pendek tapi saya bisa menangkap 'kegerahan' muhammadiyah terhadap aksi serobot aset dan kader yang dilakukan oleh oknum yang dimaksud. Meski tidak menyebutkan nama institusi tapi dari tulisan "Sebab mereka tega dan sanggup melakukan politisasi ajaran agama, politisasi sentimen agama dan politisasi amal kebajikan atas nama agama" he....he...sepertin ya ga' jauh - jauh dari temen2-nya bung Wido, bung ibnu dll. Muhammadiyah sebuah ormas yang sudah cukup tua dan mengalami berbagai dinamika politik di negeri ini, sepertinya tidak menyangka jika 'anak- anak muda' yang baru terjun dan demam politik itu berani dan tega melakukan manuver politik kotor ke jantung organisasi mereka. Kader mereka di partai2 sebelum reformasi dan pasca reformasi sebut saja PG, PPP dan terakhir PAN -partai yang ketuanya juga adalah ketua PP Muh- masih ada rasa sungkan dan tau diri untuk mengacak - acak rumah tua muhammadiyah maupun NU, apalagi sampai melakukan aksi sabotase. Well, pak Hasyim dan Pak Din, sepertinya anda harus kerja ekstra keras lagi untuk merangkul / menarik kader dan aset yang telah 'dijarah' tersebut. http://www.suara- muhammadiyah. or.id/sm/ Majalah/SM02- 16-31-Januari- 07- Genap/Politik- Quwwah-atau- Fitnah-.html Politik: Quwwah atau Fitnah? Selasa, 16 Januari 2007 Assalamu'alaikum wr wb, Pembaca yang terhormat, kegiatan politik jika dikelola secara benar dan penuh etika sesungguhnya dapat menjadi pilah kekuatan (quwwah) Islam. Artinya dapat memfungsikan ajaran dan kearifan Islam pada ranah publik, domestik dan privat sekaligus. Akan tetapi kalau kegiatan politik dikelola asal-asalan dengan menggunakan semboyan tujuan menghalalkan cara maka kehadirannya dapat menjad fitnah kehidupan. Sebab mereka tega dan sanggup melakukan politisasi ajaran agama, politisasi sentimen agama dan politisasi amal kebajikan atas nama agama. Kegiatan politik tanpa etika ini bisa asal tubruk, asal klaim dan asal jarah suara dan asal untung secara politik walau buntung secara moral. Persyarikatan kita sekarang sedang mengalami cobaan karena sedang diacak-acak oleh idelogi politik lain yang kehadirannya seperti lebih berupa sebagai fitnah ketimbang sebagai quwwah. Oleh karena itu persyarikatan harus kita selamatkan agar steril dari ideologi lain itu. Demikianlah, sampai jumpa edisi mendatang. Wassalamu'alaikum wr wb. (Redaksi). --- In [EMAIL PROTECTED] ps.com , manneke <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > Salah sendiri kok Muhammadiyah dan NU diem aja waktu mesjid-mesjid mereka "direbut" kelompok lain. Kedua organisasi Islam "terbesar" di Indonesia yang ngaku anggotanya puluhan juta ini ternyata tak berdaya ya menghadapi radikalisme di dalam Islam sendiri? Apalagi yang minoritas. Mana bisa? > > manneke Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com