Yang menulis artikel ini tidak bertanggung jawab.  Ataukah sengaja ingin 
membodohi masyarakat?  
   
Memang banyak di Indonesia yang menelan mentah2 apa yang disajikan di majalah, 
media favorit mereka.  
   
Menurut penulis artikel tsb.:
"Tiras majalah Islam yang baru muncul itu kini sudah mendekati tiras majalah 
remaja AS Seventen, yang semula merajai minat remaja puteri di Amerika."
   
Seperti yang sdri. Debbie bilang, itu memang tidak masuk akal.  Dan dibawah ini 
adalah buktinya.
   
Sirkulasi majalah Muslim Girl di AS adalah 50,000.
   
http://www.chicagotribune.com/news/local/chicago/chi-0703230284mar23,1,3704437.story?coll=chi-newslocalchicago-hed
   
Sedangkan majalah Seventeen adalah 2,3 juta.
  
http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9805E5DF1031F930A15751C1A960958260
   
Mungkin saya tidak bisa menghitung, tetapi menurut saya 50,000 itu masih jauh 
sekali dari 2,3 juta.
   
Tidak heran banyak penduduk Indonesia yang tidak tahu duduk sebenarnya 
ber-macam2 masalah, bukan hanya dikarenakan oleh terbatasnya bahan bacaan, 
tetapi juga kwalitas dari pada penerbit bahan2 bacaan tsb. 
   
amartien
   
  
Debbie Sumual-Patlis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
            SELAMAT! BRAVO! BAGUS!
   
  Tapi kalau menyaingi tiras Seventeen ya nggak mungkin lah Mas... itu tidak 
masuk akal, bahkan akal bebek yang tidak bisa menghitung berapa jumlah muslim 
(remaja putri) dan berapa jumlah remaja putri non-muslim yg membaca Seventeen 
sekalipun.
   
  Begini, ya... boleh-boleh saja Anda berbangga diri (to be honest, yg mustinya 
bangga adalah Amerika gak seh, karena majalah ini boleh terbit?), tapi mbok 
jangan ngawur.
   
  Sekali lagi, CONGRATS! 
   
   
    ----- Original Message ----- 
  From: Wido Q Supraha 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 3:59 AM
  Subject: [mediacare] Dunia Jilbab (280307)
  

        
  Majalah Muslim Girl di AS, Saingi Tiras Seventen  Rabu, 28 Mar 07 13:55 WIB
  Memasuki bulan ketiga, majalah Muslim Girl, yang terbit di Amerika, makin 
mendapat sambutan pasar yang luas di kalangan remaja puteri AS. Tiras majalah 
Islam yang baru muncul itu kini sudah mendekati tiras majalah remaja AS 
Seventen, yang semula merajai minat remaja puteri di Amerika.
  Majalah yang memiliki halaman full collor itu memang ditujukan untuk segmen 
remaja Muslimah usia 12 hingga 19 tahun. Di dalamnya, pembaca disajikan beragam 
informasi terkait perempuan dan ajaran Islam. Juga berbagai ulasan tentang 
trend masyarakat AS dan pengaruhnya bagi remaja Muslimah.
  Muslim Girl juga membahas ragam isu remaja Muslimah khas Amerika. Misalnya, 
di salah satu edisinya, dibahas diskusi tentang pertanyaan: “Apa saja program 
yang ada di masjid kamu?”, “Apakah program masjid kamu disukai remaja seperti 
kamu?” Bahkan ada juga pembahasan tentang percampuran tempat shalat untuk 
laki-laki dan perempuan di sejumlah masjid di AS. Selain itu, Girl Muslim juga 
mengupas soal pakaian olah raga, masalah musik, drama, yang punya kaitan dengan 
Muslimah. Termasuk profil tokoh Muslimah yang sukses di berbagai bidang, juga 
disajikan dalam setiap edisinya.
  Muslim Girl dianggap sebagai majalah alternatif yang sukses untuk umat Islam 
di AS, di tengah ragam kebudayaan dan keterbukaan yang menjadi bagian dari gaya 
hidup di AS. Mamoun Sayed, Kepala Eksekutif Yayasan An Nawawi, lembaga 
pengajaran Islam, mengatakan bahwa apa yang disajikan majalah Girl sangat 
dibutuhkan bagi remaja Muslimah AS.
  Ia mengatakan, “Kalau ada yang mempunyai kesempatan dan mampu untuk 
disepakati meski ada juga silang pendapat, itu adalah Amerika. Mungkin saya 
tidak sependapat dengan pandangan anda, tapi saya akan tetap membela hak saya 
dalam menyampaikan pendapat saya itu. ” Maksud Masoud adalah sikon media massa 
di AS yang beragam turut mendukung keberhasilan majalah Girl di AS.
  Majalah dwi mingguan itu terbit pertama kali di bulan Januari 2007. “Remaja 
muslimah adalah pasar yang penting bagi majalah ini, segmen yang selama ini 
diabaikan. "Dan kami ingin menyapa mereka, ” ujar Asma Khan pengagas majalah 
itu. Ia menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya, juga untuk memperbaiki imej 
negatif tentang Muslimah di tengah komunitas Amerika yang menerima banyak 
informasi dari berbagai media massa AS. “Ada sebagian lembaga pers yang menilai 
perempuan Muslimah terkait dengan terorisme. Ada juga yang terus menerus 
membicarakan benturan gender antara laki-laki dan perempuan. Majalah kami 
berusaha menampilkan ke balikannya, dengan contoh-contoh positif tentang 
muslimah dan nilai Islam yang benar. ”
  Tentu saja ada catatan terkait dengan majalah Muslim Girl. Majalah tersebut 
tidak menampilkan hanya Muslimah berjilbab saja dalam ilustrasi dan fotonya. 
Hal ini juga mungkin membuka peluang adanya sejumlah pihak yang masih keberatan 
dengan gaya Muslim Girl.
  “Kami berupaya membuat sebuah simbol sendiri, berusaha sebaik mungkin, 
sebatas yang kita bisa lakukan untuk saat ini, ” ujar Asma. Jika ingin tahu 
lebih jauh tentang Muslim Girl, anda bisa kunjungi situs http://www. 
Muslimgirlmagazine. Com (na-str/iol)
  
  Source : http://www.eramuslim.com/news/int/4609eece.htm
  

  

  

         

Kirim email ke