Jum'at, 30/03/2007 17:45 WIB                                   Budiman 
Sudjatmiko: Penjaja Isu Komunisme Kelompok Desperate                            
                                              Sholahudin Achmad - Okezone
                                       JAKARTA – Budiman Sudjatmiko, aktivis 
yang di masa Orde Baru dicap ‘komunis’,  menilai isu komunisme saat ini tidak 
laku “dijual” di Indonesia. Isu komunis, lanjutnya, tidak cukup berpengaruh 
untuk digunakan sebagai perekat gerakan Islam yang tersebar di tanah air. 
  “Menurut saya, gerakan Islam di Indonesia itu ada tiga, yakni pertama,  Islam 
kebangsaan seperti NU dan Muhammadiyah. Kedua, gerakan Islam internasional 
seperti PKS dan Hizbut Tahrir. Ketiga, Islam warisan Orde Baru. Nah, yang 
ketiga ini sudah semakin menjadi minoritas pada saat ini,” kata Budiman lewat 
sambungan telpon kepada okezone, Jumat (30/3/2007).  
  
  Budiman menempatkan kelompok-kelompok yang meneriakkan anti komunisme saat 
ini, termasuk dalam kategori ketiga tadi. 
  
  “Saya kira, mereka itu (kelompok Islam ketiga tersebut) adalah kelompok Islam 
yang desperate (putus asa). Jualan mereka tidak laku, tapi memaksakan terus. 
Padahal, isu komunisme itu sudah tidak mempunyai resonansi lagi di masyarakat 
saat ini,” ujar Budiman yang sejak beberapa tahun terkahir ini bergabung dengan 
PDIP. 
  
  Menurut Budiman, insiden kekerasan yang menimpa massa Partai Persatuan 
Pembebasan Nasional,  Kamis (29/3/2007) kemarin, dilakukan oleh kelompok yang 
desperate tersebut. Dengan membawa isu menolak komunisme, lanjut Budiman, 
kelompok desperate itu berupaya untuk memperoleh dukungan dari 
kelompok-kelompok Islam lainnya.  
  
  “Tapi saya kira, gerakan Islam di Indonesia sudah berubah ya. Isu (anti) 
komunisme sudah tidak bisa lagi dijadikan isu untuk merekatkan mereka,” tandas 
Budiman.  (adi) 

 
---------------------------------
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

Reply via email to