Teman saya punya cara efektif dalam menangani penumpang yang kampungan kaya gitu.
Begini:
bila masih di atas pesawat, segeralah bangkit dari tempat duduk anda, hampiri dan maki - maki dia. Kalau perlu pakai ngancam akan pukul mukanya segala. Jangan lupa, TERIAK pakai suara yang jelas untuk menarik perhatian para penumpang lain dan pramugari. Jangan lupa pakai bahasa tubuh yang meyakinkan, misalnya KEPALKAN TANGAN.

Dampaknya:
1. Penumpang lain akan tahu bahwa apa yang anda lakukan itu demi keselamatan bersama. 2. Si pemilik handphone tahu bahwa bukan hanya dia saja yang jagoan di atas pesawat. 3. Si pramugari akan sangat terbantu menghadapi penumpang sok punya HP bagus.

Sepintas nampak katro juga ngadepinnya , tapi menghadapi orang - orang kayak gitu memang mesti kasar.

Saya sendiri belum pernah sampai sekeras itu. Tapi kalau ngelabrak orang yang nyerobot antrian di konter check - in, itu mah sering banget. Lumayan lah, selama ini selalu didukung sama calon penumpang lain yang merasa dirugikan.

Ayo kita coba menciptakan babak baru kisah baru dalam dunia penerbangan sipil di Indonesia. Kisah tentang semakain maraknya pertengkaran di udara karena beberapa orang katro pingin tunjukkan ke pubik bahwa dia punya HP bagus da orang terpenting sedunia. Saya yakin, dengan banyaknya kejadian pertengkaran / perkelahian di udara akan memaksa pihak perusahaan penerbangan atau pemerintah bertindak keras menegakkan aturan.

Mau coba cara Katro?

Hardi



On May 25, 2007, at 4:16 PM, Kaniasari wrote:


mudah2an....

-------Original Message-------

From: yunita
Date: 5/25/2007 8:19:32 AM
To: Undisclosed-Recipient:,@smtp2.solusi.net.id
Subject: Fw: HP dan Penerbangan Pesawat

Yunita Kartini
M A T R I X
Grha Praba Samanta
Jl. Daan Mogot Km.12 No. 9
Cengkareng Timur, Jak-Bar 11730
Telp : 62 21 544 8720
Fax : 62 21 544 8717

-----Original Message-----
Rakyat High-Class, Tapi KATROG
HP dan Penerbangan Pesawat
Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat Garuda, GA 200 pada tanggal 7 Maret 2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta-Yogyakarta di Bandara Adisucipto.
Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan.
Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang ke Batam dengan
menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disamping saya
seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan terlihat marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk dari salah satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau mendarat. Orang ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan merupakan
tugasnya.
Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu, kemudian dia bercerita bahwa dia adalah manager salah satu perusahaan industri, dimana dia adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia melaksanakan tugasnya tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki ternyata ada salah satu
petugas sedang menggunaka HP didalam ruangan mesin turbin.
Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan mesin turbin ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu jalannya turbin
tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung mati.
Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa diatas, kalau saya tidak
salah mendengar mesin pesawat tiba-tiba mati pada saat mau mendarat.
Mudah-mudahan peristiwa ini bukan akibat HP penumpang. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk masyarakat yang sering bepergian dengan pesawat. (KOMPAS) Rakyat kita ini memang High class.. Handphone nya Mahal, Transportasi pake pesawat. Tapi bodohnya gk ketulungan. Ada yang gk tau kenapa larangan itu dibuat, ada yang tau tapi tetap gk peduli. Orang indonesia harus selalu
belajar dengan cara yang keras.
Buat yang belum tahu, kenapa Gk boleh menyalakan Handphone di pesawat,
berikut penjelasannya:
Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan semua sudah mendengar berita mengenai kecelakaan pesawat yang baru "take-off" dari Lanud Polonia -Medan. Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui dengan
pasti.
Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang memiliki dan menggunakan
ponsel/telpon genggam atau apapun istilahnya. Ternyata menurut sumber
informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System) bahwa ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan penerbangan Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi akibatkan oleh ponsel. Mungkin informasi dibawah ini dapat bermanfaat untuk kita semua,
terlebih yang sering menggunakan pesawat terbang.
Contoh kasusnya antara lain:
Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja "take- off" dari bandara Zurich , Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel
terhadap sistem kemudi pesawat.
Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan
pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus
meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa
dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.
Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang "final approach" untuk "landing" di bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian,
23-9-1998).
Seperti kita tahu di Indonesia ? Begitu roda-roda pesawat menjejak landasan, langsung saja terdengar bunyi beberapa ponsel yang baru saja diaktifkan. Para "pelanggar hukum" itu seolah-olah tak mengerti, bahwa perbuatan mereka dapat mencelakai penumpang lain, disamping merupakan gangguan (nuisance)
terhadap kenyamanan orang lain.
Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang belum memahami tatakrama
menggunakan ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat
ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnya terhadap sistem navigasi dan kemudi pesawat terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak hanya
di-switch agar tidak berdering selama berada di dalam pesawat.
Berikut merupakan bentuk ganguan-gangguan yang terjadi di pesawat: Arah terbang melenceng,Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) terganggu, Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, Gangguan sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator bahan bakar,Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua gangguan diatas diakibatkan
oleh ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan arah kompas
komputer diakibatkan oleh CD & game Gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy Semua informasi diatas adalah bersumber
dari ASRS.
Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak di landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel.
Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara
mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas
dengan baik.
Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio
melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base
Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35
kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa
menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja diperkirakan ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh sebuah
ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas Jakarta )
(Varis/pertamina)
Sebagai mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa pelanggaran hukum adalah juga pelanggaran etika. Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang yang tidak peduli akan keselamatan orang lain, melanggar hukum, dan sekaligus tidak
tahu tata krama?
Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah sebentar. Semua orang tahu kita memiliki ponsel. Semua orang tahu kita sedang bergegas. Semua orang tahu kita orang penting. Tetapi, demi keselamatan sesama, dan demi sopan santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di dalam
pesawat terbang. (Honda-tiger.or.id)
Semoga suatu hari rakyat kita bisa sedikit lebih pintar.





Kirim email ke