mudah2an....
-------Original Message-------
From: yunita
Date: 5/25/2007 8:19:32 AM
To: Undisclosed-Recipient:,@smtp2.solusi.net.id
Subject: Fw: HP dan Penerbangan Pesawat
Yunita Kartini
M A T R I X
Grha Praba Samanta
Jl. Daan Mogot Km.12 No. 9
Cengkareng Timur, Jak-Bar 11730
Telp : 62 21 544 8720
Fax : 62 21 544 8717
-----Original Message-----
Rakyat High-Class, Tapi KATROG
HP dan Penerbangan Pesawat
Saya sedih mendengar terbakarnya pesawat Garuda, GA 200 pada
tanggal 7 Maret
2007, pukul 07.00 pagi, jurusan Jakarta-Yogyakarta di Bandara
Adisucipto.
Kejadian itu sungguh menyayat hati dan perasaan.
Kemudian saya teringat beberapa bulan yang lalu terbang ke Batam
dengan
menggunakan pesawat Garuda juga. Di dalam pesawat duduk disamping saya
seorang warga Jerman. Pada saat itu dia merasa sangat gusar dan
terlihat
marah, karena tiba-tiba mendengar suara handphone tanda sms masuk
dari salah
satu penumpang, dimana pada saat itu pesawat dalam posisi mau
mendarat.
Orang ini terlihat ingin menegur tetapi tidak berdaya karena bukan
merupakan
tugasnya.
Langsung saya tanya kenapa tiba-tiba dia bersikap seperti itu,
kemudian dia
bercerita bahwa dia adalah manager salah satu perusahaan industri,
dimana
dia adalah supervisor khusus mesin turbin. Saat dia melaksanakan
tugasnya
tiba-tiba mesin turbin mati, setelah diselidiki ternyata ada salah
satu
petugas sedang menggunaka HP didalam ruangan mesin turbin.
Orang Jerman ini menjelaskan bahwa apabila frekwensi HP dengan
mesin turbin
ini kebetulan sama dan sinergi ini akan berakibat mengganggu
jalannya turbin
tersebut, lebih fatal lagi berakibat turbin bisa langsung mati.
Cerita ini langsung saya kaitkan dengan peristiwa diatas, kalau
saya tidak
salah mendengar mesin pesawat tiba-tiba mati pada saat mau mendarat.
Mudah-mudahan peristiwa ini bukan akibat HP penumpang. Semoga
tulisan ini
bermanfaat untuk masyarakat yang sering bepergian dengan pesawat.
(KOMPAS)
Rakyat kita ini memang High class.. Handphone nya Mahal,
Transportasi pake
pesawat. Tapi bodohnya gk ketulungan. Ada yang gk tau kenapa
larangan itu
dibuat, ada yang tau tapi tetap gk peduli. Orang indonesia harus
selalu
belajar dengan cara yang keras.
Buat yang belum tahu, kenapa Gk boleh menyalakan Handphone di pesawat,
berikut penjelasannya:
Sekedar untuk informasi saja, mungkin rekan-rekan semua sudah
mendengar
berita mengenai kecelakaan pesawat yang baru "take-off" dari Lanud
Polonia
-Medan. Sampai saat ini penyebab kejadian tersebut belum diketahui
dengan
pasti.
Mungkin sekedar sharing saja buat kita semua yang memiliki dan
menggunakan
ponsel/telpon genggam atau apapun istilahnya. Ternyata menurut sumber
informasi yang didapat dari ASRS (Aviation Safety Reporting System)
bahwa
ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keselamatan
penerbangan
Sudah banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang terjadi
akibatkan oleh
ponsel. Mungkin informasi dibawah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua,
terlebih yang sering menggunakan pesawat terbang.
Contoh kasusnya antara lain:
Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja "take-
off" dari
bandara Zurich , Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh.
Sepuluh
penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan
sinyal ponsel
terhadap sistem kemudi pesawat.
Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo
melakukan
pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus
meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa
dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.
Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi
setinggi
700 kaki justru ketika sedang "final approach" untuk "landing" di
bandara
Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum
mematikan
komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The
Australian,
23-9-1998).
Seperti kita tahu di Indonesia ? Begitu roda-roda pesawat menjejak
landasan,
langsung saja terdengar bunyi beberapa ponsel yang baru saja
diaktifkan.
Para "pelanggar hukum" itu seolah-olah tak mengerti, bahwa
perbuatan mereka
dapat mencelakai penumpang lain, disamping merupakan gangguan
(nuisance)
terhadap kenyamanan orang lain.
Dapat dimaklumi, mereka pada umumnya memang belum memahami tatakrama
menggunakan ponsel, disamping juga belum mengerti bahaya yang dapat
ditimbulkan ponsel dan alat elektronik lainnya terhadap sistem
navigasi dan
kemudi pesawat terbang. Untuk itulah ponsel harus dimatikan, tidak
hanya
di-switch agar tidak berdering selama berada di dalam pesawat.
Berikut merupakan bentuk ganguan-gangguan yang terjadi di pesawat:
Arah
terbang melenceng,Indikator HSI (Horizontal Situation Indicator)
terganggu,
Gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar,
Gangguan
sistem navigasi, Gangguan frekuensi komunikasi, Gangguan indikator
bahan
bakar,Gangguan sistem kemudi otomatis, Semua gangguan diatas
diakibatkan
oleh ponsel, sedangkan gangguan lainnya seperti Gangguan arah kompas
komputer diakibatkan oleh CD & game Gangguan indikator CDI (Course
Deviation
Indicator) diakibatkan oleh gameboy Semua informasi diatas adalah
bersumber
dari ASRS.
Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa melihat bahwa bukan
saja
ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang
bergerak di
landasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan
ponsel.
Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara
mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara
pengawas
dengan baik.
Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang
radio
melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base
Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang
berjarak 35
kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa
menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya. (Di Jakarta saja
diperkirakan
ada sekitar 600 BTS yang semuanya dapat sekaligus terjangkau oleh
sebuah
ponsel aktif di pesawat terbang yang sedang bergerak di atas Jakarta )
(Varis/pertamina)
Sebagai mahluk modern, sebaiknya kita ingat bahwa pelanggaran hukum
adalah
juga pelanggaran etika. Tidakkah kita malu dianggap sebagai orang
yang tidak
peduli akan keselamatan orang lain, melanggar hukum, dan sekaligus
tidak
tahu tata krama?
Sekiranya bila kita naik pesawat, bersabarlah sebentar. Semua orang
tahu
kita memiliki ponsel. Semua orang tahu kita sedang bergegas. Semua
orang
tahu kita orang penting. Tetapi, demi keselamatan sesama, dan demi
sopan
santun menghargai sesama, janganlah mengaktifkan ponsel selama di
dalam
pesawat terbang. (Honda-tiger.or.id)
Semoga suatu hari rakyat kita bisa sedikit lebih pintar.