Refleksi: Ini yang dibutuhkan, supaya kelihatan cantik bin indah  dipandang 
orang asing sekalipun rakyat kelaparan, kekurangan gizi tetapi gensi harus 
dijempolkan.

http://www.suarapembaruan.com/News/2007/09/05/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 
Perombakan Gedung DPR Telan Ratusan Miliar Rupiah
[JAKARTA] Belum optimal memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, anggota DPR 
berencana menghabiskan puluhan milyar rupiah untuk membongkar dan membangun 
kembali gedung DPR. Untuk tahap awal dianggarkan sekitar Rp 40 milyar dan 
tinggal menunggu kesepakatan para pimpinan DPR. 

Rencana perombakan gedung DPR itu sudah disepakati dalam rapat Badan Urusan 
Rumah Tangga (BURT) DPR, di Wisma DPR, Kopo, Puncak, Bogor, Minggu (2/9) lalu. 

Menurut seorang anggota BURT, saat ini desain pembangunan gedung baru DPR sudah 
disiapkan, demikian juga dengan konsultan pembongkaran dan pembangunan kembali 
gedung tersebut. Paling tidak, direncanakan 550 ruang kerja anggota DPR akan 
memiliki kamar mandi sendiri. Demikian juga pembangunan ruang kerja untuk para 
staf ahli, perpustakaan, ruang paripurna, dan lainnya. 

"Anggaran awal Rp 40 milyar, tapi tahap selanjutnya pasti lebih besar, bisa 
mencapai ratusan milyar," kata anggota BURT yang tak mau disebut namanya. 

Anggota BURT dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Abdul Hakim, mengakui 
adanya rencana itu. Namun, kata dia, FPKS dan Fraksi Partai Amanat Nasional 
(FPAN) belum sepakat soal nilai anggaran. 

"Sudah dibahas di BURT, semua fraksi sepakat dengan rencana itu. FPKS dan FPAN 
belum setuju soal rincian anggarannya, maka kita akan minta Sekjen DPR untuk 
menyertakan rinciannya secara lengkap," kata dia. 

Dia menambahkan, rencana pembangunan gedung DPR itu dimaksudkan untuk 
meningkatkan kinerja anggota DPR. 

Menurut Hakim, rencana itu sudah dikonsultasikan pada pimpinan DPR, dan telah 
disetujui. Namun Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPR Zulkifli Hasan, 
menegaskan fraksinya tidak setuju dengan rencana tersebut. 

"Kita tentu tidak akan setuju. Masih banyak pekerjaan lain yang menjadi 
prioritas. Bangsa kita lagi ditengah kesulitan begini, yang dibutuhkan rakyat 
adalah belanja modal, bukan belanja barang. Kita pasti tidak setuju yang 
seperti ini," ujarnya. 

Sementara Ketua Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (FBPD) Jamaluddin Karim, 
mengatakan sebaiknya rencana pembangunan kembali gedung DPR dianalisa lagi 
secara komprehensif oleh ahlinya. "Secara objektif gedung DPR sekarang memang 
sudah banyak kerusakan. Tapi dilihat dari aspek sosial ekonomi masyarakat saat 
ini, tentunya penggunaan dana yang sangat besar itu akan dinilai sebagai 
tindakan yang tidak sensitif terhadap persoalan rakyat. Oleh karena itu 
sebaiknya dianalisa dulu lebih komprehensif, sejauh mana itu dibutuhkan," 
ucapnya. 

Jika dari pertimbangan ahli gedung DPR masih layak digunakan, maka jangan 
memaksakan proyek pembangunan itu. Sementara bila memang terbukti sudah tidak 
layak, maka ada dasar untuk menjelaskannya pada rakyat. [B-14] 


Last modified: 5/9/07 

Kirim email ke