Suasanya panas, benar - benar panas dalam arti sebenarnya karena
hutannya habis ditebang dan matahari tepat di atas kepala. Hati juga
panas melihat masyarakat Dayak dikorbankan. Hutan mereka dibabat dan
tanahnya direbut. Hati semakin membara melihat para pejabat dengan
memakai topi berlogo perusahaan kelapa sawit mengatakan bahwa: hutan
yang kami bicarakan adalah fiktif.......
Inilah kata - kata terakhir saya kepada mereka semua yang ada: para
pejabat dan oknum polisi bersenjata senapan laras panjang:.
........mohon kalau masih punya nurani....harap direnungkan, kenapa
kita tega meghancurkan alam dan menghabisi rakyat kita
sendiri.....karena mengharap upah dari orang - orang Malaysia.
Sadarlah, Kalimantan sedang menuju penjajahan Malaysia, cepat dan pasti.
Dari pihak kebun Malaysia mereka berdalih bahwa mereka hanya
menjalankan program pemerintah Indonesia. ..Ya , saya mengerti,
program beli mobil mewah untuk anak istri Bupati!
HB
On Sep 6, 2007, at 3:02 PM, The Watcher wrote:
Salam untuk Hardi,
Kita memang punya alasan kuat untuk marah kepada Malaysia, mulai
dari kasus Negara Boneka, Sipadan Ligitan, Ambalat sampai kepada
kasus penganiayaan PRT. Tapi, untuk kasus penjarahan hutan, kita
juga harus menyalahkan aparat, pemda setempat & pemerintahan pusat
yang tidak serius menangani kasus pembalakan hutan-hutan di
Kalimantan. Jika saja pemerintah Indonesia berani menangkap bahkan
bila perlu sampai melakukan tindakan tegas terhadap para pembalak
dan pengusaha hitam disana, saya berani jamin kasus pembalakan
hutan dan pembakaran hutan tidak akan ada lagi.
Jangan lupa juga kasus pengangkutan pasir Indonesia ke Singapore.
On 9/5/07, Hardi Baktiantoro <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
Gimana nggak marah?
Malaysia menjarah kekayaan hutan Indonesia. Merekalah bandar -
bandar illegal logging selama ini.
Setelah kenyang dengan kayu - kayu curian , mereka meratakan hutan
- hutan yang tersisa untuk ditanami sawit.
Tahukah anda, apa arti dari hilangnya hutan?
1. orang - orang Dayak di Kalimantan kelaparan. Kayu habis, rotan
hilang, seisi hutan hilang.
2. Hutan hilang satwa liar punah. Berapa ribu orangutan yang
terbantai karenanya?
3. Hutan dibakar, tahukah anda kenapa? Ini untuk menghapuskan jejak
- jejak atau tanda kepemilikan atau pengelolaan masyarakat atas
hutan itu. Siapa yang paling menderita dan paling merugi atas asap
itu? Berapa milyar uang yang dhabiskan Indonesia untuk memadakan
api kebakaran hutan?
Setelah ditanami sawit, siapa yang makmur? Rakyat yang mana?
Duitnya lari ke Malaysia. Setelah 30 tahun ditanami sawit, dan
tanahnya rusak karena pemupukan yang overdosis,....tinggilah lahan
kering nan tandus. Tinggal keruk aja , dibawahnya banyak batu bara.
Duitnya untuk Malaysia.
Sadarlah bung! Kalimantan sedang menuju babak baru dijajah Malaysia.
Hardi and Orangutan.
Hardi Baktiantoro
COP I Centre for Orangutan Protection
COP hadir karena orangutan harus dilindungi, terutama dari kekejaman
dan kejahatan perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Tidak seharusnya orangutan sebagai kerabat dekat manusia hanya
dibantai untuk memenuhi target keuntungan bisnis.
Mari kita selamatkan satwa kebanggaan bangsa Indonesia.