[EMAIL PROTECTED]&^$*%*(%*(((_)_( ....PEMERINTAH GA ADA KERJAAN YG LEBIH PENTING [EMAIL PROTECTED]&$
URUS KORUPSI KEK,,, TANGKEP PENJAHAT ILLEGAL LOGGING., YG JUAL KEKAYAAN ALAM NEGARA KEK, PAPUA ITU DI KEROK AMPE ABIS DI BAWA KE LUAR ... [EMAIL PROTECTED]&^$%&*%& NGENT** TA* ANJ**NG &^%%%*%^(*^&^*)(*_() 2008/9/16 Anissa Fitria <[EMAIL PROTECTED]> > Inti permasalahannya sebenarnya mudah saja, hanya saja TIDAK ADA > KEJUJURAN DALAM RUU INI ; > > - Katanya tujuan utamanya adalah melindungi anak dibawah umur dari > pornografi (kalau itu kita semua setuju). Tetapi RUU tersebut tidak berani / > enggan / tidak terbuka / tidak mau untuk mengatakan dengan jujur bahwa : > yang berhak mengkonsumsi pornografi adalah orang dewasa dengan batas umur > minimal tertentu misalnya 18 tahun ke atas. > > - Definisi pornografi yang sangat keterlaluan, sampai2 perempuan berbaju > renang dianggap porno. Lucunya berbaju renang dibolehkan di pantai & kolam > renang, dan dibolehkan dilihat secara "langsung", tatapi kalau difoto lalu > dicetak, maka hasilnya akan menjadi pornografi ??? Aneh bin ajaib & > mengada-ada. ..???!!!! Padahal di jaman BSF dulu (sekarang LSF), yang > dikategorikan pornografi secara detail adalah : Terlihat buah-dada secara > utuh (artinya termasuk [maaf] puting) dan/atau Terlihat alat vital > (kemaluan). > > - Majalah dewasa katanya banyak bertebaran dan dijual bebas, kalau begitu > jelaskan donk dimana saja majalah dewasa boleh diperjual-belikan. ..??? > Bukan hanya melarang dan melarang tetapi tidak ada niat yg jujur untuk > berbicara secara terbuka. > > - Katanya dulu namanya RUU Anti Pornografi yang dirubah menjadi RUU > Pornografi, yang seharusnya berisi : bagaimana pornografi biasa diatur > dengan baik agar bisa diperoleh oleh konsumen yang berhak (orang dewasa), > dan tidak bisa diperoleh anak dibawah umur. Tetapi kenyataannya, sama saja > dengan RUU yang lama, yang intinya : Pornografi dianggap sesuatu yg > terlarang seperti narkoba, baik anak2 atau orang dewasa tetap tidak boleh > mengakses dan memperolehnya. Jadi bukankah ini sudah melebar dan menyimpang > dari tujuan semula RUU ini yang katanya untuk melindungi anak2 dari > pornografi.. ??? > > - Banyak pakar medis dibidang sexiologi yang menyatakan bahwa, pornografi > pun dapat membantu meningkatkan hubungan gairah, menambah variasi dan > pandangan yang baru dalam hubungan suami-istri. > > > > > > > --- On *Mon, 9/15/08, Jeffry Gunawan <jeffry.gunawan@ yahoo.com. sg>*wrote: > > From: Jeffry Gunawan <jeffry.gunawan@ yahoo.com. sg> > Subject: Re: [nonamanis] Sungguh Memualkan > To: [EMAIL PROTECTED] ups.com > Date: Monday, September 15, 2008, 1:44 PM > > walah walah jangankan pake swimsuit, baju adat yg tembus pandang kayak > baju bodo org bugis, baju adat org bali, baju adat jawa, pokoknya yg tembus > pandang dianggap porno, yg buat undang undang ini orang sinting semua > > ----- Original Message ---- > From: imam <[EMAIL PROTECTED] com> > To: jurnalperempuan@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ups.com > Cc: [EMAIL PROTECTED] com; hudanhidayat@ yahoo.com > Sent: Monday, 15 September 2008 13:54:55 > Subject: [nonamanis] Sungguh Memualkan > > Di sebuah koran gurem, saya membaca RUU Pornografi akan segera > ditandatangani. Di TVOne saya membaca budayawan Bali kembali menolak RUU > 'porno' ini. Saya pikir, penolakan itu wajar. Saya yakin, mayoritas publik > menyetujui adanya Porn Act, supaya tidak ada kerancuan tentang definisi > porno. Supaya tidak ada lagi perempuan yang membawa nama negara berlaga di > ajang bergengsi dunia malah dihujat kelompok anarkis. Supaya tidak ada lagi > model yang berfoto secara profesional di majalah dewasa malah dituding > porno. Tapi bukan dengan RUU 'porno' yang isinya amburadul begini. > > Seorang rekan dari milis tetangga menyebut DPR saat ini sudah tidak punya > kredibilitas untuk bicara soal 'moralitas', bicara soal 'mengatur moral > rakyat dari pornografi'. Toh muka DPR sendiri sudah coreng moreng dengan > beragam skandal, dari skandal korupsi hingga skandal seks. Eloknya, > pembahasan RUU Pornografi ditunda hingga terpilihnya DPR baru nanti dengan > harapan publik akan mendapat RUU Pornografi yang lebih cerdas. > > Pornografi berasal dari bahasa Yunani yang secara garis besar berarti > gambar yang merefleksikan pelacuran. Mengingat arti dasarnya itu, di > negara-negara maju gambar bugil seorang model sama sekali tidak dimasukkan > dalam konten pornografi melainkan konten dewasa. Ada beda mendasar antara > pornografi dan konten adult. Pornografi bersifat menjijikkan karena > berkonotasi pelacur, sementara konten adult adalah konten terhormat yang > legal dikonsumsi oleh konsumen yang telah memenuhi umur tertentu. Tidak > heran, jika banyak selebriti top dunia (atlet, artis, model, singer) yang > enjoy berbugil di salah satu majalah paling bergengsi di dunia itu. Tidak > heran pula, jika banyak tokoh-tokoh kelas berat dunia yang bangga mengisi > rubrik wawancara di majalah pria terbesar di dunia itu. > > Sementara di sini, definisi pornografi sangatlah hipokrit. Swimsuit one > piece di majalah dewasa saja dituding porno. Aroma kemunafikan amatlah > kental. Banyak orang yang ringan mulut di depan publik menyumpahi > konten-konten sensual, padahal dalam hati senangnya bukan main. Tangan satu > ditunjukkan di depan menuding-nuding porno, sementara tangan lain > disembunyikan di belakang punggung memegang majalah dewasa. Tidak heran bila > seorang budayawan menempatkan sifat munafik di peringkat pertama sifat > bangsa ini. Sungguh memualkan. > > Wassalam > > ------------------------------ > New Email addresses available on Yahoo! > <http://sg.rd.yahoo.com/sg/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/> > Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. > Hurry before someone else does! > > > > >