Lalu bagaimana ya seandainya setelah saya melihat foto atlet renang di majalah 
atau koran, lalu hasrat saya timbul...???  Apakah berarti foto atlet renang di 
majalah atau koran tersebut menjadi produk pornografi.......????????????????

(Karena menurut RUU Abnormal ini, jika foto yg membangkitkan hasrat seksual 
adalah pornografi.)

Sebagai manusia (normal), hasrat seksual yang timbul itu wajar dan harus bisa 
kita singkapi dengan baik, bukan dilarang untuk timbul. Juga bukan ketika 
hasrat seksual timbul lantas kita memperkosa orang...... karena apabila terjadi 
demikian maka pelaku pemerkosa itu berhadapan dengan sanksi hukum... kalau mau 
dan yang benar justru perberat sanksi hukum dari pelaku pemerkosa. Itu yg 
seharusnya.....



--- On Mon, 9/22/08, Uda Faisal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Uda Faisal <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [nonamanis] Contoh Kekonyolan RUU Ini
To: nonamanis2@yahoogroups.com
Date: Monday, September 22, 2008, 11:40 AM










    
            Contoh lain Kekonyolan RUU Pornografi :

Ada lagi yg aneh
& konyol pada RUU ini. Ada pengecualian baju renang yang tidak
dianggap pornografi, yaitu untuk bidang olahraga. 

Jadi contohnya begini (menurut RUU) : Jika di majalah ditampilkan atlet putri 
renang misalnya atlet Rina Dewi dengan baju renangnya (swimsuit) maka itu Bukan 
Pornografi. Tetapi jika yang
 ditampilkan di majalah tersebut misalnya Sarah Azhari dengan baju renangnya 
(swimsuit) maka itu Pornografi.  .......????? ?!!!!!!!! !!   Jadi tergantung 
siapa yang memakainya.. ... ????????!!!! !!!!!!!!! !!!!

Atau contoh lainnya
: Jika sedang ditayangkan adegan voli pantai putri pada suatu event tertentu 
atau acara olahraga, maka itu bukan pornografi. Tetapi jika ada adegan voli 
pantai
yg merupakan bagian dari suatu film, maka itu dinamakan pornografi
(menurut RUU tsb.).... ??????!!!!!! !!!!!!!!! !!!

Wallaaaahhhh. ......... ....   peraturan / Undang-undang apa ini......??? 
???????!! !!!!!!!!! !!!! 

Benar2 aneh bin ajaib, diskriminatif, ngaco, konyol, amburadul, dan sengaja 
dibuat2..... ... 

KPI
sendiri pun sering ngawur, katanya ada beberapa tayangan di televisi
yang menyiarkan acara dengan kategori pornografi (entah menurut
definisi yg mana). Seumur2 saya belum pernah liat tuh di televisi ada
yang menyiarkan film porno.  Apakah tidak bisa membedakan mana yang
film porno dan yang bukan film porno....??? ?!!!!!

Walau bagaimanapun tetap adanya azas ketidak jujuran dalam RUU ini. Karena 
sebenarnya sekalipun ada item2 yg benar2 pornografi, orang dewasa (misalnya 18 
+), seharusnya berhak untuk memperolehnya. (Katanya tujuan RUU ini, untuk 
melindungi anak2 dibawah umur... lalu kenapa orang dewasa juga ikut dilarang... 
???)






      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Reply via email to