Makanya waktu pertama kali BEI suspend bursa dengan alasan
menyelamatkan kepercayaan investor dari panic selling yang akan
MERUNTUHKAN KEPERCAYAAN PASAR MODAL, saya pernah tulis BEI dan BAPEPAM
jangan menjadi SUPERMAN, kalo mau jatuh di suspen, Lihat HSI, STI dan
DJI yang gak kenal suspen, pergerakan BEI malah mase kalah dari yang
gak kenal suspend. NAmun pamor BEI dan BAPEPAM melejit di situ karena
kebetulan bursa dunia rebound pas BEI buka.



Saya mase ingat email waktu iitu saya katakan jika ingin MENJAGA
KEPERCAYAAN PASAR MODAL jamin keamanan dana nasabah di sekuritas bukan
dengan cara jadi SUPERMAN. Akhirnya kejadian juga dan parahnya hingga
sekarang, belum ada satu cara nasabah bisa cek keberadaan dana nya,
sementara bapepam sudah bilang salah nasabah terllalu percaya broker
dan tidak ngecek sendiri. Orang gak pernah di kasi tau gimana ngecek,
emang nasabah auditor yang ngerti gituan? kalo ngomong seenaknya aja


--- Pada Sab, 10/1/09, jsx_consultant <jsx-consult...@centrin.net.id> menulis:
Dari: jsx_consultant <jsx-consult...@centrin.net.id>
Topik: [obrolan-bandar] Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan Masyarakat Awam 
Tentang Investasi
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 10 Januari, 2009, 3:26 AM










    
            --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, wid...@... wrote:

>

> Untuk soal ini, Fuad ( atau Erry ? ) uda bilang ke media, "kita ini

> regulator, bukan satpam" nah lho....Siapa yang menjaga keamanan

> portofolio/dana nasabah kalau gitu ? Nasabah sendiri ?



Nah INI adalah salah satu contoh kurangnya PAYUNG HUKUM untuk

melindungi investor publik:

- Investor disuruh jaga portfolionya sendiri.

- Tapi Investor ENGGA bisa ngecheck portfolionya ke KSEI, musti

  lewat sekuritas.

- Kalo sekuritasnya NAKAL, gimana ?. BUNTU KAN...



Berarti, peraturan yg ada tidak melindungi investor jika sekuritas

nya NAKAL.



Lalu soal Uang deposit:

- 6300 nasabah retail Sarijaya disuruh mencheck saldo uangnya

  disekuritas. Gimana caranya ngecheck kalo uang tsb DIPOOL didalam 

  satu rekening milik sekuritas ?. Memang pada lembaran duit

  ada nama pemiliknya ?.



Berarti peraturan yg ada BELUM mengatur atau memungkinkan investor

untuk menjaga uang depositnya, tapi disuruh jaga SENDIRI ?.



Lalu peraturan bila kejadian Sarijaya TERULANG LAGI ?.



Saat ini HR 'sepertinya' memilih mengalah, bersedia menjual

Sarijaya pada investor baru, jadi investor publik bisa SEDIKIT

tenang.



Tapi jika dikemudian hari, pemilik Sekuritas MEMILIH jalur

pengadilan, APA UANG INVESTOR engga bakalan KARATAN nunggu proses

pengadilan yg berlarut larut selesai.



Sri Mulyani sebenarnya udah bikin PERPU DARURAT menghadapi krisis 

untuk menangani kasus begini tapi dia buat untuk PERBANKAN,

sehingga BI bisa mengambil alih bank Century SECARA paksa secara

LEGAL karena ada PAYUNG HUKUMnya yaitu PERPU yg baru tsb.



Sedangkan pengambil alihan perusahaan sekuritas pada keadaan

darurat belum ada payung hukumnya. Jadi jika perusahaan sekuritas

memilih jalur pengadilan, kasus ini akan MENJADI KASUS BERLARUT 

LARUT !!! dan yg menjadi korban: INVESTOR PUBLIK !!!



> 

> Tabungan/depostio di bank bisa aja 'dirampok' owner atau manajemen,

> tapi paling tidak ada penjaminan dari pemerintah. Nah kalau naruh

> duit/portofolio di sekuritas, siapa yang menjamin ?

> 

> Kalau begini jadinya, kita cuma bisa mengandalkan itikad baik dari

> owner atau manajemen.

> 

> Ingat-ingat. .. kejahatan bukan cuma karena ada niat, tapi juga 

karena

> ada kesempatan.. . waspadalah.. . waspadalah.. .

> 

> On 1/10/09, Tommy Jayamudita <jayamudita@ ...> wrote:

> > Dulu ada kasus sekuritas menjual saham nasabah kemudian kabur, 

maka lahirlah

> > KSEI yang menyimpan saham nasabah agar aman. Sekarang muncul 

kasus SP,

> > seharusnya Bapepam mengatur bagaimana agar dana nasabah juga 

tetap aman di

> > sekuritas. Harus diingat, bahwa investor membayar fee dan pajak 

atas

> > transaksi terlepas mereka untung atau rugi, keamanan keuangan 

investor musti

> > dilindungi.

> >

> >

> >   ----- Original Message -----

> >   From: wid...@...

> >   To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

> >   Sent: Saturday, January 10, 2009 2:29 PM

> >   Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan 

Masyarakat

> > Awam Tentang Investasi

> >

> >

> >   Kasus seperti sarijaya bisa aja menimpa sekuritas lain, tinggal

> >   integritas dari manajemen yang menentukan. Jika BAPEPAM tidak 

membuat

> >   regulasi pengelolaan dana nasabah secara lebih ketat, saya 

khawatir

> >   owner / manajemen sekuritas yang lain (bisa sekuritas manapun)

> >   sekarang sedang memikirkan skema rencana 'peminjaman' dana 

nasabah

> >   yang sama.

> >

> >   On 1/10/09, jsx_consultant <jsx-consultant@ ...> wrote:

> >   > Kejadian Sarijaya MIRIP kejadian perbankan tahun 1998:

> >   > - Dengan adanya Pakto 98, orang berlomba lomba bikin bank, 

cukup

> >   > dengan 50 miliar, orang boleh bikin bank.

> >   > - Dengan punya bank, orang bisa ngumpulin duit dari 

masyarakat,

> >   > lalu uang tsb dipinjamkan ama perusahaan afiliasi atau 

groupnya

> >   > sendiri. Ketika krisis ekonomi menerjang, perusahaannya 

bangkrut

> >   > dan tidak bisa mengembalikan uangnya ke bank.

> >   > - Saat ini, ITU SUDAH BERLALU, Bank yg meminjamkan uang pada

> >   > GROUPnya dianggap KRIMINAL dan peraturan PT tentang LIMITED

> >   > LIABILITY hanya sebatas modal perusahaan ditambah dengan:

> >   > - Direksi bank bertanggung jawab sampai dengan asset pribadi

> >   > jika melakukan penyelengan.

> >   >

> >   > Balik ke Sarijaya:

> >   > - Nasabah menyimpan deposit di Sarijaya dengan imbalan bunga.

> >   > - Artinya Sarijaya harus menginvestasikan uang deposit tsb 

agar

> >   > bisa menbayar bunga ke nasabah.

> >   > - Yang aman tentunya deposit tsb disimpan di bank, tapi 

sekuritas

> >   > bisa saja memutarkan uang tsb pada instrument yg lain. 

Memutarkan

> >   > uang deposit BUKANLAH penggelapan.

> >   >

> >   > Nah sekarang POINTnya apa ?:

> >   > - Apakah ada peraturan pasar modal yg melarang sekuritas untuk

> >   > menginvestasikan uang deposit pada instrument lain selain 

bank.

> >   > Deposito dibankpun bisa hangus kalo banknya bangkrut, deposito

> >   > hanya dijamin 1 miliar doang. Uang deposit mencapai 240 

miliar.

> >   > - Apakan ada peraturan yg melarang perusahaan sekuritas 

meminjam

> >   > kan uang pada GROUPnya sendiri ? seperti pada perbankan. 

Apakah

> >   > Direksi sekuritas diminta pernyataan oleh BEJ untuk menanggung

> >   > kerugian publik TERMASUK DARI asset pribadi diluar asset

> >   > sekuritas ?.

> >   > - Apakah BAPEPAM/BEJ melakukan AUDIT ROUTINE terhadap 

sekuritas

> >   > terhadap PRINSIP PRINSIP pengelolaan sekuritas yg BAIK, 

seperti

> >   > - Uang deposit harus disimpan pada instrumen keuangan yg AMAN.

> >   > - Jika dipinjamkan, apakah dicheck POINT2:

> >   > - Apakah dipinjamkan ama afiliasinya ?.

> >   > - Apakah ada jaminannya ?, jenis jaminannya apa dan berapa

> >   > persen coveragenya ?.

> >   > - Apakah BAPEPAM mengharuskan sekuritas diaudit oleh akuntan

> >   > publik yg hasilnya bisa diakses oleh publik ?.

> >   >

> >   >

> >   > Banyak point point diatas berupa pertanyaan karena embah

> >   > engga tahu persisnya. Mohon bantuan dari yg tahu jawabannya.

> >   >

> >   > Tapi INTINYA:

> >   > - Apakah PAYUNG HUKUM dan peraturan pasar modal sudah CUKUP

> >   > untuk MENCEGAH peristiwa Sarijaya terulang lagi DIMASA

> >   > DEPAN ?.

> >   > - Jika tidak ada atau TIDAK mencukupi, BAPEPAM harus

> >   > membuatnya !!!, jangan cuman menyalahkan HR padahal

> >   > mungkin saja PERATURAN PASAR MODALnya tidak cukup untuk

> >   > melindungi INVESTOR..

> >   >

> >   > Tambahan:

> >   > - Apakah TIDAK ADA peraturan pasar modal yg MELARANG emiten

> >   > beli asset atau akuisisi JAUH DIATAS harga wajar pada

> >   > case BUMI ?.

> >   > - Jika TIDAK ADA, ini SUDAH GILA, karena sebuah emiten

> >   > bisa DIISAP HABIS assetnya oleh EMITEN NAKAL.

> >   >

> >   > Di Amerika, sangsi peraturan pasar modal sangat berat,

> >   > SEC (bapepam) lebih ditakuti dibanding IRS (pajak). Udah

> >   > 2 miliarder pasar modal yg bunuh diri. Kejahatan dipasar

> >   > modal dibayar dengan NYAWA bukan cuman hanya asset pribadi...

> >   >

> >   >

> >   >

> >   >

> >   >

> >   >

> >   >

> >   >

> >   >

> >   > --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "y_dizz" <y_dizz@> 

wrote:

> >   >>

> >   >> Sejak terjadinya musibah Sarijaya, banyak sekali teman & 

kerabat

> >   > yang

> >   >> menyampaikan comment-nya lewat Facebook. Banyak yang bertanya

> >   > mengapa

> >   >> hal ini bisa sampai terjadi. Mereka yang paham rata2 

menyampaikan

> >   >> keprihatinannya. Namun ada juga komentar miring dari mereka 

yang

> >   > bisa

> >   >> dibilang awam soal investasi, yang kadang bikin saya geleng2 

kepala.

> >   >>

> >   >>

> >   >> Komentar itu antara lain:

> >   >>

> >   >> "Kan sudah pernah saya bilang, investasi kaya gitu sudah 

resikonya

> >   >> duitnya dibawa kabur orang..."

> >   >>

> >   >> "Kaya gitu sih nggak ada bedanya dengan ikut MLM..."

> >   >>

> >   >> "Saham itu JUDI tapi LEGAL, duit cepat datangnya cepat juga

> >   >> ludesnya..."

> >   >>

> >   >> "Nggak ada orang kaya dari SAHAM. Kalo mau kaya ya kerja &

> >   > nabung..."

> >   >>

> >   >> dll, yang masih banyak lagi.

> >   >>

> >   >>

> >   >> Kita tentunya sudah tidak asing dengar omongan seperti ini 

dari

> >   >> masyarakat umumnya. Yang bikin saya sedih, apakah sebegitu 

piciknya

> >   >> pandangan masyarakat Indonesia mengenai investasi. Bukankah 

selama

> >   >> ini Pak Erry Firmansyah & Bu Sri Mulyani gencar 

mengkampanyekan

> >   > untuk

> >   >> berinvestasi di pasar modal, demi mengubah culture saving 

oriented

> >   >> menjadi investment oriented. Apa begitu banyaknya kasus 

penipuan

> >   >> seperti reksadana Bank Century, Antaboga, Signature Capital 

& baru2

> >   >> ini Sarijaya telah membuat masyarakat kita takut untuk 

berivestasi?

> >   >>

> >   >> Setahu saya, di Singapore, Hongkong & Jepang, pasar modal & 

futures

> >   >> bukan hal yang asing bagi sebagian besar warganya. Konon, 

lebih

> >   > dari

> >   >> 50% masyarakat disana menanamkan investasinya di saham & 

derivatif,

> >   >> baik langsung maupun lewat mutual fund (reksadana).

> >   >>

> >   >> Saya hanya teringat pada 1998 lalu, krisis ekonomi akhirnya

> >   >> berkembang menjadi krisis kepercayaan. Tentu kita tidak 

ingin pada

> >   >> krisis kali ini, para investor kehilangan kepercayaannya 

pada BEI.

> >   >> Dampaknya tentu sangat buruk.

> >   >>

> >   >> Mohon pendapatnya Mbah & warga OB yang lain.

> >   >>

> >   >

> >   >

> >   >

> >   > ------------ --------- --------- ------

> >   >

> >   > + +

> >   > + + + + +

> >   > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus

> >   > kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.

> >   > + + + + +

> >   > + +Yahoo! Groups Links

> >   >

> >   >

> >   >

> >   >

> >

> >

> >

>




      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      
___________________________________________________________________________
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke