Kalo tingkat kepercayaan terhadap bank-bank menurun maka akan terjadi RUSH dan
dana akan dipindahkan ke bank lain yang dinilai aman (Bank Plat Merah).
Kalo ketidakpercayaan akan sekuritas melanda investor, RUSH mungkin
juga terjadi dan dana akan mengalir ke sekuritas plat merah. Bisa dibayangkan,
sebelumnya akan terjadi penjualan besar-2an efek (panic selling) yang akan 
membuat 
indeks terperosok dalam lagi.

Mudah2an otoritas bursa dapat segera mengatasi hal ini sehingga tingkat 
kepercayaan
investor dapat membaik kembali.





________________________________
From: jsx_consultant <jsx-consult...@centrin.net.id>
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Saturday, January 10, 2009 3:26:13 PM
Subject: [obrolan-bandar] Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan Masyarakat Awam 
Tentang Investasi


--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, wid...@... wrote:
>
> Untuk soal ini, Fuad ( atau Erry ? ) uda bilang ke media, "kita ini
> regulator, bukan satpam" nah lho....Siapa yang menjaga keamanan
> portofolio/dana nasabah kalau gitu ? Nasabah sendiri ?

Nah INI adalah salah satu contoh kurangnya PAYUNG HUKUM untuk
melindungi investor publik:
- Investor disuruh jaga portfolionya sendiri.
- Tapi Investor ENGGA bisa ngecheck portfolionya ke KSEI, musti
lewat sekuritas.
- Kalo sekuritasnya NAKAL, gimana ?. BUNTU KAN...

Berarti, peraturan yg ada tidak melindungi investor jika sekuritas
nya NAKAL.

Lalu soal Uang deposit:
- 6300 nasabah retail Sarijaya disuruh mencheck saldo uangnya
disekuritas. Gimana caranya ngecheck kalo uang tsb DIPOOL didalam 
satu rekening milik sekuritas ?. Memang pada lembaran duit
ada nama pemiliknya ?.

Berarti peraturan yg ada BELUM mengatur atau memungkinkan investor
untuk menjaga uang depositnya, tapi disuruh jaga SENDIRI ?.

Lalu peraturan bila kejadian Sarijaya TERULANG LAGI ?.

Saat ini HR 'sepertinya' memilih mengalah, bersedia menjual
Sarijaya pada investor baru, jadi investor publik bisa SEDIKIT
tenang.

Tapi jika dikemudian hari, pemilik Sekuritas MEMILIH jalur
pengadilan, APA UANG INVESTOR engga bakalan KARATAN nunggu proses
pengadilan yg berlarut larut selesai.

Sri Mulyani sebenarnya udah bikin PERPU DARURAT menghadapi krisis 
untuk menangani kasus begini tapi dia buat untuk PERBANKAN,
sehingga BI bisa mengambil alih bank Century SECARA paksa secara
LEGAL karena ada PAYUNG HUKUMnya yaitu PERPU yg baru tsb.

Sedangkan pengambil alihan perusahaan sekuritas pada keadaan
darurat belum ada payung hukumnya. Jadi jika perusahaan sekuritas
memilih jalur pengadilan, kasus ini akan MENJADI KASUS BERLARUT 
LARUT !!! dan yg menjadi korban: INVESTOR PUBLIK !!!

> 
> Tabungan/depostio di bank bisa aja 'dirampok' owner atau manajemen,
> tapi paling tidak ada penjaminan dari pemerintah. Nah kalau naruh
> duit/portofolio di sekuritas, siapa yang menjamin ?
> 
> Kalau begini jadinya, kita cuma bisa mengandalkan itikad baik dari
> owner atau manajemen.
> 
> Ingat-ingat. .. kejahatan bukan cuma karena ada niat, tapi juga 
karena
> ada kesempatan.. . waspadalah.. . waspadalah.. .
> 
> On 1/10/09, Tommy Jayamudita <jayamudita@ ...> wrote:
> > Dulu ada kasus sekuritas menjual saham nasabah kemudian kabur, 
maka lahirlah
> > KSEI yang menyimpan saham nasabah agar aman. Sekarang muncul 
kasus SP,
> > seharusnya Bapepam mengatur bagaimana agar dana nasabah juga 
tetap aman di
> > sekuritas. Harus diingat, bahwa investor membayar fee dan pajak 
atas
> > transaksi terlepas mereka untung atau rugi, keamanan keuangan 
investor musti
> > dilindungi.
> >
> >
> >   ----- Original Message -----
> >   From: wid...@...
> >   To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
> >   Sent: Saturday, January 10, 2009 2:29 PM
> >   Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan 
Masyarakat
> > Awam Tentang Investasi
> >
> >
> >   Kasus seperti sarijaya bisa aja menimpa sekuritas lain, tinggal
> >   integritas dari manajemen yang menentukan. Jika BAPEPAM tidak 
membuat
> >   regulasi pengelolaan dana nasabah secara lebih ketat, saya 
khawatir
> >   owner / manajemen sekuritas yang lain (bisa sekuritas manapun)
> >   sekarang sedang memikirkan skema rencana 'peminjaman' dana 
nasabah
> >   yang sama.
> >
> >   On 1/10/09, jsx_consultant <jsx-consultant@ ...> wrote:
> >   > Kejadian Sarijaya MIRIP kejadian perbankan tahun 1998:
> >   > - Dengan adanya Pakto 98, orang berlomba lomba bikin bank, 
cukup
> >   > dengan 50 miliar, orang boleh bikin bank.
> >   > - Dengan punya bank, orang bisa ngumpulin duit dari 
masyarakat,
> >   > lalu uang tsb dipinjamkan ama perusahaan afiliasi atau 
groupnya
> >   > sendiri. Ketika krisis ekonomi menerjang, perusahaannya 
bangkrut
> >   > dan tidak bisa mengembalikan uangnya ke bank.
> >   > - Saat ini, ITU SUDAH BERLALU, Bank yg meminjamkan uang pada
> >   > GROUPnya dianggap KRIMINAL dan peraturan PT tentang LIMITED
> >   > LIABILITY hanya sebatas modal perusahaan ditambah dengan:
> >   > - Direksi bank bertanggung jawab sampai dengan asset pribadi
> >   > jika melakukan penyelengan.
> >   >
> >   > Balik ke Sarijaya:
> >   > - Nasabah menyimpan deposit di Sarijaya dengan imbalan bunga.
> >   > - Artinya Sarijaya harus menginvestasikan uang deposit tsb 
agar
> >   > bisa menbayar bunga ke nasabah.
> >   > - Yang aman tentunya deposit tsb disimpan di bank, tapi 
sekuritas
> >   > bisa saja memutarkan uang tsb pada instrument yg lain. 
Memutarkan
> >   > uang deposit BUKANLAH penggelapan.
> >   >
> >   > Nah sekarang POINTnya apa ?:
> >   > - Apakah ada peraturan pasar modal yg melarang sekuritas untuk
> >   > menginvestasikan uang deposit pada instrument lain selain 
bank.
> >   > Deposito dibankpun bisa hangus kalo banknya bangkrut, deposito
> >   > hanya dijamin 1 miliar doang. Uang deposit mencapai 240 
miliar.
> >   > - Apakan ada peraturan yg melarang perusahaan sekuritas 
meminjam
> >   > kan uang pada GROUPnya sendiri ? seperti pada perbankan. 
Apakah
> >   > Direksi sekuritas diminta pernyataan oleh BEJ untuk menanggung
> >   > kerugian publik TERMASUK DARI asset pribadi diluar asset
> >   > sekuritas ?.
> >   > - Apakah BAPEPAM/BEJ melakukan AUDIT ROUTINE terhadap 
sekuritas
> >   > terhadap PRINSIP PRINSIP pengelolaan sekuritas yg BAIK, 
seperti
> >   > - Uang deposit harus disimpan pada instrumen keuangan yg AMAN.
> >   > - Jika dipinjamkan, apakah dicheck POINT2:
> >   > - Apakah dipinjamkan ama afiliasinya ?.
> >   > - Apakah ada jaminannya ?, jenis jaminannya apa dan berapa
> >   > persen coveragenya ?.
> >   > - Apakah BAPEPAM mengharuskan sekuritas diaudit oleh akuntan
> >   > publik yg hasilnya bisa diakses oleh publik ?.
> >   >
> >   >
> >   > Banyak point point diatas berupa pertanyaan karena embah
> >   > engga tahu persisnya. Mohon bantuan dari yg tahu jawabannya.
> >   >
> >   > Tapi INTINYA:
> >   > - Apakah PAYUNG HUKUM dan peraturan pasar modal sudah CUKUP
> >   > untuk MENCEGAH peristiwa Sarijaya terulang lagi DIMASA
> >   > DEPAN ?.
> >   > - Jika tidak ada atau TIDAK mencukupi, BAPEPAM harus
> >   > membuatnya !!!, jangan cuman menyalahkan HR padahal
> >   > mungkin saja PERATURAN PASAR MODALnya tidak cukup untuk
> >   > melindungi INVESTOR..
> >   >
> >   > Tambahan:
> >   > - Apakah TIDAK ADA peraturan pasar modal yg MELARANG emiten
> >   > beli asset atau akuisisi JAUH DIATAS harga wajar pada
> >   > case BUMI ?.
> >   > - Jika TIDAK ADA, ini SUDAH GILA, karena sebuah emiten
> >   > bisa DIISAP HABIS assetnya oleh EMITEN NAKAL.
> >   >
> >   > Di Amerika, sangsi peraturan pasar modal sangat berat,
> >   > SEC (bapepam) lebih ditakuti dibanding IRS (pajak). Udah
> >   > 2 miliarder pasar modal yg bunuh diri. Kejahatan dipasar
> >   > modal dibayar dengan NYAWA bukan cuman hanya asset pribadi...
> >   >
> >   >
> >   >
> >   >
> >   >
> >   >
> >   >
> >   >
> >   >
> >   > --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "y_dizz" <y_dizz@> 
wrote:
> >   >>
> >   >> Sejak terjadinya musibah Sarijaya, banyak sekali teman & 
kerabat
> >   > yang
> >   >> menyampaikan comment-nya lewat Facebook. Banyak yang bertanya
> >   > mengapa
> >   >> hal ini bisa sampai terjadi. Mereka yang paham rata2 
menyampaikan
> >   >> keprihatinannya. Namun ada juga komentar miring dari mereka 
yang
> >   > bisa
> >   >> dibilang awam soal investasi, yang kadang bikin saya geleng2 
kepala.
> >   >>
> >   >>
> >   >> Komentar itu antara lain:
> >   >>
> >   >> "Kan sudah pernah saya bilang, investasi kaya gitu sudah 
resikonya
> >   >> duitnya dibawa kabur orang..."
> >   >>
> >   >> "Kaya gitu sih nggak ada bedanya dengan ikut MLM..."
> >   >>
> >   >> "Saham itu JUDI tapi LEGAL, duit cepat datangnya cepat juga
> >   >> ludesnya..."
> >   >>
> >   >> "Nggak ada orang kaya dari SAHAM. Kalo mau kaya ya kerja &
> >   > nabung..."
> >   >>
> >   >> dll, yang masih banyak lagi.
> >   >>
> >   >>
> >   >> Kita tentunya sudah tidak asing dengar omongan seperti ini 
dari
> >   >> masyarakat umumnya. Yang bikin saya sedih, apakah sebegitu 
piciknya
> >   >> pandangan masyarakat Indonesia mengenai investasi. Bukankah 
selama
> >   >> ini Pak Erry Firmansyah & Bu Sri Mulyani gencar 
mengkampanyekan
> >   > untuk
> >   >> berinvestasi di pasar modal, demi mengubah culture saving 
oriented
> >   >> menjadi investment oriented. Apa begitu banyaknya kasus 
penipuan
> >   >> seperti reksadana Bank Century, Antaboga, Signature Capital 
& baru2
> >   >> ini Sarijaya telah membuat masyarakat kita takut untuk 
berivestasi?
> >   >>
> >   >> Setahu saya, di Singapore, Hongkong & Jepang, pasar modal & 
futures
> >   >> bukan hal yang asing bagi sebagian besar warganya. Konon, 
lebih
> >   > dari
> >   >> 50% masyarakat disana menanamkan investasinya di saham & 
derivatif,
> >   >> baik langsung maupun lewat mutual fund (reksadana).
> >   >>
> >   >> Saya hanya teringat pada 1998 lalu, krisis ekonomi akhirnya
> >   >> berkembang menjadi krisis kepercayaan. Tentu kita tidak 
ingin pada
> >   >> krisis kali ini, para investor kehilangan kepercayaannya 
pada BEI.
> >   >> Dampaknya tentu sangat buruk.
> >   >>
> >   >> Mohon pendapatnya Mbah & warga OB yang lain.
> >   >>
> >   >
> >   >
> >   >
> >   > ------------ --------- --------- ------
> >   >
> >   > + +
> >   > + + + + +
> >   > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus
> >   > kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
> >   > + + + + +
> >   > + +Yahoo! Groups Links
> >   >
> >   >
> >   >
> >   >
> >
> >
> >
>

    


      

Kirim email ke