Sebenarnya ada satu hal yg blm dibahas ditulisan anda, penyangkalan
keadaan. Sebagai contoh ada kenalan saya yg usahanya sudah mau ditutup
karena penurunan omzet yg luar biasa (dialami oleh rata2 pemilik usaha
didaerah ia buka usaha). Tapi bagi dia yg namanya beli bb jalan terus
karena dilingkungan pergaulannya pada memakai bb. Ini hanya sebuah
contoh dari apa yg saya lihat disekitar saya.

Yang jadi pertanyaan bagi saya adalah sampai kapan penyangkalan
keadaan/gaya hidup yg begini dapat bertahan? Sampai berapa lama gaya
gali lubang utk tutup lubang dapat berlangsung dan apa yg akan terjadi
kalau bubble ini meletus?

Saya yakin efeknya akan sangat terasa kalau pergerakan ekonomi sektor
riil tidak dapat berbalik arah dalam waktu kurang dari setahun ini.

Btw saya tidak masuk dalam satupun dari 15 fakta tsb, mau ganti laptop
yg sudah uzur saja masih dipikir2 lagi padahal laptopnya dipakai utk
trading.

On 3/17/09, Yudizz <y_d...@mail2web.com> wrote:
> Hello Pak DW.
>
> Habis nulis buku kok lama nggak nongol di OB. Lagi bertapa cari inspirasi
> untuk nulis buku berikutnya ya?
>
> Regards,
> Yudizz
>
> Send from My BlackBearish
> powerred by AXIS, GSM Yang Baik
>
>
> --- original message ---
> From: "Desmond Wira" <desmondw...@yahoo.com>
> Subject: Re: [obrolan-bandar] Indonesia: crisis in making
> Date: 17th March 2009
> Time: 10:58:54 am
>
> Indikator kemajuan ekonomi tetap saja GDP. Dalam suatu negara pasti ada
> daerah kaya dan daerah miskin, yang punya sumber daya dan yang tidak punya.
> Untuk mengukur secara riil kuantitas ya paling mudah memang GDP.
>
> Sedangkan pemerataan itu seharusnya jadi fungsi pemerintah. Bagaimana
> mengelola hasil kemajuan ekonomi. Sehingga daerah miskin juga ikut menikmati
> kemajuan ekonomi. Seperti istilah Pak Iman, yang kerja kasar sama yang white
> collar ga ada bedanya, semua punya jaminan sosial yang sama
>
> Salam
> DW
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Iman <widgetena...@gmail.com>
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> Sent: Tuesday, March 17, 2009 9:49:25 AM
> Subject: Re: [obrolan-bandar] Indonesia: crisis in making
>
>
> Setuju pak.
>
> Di sini (UK), yang kerja kasar sama yang white collar ga ada bedanya. Kalau
> ngantor ya sama-sama pakai bus atau tube. Kalau natalan/tahun baru sama-sama
> bisa liburan ke luar negeri. Tiap ada matchday, barengan nonton bola. Semua
> dapat benefit dari pemerintah (misal kesehatan/NHS) . Kalau pensiun juga
> sama-sama dapat tunjangan yang lumayan (walau jumlahnya tentu beda).
>
> Soal fasilitas umum, semua juga standar. Mau di pelosok, mau di tengah kota,
> semuanya sama-sama bagus dan terawat baik. Beda dengan di Indonesia.
> Sudirman-Thamrin rasanya seperti New York atau London yang salah ditaruh di
> Asia Tenggara. Tapi begitu nengok ke bantaran kali, rasanya (maaf) udah gak
> beda sama negara miskin di Asia/Afrika.
>
> Iman
>
>
>
> 2009/3/17 Yudizz <y_d...@mail2web. com>
>
> Indikator kemajuan ekonomi suatu bangsa sebenarnya bukan pertumbuhan
> ekonomi, tapi PEMERATAAN. Contoh paling gampang, di Amerika. Cobalah Anda
> berkendara di tengah kota New York, lalu bandingkan dengan jalanan di tengah
> gurun pasir Nevada. Saya berani garansi, aspal di sana sama mulusnya.
>
> Di Indonesia pemerataan itu tidak pernah terwujud, yang ada KE-NJOMPLANG- AN
> itu makin hari makin lebar. Sebagian kecil orang memang menikmati manisnya
> economic booming, sementara yang lainnya harus berjuang hidup dengan upah di
> bawah UMR.
>
> Bangsa kita sebenarnya belum siap memasuki era Kapitalisme, namun ternyata
> kuatnya pengaruh dari luar membuat kita ikut2an LATAH juga. Mau bukti?
>
> * Di Indonesia, orang latah2an pake BlackBerry, ujung2nya cuma dipake
> telepon & SMS doang. Boro2 push email, punya alamat email aja nggak.
>
> * Beli laptop Macbook Pro yang $2000, tapi cuma dipake buat buka Facebook
> doang.
>
> WELCOME TO INDONESIA..! !!
>
> Regards,
> Yudizz
>
> Send from My BlackBearish
> powerred by AXIS, GSM Yang Baik
>
>
>
>
>
>
>
>
> ------------------------------------
>
> + +
> + + + + +
> Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus
> kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
> + + + + +
> + +Yahoo! Groups Links
>
>
>
>

-- 
Sent from my mobile device

Reply via email to