tks informasinya
mudah2an pemilu berlangsung jurdil aman
idx hanya terpengaruh sesaat siapapun presidennya
selanjutnya tergatung bandar
he..hee..

2009/6/26 golden.health <golden.hea...@yahoo.co.id>

>
>
>
> ---------- Forwarded message ----------
> From: wulan antasari <wulanantas...@...>
> Date: 2009/6/26
> Subject: Gurita Bisnis Kalla Bersaudara
> To: wulanantas...@...
>
> Gurita Bisnis Kalla Bersaudara
>
> Resume:
>
> Kepentingan JK tidak dapat dilepaskan dari kepentingan ekspansi bisnis
> keluarga besarnya, karena Indonesia tidak punya peraturan yang melarang
> konflik kepentingan jabatan publik dengan kepentingan bisnis pribadi dan
> keluarga serta sahabatnya.
>
> Profil Usaha
> Ada empat kelompok perusahaan yang dikuasai oleh JK (kelompok Bukaka &
> Hadji Kalla), iparnya, Aksa Mahmud yang Wakil Ketua MPR-RI (kelompok
> Bosowa), dan adiknya, Halim Kalla (kelompok Intim).
>
> Beberapa perusahaannya yang dikenal publik antara lain: Bhakti Centra Baru
> (Bukaka Agro; Bukaka Asia Investment Ptd; Bukaka Barelang Energy (BBE);
> Bukaka Building Construction; Bukaka Investindo; Bukaka Marga Utama
> (membangun dan mengelola Ciawi - Sukabumi toll road, Pasuruan - Probolinggo
> tol road); Bukaka Meat; Bukaka Teknik Utama (yang antara lain meliputi
> Bukaka Singtel (sudah dilego karena gagal memenuhi komitmen pemasangan
> telepon terhadap Telkom), Bumi Karsa, Duta Agro Sulawesi, Haji Kalla Trading
> Company, NV, Kalla Inti Karsa; Mal Ratu Indah, Makassar; Kalla Lines.
>
> Track Record:
>
> Pada krisis 1997/1998, Grup Bukaka Termasuk 20 debitur kakap yang
> mengemplang ke Bank-Bank BUMN yang mengakibatkan bank-bank plat merah
> kolaps. Sebagaimana debitor lainnya, Bukaka juga `memaksa' mendapatkan
> hair-cut dalam jumlah yang sangat fantastis.
>
>
> Sejak 2005, Bukaka dan Bosowa menjadi `beban' bagi Bank BUMN seperti
> Mandiri. Kredit macet mereka terbilang tinggi yang memaksa bank-bank plat
> merah baru ini menyisihkan pencadangan, dan termasuk merestrukturisasi
> utang-utang tersebut.
>
> Bukaka Teknik Utama tercatat menjadi pemegang saham mayoritas (35%) PT
> Trans-Jawa Paspro Jalan Tol. Yang memegang konsesi jalan tol
> Pasuruan-Probolinggo. Lantaran tak mampu memenuhi kewajiban berupa jaminan
> pelaksanaan, dana tanah, dan financial closed yang deadlinenya 30 Juni 2008.
> Karena wan prestasi, akhirnya konsesi itu dilego ke kelompok usaha bakrie.
>
> Bukaka tercatat di Bursa Efek Jakarta. Tapi, lantaran laporan keuangannya
> selalu disclaimer selama bertahun-tahun, akhir Bursa Efek Indonesia
> mendelistingnya dari pasar saham. (Pada saat kampanye pilpres 2009, Kalla
> dengan sinisnya bilang, "Pasar modal adalah sarang neolib.").
>
>
> Profil Proyek: Intervensi dan Benturan Kepentingan
>
> Sejak menjadi wapres, Kalla bersaudara semakin kebanjiran order. Salah
> satunya adalah pembangunan PLTA.
>
> Di Sulawesi Selatan: Bukaka mendapat order pembangunan PLTA di Ussu di
> Kabupaten Luwu' Timur, berkapasitas 620 MW; sebuah PLTA senilai Rp 1,44
> trilyun di Pinrang; sebuah PLTA kecil berkapasitas 1 MW di Desa Mappung,
> Tompobutu, di perbatasan Kabupaten Gowa dan Sinjai, sebuah PLTA berskala
> menengah berkapasitas 8 MW di Bantaeng, serta sebuah PLTA kecil di Salu Anoa
> di Mungkutana, Kabupaten Luwu' Utara. Saat ini, Bukaka sedang membangun PLTA
> dengan tiga turbin di Sungai Poso, Sulawesi Tengah, yang akan berkapasitas
> total 780 MW. Di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Bukaka mendapat order
> pembangunan PLTA berkapasitas 25 MW. Selain ditengarai memainkan pengaruh
> kekuasaan untuk mendapatkan bisnis ini, pelaksanaannya pun kerap melanggar
> aturan. PLTA Poso, misalnya, mulai dibangun sebelum ada AMDAL yang memenuhi
> syarat. (Juga jaringan SUTET-nya ke Sulawesi Selatan & Tenggara dibangun
> tanpa AMDAL).
>
> di Sumatera Utara, kelompok yang dipimpin Achmad Kalla, adik kandung Wakil
> Presiden mendapat order pembangunan PLTA di Pintu Pohan, atau PLTA Asahan
> III berkapasitas 200 MW serta PLTA Sibaho di Kabupaten Humbang Hasundutan.
> Untuk itu, Bukaka sudah melakukan pembebasan lahan, tapi proyeknya kemudian
> diambil alih oleh PLN.
>
> Selain itu, Bukaka juga terlibat dalam pembangunan pipa gas alam oleh PT
> Bukaka Barelang Energy senilai US$ 750 juta – setara dengan Rp 7,5 trilyun –
> yang akan terentang dari Pagar Dea, Sumatera Selatan, ke Batam; pembangunan
> pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) senilai US$ 92 juta – atau Rp 920
> milyar – di Pulau Sembilang, dekat Batam; pembangunan pembangkit listrik
> tenaga gas di Sarulla, Tarutung, Sumatera Utara, yang akan mengjasilkan 300
> MW
>
> Yang paling baru adalah rencana pembangunan 19 PLTA berkekuatan 10.000 MW.
> Rencana ini dinilai berbahaya secara ekonomi karena Kalla mendorong BPD-BPD
> se Indonesia yang membiayainya dengan mengandalkan dana murah di bank-bank
> milik pemda tersebut. Masalahnya, dana murah itu adalah dana jangka pendek,
> sedangkan pembangunan PLTA adalah proyek berjangka waktu panjang. Rata-rata
> baru setelah 7 tahun, ada duit yang masuk. Jika terjadi sedikit saja
> goncangan, BPD-BPD bakal semaput karena dana jangka pendek mereka dipakai
> untuk membiayai proyek jangka panjang. Kengototoan Kalla bisa dimaklumi
> karena kelompok-kelompok Bukaka, Bosowa , dan Intim (Halim Kalla) termasuk
> paket kontraktor pembangunan 19 PLTU itu. Kelompok Bosowa mendapat order
> pembangunan PLTU Jeneponto di Sulsel, tanpa tender (Rakyat Merdeka, 7 Juni
> 2006), sedangkan kelompok Intim milik Halim Kalla yang juga salah seorang
> Komisaris Lion Air akan membangun PLTU berkapasitas 3 x 300 MW di Cilacap,
> Jateng, dengan bahan baku batubara yang dipasok dari konsesi pertambangan
> batubara seluas 5.000 ha milik kelompok Intim di Kaltim (GlobeAsia, Sept.
> 2008, hal. 38).
>
> Intervensi yang juga paling sering dikemukakan adalah menyangkut proyek
> Monorel. Rencana proyek ini hampir kandas setelah konsorsium pemenang
> ternyata tak punya cukup duit. Belakangan Bukaka masuk dan memimpin
> konsorsium. Mereka mendesak bank-bank BUMN untuk mengucurkan kredit. Karena
> mendapat sorotan, akhirnya diupayakan dengan cara tipuan: Pura-puranya ada
> dana dari Dubai. Belakangan ketahuan investor Dubai itu hanyalah arranger
> keuangan saja, sebab yang menyetor duit itu rencananya adalah Bank-Bank plat
> merah (Mandiri, dll). Yang paling disoroti dari proyek ini adalah permintaan
> jaminan pemerintah. Dalam hal ini Bukaka mengklaim potensi penumpang yang
> sangat besar. Jika jumlah penumpang itu tak tercapai maka sisanya adalah
> kerugian yang harus ditanggung pemerintah!
>
> Selain itu, grup Kalla juga diketahui menjadi bagian dari konsorsium yang
> mendapat konsesi dalam pembangunan apartemen murah 1000 tower. Tak
> mengherankan jikalau Kalla-lah yang paling ngotot dan sebagai akibatnya
> Pemda Jakarta dipaksa mengabaikan berbagai pelanggaran yang dilakukan
> pengembang yang membangun apartemen murah ini. Jika tak dihentikan, daerah
> seputar apartemen murah bakal jadi daerah super crowded karena pengembang
> membangun unit yang jauh melebihi daya dukung lingkungannya.
>
> Meski selalu menyebut `ogah asing', pada dasarnya Kalla sudah lama menjalin
> relasi dengan perusahaan asing. Terakhir, Adik bungsu Jusuf Kalla, Suhaelly
> Kalla, terjun ke bisnis mobil produksi Cina. Suhaelly dengan perusahaan PT
> IGC International menjadi distributor mobil merek Geely di Indonesia.
> Menurut Suhaelly, keterlibatan dalam bisnis mobil Cina karena peluangnya
> cukup menarik. Geely mampu menghasilkan produk yang kompetitif dengan harga
> lebih murah. "Harga sedan dibawah Rp 100 juta tiap unit," kata Suhaelly,
> dalam acara peluncuran mobil Geely CK CKD (completely knock down), Jakarta
> (16/5).
>
> Dalam soal Blok D Alpha Natuna, Kalla terlihat agresif dan seperti
> menentang dominasi perusahaan-perusahaan migas asal Amerika Serikat. Yang
> tak diketahui, Kalla merangkul perusahaan migas Eropa. Salah satu yang
> dijagokannya adalah perusahaan migas asal Norwegia. Yang menarik, di tingkat
> domestik, menantunya yang kerap dipanggil dengan Tono Kalla sudah menjalin
> kerjasama dengan BUMD Kab Natuna untuk menampung jatah saham yang harus
> dialokasikan kepada pemda. Duit yang dibutuhkan untuk membeli saham itu
> mencapai Rp 20 triliun. Hingga kini, Tono Kalla masih mencari kreditor yang
> mau mengucurkan kredit padanya. Kehadiran Tono ini jadi tak `asyik' karena
> maksud awal Pemda Natuna menggandeng Tono adalah dengan asumsi Tono cukup
> punya duit untuk menjadi patnernya pemda setempat.
>
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com <obrolan-bandar%40yahoogroups.com>,
> jamal nasution <jamal.nasut...@...> wrote:
> >
> > sori kita fair ja deh
> > #yg pertama suku bunga rendah
> > apakah ada disini menginginkan bunga yg tinggi
> > transaksi saham akan kacau buktinya ketika the fed baru berencana naikan
> > suku bunga saham dah gelepar.
> > saham akan kurang gairahnya klo bunga balik ke 10% lg, saya kira rumus
> abadi
> > perpindahan investasi dari bank ke pasar modal karena bunga yg rendah
> > #yg ke dua mengenai SBI klo kita mo menghargai rakyat yg miskin,dan
> saudara
> > kita pengangguran kita tidak mo bank menempatkan dana nya lebih besar di
> SBI
> > dari pada ke proyek-proyek utk menciptakan lapangan kerja.
> > #BI dan BUMN di obok2 itu bisa diperdebatkan yg mengobok2 justru yg mo
> BUMN
> > di jual ke asing
> > so far yg penting pemilu aman
> > mo sby-mega-Jk yg pentign pemilu jujur aman dan lancar
> > ekonomi tidak bergerak sesaat tetapi untuk jangka waktu yg lebih panjang
> >
> > slamat bertransaksi
> > chuan-untung-
> >
> >
> > 2009/6/25 golden.health <golden.hea...@...>
> >
> > >
> > >
> > > Mengikuti debat capres II, kita bisa melihat obsesi JK.
> > > Obsesi JK yaitu:
> > > 1.JK terobsesi ingin menurunkan suku bunga secara paksa.
> > > 2.Dana2 di SBI ingin dipaksa agar disalurkan untuk membiayai proyek2.
> > > 3.BI dan bank BUMN ingin sekali di-obok2.
> > >
> > > Sesuai dengan slogannya yaitu lebih cepat lebih baik (baca 'pukul dulu
> > > urusan belakang'), seandainya JK menang maka dengan segala cara JK akan
> > > melaksanakan 3 hal tsb.
> > > Resikonya seperti apa, itu urusan nanti. Demikianlah prinsip JK.
> > >
> > > Untuk jangka pendek, mungkin ekonomi akan melaju kencang.
> > > Tapi untuk jangka menengah dan panjang akan sangat berbahaya, karena:
> > > 1.Sangat rawan terjadi KKN.
> > > 2.Bank akan kehilangan prinsip ke-hati2an/prudent, direksi bank mudah
> > > mengelakkan tanggung jawab jika terjadi kredit macet raksasa.
> > > 3.NPL akan meningkat drastis.
> > > 4.NPL naik, spread turun, maka profit bank akan turun drastis, bahkan
> bisa
> > > minus. CAR bakal tergerus signifikan.
> > > 5.Dana2 di SBI itu umumnya dana jangka pendek. Jika dipakai untuk
> membiayai
> > > proyek jangka panjang maka akan mudah sekali terjadi mismatch.
> > > 6.Semua faktor diatas akan menyebabkan dunia perbankan kolaps.
> > > 7.Kalau perbankan kolaps maka ekonomi juga kolaps. Terulang lagi
> krismon
> > > seperti thn 97/98.
> > >
> > > Program ekonomi Megapro lebih dahsyat lagi ngawurnya.
> > > Ekonomi Indonesia hendak dijadikan kelinci percobaan untuk program2
> ekonomi
> > > kerakyatan versi Prabowo yg sudah jelas sangat konyol dan absurd.
> > >
> > > Bagaimanapun juga pasangan yg dituding sebagai biangnya Neolib itulah
> > > adalah pasangan yg paling baik untuk rakyat, bangsa dan negara
> Indonesia...
> > > iya kan.. hehehe.. Lanjutkan!!!
>
>  
>

Kirim email ke