ada brita dari tetangga sebelah, gak tau bener gak neh?

---Jumat, 29 Juni 2007 10:48:31 StockWatch (Jakarta) - Harga saham PT
Central Proteinaprima Tbk (CPRO) ditetapkan pada level Rp1.000. Angka
tersebut menggambarkan potensi penguatan saham ini terbuka lebar.
Analis PT BNI Securities Norico Gaman menjelaskan, harga saham
tersebut saat ini ditransaksikan dengan nilai P/E 2007 dan 2008
masing-masing sebesar 41,6x dan 14,7x. Sementara nilai P/BV 2007 dan
2008 masing-masing sebesar 7,8x dan 3,3x. Target harga saham CPRO
untuk 12 bulan ke depan adalah sebesar Rp1.000 per saham sementara
harga pasar sahamnya saat ini masih 38,0% lebih rendah dari nilai
wajarnya. Dengan kondisi itu maka ia merekomendasi beli saham
tersebut. Lebih lanjut ia menyatakan, dalam rapat umum pemegang saham
(RUPS) perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen. Selain itu
perusahaan juga mengangkat direktur keuangan baru Gunawan Taslim
menggantikan Chokchai Chintawongvanich. Dalam rapat tersebut turut
menyetujui penjualan saham perusahaan di PT Central Agromina kepada PT
Surya Hidup Satwa senilai Rp51,5 miliar dan penjualan tanah di Kriyan,
Sidoarjo, sebesar Rp16,3 miliar. "Kami melihat bahwa perolehan laba
bersih perusahaan pada tahun lalu akan digunakan untuk modal kerja
perusahaan tahun ini setelah membeli PT Dipasena Citra Darmaja,"
tandasnya. Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini perusahaan tengah
mengoptimalkan dana tunai (cash) yang dimiliki untuk merevitalisasi
Dipasena, sehingga perseroan dapat meningkatkan kemampuan produksi
udang tahun depan sebanyak dua kali dari kapasitas produksi yang ada
saat ini. RUPST Central Proteinaprima juga menyetujui penerbitan
corporate guarantee berdasarkan perjanjian kredit sebesar US$200 juta.
Pada 2006, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp210,17 miliar
atau naik 4,5% dibanding tahun sebelumnya Rp201,14 miliar. Dalam
kesempatan tersebut, manajemen belum memberikan penjelasan tentang
perkembangan proses akuisisi Dipasena. Menurut Direktur Komunikasi
Perusahaan, Rizal I Shahab, hal itu akan dijelaskan saat RUPSLB
lanjutan pada 6 Juli mendatang. (esta)

Kirim email ke