Sebenarnya ini bisa diselesaikan secara manual dan no-tech pasang saja antri
jual diharga yg merupakan limit toh kalau terjadi harga-klop ya transaksi
bisa done tapi yah harus rajin pasang setiap hari.

Trailing stop secara otomatis saya rasa belum akan ada dalam waktu dekat ini
di Indonesia karena secara infrastruktur belum cukup menunjang, lagipula
kesadaran akan kekurangan/kelebihan suatu sistem informasi belum cukup
memadai. Kejadian yg seperti dialami ibu cynthia merupakan satu contoh
kombinasi antara
- ketidak-mampuan infrastruktur untuk melakukan transfer informasi dengan
cukup cepat,
- kurangnya pengetahuan pengguna maupun penyedia mengenai
kekurangan/kelebihan suatu sistem semacam OLT ini dalam situasi dan kondisi
yg ada (lihat point diatas)


----- Original Message -----
From: "jul" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "prihantogg" <obrolan-bandar@yahoogroups.com>
Sent: Monday, February 25, 2008 10:17 PM
Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: IPOT VS POEMS VS ETrading VS Sarijaya


> Menarik emang, apa yang dijelaskan oleh Prihantog dibawah ini pada
> dasarnya tidak masalah dengan sistem yang ada.
> Tidak juga harus menggunakan 2 sistem yang berbeda dengan sekuritas,
> karena cukup dengan memainkan flag status dari masing-masing transaksi
> yang ada.
>
> Pada dasarnya ketika kita mengetikkan bid/offer maka record tersebut
> akan (idealnya) dipassthru ke dalam sistem OLT BEI, tetapi ada
> sekuritas yang memperbolehkan input transaksi diluar jam BEI, nah
> sekuritas ini artinya memperbolehkan Input transaksi tanpa harus
> langsung passing thru ke sistem OLT BEI. Bagaimana bisa demikian?
> karena sistem tersebut menyimpang status flag dari masing2 transaksi
> yang ada. Konsekwensinya hanyalah ketika transaksi tersebut sudah
> mendapatkan antrian tiket dari BEI, maka tidak bisa diutak atik lagi.
> That's it.
>
> Nah, untuk memungkinkan Trailing Stop, sebetulnya bisa diakali dari 2
> hal, pertama dari sistem server sekuritas tersebut, dan kedua dari
> client masing-masing. Hanya saja faktor kecepatan dan lag network akan
> menjadi penentu utama.
>
> Logikanya sederhana saja, ketika ada entry limit order, maka tidak
> langsung dipassthru kedalam sistem, tetapi masuk kedalam pool khusus
> untuk limit order (dengan cara diberi flag status tertentu), kemudian
> sebuah daemon / background process akan mendaftar order tersebut,
> sambil selalu listen on running order realtime. Ketika nilai
> tertinggi/terendah yang dimaksudnya sudah tercapai otomatis order
> dimasukkan kedalam OLT BEI secara otomatis.
>
> Jika ordernya adalah SELL maka limitnya adalah UPPER PRICE
> Jika ordernya adalah BUY maka limitnya adalah LOWER PRICE.
>
> bisa juga dibuat pilihan UPPER PRICE/LOWER PRICE untuk kondisi
BID/OFFER/DONE
>
> Mungkin saja limit order bisa terlaksana bilamana ada sekuritas yang
> melakukan open application interface sehingga masing-masing client
> dapat mendevelop client apps nya sesukanya masing-masing hehehe...
>

Reply via email to