--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "Hoki Tralala" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak Hendrik yang baik, > 1. Hubungan antara laporan keuangan dan kenaikan harga saham BUMI apa ya
Hubungannya akan mengecilkan EPS atau earn per share dan otomatios dividen yang kita dapet makin mengecil... (tipe Investor).. juga BISA dibuar perhitungan ane kayak gini.. profit BUMI Naik (umpamanya) 2X (200%) lipat tapi harga naik 10X lipat, maka dibandingkan dengan harga dulu,2/10 ( maka prodit bumi hanya naik 20% saja ). JAdi dengan membeli di harga yang sudah 10x lipat sama saja kita me,mbeli BUMI yang profitnya naik hanya 20%. walaupun laporan keuangan profitnya naik 2x lipat (20%). Tapi kalau adnda pengennya kapital dain dan bukan dividen jangka panjangm ya ceritanya lain lagi.. Ini hanya slaah satu pandangan saja kok... > 2. Kang Ocoy sudah pernah menulis kalau BUMI adalah eksportir terbesar > batubara (90% untuk ekspor). PTBA yang produknya banyak dikonsumsi oleh PLN > saja laporan keuangannya masih menunjukkan kenaikan. Menurut saya , kenaikan harga batu bara dunia, tidak secara langsung bisa dinikmati BUMI karena kualitas batu bara Indonesia (hasil tambang permukaan bumi) tidak sebanding dengan yang di luar negeri (hasil tambang dalam bumi)$. KArena nilai kalorinya juga di bawahnya, swhingga arga jualpun, walupun COAL menyentuh 120$ (kalau ga salah) tapi harga jual COAL dari Indo paling mahal 90$ (kang ocoy yang nulis)