Justru itu pak Rei,
Harga bumi anjlok karena dia waktu itu bubble sampe ke 8000-an
Padahal fair value memang sekitar 4500pan
Jadi dia punya goodwill di apresiasi berlebihan
Dgn harga sekarang mungkin ada orang Indonesia yang mau beli
karena di
8000-an terus terang sedikit yang bisa menyerap
BTW, kalo 2 bulan lalu sebelum crash AB dianggap sbg orang terkaya di
tanah-air karena mungkin dihirtung dari value sahamnya dipasaran
Sekarang sudah mengecil hingga 55% apa dia masih terkaya ?
Kan Bumi Resources masih beroperasi normal, gak terganggu dgn harga saham nya
Cash flow masih okay, kontrak masih jalan, reserve juga masih GEDE,
Dgn cara itu bagaimana menghitung nilai kekayaan AB ??
Ada yg bisa kasih pencerahan >???
A3K
________________________________________
From: obrolan-bandar@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Rei
Sent: Friday, September 12, 2008 5:27 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] Bandar Singapore
Apakah kapitalisasi bumi masih no. 1? Harganya sdh terdiskon 55% lebih...
On 9/12/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ah masa sih
.. gua mah kagak percaye teori / analisa dibawah
Tapi yang jelas dengan redemption sebesar ini, apalagi BUMI punya
kapitalisasi yang menyaingi TLKM,
Kalo semua yang float dilepas sama bandar2 asing, siapa yang bisa beli ??
Apa ada cukup orang kaya di indonesia yg bisa take-over saham2 tsb ?
Jadi karena gak ada rupiah yang mau dibayarkan utk saham2 itu, maka simply
harganya anjlok
Paling2 kalo pemerintah sdh kasih instruksi semua BUMN Tbk utk buy back
sahamnya ...... kali masih bisa di cover dikit
Tapi malasahnya banyak asing yang pegang BUMI betoel ?
BTW analisa bandar singapore mungkin masih bisa di percaya sih ....
(with reserve, dan mungkin juga nggak segede gitu la)
A3K
________________________________________
From: [mailto:] On Behalf Of odhienx
Sent: Friday, September 12, 2008 4:48 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [obrolan-bandar]
Analisa 1 :
Komoditas turun, sedangkan banyak duit bandar singapore masih tertahan
disitu, otomatis mereka cari aman, USDIDR dibuat naik sehingga dapat
mengcover kerugian mereka.
Analisa 2 :
Berhubung banyak perusahaan komoditi punya target tinggi di tahun
2008,kemudian tak disangka harga komoditi turun cepat, mereka
melindungi harga komoditi mereka dengan menaikan USDIDR, kalau tidak..
biaya operasi perusahaan mereka tidak nutup, karena HPP nya kemahalan....
-sn-