Wah pak tom jangan nakut2in...nanti anda bisa dicap "setan" :))...banyak org yg 
ga mau terima kenyataan. Pengennya denger yg bagus2 aja...kl yg jelek2 dibilang 
ga optimislah, penjahat bursalah, sampe extrimnya dibilang setan :))
Sent from my BlackBerry�
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Tom DS" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Fri, 19 Sep 2008 22:39:12 
To: <obrolan-bandar@yahoogroups.com>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; 
<[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [obrolan-bandar] Indikator kesetiaan investor


*Target JCI setelah ijo royo-royo ke 1950-2000 adalah kembali ke
1450-1500....*
**
*Meski secara fundamental emiten-emiten di BEI berkinerja cukup baik, tapi
retreat harga minyak mau tidak mau menimbulkan penurunan harga komoditas
lainnya, salah satunya yang paling signifikan terhadap trade balance kita
adalah CPO. April dan Juli trade balance kita defisit, apalagi sudah sangat
jelas Juli kemarin harga CPO mulai jatuh dan market mengekspektasi penurunan
lebih lanjut sehingga hold buy, volume ekspor juga menurun. *
**
*Hal tsb hampir bersamaan dengan menguatnya nilai tukar US$/EUR, sehingga
menyebabkan pula terdepresiasinya mata uang di berbagai negara Asia.
Impactnya BI cukup banyak menggunakan cadangan devisa untuk menahan laju
pelemahan Rupiah. Pada awal September masalah ini diperparah dengan impact
berantau krisis Subprime Mortgage yang dialami Lehman Bros & AIG. Belum lagi
selesai US market (baca: global market) sebenarnya juga masih khawatir bahwa
dampak krisis ini belum terkuak semua. Sampai saat ini baru sekitar 60%
dampak kerugian miliaran US$ yang diestimasi oleh analis. Bahkan baru-baru
ini ada yang memprediksi bahwa dampak krisis SM ini mencapaii US$ 1-2
Billion. Impactnya financial institution bermasalah itu juga perlahan tapi
pasti mengalami kekeringan likuiditas. Dana yang dikeluarkan The Fed juga
semakin besar (hampir mirip seperti bantuan BLBI dulu yang dikeluarkan BI
terhadap bank2 bermasalah).*
*Financial institution tsb berlomba-lomba menarik dana kelolaan investasinya
diberbagai belahan dunia yang tadinya memang diperuntukkan untuk
mendiversifikasi market risk (systematic risk or nearly undiversiable) pada
suatu negara. Kebetulan saat ekonomi paman Sam ini di awal kehancuran
(pertengahan 2007) harga saham di berbagai negara Asia sedang mengalami
uptrend sehingga saat ini pun ketika mereka menarik dana hot money untuk
recover loss dari asset2 Subprime mereka yang bermasalah, tidak terlalu
merugikan. Contohnya mereka mulai mengakumulasi BUMI saat di harga 1300.
Ketika kejadian seperti 15-16 sept lalu pun mereka tarik dana besar2an
sebenarnya tidak terlalu rugi, toh masih cuan. Masalahnya cuma
likuiditas....*
**
*Setelah dihajar besar-besaran, trader lokal pun banyak yang nyangkut,
banyak yang juga pakai fasilitas margin sehingga cukup memicu panic
selling.. Dengan kondisi dimana belum semua financial institution AS
"mengaku" (baru sekitar 60% kerugian yang sudah muncul ke permukaan), maka
perjalanan berliku bagi JCI untuk kembali menuju 2800 masih cukup terjal
dengan sangat terpaksa dimungkinkan harus "mampir" dulu di 1450-1500.*
**
*This downtrend is still there and waiting for us my friend... Tapi untuk
menuju kesana JCI harus naik dulu sampai sekitar 1950-2050, yaitu di range
harga yang masih wajar dan cukup gemuk dana yang bisa diperoleh jika
"mereka" kembali mencari likuiditas....*
**
*Salah satu investment banking besar yang akan di akuisisi juga menjadi
perhatian utama dalam minggu depan.*
*Mungkin nggak target di bawah tercapai untuk membawa index ke 1450? Coba
saja dihitung sesuai kapitalisasinya masing-masing...*
**
*BUMI 2700, ITMG 14700, AALI 9500, TLKM 5500, ASII 12500, UNSP 500.*
**
*Tapi sebelumya semuanya harus kembali dulu ke:*

*BUMI 5500, ITMG 28000, AALI 18000, TLKM 7800, ASII 20000, UNSP 1200.*
**
**
*Beware prepare for the next wave..... (Disclaimer On...)*
**
**
*T.o.m*

On 9/18/08, Frendy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>    I like this "big" guy....
> dari dulu hobi nya ANTM + AALI....
> 200 k dan 600 k in next 5 - 10 years ?
> horaayyy..........
> pertanyaan nya.....apakah kedua saham ini masih bisa
> dijadikan barang invest sampai akhir taun ini ? kan katanya
> pak Oen akan dihajar sampai ke new lowest....tinggal seberapa
> kuat saja nahan nya.....hehehehe.......
>
>
>
> ----- Original Message -----
> *From:* Dean Earwicker <[EMAIL PROTECTED]>
> *To:* obrolan-bandar@yahoogroups.com
> *Sent:* Thursday, September 18, 2008 11:32 PM
> *Subject:* [obrolan-bandar] Indikator kesetiaan investor
>
>
>
>   *INDIKATOR KESETIAAN INVESTOR*
> **
> Dear all, berikut ini saya coba menganalisa tingkat kesetiaan investor
> terhadap beberapa saham. Semakin tinggi kesetiaan/kepercayaan (trust)
> seorang investor, semain tinggi kans saham ini akan bertahan lama. Note:
> saya tidak membedakan apakah investor adalah retail atau institusi, asing
> atau lokal.
> **
> *ANTM*
> Antam, saham sejuta umat. Terlihat walaupun harga nyungsep sedemikian rupa,
> barang TIDAK dilepas secara massal (sell off), malah pada hari-hari terakhir
> terindikasi barang yang dibeli sangat banyak. Ini menandakan investor lebih
> prefer avg. down dibanding cut loss. Selain itu adanya isu beking oleh
> jamsostek memperkuat dugaan kalau saham ini masih dijaga oleh major
> shareholder.
>
>
>
> *BUMI*
> Lain ceritanya dengan BUMI, pelaku pasar banyak melepas bumi ketika di
> kisaran 7000-8000, dan semakin banyak yang dilepas ketika harganya jatuh
> lebih dari 60%. Ini menandakan banyak investor yang bermain short term dan
> menganggap BUMI terlalu riskan untuk dihold ketika harga jatuh, ATAU memang
> sengaja dilepas besar-besaran terkait isu repo yang menghebohkan itu. Selain
> itu BUMI adalah perusahaan swasta yang notabene tidak di beking oleh
> pemerintah spt layaknya saham bumn. Kalau diperhatikan garis biru gagal
> membentuk higher high walaupun garis merah membuat higher high.
>
>
>
> *AALI*
> Ada sedikit pelepasan barang ketika aali menyentuh 30rb, tetapi secara umum
> investor "lama" masih pegang barang ini dan tidak berniat melepas di harga
> atas. Ini menandakan investor cukup konfiden dengan masa depan AALI, tidak
> spt di BUMI. Mungkin investor melihat Indonesia adalah negara agrikultur dan
> cukup memonopoli perdagangan CPO di dunia, selain Malaysia.
>
>  **
> *TLKM*
> Saham dengan kapitalisasi raksasa ini mengalami pelepasan barang yang cukup
> dahsyat di akhir 07, mungkin terkait dengan rencana buy back oleh pihak
> emiten. Pelaku pasar mencium gelagat ini dan melepaskan saham TLKM dan
> switch ke komoditi. Namun pada awal agustus 2008, terjadi akumulasi
> (buyback?) yang cukup signifikan, kemungkinan besar oleh fm reksadana yang
> baru profit taking dari komoditi (bumi), walau begitu belum cukup besar
> untuk bisa dikatakan back on track. Coba cek apakah TLKM ada di porto anda?
>
>
> Kesimpulan: Mudahan investor yang setia mendapat coan yang setimpal dengan
> kesabarannya.
>
> Demikian ulasan singkat saya, kurang lebihnya ya telen aja.. hehe..
>
> Regards,
> DE
>
>  
>

Kirim email ke