kalau pasar nego buka mereka ga jualan
berarti mereka memang ga mau jual, tapi mau beli tapi beli di harga murah
soalnya estimasi nya market gap down saat pasar reguler di buka
 


--- On Sat, 10/11/08, devista7 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: devista7 <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: MARI BELA KEPENTINGAN BANGSA KITA !!
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 11, 2008, 2:35 PM







nyelip kata dikit ya...
klu pasar nego di buka,ternyata asing malah ngak jual an,gi mana dong?
mereka jual nya juga nunggu market di buka,gi mana dong?
 
walaupun terdesak dana,mereka juga manusia,yg ngak akan mau jual 
di harga yg terlalu rugi.
trus gi mana dong?
 
khan malah saling tunggu2 an.
 
regards.

----- Original Message ----- 
From: troyanese 
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com 
Sent: Saturday, October 11, 2008 8:12 AM
Subject: [obrolan-bandar] Re: MARI BELA KEPENTINGAN BANGSA KITA !!



- Dikotomi asing dan lokal itu gak apa apa. Itu adalah fakta kan ? 
dikotomi di sini jangan dipersepsikan bahwa asing adalah musuh 
sehingga harus dihajar. Asing disini adalah pihak yang ingin keluar 
dari market terkait kebutuhan likuiditas dan kondisi di negaranya. 
bukankah ini memang asing ? 
- Yang kita kuatirkan dalam persoalan ini adalah bila market dibuka, 
AR akan terjadi berkali kali dan cash yang diperoleh akan dignakan 
menubruk USD sehingga rupiah ambruk (paling tidak untuk sementara 
apalagi kalo lokal yg butuh USD ikut2an nubruk USD + spekulan. 
Bisakah hal ini dicegah ? 
-Dengan market dibuka atau tetap disuspend (hanya disediakan pasar 
nego) hal ini rasanya sulit dihindarkan karena F merasa harus menjual 
sahamnya (sampai pada tingkat harga tertentu sebab gak mungkin dong 
jual ANTM diharga 100 perak kan ?) dan menukarkannya ke USD. 
- Jadi gak apa2 market dibuka, tapi seperti kata bung Hendrik, jangan 
pasang bid atau pasang bid ANTM di 100 perak (boleh dong ?). Kalaupn 
harga 100 perak itu ditubrk ya terserah saya rasa kita akan dengan 
senang hati membelinya. Index akan AR kiri ? yup, memang itulah 
normalnya yang akan terjadi kalo banyak yang mau menjual tapi tak ada 
yang mau membeli kan ? Tapi begitu kondisi normal, akan terjadi AR 
kanan berkali-kali juga kan ? karena harga dah sangat2 murah. Bener 
gak ?
- Memang marginer akan jadi korban, akan terjadi force cell. Tapi 
bukankah seharusnya marginer sudah menyadari hal ini sangat mungkin 
terjadi dipasar modal (bahkan dalam kondisi pasar normal, AR kiri 
bisa terjadi terkait dengan kondisi emiten). Marginer seharusnya 
sudah menyadari risk dan opportunity menggunakan margin dalam 
bertransaksi di pasar modal.

Asal Nyrocos Aja :D

Dan seperti diperkirakan bung Patric, sangat mungkin begitu suspend 
dicabut, maka akan terjadi AR kiri berkali-kali. 

--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "Patric" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ok, let say bapak mau katakan saya dikotomi asing dan lokal. fine.
> but it's not true.
> 
> Bukan saya memaksa mereka keluar dengan bocor2 ... tidakkkk
> 
> tapi sekarang saya tanya, dengan cara pasar nego paling tidak 
meredam
> makin banyak rupiah yang di convert menjadi USD.
> 
> ok .. bapak mengatakan tidak berpihak. fine ..
> 
> saya tanya ama bapak .. apa perlu hal2 dibawah ini :
> 1. Kita lihat di Running Trade isinya RAIN OF BLOOD !!
> 2. Auto Reject Bawah yang isinya Offer semua selama beberapa hari
> 3. Investor2 miris melihat harga LAST di Regular yang menjadi Marked
> to Market atas Account Saham mereka yang berujung dengan MARGIN CALL
> dan FORCE SELL
> 
> Saya tanyakan lagi .. apakah bapak punya solusi yang lebih baik ??
> ok .. apabila bapak punya solusi yang lebih baik, mari kita bahas 
dan
> sampaikan kepada rekan-rekan bursa.
> 
> Kasian pemerintah kita siapin 4Trilyun masa hanya untuk digiles ?
> Dan FORCE SELL sudah menanti kita.
> 
> Bukankah solusi pasar nego tidaklah lebih baik ?
> toh ini juga PASAR = MARKET ..
> 
> LEBIH BAIK BUKA DI PASAR NEGO DARIPADA SUSPEND 2 MINGGU.
> AT LEAST MENGURANGI GEJOLAK PASAR.
> 
> KITA TOH TIDAK MERAMPOK DENGAN CARA NASIONALISASI ASET KAN ?
> 
> Mari kita pikirkan solusi yang baik, dan jitu buat kita bersama.
> bukan masalah salah-salahan ...
> 
> Ini masalah kita solving problems ..
> 
> Market selalu ada yang WIN dan LOSE.
> itu sudah wajar. Tapi don't let more IDR converted to USD and this
> made us MORE BLEEDING !!!
> 
> --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, "Bandar Bola"
> <bandarr.bola@ > wrote:
> >
> > Lho, yang Pak Patric paparkan itu yang menurut saya sangat jelas 
adalah
> > pen-dikotomi- an asing dan lokal.
> > 
> > Jadi kalo broker asing itu akan jual, berati investor asing yang 
mau
> keluar
> > dari market Indonesia.
> > 
> > Logika berpikir itu yang saya challenge. Analoginya sama dengan, 
kalo
> > Citibank Indonesia transfer valas ke luar negri, berarti nasabah
> asingnya
> > yang transfer, padahal kita tahu sendiri bahwa nasabahnya di
> Indonesia lebih
> > banyak lokalnya.
> > 
> > 
> > 
> > Hal yang lain yang saya anggap tidak fair, adalah karena broker
> asing yang
> > akan jual, maka mari kita bikin susah hidupnya, seakan2 mereka 
melakukan
> > perkara kriminal di Indonesia.
> > 
> > Agak ironis ya, mereka diundang masuk untuk investasi portofolio,
> tapi pas
> > mau keluar dibuat susah, bahkan diusulkan untuk diketok kepalanya 
sampai
> > bocor, sehingga kalo perlu biar mereka kapok nggak masuk lagi ke 
market
> > Indonesia. Mentang2 kita menganggap mereka yang perlu dana, kita
> buat susah
> > saja hidupnya. Padahal kalo pun mereka keluar dengan kondisi 
market saat
> > ini, mereka juga sudah rugi.
> > 
> > Kemudian, apakah kalo pemain lokal mau jual di BEI dan transfer 
hasil
> > penjualannya ke luar negeri, kita anggap tidak sama masalahnya?
> > 
> > Analoginya, kalo kita di-pukul orang asing kita marah, tapi kalo 
kita
> > di-pukul orang lokal kita happy2, koq aneh ya...
> > 
> > 
> > 
> > Kemudian kalo logika berpikirnya karena market US yang rusak jadi
> berimbas
> > ke Indonesia terus kita marah2, lah yang tahun 1997 itu market 
Asia
> (salah
> > satunya adalah Indonesia) yg rusak dan nular juga ke seluruh 
dunia,
> terus
> > apakah gara2 itu investor kita di US boleh diperlakukan tidak fair
> di sana?
> > Ya khan mestinya nggak, siapa juga yang mau kena krisis SPM, dan
> siapa juga
> > yang tahu dampaknya sehebat ini.
> > 
> > 
> > 
> > Lain ceritanya kalo dari mulanya kita bilang ke semua dana asing,
> kalo mau
> > masuk ke BEI akan dikenakan pajak tertentu, demikian juga kalo mau
> keluar
> > dari BEI.
> > 
> > Kalo menurut saya, namanya dana asing di Indonesia khan bukan cuma
> yang di
> > BEI, tapi di SUN malah mungkin lebih banyak. Kalo memang mereka 
mau
> keluar
> > dari Indonesia, mau di-iming2-i suku bunga tinggi pun mereka 
keluar aja
> > kayak waktu krisis 1997.
> > 
> > 
> > 
> > Kalo mau jujur, selain faktor krisis di US, masalah jebluk-nya 
BEI juga
> > tidak terlepas dari kerakusan emiten2 lokal yang mengeduk dana 
dari
> > masyarakat baik berupa IPO, right issue dan segala macam CA 
dengan harga
> > yang melecehkan akal sehat. Nah, yg kasih izin emiten2 ini untuk 
buat CA
> > yang aneh2 ini siapa dong, kalo bukan regulator lokal juga.
> > 
> > Memang ini typical mentalitas orang kita yang kalo ada kasus 
selalu cari
> > kambing hitam untuk dijadikan musuh rame2, padahal cikal bakal
> kasusnya ya
> > dia2 punya andil juga.
> > 
> > 
> > 
> > Pertanyaan sederhana saya, adalah apakah ada di antara kita yang
> yakin bahwa
> > dana 4 T dari pemerintah untuk membeli saham akan jatuh ke tangan
> asing?
> > 
> > Jangan2 jatuhnya ke bandar2 lokal yang dekat dengan kekuasaan 
lagi.
> Terus,
> > apa bedanya jatuh ke tangan asing atau ke tangan lokal? Bagus 
mana,
> jatuh ke
> > tangan bandar2 lokal terus dananya di-transfer ke luar negeri atau
> ke tangan
> > asing dan danaya di-transfer juga ke luar negeri? Ya, sama saja 
toch.
> > 
> > Ini loh maksud saya bahwa yang namanya duit itu tidak punya
> kewarganegaraan,
> > dia akan mengalir ke tempat yang dianggap pemilik duit, paling
> menguntungkan
> > untuk dia.
> > 
> > 
> > 
> > Saya tidak pro asing atau pro lokal, saya cuma mau membahas 
persoalannya
> > dengan jernih, tanpa ada tendensi kebencian ras asing atau lokal.
> Kita harus
> > jujur untuk mengakui, bahwa negeri ini masih perlu banyak sekali
> dana untuk
> > membangun, dan dana tsb bisa datang dari lokal dan asing. Kita 
harus
> > menciptakan suasana nyaman untuk semua investor, agar mereka mau
> invest di
> > Indonesia, baik berupa direct investment maupun investasi
> portofolio. Dan
> > kita harus percaya satu hal, bahwa kalo iklim investasi di 
Indonesia itu
> > menarik dalam semua aspek, dana lokal dan asing akan tetap masuk 
ke
> > Indonesia.
> > 
> > 
> > 
> > Peace ya pak. Merdeka juga!
> > 
> > Regards,
> > Bandar Bola
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 2008/10/10 Patric patric@
> > 
> > > Maafkan saya apabila saya mengatakan terlalu "OPEN".
> > > Namun hal ini harus saya sampaikan kepada teman-teman, karena 
saya
> > > juga hadir di dalam meeting itu sendiri dan mendengarkan 
sendiri.
> > >
> > > Para Anggota Bursa LOKAL minta SUSPEN BURSA.
> > > Para Anggota Bursa ASING ( yang wakilnya orang asing ) minta 
BURSA DI
> > > BUKA ... "We desperately need the market open, and let us 
quit .."
> > > Itulah kira-kira kalimat yang mereka katakan.
> > >
> > > Saya tidak mengadakan DIKOTOMI ASING DAN LOKAL.
> > >
> > > Namun memang kenyataannya mereka butuh dana segar di negara 
mereka,
> > > yang artinya harus menjual asset mereka di negara ini, dan 
membeli
> USD.
> > >
> > > Nah, saya hanya meminta kita tenang, dan bisa memerika keadaan.
> > > Sehingga kita mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi.
> > >
> > > MARKET MERAH itu sudah so pasti pada saat BEI dibuka, namun 
seperti
> > > pada pesan saya sebelumnya Buka di Reguler dan RUNNING TRADE 
akan
> > > kelihatan berdarah-darah dan kita pun akan miris, serta sudah 
so pasti
> > > akan banyak AUTO REJECT. dan itu bisa terjadi beberapa hari.
> > > Jadi menurut saya, dan saya juga mendengar usulan ini dari salah
> > > seorang yang bekerja di bursa, bahwa pasar Negosiasi mungkin 
salah
> > > satu solusi yang bisa kita pikirkan bersama.
> > >
> > > Refer to my Message before :
> > > Benar Pak, mengenai ide menggunakan Pasar Negosiasi itu adalah 
salah
> > > satu solusi yang mungkin bisa digunakan.
> > >
> > > Nah, apabila bursa dibuka untuk RG maka yang terjadi pasti 
AUTOREJECT
> > > di harga bawah, dan sangat mungkin ini terjadi 2 - 3x.
> > > Katakan index kita bisa turun dalam anggaplah 50% dari sekarang.
> > > Artinya kita akan face 700an.
> > >
> > > Nah dengan membuka pasar negosiasi, dan menutup pasar regular di
> > > bursa, maka kita bisa paksa asing untuk jual di harga bawah.
> > > ambil sample saham TINS yang saat ini (Last : 1.140) PER 2.5x, 
nah
> > > andaikata kita paksa mereka jual di 500, artinya kita 
mendapatkan TINS
> > > di area PER 1an.
> > > Sangat murah bukan ??
> > >
> > > Dengan cara NG menghilangkan psikologis "berdarah" di running 
trade.
> > > *** daripada RUNNING TRADE ditiadakan ***
> > >
> > > Nah apabila skenario pasar NG bisa dijalankan, maka asing pasti 
akan
> > > membeli USD dengan IDR hasilnya kan.
> > > Nah para Banker kita harus memasang Bid dan Offer yang sangat 
jauh
> > > dengan nilai tengah kita sekarang. Kalau bahasa orang FOREX 
adalah
> > > HECTIC SPREAD.
> > >
> > > Nah apabila pasang Bid di 8500 dan Offer di 12000 atau lebih, 
jadi
> > > asing terpaksa membeli USD nya lebih mahal.
> > >
> > > Nah dengan cara demikian artinya kita meredam lebih dari 50% 
dana
> > > asing yang seharusnya keluar dari Indonesia.
> > >
> > > tapi semua hal yang saya tulis ini DISCLAIMER MODE ON ...
> > >
> > > Nah .. Terus langkah selanjutnya yang harus diselesaikan adalah
> > > masalah dari BAKRIE FAMILY. Ini rumor yang saya dapatkan. 
CMIIW ..
> > > Diharapkan mereka segera menyelesaikan transaksi penjualan 
saham BUMI
> > > yang dimiliki BAKRIE FAMILY ke Tata Steel segera.
> > > Setelah itu diadakan PUBLIC EXPOSE terkait saham BUMI sehingga
> > > memberikan kesejukan di PASAR MODAL.
> > >
> > > Kenapa BAKRIE FAMILY bisa membutuhkan dana besar ??
> > > Ada kemungkinan akibat dari LAPINDO, saham2 kelompok BAKRIE 
melakukan
> > > REPO terus menerus dengan menjaminkan saham2 kelompok mereka.
> > > Atau dikarenakan banyak proyek yang mereka kerjakan menggunakan 
dana
> > > short term loan (repo yang selalu jatuh tempo antara 3 - 12 
bulan).
> > >
> > > Semua ini juga GOSSIP yang beredar, DISCLAIMER MODE ON juga.
> > >
> > > Nah, disini marilah kita berpikir sejuk.
> > > Lihatlah oportunities juga disaat sulit ini.
> > > Mudah-mudahan pesan-pesan dari teman-teman yang lain juga yang 
sejuk
> > > dapat didengarkan oleh para otoritas bursa, teman-teman anggota 
bursa,
> > > juga pemerintah, dan lain-lain sehingga kita dapat mengambil 
langkah
> > > yang paling tepat.
> > >
> > > Jangan biarkan pemerintah keluarkan dana IDR 4 Trilyun sia-sia.
> > > MARI KITA BELA KEPENTINGAN BANGSA INI, BUKAN KEPENTINGAN 
ASING !!!
> > >
> > > MERDEKA !!!
> > >
> > > .
> > >
> > > 
> > >
> >
>

 














      

Kirim email ke