Ada yang tau beberap gede BBRI kasih kredit ke petani/investor kelapa sawit? Baca kompas hari ini, kayaknya agak menyeramkan.
- ________________________________ From: Meizal <[EMAIL PROTECTED]> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com Sent: Friday, October 17, 2008 12:44:22 PM Subject: Re: [obrolan-bandar] BBRI kok parah biasa pak ada yang ngerumorin nggak2 ama banking indo......huehehehe hehe harus nya sih berani masuk tuh,orang discount gitu ,berita nya juga g jelas juntrungan nya kok....dan kalo terbukti nggak,bisa rebound kenceng tuh u/ timing nya mendingan Mr.jsx trader yang kasih komando ada2 aja tuh yang bikin rumor,g ngeri apa hari gini..bapepam lagi garang gitu huehehehehe btw disclamer lho hehehe ----- Original Message ----- From: indeks bei3000 To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Friday, October 17, 2008 11:25 AM Subject: Re: [obrolan-bandar] BBRI kok parah KUR dan UMKM justru HARDWORKER di saat-saat Krisis, ini pengalaman dari saat Krismon. Sebagai perbandingan, Press Release BDMN yg terbaru , Kita tunggu LK Q3 nya BBRI dan BMRI http://www.danamon. co.id/news. php?idx=391&lng=1 Jakarta, 15 Oktober 2008 Kredit Danamon Tumbuh 33% Year-on-Year, Laba Bersih Setelah Pajak Kuartal Ketiga Rp 1,76 Triliun *** Kinerja Danamon Meningkat Dibandingkan Kuartal Sebelumnya PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) hari ini mengumumkan pertumbuhan kredit sebesar 33% secara setahunan (year-on-year) untuk kuartal ketiga tahun 2008. Hal ini didukung oleh pertumbuhan kredit yang berlanjut pada segmen mass market dan consumer finance. Dalam jangka satu tahun terakhir, kredit Danamon tumbuh sebesar Rp 16,4 triliun, mencapai Rp 66,5 triliun pada tanggal 30 September 2008. Untuk sembilan bulan pertama tahun 2008, Laba Bersih Setelah Pajak (konsolidasi) Danamon mencapai Rp 1,76 triliun, meningkat 10% dari Rp 1,60 triliun untuk tiga kuartal pertama tahun 2007. Rasio NPL berada pada tingkat terendah, yaitu 2,1% sementara rasio kecukupan modal (CAR) konsolidasi berada pada tingkat 16,6%. "Melanjuti momentum positif pada bisnis kami, kinerja kuartal ketiga Danamon secara keseluruhan lebih kuat dibandingkan kuartal sebelumnya," kata Sebastian Paredes, Direktur Utama Danamon. "Terlepas dari kondisi usaha yang menantang, kami terus melanjutkan komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan perekonomian dengan memberikan akses yang semakin luas, khususnya bagi segmen-segmen mikro, kecil dan menengah, atau UMKM, yang kami tekuni," lanjutnya. "Bersamaan dengan itu, likuiditas kami terjaga pada posisi yang kuat sejalan dengan pertumbuhan yang solid pada dana pihak ketiga didukung oleh akses yang kami miliki kepada pendanaan jangka panjang," jelas Sebastian. Total pendanaan mencapai Rp 83,9 triliun meningkat 20% year-on-year. Pada akhir kuartal ketiga 2008, rasio kredit terhadap total pendanaan (Loan to Total Funding) juga meningkat menjadi 77,4% dari 70,8% pada akhir kuartal ketiga tahun 2007, dengan memperhitungkan pendanaan jangka panjang. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan-to-Deposit Ratio/LDR) mencapai 90,7%, naik dari 85% setahun sebelumnya. Berkaitan dengan kualitas aset, Sebastian menjelaskan, "NPL Gross turun ke tingkat 2,1% per September 30, 2008, dari 2,8% setahun yang lalu, sementara itu Net NPL Danamon tetap berada pada angka nol dengan rasio penyisihan terhadap NPL sebesar 161,6%, setelah memperhitungkan nilai agunan." "Di jangka pendek, kami terus waspada sehubungan dengan situasi ekonomi global yang menantang. Prioritas kami adalah untuk menjaga posisi kecukupan permodalan serta likuiditas yang kuat, juga untuk memperketat parameter-parameter underwriting kredit kami," lanjut Sebastian. Portofolio kredit UMKM Danamon terdiri dari kredit Mass Market melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP), Consumer Mass Market (CMM) dan Adira, juga kredit Usaha Kecil & Menengah (UKM). Kredit Mass Market, yang kini mencapai 44% dari total kredit Danamon, meningkat 34% year-on-year sejalan dengan pertumbuhan yang pesat dalam penyaluran kredit kepada segmen mikro melalui DSP, CMM dan kredit kepemilikan kendaraan bermotor Adira Finance. Pertumbuhan kredit DSP, yang melayani segmen usaha skala mikro dan kecil melalui sekitar 900 unit dan mobile unit, terus berlangsung pesat selama periode satu tahun terakhir ini. "Dalam sembilan bulan pertama tahun 2008, kredit DSP terus tumbuh dengan pesat, meningkat 26%, atau senilai Rp 5,91 triliun dan mencapai Rp 10,28 triliun. Kini kredit mikro melalui DSP ini mencapai 15% dari total kredit Danamon," jelas Vera Eve Lim, Direktur dan Chief Financial Officer Danamon. "Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, pembiayaan baru untuk kendaraan bermotor yang disalurkan Adira tumbuh 36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau sebesar Rp 10,7 triliun. Secara setahunan, jumlah kredit Adira meningkat 29% mencapai Rp 16,5 triliun pada akhir September 2008," jelas Vera. Pangsa pasar pembiayaan kendaraan bermotor Adira mencapai 13,8% dalam sembilan bulan pertama tahun 2008, dari 14,7% di tahun lalu. Kredit UKM tumbuh sebesar 10% year-on-year mencapai Rp 9,8 triliun, atau setara dengan 15% dari total kredit Danamon. Sementara itu, kredit ritel yang mewakili 29% dari total kredit tumbuh 29% mencapai Rp 5,7 triliun sejalan dengan pertumbuhan kredit kepemilikan rumah dan portofolio kartu kredit. Kredit wholesale Danamon, yang terdiri dari kredit Komersial dan Korporasi, mencakup 32% dari total kreditnya. Dibandingkan dengan akhir kuartal ketiga tahun 2007, kredit Korporasi Danamon telah meningkat 48% mencapai Rp 10,45 triliun, didukung oleh pesatnya pertumbuhan pada bisnis trade finance yang telah secara konsisten diakui sebagai diantara yang terbaik di dunia. Kredit Komersial juga meningkat, sebesar 41%, atau senilai Rp 8,9 triliun, didukung oleh asset-based financing," kata Vera. "Pencapaian Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) kami juga terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang mengiringi pertumbuhan kredit," lanjut Vera. Pendapatan bunga bersih Danamon naik 18% mencapai Rp 6,23 triliun untuk tiga kuartal pertama tahun 2008 sementara net interest margin naik menjadi 11,4% dari 10,4% untuk periode yang sama tahun lalu. Dengan itu, Basic Earnings per Share (EPS) sebesar Rp 349,64, naik dari Rp 320,49pada periode yang sama tahun lalu, sementara ROAA dan ROAE masing-masing mencapai 2,4% dan 22,5%. Dari sisi pasiva, total pendanaan Danamon tumbuh sebesar 20% mencapai Rp 83,9 triliun dari Rp 70,1 triliun setahun yang lalu seiring dengan meningkatnya deposito berbunga rendah dan pendanaan jangka panjang. Sementara itu, Giro mencapai Rp 6,36 triliun dan Tabungan mencapai Rp 12,20 triliun, atau meningkat sebesar 15%. Keduanya ini mencakup 23% dari total pendanaan Danamon. Pendanaan jangka panjang (long-term funding) yang mencakup obligasi senior, obligasi subordinasi, surat berharga yang dijual dengan perjanjian pembelian kembali serta pinjaman lainnya, mencakup 14% dari pendanaan Danamon. Rasio Kecukupan Modal (CAR) konsolidasi Danamon berada pada tingkat 16,5%, jauh di atas ketentuan yang berlaku. "Didukung oleh posisi likuditas yang kuat, kami bermaksud untuk melunasi sub debt senilai USD 300 juta di bulan Maret 2009 nanti," ungkap Vera. Mengenai Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk. berdiri pada tahun 1956 dan kini mengoperasikan lebih dari 1.400 cabang termasuk unit Danamon Simpan Pinjam (DSP), Syariah dan cabang-cabang Adira Finance. Danamon menyediakan akses bagi nasabahnya kepada lebih dari 14.000 jaringan ATM, termasuk melalui kerjasama dengan ATM Bersama dan ALTO, yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia, serta didukung oleh lebih dari 42.000 karyawan (termasuk anak perusahaan). Danamon adalah penerbit dan pengelola tunggal bisnis Kartu dan Merchant American Express® di Indonesia di bawah perjanjian operator independen yang memungkinkan Danamon untuk menerbitkan Kartu American Express kepada nasabah perorangan dan nasabah korporasi dan bertanggung jawab secara eksklusif atas penyediaan jasa kepada para merchant lokal yang menerima Kartu American Express di Indonesia. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira) adalah anak perusahaan Danamon yang bergerak dalam bidang pembiayaan kendaraan bermotor dan mengoperasikan jaringan pelayanan yang luas di lebih dari 110 kota di Indonesia. Per tanggal 30 September 2008, Danamon dimiliki 67,87% oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd., dan 32,13% oleh publik (dengan kepemilikan kurang dari 5%). Danamon terpilih sebagai Best Bank in Indonesia 2008 oleh Global Finance dan meraih peringkat atas dalam survey atas 125 bank di Indonesia tahun 2008 yang dilakukan oleh InfoBank. Danamon juga dinobatkan sebagai "The Best Bank Overall 2008" dalam ATM Bersama Award 2008, yang meliputi kategori penilaian: akuisisi, penerbitan kartu, kinerja ATM dan aktivitas kartu. Melalui Danamon Peduli, Danamon berhasil memenangkan penghargaan IAMI Corporate Responsibility Awards (ICRA) oleh Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), yaitu penghargaan tertinggi untuk implementasi terbaik dalam hal Corporate Social Responsibility (CSR) oleh perusahaan di Indonesia dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Pada September 2008 lalu, Majalah Investor menganugerahkan penghargaan Best Syariah 2008 untuk kategori Unit Usaha Syariah Terbaik dengan aset di atas Rp 500 miliar kepada Danamon, penghargaan tertinggi untuk unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank di Indonesia di tahun 2008. 2008/10/17, paramanandana@ yahoo.com <paramanandana@ yahoo.com>: NPL nya bakal naik krn pangsa kreditnya, yaitu KUR dan UMKM kena imbas.. Powered by Telkomsel BlackBerry® ________________________________ From: anthonyt20 <[EMAIL PROTECTED] com> Date: Fri, 17 Oct 2008 10:12:26 +0700 To: <obrolan-bandar@ yahoogroups. com> Subject: [obrolan-bandar] BBRI kok parah Kenapa ya bbri kok paling parah turunnya hari ini dibanding saham perbankan yang lain? ada yang bisa memberi informasi?