Tapi kalo melihat apresiasi USD, siapa yg tidak panik ?. Makanya embah dari dulu, punya teori untuk menahan kejatuhan pasar modal agar kepanikan pada pasar uang sedikit tertahan.
Biaya untuk menahan kejatuhan pasar modal JAUH LEBIH kecil dibanding untuk menahan kejatuhan rupiah... Tapi dengan keadaan sekarang, BI lebih baik membuat USD tinggi untuk menyelamatkan devisa. Dengan USD tinggi maka Rupiah menjadi menarik terhadap USD... Contoh: - Emiten yg export based akan menjadi menarik, kenaikan USD sebesar 30% akan membuat valuasi 30% lebih murah. Jadi dengan naiknya USD 30% maka BUMI akan menjadi terlihat 30% lebih murah untuk FOREIGN investor. --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, "tora" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > market masih melanjutkan kegilaannya... > > kembali detik2 awal perdagangan dipenuhi dgn emiten yg AR kiri. terlalu memang! jelas sekali ini disengaja buat dipentokin -10% tiap hari. > dari sekian banyak yg mentok -10%, setelah dicek satu-satu, yg paling menarik adalah PGAS. > menarik karena ganjelnya tebal sekali, saat ini ditulis, dari 120 ribu lot offer di AR kiri, baru 6 ribuan yg done. dan rata-rata offer pake kelipatan 10 ribu. > > ada yg bisa share ? > > > > > ----- Original Message ----- > From: M Alfatih > To: obrolan-bandar@yahoogroups.com > Sent: Tuesday, October 28, 2008 9:33 AM > Subject: Re: [obrolan-bandar] Irasionalitas Pelaku Pasar dan Asymmetrical > > > Cash is the King. > > Kalau nyangkut jauuh di atas, dan masih ada cash, > bagaimana kalau dollar averaging. > Setiap indeks turun 100 poin, maka beli emiten bagus > sebanyak 10% modal Anda. > Masak sih indeks turun 1000 poin lagi. > Just a view. > > > 2008/10/28 arif ahmadi <[EMAIL PROTECTED]> > > > Mungkin yang mesti kita sadari bahwa kondisi pasar sekarang adalah kondisi pasar yang panik, keadaan dimana hukum demand supply didrive oleh rasa panik yang luar biasa sehingga pelaku pasar overreacted dan menjadi irasional. Tentunya pada keadaan yang tidak normal begini regulator sah sah saja membuat aturan yang cenderung mendorong pasar pelaku pasar untuk 'membeli' daripada 'menjual', misalnya dengan asymmetrical auto rejection, sampai keadaan menjadi normal kembali. > > > > Irasionalitas pelaku pasar mestinya kita definisikan sebagai keadaan dimana pelaku pasar menjadi panik ketika terjadi sentimen negatif pada bursa global. Lho gimana gimana kita ga panik orang di US saja panik, apa kita ga dilibas dengan keadaan resesi dunia. Tentu saja ada pengaruhnya tapi tidak lalu harus 'mencekik' diri sendiri. Selama perfomance emiten baik kenapa mesti 'mencekik 'diri sendiri. > > > > Untuk kita sendiri sebaik baik nya tindakan ya tidak usah ikut panik, seperti kejadian kebakaran didalam bioskop ketika orang kocar kacir berebut mencari jalan keluar yang paling aman adalah tetap tenang (paling ga diam) dan insya Allah selamat. (Kalaupun kita buat analogi bioskop yang kebakaran sebenarnya bioskop kita belum kebakaran tapi bioskop tetangga, tapi penontonnya sama sama sudah kocar kacir saling injak menginjak kayak dibioskop tetangga).. > > > > > > Salam >